Share

The Devil Lawyer
The Devil Lawyer
Penulis: Mrs.Juno

Prologue

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-19 00:08:23

-Prologue-

Suasana tegang sedang terjadi dipersidangan sebuah kasus lanjutan dari perceraian sepasang selebriti ternama di Manhattan. Menjadi sorotan utama wartawan di luar gedung pengadilan terbesar di kota itu.

Para pencari berita itu bukan hanya ingin meliput berita tersebut. Melainkan seseorang yang menjadi salah satu orang penting di dalam sidang perceraian itu juga-lah yang mereka tunggu untuk diwawancarai.

Sebuah pulpen berputar di antara jari seorang pria dengan setelan kemeja putih dan celana bahan serta balutan jas biru navy. Jam tangan yang melingkari pergelangan tangannya terlihat bukan-lah barang yang murah. Penampilannya begitu sempurna dengan sepatu pantofel hitam yang mengkilap.

Pria itu terlihat serius menyimak kesaksian seseorang.

Garis rahang tegas, manik mata hitam dengan sorot yang tajam. Dan rambut yang tertata rapi membentuk gaya pomade. Hidung yang mancung membuat sebuah kacamata bening bertengger nyaman di sana. Setitik tanda hitam tepat di atas garis kacamatanya seolah menjadi tanda pengenal bahwa pria itu adalah seorang Maximilliam Morgan Dexter.Atau lebih akrab dengan panggilan Morgan.

"Pihak tergugat ... Saya persilakan waktu kalian untuk menanyakan perihal yang bersangkutan dengan kesaksian dari pihak penggugat," ujar seorang hakim yang memimpin sidang tersebut.

Saat ini Morgan sedang mengajukan hak asuh anak agar jatuh ke tangan wanita yang saat ini menjadi kliennya.

Morgan berdiri dari duduknya. Dia melirik wanita di sampingnya Barbara Walton. Morgan tersenyum seolah yakin bahwa hari ini kemenangan akan dibawa pulang olehnya.

Morgan melangkah mendekati saksi yang mengungkapkan tentang bagaimana mantan suami korban mendidik anaknya dengan baik. Padahal yang diketahui Barbara... Mantan suaminya itu sering memukul anak mereka saat sedang marah.

Morgan memicingkan matanya menatap wanita cantik seusianya dengan penampilan menarik. Morgan yakin wanita itu adalah simpanan mantan suami Barbara. Namun dia tak ingin mencampurinya, Morgan hanya akan fokus terhadap kemauan kliennya. Yaitu mendapatkan hak asu anaknya.

"Devani Elbora ... Kau berdiri di sini untuk mengungkapkan tentang bagaimana pria yang duduk di sana adalah seorang ayah yang baik. Dengan didikan yang menurutmu masih wajar?" tanya Morgan kepada saksi.

Wanita cantik itu menjawab iya dengan yakin. Sambil menatap pria yang sudah dibela-nya.

Morgan tersenyum. Senyum yang seolah meremehkan kesaksian wanita berambut merah maroon dengan pakaian yang cukup terbuka.

"Lalu kau juga membawa bukti foto kedekatan putri mereka yang sedang bermain di sebuah taman. Foto yang memperlihatkan kedekatan sang ayah dengan putrinya.

Di foto tersebut memang terlihat sang anak yang berlari dengan wajah tersenyum. Lalu di foto selanjutnya pria yang kau bela sedang merentangkan tangan seolah ingin memeluk putrinya," tutur Morgan memastikan apa yang diungkapkan saksi wanita itu.

Dan lagi-lagi wanita tersebut kembali menjawab iya dengan yakin. Lalu Morgan kembali tersenyum dan mengangguk. Berjalan menuju mejanya. Mengambil sebuah amplop coklat.

"Maaf yang mulia hakim .... Boleh aku memberikan bukti yang sama? Namun memiliki perbedaan yang begitu terlihat jelas. Kalian bisa menilainya. Meminta juru ahli untuk membedakan foto mana yang lebih masuk akal." Morgan mengangkat amplop tersebut. Menyodorkannya kepada sang hakim.

