Home / Fantasi / The Lunar / SEPASANG TARING DI LEHER RAIN

Share

SEPASANG TARING DI LEHER RAIN

Author: Ontelicious
last update Last Updated: 2021-08-20 22:30:15

Benar apa yang dikatakan John sebelumnya. Hanya butuh waktu sebentar untuk membuat jiwa Selena yang penuh kegelapan itu kembali ke asalnya. Jiwa yang jahat itu kembali terkurung di dalam kotak hitam dalam tubuh Selena karena tak berhasil mendapatkan tetesan darah Rain.

“Rain!” teriak Selena yang masih terikat di pohon.

Semua yang ada di dalam kastil langsung menajamkan telinga dan saling pandang. Mereka tahu bahwa sekarang Selena telah kembali. Tanpa membuang waktu John dan ketiga anaknya langsung keluar dan menghampiri Selena yang lemas tak berontak.

“Elle?” tanya John meyakinkan sebelum membuka ikatan itu.

Selena mengangkat wajahnya dan melihat John sudah berjongkok di hadapannya. Senyum dipaksakannya saat melihat wajah ayahnya. Yang pertama kali dia tanyakan adalah keadaan kekasihnya.

“Ayah, bagaimana keadaan Rain?” tanya Selena dengan suara lemah

John menatap netra biru yang menyimpan kesedihan bercamp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lauren Laurencia
wow.. semoga bahagia selalu rain n selena..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • The Lunar   HARI SELANJUTNYA

    Tidak ada yang tahu perihal kapan kematian menghampiri. Kapan jantung kita berhenti berdetak. Kapan nyawa kita terpisah dari raga. Kapan napas terakhir berembus. Tak ada yang tahu tentang rahasia semesta.Setiap pertemuan memang selalu ada perpisahan. Seperti kelahiran dan kematian. Ada jumpa dan lambaian tangan saat berpisah. Waktu terus bergerak maju. Tak pernah berhenti apalagi bergerak mundur. Percayalah, menjadi makhluk abadi bukan hal yang menyenangkan.Hari-hari berlalu tampak seperti biasa. Tidak ada yang berubah dari kota Breavork. Masih menjadi kota yang tenang dan damai meski beberapa warganya ada satu keluarga penghisap darah.Selena harus menjalani hari-harinya seperti biasa. Tak akan menunjukkan rasa kesedihan di saat Rain belum sadarkan diri hingga sekarang. Setelah Selena memasukkan racun vampir ke tubuh lelaki itu, jantung Rain berhenti berdetak. Dia mati.Mereka semua mengatakan bahwa semua manusia yang darahnya telah bersatu dengan racu

    Last Updated : 2021-08-21
  • The Lunar   168 HOURS

    Selena menatap dedaunan yang bergerak tertiup angin. Duduk di kafetaria tepat samping jendela kaca yang besar. Seperti sebelumnya, rintik-rintik hujan turun membuat suasana hatinya bertambah biru. Rindu, itu yang dia rasakan sekarang. Rain masih ada tapi terasa kehilangan baginya.“Aku ingin membicarakan sesuatu pada kalian,” kata Matt sambil makan sepotong cokelat yang dibawa oleh Bianca.“Ada apa?” tanya Henry.“Perihal Danna.”Selena yang tadinya tidak tertari dengan obrolan saudaranya langsung menoleh melihat Matt yang tampak sangat serius. Perempuan itu lah yang sudah membuat semuanya berantakan. Hubungan manisnya dengan Rain akhirnya harus kandas secepat ini. Dia tak dapat menyentuh kulit hangat lelaki itu lagi. Semua karena mantan kekasih ayahnya.“Danna?” ulang Bianca dengan alis berkerut. “Kenapa? Kupikir dia sudah pergi dari Breavork. Sejak kita keluar dari hutan Froprain, dia sudah ti

