Share

Bab 97. Cerita Ben

Rosene terdiam tanpa kata. Ia memandang pria yang berdiri di hadapannya dengan tatapan lekat. Mencoba memahami ucapan yang baru saja terlontar dari mulut sang kekasih.

"Mengandung?"

"Ya, anakku."

Kali ini lebih mengejutkan lagi. Kedua mata Rosene sampai melebar dibuatnya. Detik berikutnya, hanya detak jantung yang terdengar lebih cepat dari detak jarum jam.

"Kau ...."

"Aku sendiri tidak yakin. Tapi inilah kenyataannya, Rosene. Maafkan aku." Aaron berkata dengan penuh penyesalan. Yang semakin ia sesalkan adalah kenapa juga saat itu dirinya sampai mabuk sehingga tidak ingat sama sekali kejadian malam itu.

Ini sedikit aneh karena saat itu ia pergi dengan Ben, bukannya Melanie. Mengingat itu, ia menoleh ke arah sang asisten yang berdiri di dekat pintu.

Ia harus menanyakan ini dengan Ben, karena dia adalah satu-satunya saksi kunci kejadian malam itu. Ya, ia harus memastikannya secara langsung pada Ben.

"Sebaiknya kau masuk, ingat jangan menjawab apapun ucapan Mommy. Ada sesuatu yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status