Share

41. Amarah Tiga Naga

‘Zou Biya… putriku tersayang.’

Suara seorang wanita muda yang berkarakter sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Bagai jenis suara Mezzo Sopran khas paduan suara perempuan. Terdengar menyenangkan di telinga Zou Biya.

‘Berjanjilah pada, Ibunda… apapun yang terjadi, Zou Biya akan bertahan hidup.’

Jika mengabaikan kejadian berikutnya, kata-kata dari Nyonya Keluarga Zou adalah kalimat terakhir bagi Zou Biya. Kalimat itu selalu terngiang bagai kutukan, sekaligus dukungan mental untuk bertahan.

Setiap hari Zou Biya berusaha bertahan hidup. Membangun kembali kehidupan yang luluh lantak dalam semalam. Hingga dia mendapatkan kesempatan balas dendam, hanya untuk dihalangi oleh seorang yang gadis muncul entah dari mana. Zou Biya tidak terima, tidak sudi jika balas dendamnya gagal dilaksanakan.

Maka dari sanalah muncul keberanian. Zou Biya atau Ying Er berdiri, berjalan tergopoh menuju salah satu anak buahnya. Mengambil pedang kemudian berlari menyerang Shi Jiu.

“Kau yang tida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status