    Last Updated : 2021-08-22
  • The Lunar   SAHABAT PENGERTIAN

    "Aku harus bagaimana kalau berjalan tanpamu? Aku merindukanmu, Rain. Tapi, aku tak berdaya sekarang. Aku sendiri. Tak sanggup menghadapi tanpamu di sisiku."***Selena dan Syilea berjalan bersisian menyusuri hutan. Permintaan Selena agar mereka tidak berjalan di trotoar dan memilih jalan yang penuh dengan ranting, bebatuan dan tanah yang basah. Meski sebenarnya Syilea ingin sekali menolak ide Selena. Hanya saja saat temannya itu memberikan tatapan penuh harap, akhirnya Syilea mengangguk setuju.“Kita sebenarnya ingin ke mana, Elle?” tanya Syilea sambil sesekali menghindari genangan air di atas tanah. Dia tak ingin kecipratan air di bagian ujung coat miliknya.“Aku ingin kamu menemaniku ke suatu tempat,” jawab Selena akhirnya.“Ke mana?”Bersamaan dengan itu, Selena menghentikan langkahnya diikuti Syilea. Tangannya diangkat dan menunjuk sesuatu yang ada di depan mereka.Syilea menga

    Last Updated : 2021-08-23
  • The Lunar   VAMPIR LAIN

    “Aku pulang,” ucap Selena dengan suara pelan setelah mendorong masuk pintu depan rumahnya. Ia lalu menutup kembali dengan langkah yang diseret-seret.“Hai, Elle.” Henry langsung menghampiri Selena dengan wajah semangat. “Baru pulang? Bagaimana dengan Syilea? Dia sudah sampai rumah?”Selena hanya mengangguk tanpa ingin bersuara. Ia terus melangkah menaiki anak tangga, meniti satu persatu dengan rasa malas.“Elle, bagaimana kalau kita berburu?” tawar Henry yang melihat kakaknya tidak bersemangat.“Ajak Bianca atau Matt saja,” jawab Selena lagi dengan enggan.“Aku ingin denganmu.”“Aku ingin menjaga Rain.”“Ayah akan menjaga Rain, Elle. Kamu harus mengisi tenagamu,” rengek Henry.Selena menggeleng lemah. Sekarang kakinya sudah sampai di puncak dan mulai berjalan menyusuri koridor yang kiri kanannya terdapat beberapa pintu kamar milik He

    Last Updated : 2021-08-24
  • The Lunar   KALIAN ADALAH VAMPIRE

    Sepuluh menit sebelum Henry mendapatkan penglihatan tersebut. Syilea tengah duduk di teras rumah sembari membaca novel roman – thriller kesukaannya. Wajahnya begitu tegang ketika tokoh utama terancam bahaya. Di mana pembunuh sudah siap menancapkan belati tajam dan mengilap di bagian jantung gadis yang terduduk ketakutan.Sambil menggigit ujung kukunya, Syilea tak mengalihkan matanya untuk membaca deretan kata-kata yang tersusun menjadi kalimat yang menegangkan. Sesekali dia membalik lembaran buku yang selalu berhasil membuatnya merinding.“Hah! Gosh! Ini membuatku ingin minum. Rasanya tenggorokanku langsung kering!” gerutu Syilea menutup bukunya dan berdiri ingin masuk ke dalam rumah.Baru saja ia ingin berjalan menuju pintu, memegang kenop terbuat dari besi bercat biru muda, tiba-tiba saja terasa angin kencang menerpa sambut belakangnya.Syilea terkesiap dan langsung membalikkan badan karena tersentak. Setelah memutar badannya,

    Last Updated : 2021-08-25
  • The Lunar   WILAYAH KELUARGA WALTER

    John terlihat sangat gelisah dan tidak tenang duduk di bangku dalam ruang kerjanya. Setelah Selena dan Henry pulang ke rumah, dirinya lah yang pertama kali dicari dua anaknya. Membawa kabar yang tentu saja membuatnya kebingungan. Di mana mereka mengatakan bahwa ada vampir selain keluarga mereka di kota Breavork.“Kalau saja aku yang bertemu dengannya, mungkin akan cepat mengenali darimana vampir itu berasal,” gumam John dengan tangan memangku dagunya. Keningnya mengerut dalam sambil menatap perapian kecil yang ada dalam ruangan tersebut.Beberapa detik kemudian, Matt sudah muncul di ambang pintu. Lelaki itu berdiri bersisian dengan Bianca. Sejak kejadian hari itu, mereka berdua seolah tak akan bisa dipisahkan lagi. John mengerti karena Matt tidak bisa terus berharap pada Selena yang jelas-jelas sudah menjatuhkan hatinya pada Rain.“Ayah memanggilku?” tanya Matt yang tak akan masuk sebelum dipersilakan oleh ayahnya.“Ya. Kemar

