Share

31. Jiu dan Long Wang

Udara dingin dari lautan mulai terasa ketika tirai birunya langit berganti senja. Di atas patung Ying Er, tepatnya di telapak tangan. Long Wang duduk menikmati hembusan angin serta menikmati datangnya petang. Mata emas itu memandang jauh, membiarkan isi kepalanya mengingat kejadian tadi siang.

Gadis pendatang yang tidak tahu apa-apa. Berdoa penuh harap, untuk keegoisannya semata. Meski begitu, sang naga tidak kuasa menahan jengkel. Hilang sudah nafsu makan yang sengaja ia buat demi kesopanan. Suara pintu tempat makan yang dibuka kasar. Langkah lebar miliknya serta lari kecil Ying Er berusaha menyusul. Tanpa menghabiskan makan siangnya, Long Wang memilih pergi.

“Mengapa tiba-tiba, Tuan pergi?” Ying Er berusaha menyusul. “Mengapa Anda marah, Tuan? Apakah ada kata-kataku yang menyinggung, Tuan? Jika benar, maafkan saya, Tuan Long Wang.”

Tidak ada yang salah dari doa yang dipanjatkan Ying Er. Tetapi dirinya yang merupakan naga pemberi berkah sekaligus bencana. Tidak sanggup mendengar pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status