Hakim mengangguk dan menerima amplop cokelat yang diajukan Morgan.

"Sembari kalian menilai ... Aku juga mempunyai sebuah rekaman dari tim pengamatanku. Tragedi yang sebenarnya terjadi dari foto tersebut," ujar Morgan.

Lalu dia berbalik meminta asisten pribadinya untuk memutarkan video penayangan yang sebenarnya terjadi saat putri kliennya diantarkan kembali kepada Barbara dari rumah neneknya.

Terlihat dari jarak yang lebih jauh dari foto tersebut. Putri mereka berlari dari neneknya untuk menuju kepada ibunya.

Barbara yang berdiri beberapa langkah di belakang mantan suaminya. Terlihat berjongkok untuk menyambut pelukan anaknya.

Berbeda dengan mantan suami kliennya yang berpura-pura ingin memeluk namun saat anak itu melewatinya. Pria itu malah menyelengkat kaki putrinya dan hampir membuat putrinya terjatuh jika Barbara tak sigap menangkapnya.

Seluruh saksi dan semua yang hadir di sana begitu terkejut dengan hasil video itu.

"Rekaman tersebut terjadi tepat setelah mereka sah bercerai dan hendak menjemput anak mereka," ungkap Morgan.

Lalu sang juru ahli penilai foto, angkat bicara dan membenarkan bahwa foto yang dibawa Devani adalah hasil foto yang dipotong bagian kanan dimana di sana ada Barbara yang berjongkok.

Seketika suara sergahan tak terima terdengar dari mantan suami Barbara terdengar ricuh. Hingga keributan terjadi dan membuat sang hakim mengetuk palunya agar keadaan kembali terkendali dan menjadi tenang.

"Pihak tergugat silahkan dilanjutkan," ujar hakim mempersilahkan Morgan untuk kembali melanjutkan.

"Saya sudah selesai Yang Mulia. Dan saya rasa, semua sudah cukup jelas. Silahkan tentukan keputusan anda," jawab Morgan.

Dia tersenyum menatap Devani sambil berlalu menuju tempat duduknya.

Hakim dan penegak hukum lainnya mulai berkompromi selama beberapa menit. Hingga akhirnya hakim mengungkapkan keputusannya.

"Baiklah. Setelah menilai semua bukti dan kesaksian. Kami memutuskan ..., hak asuh jatuh ke tangan pihak yang digugat. Namun kewajiban pihak penggugat harus tetap memberikan nafkah untuk putri mereka. Hingga anak tersebut mampu membiayai hidupnya sendiri. Demikian keputusan kami. Dengan ini kasus telah dianggap selesai!"

Ketukan suara palu sebanyak tiga kali menandakan kemenangan bagi Morgan dan kliennya.

Barbara memeluk Morgan mengucap terima kasih atas usahanya memenangkan kasus tersebut.

Mantan suaminya menatap tajam kegembiraan Barbara. Namun Morgan mengusap punggung Barbara agar tetap tenang. Menyuruhnya untuk mengabaikan sikap mantan suaminya. Karena mereka sudah memenangkan kasus dengan cara yang benar.

-

Mereka keluar dari ruangan sidang. Dan langsung mendapat serbuan dari wartawan. Banyak pertanyaan yang keluar dan semua sudah dijawab dengan baik oleh Morgan. Hingga satu pertanyaan terlontar dari salah satu wartawan.

Pertanyaan yang menyangkut pribadi Morgan. Membuat pengacara itu terdiam dan tersenyum.

"Morgan, kau sering memenangkan sebuah kasus perceraian. Apa hal tersebut membuatmu takut untuk memiliki komitmen dengan seseorang? Hingga sampai saat ini kau belum pernah membawa seseorang untuk kau kenalkan kepada media?"

"Aku rasa pertanyaanmu itu sudah diluar dari kasusku kali ini. Tak masalah bukan jika aku tak ingin menjawabnya?" Morgan tersenyum.

