The Magic Of Friddenlux
Episode 34Brakk..
Terdengar suara muntahan darah dari TheoTernyata dengan membuat ilusi Theo menyerang ilusi yang lain bisa mempengaruhi tubuh asli Theo. Kini Xavier tahu yang mana Theodore yang asli.
Xavier langsung mengacungkan lurus pedangnya ke arah Theodore. Dengan senyuman sinis dan tatapan tajam ke arah Theodore yang tertunduk karena kondisi tubuhnya.
"Bukankah seharusnya kita akhiri saja sekarang?" tanya Xavier.
"Kenapa?" tanya Theodore dengan suara pelan.
"Apa?" tanya Xavier yang bingung.
"Kenapa kau sampai berbuat seperti ini? Hanya untuk mereka berdua!"teriak Theodore.
"Kau tidak akan mengerti," kata Xavier.
"Apa yang aku tidak mengerti? Memangnya siapa mereka?" tanya Theodore.
"Mereka adalah teman sekolahku," jawab Xavier sambil melirik ke arah Audrey dan Andrew.
Audrey dan Andrew terkejut mendengar perkataan dari Xavier. Apalagi Andrew yang benar-benar tidak
The Magic Of FriddenluxEpisode 35Theodore mulai memperbesar aura kegelapannya. Saat itu terjadi, tiba-tiba muncul juga pusaran angin yang sangat kencang.Xavier hanya melihatnya dengan santai dan malah mengertakan lehernya. Kemudian ia memutarkan pedang bermata 2 yang baru saja ia buat saat melawan Theo di ruangan singgahsananya.Theodore menggerakkan tangannya dan membuat pusaran angin bergerak menuju Xavier. Pusaran angin itu begitu cepat datang ke arah Xavier.Xavier tidak mau hanya menunggu, ia malah mendatangi pusaran angin itu. Ia berlari sambil membawa pedang bermata 2. Sangat dekat, kini posisi Xavier dengan pusaran angin itu sudah sangat dekat. Xavier langsung memutarkan pedangnya.Sekiranya sudah mendapatkan putaran yang sempurna, Xavier menghempaskan dengan kuat pedangnya. Saat itu pedang Xavier langsung bisa menghilangkan pusaran angin itu.Namun Xavier tidak diberi kesempatan. Setelah pusaran anginnya menghilang, Th
The Magic Of FriddenluxEpisode 36Brakk..Terdengar suara gemuruh dari bangunan yang akan roboh.Tampak Theo yang berusaha untuk bangkit akibat terkena serangan dari Xavier. Ia terlihat sedikit berantakan karena baru saja terkena serangan satu pukulan dari Xavier.Serangan Xavier barusan itu salah satu serangan mematikan. Karena seluruh aura kegelapannya terkumpul menjadi satu di tangan.Saat ia menjatuhkan serangan itu kepada lawannya, orang yang terkena itu akan mengalami kerusakan tubuh yang dahsyat. Karena aura kegelapan akan menyerang energi sihir dari pihak lawan saat aura kegelepan menyentuh lawannya.Namun hal yang berbeda dengan Theo, karena ia juga memiliki aura kegelapan. Setiap keturunan penyihir Darkmare, pasti memiliki kecendrungan untuk membangkitkan aura kegelapan.Setiap orang yang telah bisa membangkitkan aura kegelapannya, harus mampu mengendalikan aura kegelapan itu dengan baik. Karena jika tidak maka dirinya a
The Magic Of FriddenluxEpisode 37"Aku akan pulang," kata Xavier sambil mengulurkan tangannya pada Theodore yang terbaring."Kau menyukainya ya?" tanya Theodore.Xavier terdiam, uluran tangannya belum disambut oleh Theodore tapi sudah membuat Xavier terdiam."Gadis itu, kau menyukainya ya?" tanya Theodore."Pertanyaan macam apa itu?" kata Xavier yang berusaha mengelak."Bodoh, kau pikir aku tidak tahu," ujar Theodore sambil menggapai ulurab tangan Xavier.Theodore berjalan keluar dari lengkungan tanah akibat ledakan tadi bersama Xavier. Semua orang melihat Theodore berjalan bersama Xavier.Semua penyihir Darkmare langsung berlari ke arah raja mereka. Bukan hanya itu, semua penyihir Darkmare kini mengelilingi mereka dan mengancungkan senjatanya ke arah Xavier."Tenanglah, kini sudah tidak apa-apa," kata Theodore."Tapi tuanku," sangkal mereka."Aku bilang tidak apa-apa! Turunkan senjata kalian," seru Theodore.
