Sudah sekitar lima menit mereka berjalan, Vilma yang sedari tadi tidak berbicara sama sekali kini mulai berani mengeluarkan suara.
“Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apa yang telah kau lakukan?”Suara Vilma terdengar bergetar seolah ingin menangis. Noah hanya terdiam dan menatap kosong ke arah wanita itu. Dia tidak ingin memberikan penjelasan apa-apa karena sekarang berurusan dengan dirinya adalah sebuah percobaan yang mengancam nyawa.“Kau tidak ingin menjelaskan apa – apa kepadaku? Setelah apa yang terjadi pada kita barusan, kita tidak tau hal buruk apa yang akan terjadi jika kita tertangkap tadi. Tapi kau masih diam seolah tidak terjadi apa – apa?!”Bentakan itu masih belum mampu untuk membuat Noah membuka mulutnya. Vilma sadar Noah sengaja diam agar dia tidak lagi terlibat dalam urusan Noah.Noah yang hanya membisu dengan tatapan kosongnya, mulai mengubah raut mukanya. Kesal, marah, dan lelah bercampur aduk di dalam emosi yang sudah tidak dapat diartikan lagi.“Sekarang kau menyalahkanku? Seingatku tidak pernah menyuruhmu ikut bersamaku, dan kini kau menjadi seperti anak manja mencoba mengadu kepada orang lain tentang masalah yang tidak ada sangkut pautnya denganmu. Jika kau menanyakan alasanku, aku juga tidak tahu dan kau juga tidak perlu tahu itu."Noah kini sedang dalam puncak amarahnya. Suara Noah yang cukup berat itu memecah suasana malam yang cukup sepi. Namun, tidak ada seorangpun yang terganggu dengan kebisingan yang mereka buat, entah mereka tidak perduli atau bagaimana, yang pasti tidak mungkin tetangga tidak mendengar perdebatan mereka.Tiba-tiba, tangan Noah kembali panas dan jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Kondisi itu sama seperti saat dia melempar Besim tadi pagi. Pemuda itu sempat merasa goyah dan ingin tumbang. Namun, dia menguatkan diri dengan mengatur emosi dan pernapasannya seraya menggenggam pagar besi disampingnya.Noah dan Vilma kembali terdiam untuk beberapa saat. Tidak lama kemudian, Vilma bergegas meninggalkan Noah dan langsung masuk ke dalam rumah.Ckiit!Walau marah, tangan Vilma tidak seberani itu untuk membanting pintu rumahnya. Noah langsung berbalik dan pergi menjauh dari rumah Vilma. Tangannya masih sedikit panas. Dia tampak lega karena beban yang memberatkan dirinya kini sudah berkurang sedikit.Noah berjalan merenung sambil melihat USB Drive yang dipegangnya. Dia penasaran kira – kira informasi seperti apa yang ada di dalam benda itu. Apakah ada hubungannya dengan kekuatan yang ada pada dirinya, semua itu masih terngiang – ngiang dalam benaknya. Noah mempercepat langkahnya menuju rumah, tidak sabar untuk menuntaskan rasa penasarannya.Sesampainya di rumah, Noah melihat Ibunya menyiapkan makan malam yang tidak seperti biasa. Dia teringat sebelum itu ibunya bilang akan masak makanan enak. Noah pun sedikit tersenyum. Hanya ibunya yang dapat mengerti perasaannya, menjaga dirinya dengan tulus, mau mendengar apapun keluh kesah Noah.Oleh karena itu, memberi tahu tentang kesulitan yang dialami dirinya kepada ibunya hanya akan membuat wanita paruh baya itu semakin khawatir kepada anak semata wayangnya.“Noah. Cepat kesini dan bantu ibu siapkan piring, sebentar lagi kita akan makan bersama.”“Baik bu, aku sedang siap – siap.”Noah turun dari lantai dua dan langsung menuju dapur. Dia menggapai gelas dan piring, kemudian meletakkannya keatas meja makan. di depan makanan yang telah dihidangkan, pandangan keduanya condong ke bawah, berdoa kepada Yang Kuasa.Mereka berdua makan dengan lahap. Ikan salmon, sup domba, dan roti yang masih hangat menjadi santapan yang sangat lezat pada malam itu.“Ini adalah hasil dari bonus yang diberikan bos atas kerja kerasku kemarin. Jadi, aku ingin sesekali kita makan makanan mewah seperti ini.”Senyum sumringah ibu Noah meluluhkan hati Noah yang saat itu menyantap daging domba yang sangat lezat. Noah hanya mengangguk dan tersenyum kecil melihat ibunya yang sedang dalam suasana hati yang baik hari ini. Dia diam dan makan dengan tenang seolah kejadian kemarin dan hari ini yang dialaminya hanya sekedar peristiwa yang sudah lewat.Ibu Noah merupakan buruh pabrik kompos di kota Kakanj, yang dimana industri pupuk disana merupakan yang paling produktif di Federasi Bosnia dan Herzegovina. Ibunya mulai membanting tulang untuk menghidupi dirinya dan anak satu – satunya setelah ditinggalkan oleh suami yang sangat dia cintai.Bahkan sesekali dirinya bertanya – tanya apakah suaminya benar – benar mati atau justru berjuang mati – matian diluar sana.