"Bagi kami itu tak masalah. Namun mungkin menjadi masalah bagi yang ingin mengetahui dirimu lebih banyak," jawab wartrawan tersebut membuat keadaan tegang mencair karena semuanya tertawa.

Termaksud Morgan dan Barbara. Hingga akhirnya mereka berlalu memasuki mobil dan meluncur meninggalkan tempat tersebut.

**

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Apriliaintans
Aku baru baca di apk ungu sampe selesai disini juga ada😅
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • The Devil Lawyer   Part 01

    -01-Maximilliam Morgan Dexter... Seorang keturunan Dexter yang terkenal dengan perusahaan tambang emas terbesar di California, Amerika serikat. Tempat kelahirannya yang menjadi tempat paling dibenci olehnya. Karena sikap keras ayahnya -Maximilliam Miller Dexter- yang menyuruhnya untuk menikahi wanita yang menuduh dirinya menghamili wanita tersebut.Jelas saja Morgan menolaknya. Karena selama ini Morgan selalu menggunakan pengaman setiap kali melakukan hubungan badan dengan wanita one nigth stand-nya. Namun Miller yang tak ingin nama besar Dexter tercoreng karena kasus tersebut, bersikeras menyuruh Morgan untuk bertanggung jawab.Dan jika Morgan tak ingin menuruti perintah Miller.... Maka Morgan tak bisa menggunakan semua fasilitas keluarga Dexter termasuk berada di mansion besar keluarga Dexter.Morgan dan harga dirinya yang tinggi.Tetap teguh tak mau bertanggung jawab atas apa yang bukan dilakukannya. Dia memilih angkat kaki dari kediaman Dexter. Ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 02

    Eliora Clareta Garnel...wanita yang saat ini berusia dua puluh enam tahun. Menikah muda saat usianya masih delapan belas tahun.Dia terpaksa dijodohkan dengan pria berusia tiga puluh tahun -Mark Mattson Garnel- karena ayahnya terlilit hutang oleh bank untuk membuka usaha. Namun sayang... usaha sang ayah bangkrut sebelum mendapat untung.Hingga pria yang melamarnya itu menawarkan diri untuk membantu jika memang Eliora menikah dengan pria berusia matang itu.Eliora terpaksa menerima pernikahan tanpa cinta. Walau dia tahu Mark begitu baik dan rela bekorban meninggalkan ayah dan ibunya yang me larang untuk menikahinya.Merasa Mark juga ikut bekorban demi membantu ayahnya, membuat Eliora sedikit luluh hingga mereka akhirnya memiliki seorang anak.Anak perempuan yang begitu manis dan cantik seperti Eliora. Walau ayah dari anak itu juga begitu tampan.Seiring berjalannya waktu, putri mereka tumbuh semakin c

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 03

    Chase menutup pintu apartemen Eliora dan menguncinya segera. Lalu menuju ke kamar Hazel untuk melihat kebenaran yang dikatakan oleh security tambun tadi. Melihat masih ada bekas mobil yang atapnya rusak adalah bukti kebenaran dari ucapan sang security.Lalu dia keluar dari dalam kamar Hazel. Mengintip kamar Eliora yang terlihat sedang menenangkan sekaligus menidurkan anak itu.Chase memilih menunggu Eliora selesai menidurkan Hazel untuk membahas masalah perampokkan di tempatnya itu.Chase kembali menatap kamar Hazel dan berpikir sejenak.Mungkinkah perkataan security tadi benar? Jika benar... bagaimana caranya menjelaskan kepada hukum. Hazel... akan sulit untuk ditanyai. Anak itu pasti ketakutan,batin Chase.Eliora menutup pintu kamarnya setelah memastikan anaknya sudah tertidur pulas. Dia memanggil Chase untuk memastikan keberadaan adik iparnya."Chase... kau masih di sini?" tanya Eliora."Ya. Aku di ruang tengah," jawab Chase.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 04