The Magic Of FriddenluxEpisode 38Suasana didalam kereta sekarang menjadi canggung. Xavier menyilangkan tangannya, Audrey yang memandangi langit biru dari jendela kereta, sedangkan Andrew terus mengawasi mereka."Jadi kalian pacaran?" tanya Andrew."Apa?! Ah tidak, kami tidak seperti itu, kami belum ada pikiran ke arah sana," jawab mereka yang serentak dan sama persis.Jawaban dari mereka membuat Andrew menatap aneh. Karena ketika ditanya mereka langsung menjawabnya sambil panik. Membuat Andrew curiga."Lalu reaksi macam apa itu tadi?" tanya Andrew."Haha Andrew tidak usah tanya yang aneh-aneh ya," jawab Audrey dengan canggung."Hei kau, coba perkenalkan diri dengan benar," kata Andrew sambil menunjuk Xavier.Karena ditunjuk oleh Andrew, Xavier langsung dirinya. Ia berdiri dengan meletakkan tangan kanannya di dada dan membungkukkan tubuhnya."Namaku Xavier Killman, seperti kau tahu bahwa aku dan Kakakmu adalah teman sat
The Magic Of FriddenluxEpisode 39"Jangan bergerak dan keluarlah!" teriak seseorang dari luar kereta.Xavier mengintip dari jendela kereta, ia melihat kereta yang mereka tumpangi itu telah dikepung oleh para penyihir penjaga istana.Karena tidak sabar Andrew membuka pintunya. Ia keluar lebih dulu, lalu saat ia keluar, Andrew langsung ditodong menggunakan pedang.Xavier yang takut Andrew akan ditangkap pun langsung keluar dari kereta. Seketika itu juga seluruh penyihir penjaga langsung membungkuk sebagai tanda hormatnya."Turunkan senjata kalian!" seru Xavier."Pangeran," ucap seluruh penyihir penjaga ketika membungkuk.Xavier menadahkan tangannya sebagai tumpuan untuk Audrey saat keluar dari kereta. Andrew hanya melihat perlakuan Xavier yang terasa asing baginya."Mulai sekarang mereka berdua adalah tamu kehormatan kerajaan," kata Xavier kepada seluruh penyihir penjaga.Kemudian mereka lanjut berjalan. Ketika sedang menaiki t
The Magic Of FriddenluxEpisode 40Byurr..Terdengar suara air yang dimasukiAudrey sedang rileks menikmati air hangat yang telah diberi wewangian. Sebelumnya ada beberapa pelayan yang mendatangi kamar Audrey untuk memberi pakaian baru dan menyiapkan air mandi.Audrey menggosokkan seluruh bagian tubuhnya. Ia memijat pelan pada bagian yang terluka. Saat tangannya mulai menyentuh luka itu, ia mengingat semua kenangannya bersama Xavier hingga mendapatkan luka itu.Audrey pun tersenyum, kenangan bersama Xavier saat dalam misi penyelamatan Andrew. Bisa jadi kini Xavier menjadi salah satu orang yang penting bagi Audrey.'Apa aku menyukai Xavier? Kenangan bersamanya, terasa bahagia. Aku tidak tahu apa aku menyukainya atau tidak, tapi rasanya aku ingin terus memikirkannya' kata Audrey dalam pikirannya.Di waktu yang sama tampak Clint sedang datang menghadap kepada Theodore. Clint berniat menanyakan satu hal pada rajanya. Theodore yang seda
The Magic Of FriddenluxEpisode 41Wushh...Angin berhembus begitu kencang sampai menghembuskan banyak bunga menjadi beterbangan.Bunga-bunga itu terlihat sangat indah karena berterbangan di langit. Lalu tiba-tiba ada bunga bersinar putih kebiruan terbang ke arah wajah Audrey.Audrey pun menadahkan tangannya untuk menyambut bunga yang cantik itu. Namun tiba-tiba bunga yang bersinar putih kebiruan itu berubah sosok peri kecil."Wah ini peri taman," kata Xavier."Halo namaku Ibel, hari ini aku sangat senang dan aku ingin memberi kalian hadiah," kata peri taman."Hadiah? Apa itu?" tanya Audrey."Tolong berikan tangan kalian," pinta peri taman.Audrey dan Xavier pun memberikan tangan mereka. Lalu peri taman itu menyentuh tangan Audrey dan tangan Xavier.Setelah itu sesuatu muncul, tangan Audrey dan tangan Xavier bersinar terang. Seakan tangan mereka diberikan sebuah magnet yang kuat. Kini tangan mereka berdua menyatu.