“Seperti ayah akan kegirangan jika dia ikut makan bersama kita malam ini.”Noah mencoba mencairkan suasana, membuat ibunya menampakkan senyuman lebar yang sangat tulus kepadanya. Dia mengharapkan suasana hangat itu akan berlangsung selama – lamanya.***Setelah mereka berdua selesai makan dan berbenah, Noah langsung menyalakan komputer di kamarnya untuk mengecek isi USB Drive tersebut. Begitu komputer sudah menyala, Noah langsung mencolokkan USB Drive itu ke CPU dan langsung mengakses foldernya.Tampak dari dalam folder, berjejer dokumen yang diurut berdasarkan tanggal. Noah pun membuka satu per satu dokumen tersebut. Isinya adalah gambar koran yang di scan, dan tulisan dari seseorang bernama Dr. Adam Yeh.13 Oktober 2007, tim Centaur II akan melakukan peracikan obat bernama YZ-333. Merupakan obat rahasia yang akan dibuat dalam durasi waktu 1 tahun. Dilihat secara umum, obat ini memiliki fungsi yang mirip dengan kreatin, yaitu meningkatkan fosfokreatin yang tersimpan di dalam otot, kemudian membantu tubuh meningkatkan molekul tinggi energi yang dinamakan dengan adenosine triphosphate. Namun, kami akan meningkatkan efek penguatan ini menjadi seribu kali lipat dari biasanya dengan menggunakan senyawa yang kami dapatkan dari saraf otot kuda.25 Desember 2007, tim Centaur II akan melakukan eksperimen obat YZ-333 kepada seorang tentara. Eksperimen ini dinilai gagal karena objek penelitian meninggal dunia disebabkan pembuluh darah pada objek eksperimen pecah seluruhnya karena mengalami aneurisma yang cukup parah. Hal ini disebabkan YZ-333 bersifat keras dan menyebabkan dinding pembuluh darah menipis sehingga terjadi pembengkakan, kemudian darah mengalir dengan cukup deras menyebabkan dinding pembuluh tidak sanggup lagi menahannya. 13 Agustus 2009, tim Centaur melakukan eksperimen obat YZ-333 yang ke 414 kepada seorang relawan dari tim Centaur bernama Dr. James Cassenn. Obat dinilai berhasil bereaksi di dalam tubuh objek penelitian sehingga~
Seketika badan Noah menjadi lemas. Tangannya gemetar hebat begitu melihat nama ayahnya di akhir tulisan itu. Ternyata ayahnya adalah salah seorang dokter yang berperan dalam pembuatan obat itu. Namun Noah dibuat bingung karena tulisan itu seperti tidak diselesaikan. Apakah mungkin terjadi sesuatu saat ayahnya menjadi objek penelitian itu? Apakah ayahnya meninggal dunia karena eksperimen itu?Begitu banyak pertanyaan di dalam kepala Noah yang membuatnya menjadi gelisah tak karuan. Noah berpikir kejadian tadi pagi adalah kekuatan yang dihasilkan dari obat YZ-333 itu. Namun obat itu hanya bereaksi saat dia marah atau lepas kendali. Hal itu dia simpulkan karena teringat dengan kata – kata profesor yang menculiknya berkata kalau dia harus mengontrol emosinya.Waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Noah mencabut USB Drive tersebut dan langsung mematikan komputernya. Dia melemparkan dirinya ke atas ranjang, sembari mencoba mengumpulkan informasi yang dia dapatkan mulai dari kemarin hingga hari ini.“Haaahhhh. Sungguh dua hari yang sangat melelahkan. Jika aku mengecek lagi di pabrik itu mungkin aku akan menemukan petunjuk lainnya. Lain kali aku akan ke sana.”Hanya beberapa menit Noah bergumam dalam hati, kini dia sudah terlelap tidur karena kelelahan. Hanya dalam waktu dua hari, sudah banyak hal dan kejadian tidak terduga yang dialami oleh Noah.Keesokan harinya, merupakan hari Sabtu di mana Noah sedang libur akhir pekan. Dia berniat pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan pribadinya dan berbelanja barang yang sudah dititipkan oleh ibunya yang pergi bekerja.Noah pun pergi meninggalkan rumahnya, berjalan kaki menuju supermarket yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Dalam perjalanan, Noah mengeluarkan suatu benda dari salam saku celananya. Itu adalah USB Drive yang isinya berupa deretan dokumen dan gambar koran. Noah berpikir apakah pembuatan obat YZ-333 ada hubungannya dengan ledakan sembilan tahun yang lalu, dimana kasus itu tidak terekspos oleh media, dan diisukan kalau itu adalah proyek pemerintah disembunyikan dari masyarakatnya. Noah mencoba membuka kembali akun reddit yang memberikan konspirasi tersebut.Namun, begitu tangan Noah merogoh saku jaketnya, tiba – tiba seseorang dibelakangnya menarik kerah baju Noah dengan sangat kasar.