    Last Updated : 2021-08-26
  • The Lunar   PENGAKUAN HENRY (18+)

    "Kalau kau mencintai seseorang, apakah kau harus tahu terlebih dahulu bagaimana masa lalunya? Bukankah itu tidak adil untuk orang yang memiliki masa lalu kelam dan buruk? Apa mereka tak pantas untuk dicintai?" *** Seperti lukisan mahakarya, semakin lama Bianca menatap wajah Matt, semakin banyak hal baru yang dia temukan. Saat penampilan Matt berantakan sekalipun, cowok itu selalu mampu menaikkan gairah dan gejolak aneh dalam dirinya. Dari jarak mereka yang begitu dekat seperti ini, Bianca selalu pasrah bersikap pasif ketika Matt mencoba menjamah semua sudut di tubuhnya. Membiarkan tangan kekar itu mengangkat badannya yang tampak mungil lalu membaringkan ke atas tempat tidur. Masih dengan pakaian lengkap, masing-masing dari mereka mulai melepaskan baju pasangan. Seperti yang dilakukan Mattt sekarang. Dengan lihai dia menarik satu kali sentakan gaun yang menutupi bagian indah Bianca. Sedangkan tangan gadis itu dengan cepat memb

    Last Updated : 2021-08-26
  • The Lunar   KAMU LAH SATU-SATUNYA

    Henry dan Selena sekarang duduk di dalam kamar Syilea. Sudah lima menit berlalu dan tak ada yang bersuara. Baik dari kedua vampir atau manusia. Mereka saling diam seolah menunggu satu sama lain untuk angkat suara.Sesekali Henry melirik Syilea yang duduk di atas tempat tidur memangku bantalnya. Sementara Selena bersilang kaki dan dada, dia tampak menatap jarum jam yang berputar detiknya. Sedangkan Henry duduk merapatkan kedua kaki dengan kedua tangan diletakkan pasrah di atas paha.“Sudah hampir jam dua belas,” ucap Selena. Entah dia bicara untuk dirinya sendiri atau memberikan kode pada Syilea dan Henry untuk bicara lebih dulu.Masih saja tidak ada yang berbicara sampai akhirnya Selena berdiri dan berjalan menuju jendela yang masih terbuka lebar. Henry dan Syilea melihat dengan kompak ke arah Selena yang sudah memegang pinggiran jendela.“Mau ke mana, Elle?” tanya Henry.“Aku akan menunggu kalian selesai bicara. Mungk

    Last Updated : 2021-08-27

Latest chapter

  • The Lunar   AKHIR BAHAGIA. SAMPAI JUMPA

    Setelah musim panas berakhir, maka masuklah musim paling syahdu yaitu musim gugur. Sisa hawa panas memang masih ada, namun angin pun sudah mulai berembus. Selena memakai kaos tipis yang dilapisi dengan mantel panjang berwarna merah favoritnya, Ia tampak begitu sangat cantik malam ini. Terlebih jeans panjang dengan sepatu ankle boot hitam membuatnya menjadi tampak sempurna.Sama seperti Selena, Bianca dan Erika pun juga memakai outfit yang sama meski beda warna dan hiasan baju lainnya. Mereka semua sudah siap untuk pergi ke festival musim gugur bersama dengan pasangan masing-masing.“Aku tidak memiliki pasangan. Lalu, nanti sama siapa setelah di sana?” tanya Erika kebingungan.“Jangan cemas. Kamu bisa bersamaku, Bianca atau Syilea.” Selena mencoba menenangkan Erika.“Aku tidak ingin mengganggu kesenangan kalian,” tolak Erika dengan segan.“Ah, begini saja … bagaimana kalau kita tidak usah berpencar? K