    Siang hari kegiatan Morgan berjalan seperti biasanya… jika sudah menyelesaikan satu kasus. Dia akan datang ke kantornya dan melihat berkas kasus lain yang diajukan padanya.“Selamat siang, Sir,” sapa asisten pribadinya.Wanita dengan lengkuk tubuh seksi dan berbody sekal berdiri membungkuk menyambut kedatangannya.Belahan dada di pakaian ketat asistennya memperlihatkan buah dadanya yang mengembul keluar. Wanita itu dengan sengaja memakai pakaian ketat demi memperlihatkan keindahan tubuhnya kepada Morgan.“Masuklah Jasmine. Sebutkan kasus yang masuk hari ini,” ujar Morgan menyuruhnya ikut masuk ke dalam ruangannya.Asisten yang bernama Jasmine Spencer itupun mengikuti langkah Morgan untuk masuk ke dalam ruangannya.“Kunci pintunya!” perintah Morgan.Jasmine yang mengetahui maksud Morgan dengan girangnya mengunci pintu. Setelah itu dia berjalan menuju Morgan yang duduk di balik meja kebesarannya.Dengan sebuah map di tangan Jasmine

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 05

    Suara tongkat yang digunakan Eliora seakan menjadikan dirinya pusat perhatian di sebuah apartemen mewah di Manhattan. Seorang security mengantarkan Eliora ke unit tempat Morgan. Agar wanita itu tak tersesat karena baru pertama kali menginjakkan kakinya di sana.“Terima kasih, Sir, kau bisa tinggalkan aku. Aku sudah menghafal langkah untuk kembali,” ujar Eliora.“Sama-sama, Nona. Semoga kasusmu diterima Mr.Dexter,” jawab security tersebut.Eliora mengangguk dan tersenyum kembali. Lalu security pergi dan Eliora mulai meraba pintu apartemen hingga ke sisi pintu dan terdapat sebuah tombol kecil.Eliora sempat menarik napas sebelum dia menekan tombol bel pintu itu.Dia menunggu beberapa saat setelah dia memencet tombol tersebut, tetapi cukup lama tak mendapat sambutan, membuat Eliora kembali menekan tombol bel berbentuk bulat.Hingga baru saja dia selesai menekannya. Suara pintu terbuka terdengar, disusul suara berat menyapanya.“Siapa kau

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 06

    Eliora memilin ujung kemejanya. Dengan hati dan perasaan cemas. Dia nekat mengambil keputusan ini. Saat ini dia berusaha untuk tenang dengan memikirkan keadaan Hazel bersama Chase.Membiarkan anaknya menginap di tempat Chase untuk hari ini adalah keputusan yang tepat. Dia tak ingin ditanyakan banyak hal oleh Hazel karena pulang terlalu larut atau mungkin tak pulang.Karena saat ini… Dia sedang berada di apartemen Morgan. Dia kembali ke sini, setelah kemarin melakukan perjanjian dengan Morgan. Dan sekarang…. Morgan sedang menuangkan dua gelas minuman beralkohol.Dia melihat kertas yang sudah di cap sidik jari Eliora atas perjanjian yang telah disepakati keduanya. Morgan membuat surat tersebut dengan tulisanbrailleagar mudah dipahami oleh Eliora.Morgan tak ingin mendapat kasus. Dia selalu menggunakan cara aman untuk menikmati semua yang dilakukannya dengan para klien.Morgan berjalan mendekati Eliora. Memberikan minuman yang barusan dia tuang