The Magic Of FriddenluxEpisode 42Tok..tok..Terdengar suara ketukan pintu"Nona Audrey Jo, anda diundang oleh Yang Mulia Raja Xion untuk bergabung di meja makan," kata pelayan dari depan kamar Audrey.Namun Audrey belum juga keluar dari kamarnya. Malah Andrew yang berada di kamar sebelah Audrey yang mendengar perkataan dari pelayan itu."Apa? Raja mengundang kami?" tanya Andrew yang semangat."Ya tuan, tentu saja," jawab pelayan itu.Lalu Andrew mendatangi kamar Audrey, ternyata Audrey masih tidur nyenyak. Andrew pun menggoyangkan tubuh Audrey, agar ia cepat bangun."Audreeeyyy!!!" teriak Andrew yang langsung membuat mata Audrey terpecah."Berisik Andrew," kata Audrey sambil menggosok matanya."Bangun, raja sudah menunggu kita di meja makan," ucap Andrew dengan semangat."Ternyata memang sudah pagi. Baiklah aku akan keluar 5 menit lagi," balas Audrey.Lalu Andrew keluar dari kamar Audrey. Ia tid
The Magic Of Friddenlux"Apa-apaan ini?"Tampak Audrey Jo dan Julian Fang yang terkejut hingga spontan berdiri di tempat duduk mereka. Semua siswa terheran melihat Audrey dan Julian yang tiba-tiba berdiri dari bangku mereka."Audrey Jo, Julian Fang, ada apa dengan kalian? Kembali duduk di tempat kalian!" perintah Mrs. Rita.Audrey dan Julian saling bertatapan. Sedangkan Xavier menatap tajam ke arah depan. Tepatnya arah orang yang ada disamping guru mereka itu."Sekarang silahkan perkenalkan dirimu," kata Mrs. Rita"Perkenalkan semuanya, namaku Theodore Sorton, aku adalah orang baru disini, jadi mohon bantuannya," kata anak baru itu.Orang yang ada disamping guru mereka itu adalah Theodore Sorton. Sepupu dari Xavier Killman, yang kini datang ke sekolah mereka sebagai anak baru.Kedatangan Theo itu tentu saja membuat Audrey dan Julian sangat terkejut. Xavier juga tidak menyangkanya, tapi ia mencoba untuk tidak menunjukkannya.