  • The Lunar   BERKAT LANGIT DAN BUMI

    Syilea sangat terkejut dengan serangan ciuman dari Henry. Pupil matanya membulat sempurna tatkala sebuah memori ingatan melemparkannya ke suatu tempat yang aneh. Di mana ia melihat dirinya dan Henry yang sedang berciuman di ruang tamu rumahnya, pernyataan cinta dari Henry, hadiah bunga dan jalan-jalan malam di festival hingga akhirnya ia melihat seorang vampir yang berdiri di hadapannya dengan seringai menyeramkan beserta taring tajam.Jantung Syilea berdentam dengan sangat cepat ketika dia potongan memori ingatannya kembali seperti puzzle yang mulai tersusun hingga membentuk gambar sempurna.Satu detik … Dua detik … Tiga detik … Empat detik … Lima detik.Seketika pandangan Syilea menjadi samar bersamaan dengan Henry yang menarik mundur wajahnya. Dengan tatapan sayu, Syilea menatap Henry yang dikenalnya sebagai kekasihnya, bukan orang asing lagi.“Henry,” bisik Syilea dengan lirih.“Apa kamu sudah ingat

  • The Lunar   ENERGI BERCINTA

    Keesokan harinya, Selena sudah bersiap menuju sekolah dijemput Rain seperti biasa. Seperti yang dikatakan Arion tadi malam, mulai hari ini dia tidak akan muncul lagi di hadapannya. Perpisahan tadi malam sudah cukup menguras emosinya hingga membuat Selena merasakan seperti ada duri tertancap di hatinya.“Kenapa aku merasa tidak rela untuk kehilangannya?” gumam Selena sambil berjalan menuju anak tangga.“Elle … berangkat dengan Rain?” tanya Bianca yang tiba-tiba saja berjalan di sisinya.“Ya.” Selena menjawab singkat.“Ada apa denganmu? Wajahmu terlihat linglung,” heran adiknya.“Bia … apa kamu tahu kalau Arion pergi?” tanya Selena akhirnya pada Bianca.“Iya, tau. Ayah sudah menceritakan pada kami semua tadi malam saat kamu dan dia pergi jalan-jalan,” jawab Bianca.“Kenapa kamu tidak sedih?”“Buat apa? Dia kan hanya pergi untuk

  • The Lunar   CIUMAN PERPISAHAN

    Masih di bar khusus para vampir. Selena tidak meminum apapun, ia hanya melihat Arion yang sudah menghabiskan empat gelas kecil berisi darah manusia.“Sepertinya kamu sudah terlalu lama menahan ini semua,” sindir Selena pada Arion yang meletakkan gelas terakhir di atas meja.“Maafkan aku. Tidak mudah untuk membuang kebiasaan,” jawab Arion yang memberi kode pada bartender untuk mengisi gelasnya lagi.“Setidaknya sekarang kamu sudah bersahabat dengan kata maaf,” jawab Selena tersenyum. “Setelah ini, kamu ingin membawaku kemana lagi?”“Pantai,” jawab Arion.Selena mengernyit dan bingung. “Pantai?” ulangnya.“Bukankan kamu sangat suka melihat laut?” tanya Arion.Selena mengangguk. Ia tak membantah tebakan Arion. “Ya. Aku suka.”“Laut akan terlihat indah bila dilihat saat malam hari,” lanjut Arion lalu kembali minum.&ld

  • The Lunar   SELENA - ARION (1)

    Para gadis sudah tiba di rumah saat pukul delapan malam. Saat itulah mereka melihat para lelaki berkumpul di ruang keluarga. Ada John, Arion, Stefan, Henry dan Matt. Mereka tengah berbincang santai dan sesekali terdengar tawa karena joke yang dilontarkan oleh Arion.Selena tersenyum ketika melihat bagaimana Arion yang berdiri di depan mereka semua sambil membawakan sebuah lelucon seolah sedang melakukan stand up, lalu terdengar suara tawa Henry yang paling keras.“Hai, girls … sudah selesai bersenang-senangnya?” tanya Matt ketika sadar dengan kehadiran Bianca, Selena dan Erika.Bianca menghampiri Matt dan langsung duduk di pangkuan lelaki itu tanpa malu dilihat oleh John dan Stefan. Lagipula mereka adalah keluarga, bersikap romantis di depan keluarga bukan hal yang aneh, kan?“Ya … itu tadi adalah shopping paling menyenangkan,” ungkap Bianca dengan penuh semangat yang menggebu-gebu. Ia lalu melemparkan pandangan pada