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 07

    Semalaman Eliora mencoba untuk tidur dengan tenang. Namun mengingat setiap sentuhan yang diberikan Morgan, membuatnya tak bisa nyenyak. Dia gusar dan suara desahan serta erangan terngiang dalam benaknya.Dia menangis semalaman merutuki kebodohannya merasa hina dengan keadaannya. Hingga dia lelah menangis dan terlelap.Dia bahkan tak terbangun saat matahari menyeruak masuk ke dalam kamarnya. Hingga suara ponsel terdengar membangunkannya dan mulai merengangkan tubuh lelahnya.Dia meraba ke arah nakas mengambil ponsel khusus penggunatunanetrauntuk berkomunikasi seperti layaknya orang yang bisa melihat.Sambutan suara Hazel membuatnya tersenyum, suara riang putrinya seakan menyemangati paginya.“Mommy… kau sudah pulang?”tanya Hazel riang.“Ya sayang… kau sudah di sekolah?” tanya Eliora.“Aku sudah pulang sekolah, mom.”“Apa? Memangnya ini sudah jam berapa?”“Ini sudah jam sebelas, El,”jawab Chase.“Hah…

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19
  • The Devil Lawyer   Part 08

    Setelah menyantap sepotong kue sebagai kudapan. Morgan mengajak Hazel untuk bermain. Dia berusaha untuk membuat Hazel merasa nyaman dengan keberadaannya.Morgan berusaha untuk masuk ke dunia Hazel. Bermain bersama boneka tuan teddy dan meminum teh udara. Suara tawa dan seruan Morgan terdengar begitu lepas, sama seperti tawa Hazel yang terdengar riang.Ditambah dengan Autumn yang bergabung bersama Morgan dan menggoda kakaknya yang berusaha mengikuti permainan sesuai kemauan Hazel.Sementara Eliora dan Chase hanya tertawa memerhatikan kegiatan mereka. Chase menceritakan apa yang dilakukan ketiganya kepada Eliora.Seolah menjadi mata bagi Eliora yang setidaknya bisa merasakan kebahagiaan sang anak yang bisa tertawa dan bermain setelah kejadian beberapa hari tersebut sempat membuat anak itu murung.Perhatian Morgan sempat teralihkan saat Chase sedang menceritakan kegiatan Hazel kepada Eliora.Cih… bagaimana bisa dia tersenyum semanis itu hanya karena

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-19

Bab terbaru

  • The Devil Lawyer   Part 46 (The end)

    -THE END-Eliora terlihat gugup dan memiliki firasat tak enak saat Morgan menunjukkan senyum mencurigakan.Di sepanjang perjalanannya... ia melirik Morgan yang terus menunjukkan senyuman yang bagi Eliora terlihat begitu aneh untuk terus menerus ditunjukan."Kenapa menatapku seperti itu,Sugar? Aku tahu... kadar ketampananku memang melebihi standar rata-rata. Tapi kau tak harus memperhatikannya seperti bukan kau pemilikku," ujar Morgan dengan tetap percaya diri. Yang sepertinya semakin meningkat setiap harinya.Eliora mengalihkan tatapannya menjadi malas. Dia cukup menyesal telah menatap Morgan begitu lekat. Hingga membuat prianya mengeluarkan kata-kata yang membuatnya mual seketika.Bahkan anak yang dikandung Eliora saja, merasa muak mendengar sang penabur benih begitu percaya diri.Morgan meraih tangan kanan Eliora. Dan membawanya ke rahang tegas yang memiliki bulu halus dengan tatanan yang begitu rap

  • The Devil Lawyer   Part 45

    —45—Satu minggu kemudian... setelah Eliora dinyatakan hamil... pemulihan pada memar di tubuhnya dilakukan begitu cepat karena Morgan tak ingin melihat wanitanya terlalu lama menderita.Dan kini... Morgan begitu gencar untuk membawa Eliora pergi ke suatu tempat untuk berlibur sebelum salju turun.Dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk membuat wanitanya menikmati hidup yang sebenarnya dengan semua hasil kerja keras yang dikumpulkannya selama ini.Morgan menatap Eliora yang sedang berpamitan dengan Hazel. Anaknya kali ini lebih memilih pergi bersama Roseline dan Miller yang akan mengajaknya ke acara akhir tahun di disneyland.Tentu saja semua itu adalah ide Morgan yang meminta ayah dan ibunya untuk membantu membawa cucu mereka bermain demi melancarkan rencana Morgan membawa Eliora berlibur.Eliora menghampiri Morgan yang sudah siap menaiki pesawat pribadinya dan berniat terbang ke Eropa. Membawa wanita itu mengun