The Magic Of FriddenluxEpisode 57Di halaman istana, tampak Xavier sedang berjalan bersama Julian. Mereka berjalan ke arah gedung asrama ksatria. Di gedung itu lah terdapat Hans dan kelompoknya ditempatkan."Hei, penyihir yang kau rekomendasikan itu, apa kau yakin dengan kemampuan mereka?" tanya Julian."Entahlah, mereka sebenarnya lemah, tapi memiliki teknik yang bagus karena ingin cepat menyelamatkan Audrey saja aku merekomendasikan mereka," jawab Xavier."Jawaban macam apa itu?" tanya Julian yang terkejut."Memangnya kau mengharapkan jawaban seperti apa?" tanya Xavier sambil berbalik arah menghadap Julian."Maksudku, kau mempertaruhkan nasib kerajaan pada penyihir yang belum pasti baik? Bagaimana jika dia malah membahayakan Friddenlux?" tanya Julian."Jika itu terjadi, maka kita akan berada di garis depan untuk menghentikan mereka," jawab Xavier.Lalu Xavier dan Julian pun masuk ke dalam gedung asrama ksatria. Di sebuah ruangan
The Magic Of FriddenluxEpisode 56"Jadi kalian tertidur dengan berpegangan tangan sepanjang malam?" tanya Andrew dan Julian yang tiba-tiba datang ke kamar Audrey.Kehebohan yang dibuat oleh Andrew dan Julian membuat Audrey dan Xavier jadi terbangun dari tidurnya. Audrey yang tidak sadar karena telah memegang tangan Xavier sepanjang malam ini pun terkejut dan langsung meminta maaf."Maafkan aku, sepertinya tanganmu menjadi pegal," kata Audrey."Tidak apa, yang penting kau bisa tidur dengan tenang," ujar Xavier sambil membelai rambut Audrey.Karena Xavier seenaknya membelai rambut Audrey membuat Andrew dan Julian menjadi kesal. Andrew langsung datang dan menjauhkan tangan Xavier dari kepala Audrey."Hei seenaknya saja kau menyentuh kepalanya," kata Andrew sambil melotot."Andrew, aku rasa aku tidak jadi berjalan-jalan hari ini," ungkap Audrey tiba-tiba."Apa?!" ucap Andrew dan Xavier bersamaan."Tapi kenapa Audrey?" tanya Andre
The Magic Of FriddenluxEpisode 55"Nona Lisa Parkling, atas apa yang sudah didata, saya putuskan anda akan ditahan selama 3 hari," kata Julian sambil menutup data Lisa."Apa? 3 hari? Itu terlalu lama!" seru Lisa yang tidak terima dengan keputusan Julian."Kalau begitu, masa tahananmu akan kuganti menjadi seminggu," kata Julian."Apa? Tidak! Tidak bisa seperti ini!" seru Lisa."Anda terlalu berisik, ini sudah tengah malam," kata Julian dengan mata yang bersinar.Saat melihat mata Julian yang bersinar itu langsung membuat Lisa membatu. Ia takut dan merinding karena Julian terlihat menakutkan.Setelah itu Julian memerintahkan kepada ksatria yang ada untuk membawa Lisa masuk ke dalam kurungan besi. Melihat sudah tidak ada lagi pekerjaan, akhirnya Julian pergi meninggalkan penjara.Sementara itu, di kamar tampak Xavier sedang membaringkan Audrey diranjangnya. Ketika hendak meninggalkan Audrey, tiba-tiba saja tangan Xavier ditahan oleh A
The Magic Of FriddenluxEpisode 54Malam itu Xavier melepaskan pengaruh sihirnya yang ia berikan pada Hans dan kelompoknya. Kemudian Hans dan yang lainnya mengikat tangan nona aktris itu.Saat mereka akan berangkat, tiba-tiba Audrey kehilangan keseimbangan tubuhnya yang membuat Xavier spontan menangkapngya."Sebaiknya kau kugendong saja," kata Xavier yang langsung menggendong Audrey.Semua orang pun terkejut melihat Xavier memperlakukan Audrey. Tapi Xavier tidak memperdulikan pandangan mereka. Ia tetap menggendong Audrey."Kenapa kau memperlakukannya seperti itu?" tanya nona aktris."Karena dia adalah wanitaku. Jadi sudah sewajarnya aku memperlakulannya seperti ini," jawab Xavier dengan tatapan sinis.Saat berjalan ditengah malam, tampak nona aktris yang berjalan dengan tangan terikat. Dibawa dengan dikawal oleh Hans dan kelompoknya.Sedangkan Xavier berjalan lebih dulu dengan menggendong Audrey. Walaupun rasanya sed