  • The Lunar   ERIKA WALTER

    Sambungan via telepon handphone antara Henry dan Syilea ….“Kenapa kamu baru tiba di rumah?” tanya Henry setelah teleponnya baru diangkat oleh gadis tersebut dan Syilea mengatakan bahwa dia baru saja sampai rumah.“Aku harus pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan ibu sebentar,” jawab Syilea jujur.Henry mengangguk paham. “Seharusnya kamu tidak perlu menolak tawaranku ketika ingin mengantarkanmu pulang,” sesalnya lagi.“Tidak apa-apa. Aku tidak ingin merepotkanmu. Kita hanya teman dan seharusnya aku harus tahu batasan,” jelas Syilea dengan bijaksana.“Kalau begitu … bagaimana jika seandainya kita bukan hanya sekedar teman?” pancing Henry.“Ma-maksudmu?” gagap Syilea mendengar hal yang bisa langsung dia asumsikan tentang hal lebih dari teman.“Ya, maksudku … seperti hubungan yang lebih dekat,” jawab Henry pelan. Dia sendiri merasa

  • The Lunar   MAKE OVER

    Selena membawa Erika ke kamar yang akan ditinggali oleh gadis penyihir itu. Sengaja ia memilihkan kamar dengan kasur baru dengan alasan khusus untuk manusia.“Karena kamu membutuhkan tidur yang nyenyak daripada kami,” kata Selena saat mendapati Erika yang begitu sungkan.“Terima kasih,” ucap Erika dengan tulus.“Tapi … apa kamu tidak takut tinggal serumah dengan banyak vampir?” tanya Selena ragu.Erika hanya tersenyum penuh arti. “Bahkan sebelumnya aku pernah serumah dengan vampir yang sangat bengis dan haus darah manusia.”Selena mengerti siapa yang dimaksud oleh Erika. Tentu saja dia adalah Arion. Mereka memang pernah serumah dan bahkan bercinta karena memiliki hubungan khusus.Erika mulai mengeluarkan beberapa pakaiannya yang usang dan lusuh lalu membuka lemari. Selena mengernyit melihat pakaian penyihir itu. Baru dia sadari ada sesuatu yang memprihatinkan sekarang.“Erik

  • The Lunar   PENGHUNI BARU

    Rain dan Selena hari ini pulang sekolah sambil berjalan kaki. Ini sesuai permintaan Selena yang katanya rindu berjalan-jalan di tengah hutan sambil menuju rumahnya sendiri. John sudah menyampaikan pesan lewat Arion yang datang ke sekolah untuk menyuruh semua anaknya pulang ke rumah tepat waktu. Tidak ada yang boleh mampir ke suatu tempat apalagi pacaran kata Arion tadi. Dan tentu saja mendapat dengusan sebal dari Selena dan Bianca.“Memangnya ayah kenapa menyuruh kita langsung pulang?” tanya Selena pada Rain. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan satu sama lain.Rain mengedikkan bahu. “Aku tidak tahu. Mungkin ayah kalian ingin mengumumkan sesuatu mungkin.”“Apa ayah akan menikah lagi?” tanya Selena dengan tatapan tak percaya.“Masa? Bukankah ayah kalian tidak dekat dengan siapapun juga,” heran Rain yang kurang percaya dengan kesimpulan tak masuk akal dari Selena.“Selama ini ayah paling pint

  • The Lunar   COSPLAY VAMPIRE

    Keesokan harinya John dan Arion akhirnya memutuskan untuk menemui Stefan di kediamannya. Sebuah rumah kecil dengan dinding kayu di tengah hutan. Pagar kayu setinggi pinggang orang dewasa dan ada pohon di depannya. Bisa ditebak bahwa pohon tersebut adalah pohon cokelat yang tumbuh dengan suburnya. Stefan sengaja membangun rumah di samping pepohonan cokelat agar bisa bertahan hidup.Melihat kehadiran Arion dan John yang datang bersama-sama awalnya membuat Stefan sedikit kaget, namun pada akhirnya ia tersenyum dan mempersilakan dua anak adopsinya masuk ke dalam.Arion memerhatikan sekitar rumah yang begitu hangat meski tak terlalu besar. Beda dengan rumahnya yang mewah dan besar namun terasa dingin.Stefan memberikan dua gelas cokelat hitam panas pada dua lelaki yang dia sayangi. Lelaki tua itu tersenyum bijaksana dan terlihat jelas bagaimana ia senang melihat kehadiran kakak beradik itu. Melihat keakuran yang akhirnya terjalin di antara keduanya. Stefan benar-bena

DMCA.com Protection Status