  • The Devil Lawyer   Part 44

    —44—"El, awas!" teriak Jasmine._____Eliora berbalik dan berniat melindungi diri namun tenaga pria itu jelas lebih kuat. Dengan cepat pria tersebut memukul wajah Eliora hingga membuat Eliora tersungkur ke lantai."Argh!" Eliora menyentuh sudut bibirnya yang terasa mengeluarkan darah.Eliora melihat darah yang diusapkan ke ibu jarinya... lalu ia juga melirik Jasmine yang kehilangan keseimbangannya."Apa yang kau lakukan padamy queen?!" tukas pria yang sempat dilihat oleh Eliora saat pesta pertunangannya berlangsung."Bukankah kau...." Eliora menjeda kalimatnya mengingat dengan siapa pria yang sedang mendekatinya itu duduk saat dipestanya tadi."El... pergi dari sini! Selamatkan dirimu!" teriak Jasmine.Kursi yang dijadikan pijakan oleh Jasmine seketika bergoyang, hampir membuat Jasmine kehilangan pijakannya.Hal tersebut membuat pria it

  • The Devil Lawyer   Part 43

    —43—Morgan mempercepat laju kendaraannya sambil sesekali terus menghubungi Jasmine, dan Mickael. Namun keduanya tak ada satupun yang menjawab panggilan teleponnya.Di sepanjang perjalanannya... Morgan terus merutuki dirinya yang menyikapi Barbara hanya sebagai gertakan. Namun dia sungguh tak memperhitungkan masalah itu membuat wanita seperti Barbara malah menggila.Hingga terjadi masalah saat dirinya selangkah lagi akan mendapatkan kebahagiaan bersama Eliora."Sial… Dimana Jasmine dan Mickael?! Disaat dibutuhkan seperti ini, mereka malah sulit dihubungi. Aku harus mencari tahu data Barbara dimana dia tinggal sekarang!" tukas Morgan.Morgan akhirnya membelokkan mobilnya untuk kembali ke mansion. Berharap Mickael belum membawa pulang Jasmine.Namun sebuah panggilan telepon masuk dan menampilkan nama Mickael di sana.Morgan menjawab panggilan tersebut."Hallo, Mick… apa Jasmine ada bersa

  • The Devil Lawyer   Part 42

    —42—"Mungkinkah?"______"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Morgan.Membuat Eliora dan Autumn terkejut lalu menoleh secara perlahan."Katakan El... Apa yang kau ketahui?!" tukas Morgan menyelidik."Ehm, Morgan... aku akan bicarakan semuanya padamu nanti. Kita antar Hazel pulang dulu, agar dia bisa beristirahat," pinta Eliora.Dengan wajah panik Eliora mengusap lengan Morgan yang menatapnya tajam. Berusaha menenangkan prianya agar Hazel tak melihat kemarahannya.Namun Morgan terlalu emosi ketika mengetahui, Eliora menyembunyikan sesuatu darinya."Kau baru akan mengatakannya setelah aku mendengar sesuatu?! Apa yang kau sembunyikan, El?!" desis Morgan.Melangkah mendekati Eliora dengan tatapan yang begitu mengintimidasi."Morgan... Ada Hazel. Dia bisa—""Kenapa kau tak menceritakannya langsung? Apa kau akan tetap diam jika aku tak men