The Magic Of FriddenluxEpisode 53"Pergilah. Aku tidak akan menahanmu," kata Sora sambil memalingkan matanya.Kemudian Xavier pergi meninggalkan Sora yang masih terhimpit oleh tekanan berat dari sihir Xavier. Sora hanya menghela nafasnya dan menatap langit malam.Xavier mempercepat langkahnya. Karena angin malam semakin kuat dan dingin. Ia sedang mengkhawatirkan Audrey, jadi Xavier meluapkan aura kegelapannya.Aura kegelapan itu menyebar ke seluruh hutan. Tapi aura kegelapan itu tidak bisa menyebar jauh karena ada sihir pembatas.Aura kegelapan yang Xavier sebarkan itu cukup untuk membuat penculik Audrey merasakannya. Mereka langsung menghentikan langkahnya karena merasakan aura kegelapan dari Xavier."Hans, aku saja yang menghentikannya," kata seorang laki-laki."Tunggu dulu Tori!" seru Hans."Aura kegelapan ini, sedang melacak kita. Jangan kau keluarkan energi sihirmu," sambung Hans.Di tengah pembicaraan m
The Magic Of FriddenluxEpisode 52"Untuk apa seorang pangeran melakukan pengejaran? Memangnya kau tidak memiliki ksatria?" tanya Kedd."Mana bisa aku membiarkan ksatria lain menyelamatkan wanitaku," jawab Xavier."Apa?" tanya Kedd dan Mary."Perempuan yang kalian culik itu adalah wanitaku," jawab Xavier denga mata yang bersinar."Kalau begitu kami tidak akan menghalangimu," kata Kedd."Iya, silahkan lanjutkan penyelamatanmu," ujar Mary."Kemana kalian akan membawanya?" tanya Xavier."Kami hanya disuruh untuk membawanya ke gubuk yang ada ditengah hutan," jawab Kedd."Apa?! Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Xavier."Entahlah, kami hanya menerima perintah dan uangnya," jawab Mary."Apa yang dia merintahkan?" tanya Xavier."Menangkap gadis itu," jawab Mary."Kalian tahu siapa identitas orang yang memerintahkan kalian?" tanya Xavier."Kami tidak mengetahuinya, dia datang dengan jubah dan tudung sehin
The Magic Of FriddenluxEpisode 51"Siapa kau?" tanya perempuan itu."Kalian akan membuang-buang waktuku. Cepat katakan dimana perempuan yang kalian culik?" tanya Xavier."Baiklah, kita harus bisa menahan dia saja kan," kata laki-laki itu mengeluarkan senjatanya.Senjatanya adalah dua pedang yang memiliki mata pisau seperti gerigi besi. Dan perempuan itu juga mengeluarkan senjatanya, sebuah pedang yang memiliki gigi.Lalu laki-laki itu melompat tinggi dan menghantam Xavier dengan sangat keras. Tapi Xavier menghalaunya dengan menggunakan pedangnya.Mengambil kesempatan, perempuan itu juga melancangkan aksinya. Ia menghempaskan energi sihir yang dahsyat dari pedangnya.Energi sihir yang dahsyat itu akan menghantam tubuh Xavier. Tapi Xavier dengan cepat mengeluarkan pedang cadangannya yang ada didalam pegangan pedang aslinya.Lalu Xavier menancapkan pedang candangannya di tanah. Seketika itu pedang yang tertancap di tanah bisa me
The Magic Of FriddenluxEpisode 50"Xavier, bagaimana jika aku menghilang dari dunia ini?" tanya Audrey sambil berdiri membelakangi Xavier."Apa maksudmu?" tanya Xavier sambil ikut berdiri."Aku hanya ingin tahu, jika aku menghilang, kau akan berbuat apa?" tanya Audrey sambil melirik ke arah Xavier."Memangnya kau berpikir apa? Aku akan diam saja saat kau menghilang? Tentu saja tidak Audrey, aku akan mencarimu bahkan jika kau berada didalam lubang semut sekalipun," jawab Xavier sambil memegang bahu Audrey."Sungguh?" tanya Audrey dengan mata yang berkaca-kaca."Iya. Kau tidak percaya? Cobalah menghilang," kata Xavier yang menantang."Kalau begitu.." perkataan Audrey terpotong.Stiiss..Bumbb..Terdengar bunyi ledakan didekat area Xavier dan AudreyBukan hanya ledakan, tapi juga asap tebal yang banyak mendaatangi mereka berdua. Xavier langsung menutup hidung dan mulut