  • The Devil Lawyer   Part 41

    —41—Morgan yang hendak menyusul Eliora dengan sedikit tertatih, harus terhenti saat sebuah panggilan menyapanya begitu akrab."Morgan…," sapa Mickael.Ia menoleh dan mendapati sepupunya Mickael bersama seorang wanita yang selama ini cukup dekat dengannya dalam urusan pekerjaan."Hai Mick and… Jasmine?" Morgan menyapa sambil mengerutkan keningnya."Iya ini aku, Morgan. Apa kau tak mengingat asistenmu sendiri?" sapa Jasmine bergurau.Bukan Morgan tak mengingat asisten handalnya itu… namun gestur tubuh sepupunya kepada sang asisten begitu….Dekat.Tangan Mickael yang melingkar sempurna di pinggang Jasmine seolah menandakan ada sesuatu antara mereka. Hal tersebutlah yang membuat Morgan mengerutkan keningnya cukup dalam.Walau dia turut senang melihat Jasmine akhirnya mau menjalin hubungan serius dengan seorang pria. Dan pria yang dipilihnya adalah sepupunya sen

  • The Devil Lawyer   Part 40

    -40-Autumn menutup mulutnya saat melihat surat ancaman tersebut. Dia hendak merebut surat ancaman itu, namun dengan sigap Eliora menjauhkannya dari Autumn."Kau harus mengatakannya kepada Morgan, El!" seru Autumn setelah gagal merebut surat ancaman dari tangan Eliora."Tidak, Autumn... Kumohon, aku tak ingin merusak kebahagiaannya saat ini. Apa kau tak melihat betapa bahagianya kakakmu? Selama ini dia sudah cukup memikirkan banyak kasus," sanggah Eliora.Tak ingin membuat Morgan semakin pusing dengan keadaan saat ini. Eliora hanya tak ingin merusak moment yang dinantikan Morgan cukup lama. Dan dia akan berusaha menyelesaikan kasus surat ancaman tersebut tanpa bantuan Morgan.Bukankah sudah cukup semua perlakuan Morgan selama ia tak bisa melihat. Pria itu mengusir semua peneror yang datang ke apartemennya. Dan bahkan sampai melakukan konferensi pers karena kasus tersebut tak ingin diperpanjang Morgan.Dan jika kasus serupa i

  • The Devil Lawyer   Part 39

    —39—Keesokan harinya…. Morgan pulang dengan keadaan yang sudah sangat baik di bagian hatinya.Bagaimana tidak? Mendapat jawabanyesdari Eliora, yang dikatakannya sebagai obat termanjur untuk menyembuhkan semua lukanya. Rasanya tak sia-sia dia terluka demi menyelamatkan si tuan santa.Menggunakan limosin berwarna hitam yang dikirim oleh Miller untuk menjemput mereka di rumah sakit. Mereka -Morgan dan Eliora- bersama Chase dan Autumn yang akhirnya menyusul datang pada malam hari bersama ibunya dan uncle Matthew serta Hazel. Autumn berkeras untuk bermalam di rumah sakit menemani Chase yang juga mendapat perawatan.Morgan yang sempat mendapat ejekan dari Chase mengenai boneka santa tersebut, memamerkan kepada Chase, tulisan yang terdapat di dalamnya.Seperti kembali kepada masa kecilnya, ia seolah sedang memamerkan mainan baru kepada teman yang sempat mengejeknya.Chase hanya terkekeh saat

  • The Devil Lawyer   Part 38

    —38—Suara ambulan terdengar samar-samar di pendengaran Morgan. Walau matanya masih terpejam, dan kesadarannya sempat hilang.Namun ia kembali berusaha untuk terjaga, sekalipun matanya sulit untuk terbuka. Dan kepalanya yang masih terasa pusing mendominasi keadaannya saat ini.Morgan bahkan masih mendengar suara Chase yang memberikan keterangan terhadap kecelakaan tersebut. Lalu tersaruh suara dari kejauhan wanita yang dirindukannya.El… kaukah itu?benaknya bertanya.Namun lambat laun kesadarannya semakin hilang dan dia benar-benar tak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya.***Sebuah ruangan di rumah sakit yang terasa sunyi… terdapat seorang wanita yang duduk memandangi seorang pria yang terbaring dengan perban yang dililit di kepalanya. Dan beberapa luka gores terlihat sudah tertutupi dengan rapi.Ruangan yang terlalu besar untuk dihuni oleh satu pasien itu terl

DMCA.com Protection Status