***Dengan kasarnya, orang itu menarik dan melempar tubuh Noah ke aspal. Orang itu adalah Besim yang sedang bersama 3 orang pengikut setianya. “Halo bung. Tampaknya kau sedang senang hari ini.” Nada meremehkan khas preman itu tidak digubris oleh Noah. Dia hanya diam dan segera bangun dari posisi duduknya. “Kau mengabaikanku ya? Lihatlah kali ini kau akan kuhabisi. Cepat ikut!” Besim kembali menarik kerah baju Noah dengan kasar dan membawa dia ke gang kosong di samping supermarket. Besim membuang kantung plastik yang digenggam oleh Noah dan kemudian membuka jaketnya. “Lawan aku. Kita lakukan duel yang adil dan tenang saja soal anak buahku.” Noah langsung mengetahui tujuan Besim mengajak duel adalah tidak ingin malu kalau dia sudah dilempar dengan enteng oleh dirinya kemarin. Besim tentu tidak akan memberikan perlawanan sepihak setelah terjadi hal memalukan yang menimpa dirinya. Besim bersiap – siap melayangkan pukulan. Noah pun menc
Ternyata orang itu adalah pria kurus yang pernah Noah temui di pabrik terbengkalai. Pria itu tersenyum licik, seolah membayangkan hal yang menyenangkan. Noah menatap fokus pria itu sembari berjalan mundur, mencoba menjaga jarak untuk menghindari hal yang bisa saja mengancam nyawanya. “Bagaimana kau bisa tahu itu rumahku? Apa sebenarnya maumu?” Noah mencoba mengorek informasi darinya. Namun, pria itu hanya mendongak dan tertawa kecil. “Ha ha. Sudah kubilang barusan, penyebabnya adalah barang kecil yang kau pegang itu.” Pria misterius itu mengarahkan jari telunjuknya ke USB Drive yang digenggam erat oleh Noah. Noah masih kebingungan dengan maksud pria tersebut. Pria itu hanya tersenyum melihat wajah polos Noah. “USB Drive itu sempat kau akses melalui komputermu. Begitu barang itu terkoneksi dengan alat elektronik apapun, kami dengan sangat mudah melacak keberadaannya. Itulah kenapa kita bertemu di pabrik terbengkalai kemarin. Karena lokasi terakhir b
Siang itu tampak mendung dan mulai dingin. Mereka berdua hanya saling bertatapan satu sama lain. Noah yang curiga dengan identitas pria itu kini mulai berani membuka mulutnya. “Siapa kau? Bagaimana kau bisa tahu namaku?” Pria itu hanya senyap tidak menghiraukan pertanyaan yang Noah lemparkan kepadanya. Suasana yang hening ditambah hawa yang dingin menandakan badai akan segera tiba. Hanya suara gemuruh petir yang sesekali memecah keheningan di tempat itu. “Tuan, sepertinya kata – kataku sudah cukup jelas untuk bisa kau jawab sekarang.” Noah mulai kesal melihat wajah pria itu. “Duduklah!” Pria itu berjalan menuju sebuah etalase di belakangnya. Dia mengambil secarik kertas dan sebuah foto dari dalam laci etalase tersebut. Kemudian pria itu berjalan pelan menghampiri Noah yang baru saja duduk dan melemparkan foto yang dipegangnya ke atas meja di depan Noah. “Kau sangat mirip dengannya.” Pria itu menunjuk seseorang dari foto tersebut. Sos
Borris baru saja keluar dari ruang bawah tanah. Dia membawa beberapa koper yang berisikan senjata api di dalamnya. Noah bertanya – tanya apa hubungan Borris dengan Vilma.“Apa kau mengenal wanita yang keluar dari tempat ini barusan?”“Maksudmu Nona Hondress? Ayahnya adalah seorang CEO perusahaan kecantikan terkemuka di ibukota sekaligus pelanggan tetap toko ini. Putri nya baru saja memesan beberapa senjata api titipan ayahnya itu.”Noah tampak tidak terkejut begitu mendengar penjelasan Borris. Sifat yang manja, kulit yang terawat dan pakaian yang tampak mahal itu sudah menjelaskan bahwa wanita berasal dari keluarga yang kaya. Bahkan jika orang tua nya tinggal di ibukota, sangat memungkinkan kalau Vilma tinggal sendiri di rumah besar nya itu.“Tapi untuk apa perusahaan kecantikan memesan senjata ilegal darimu?”“Kau tidak perlu tahu itu.”Noah hanya terdiam. Dia sudah cukup bersyukur menge
Angin malam hari itu terasa menusuk tulang. Namun, penerangan yang tersebar di berbagai toko dan jalan membuat suasana yang cukup hangat waktu itu. Noah dan Borris masih menyantap makan malam mereka di toko.Sudah sekitar dua minggu Noah melaksanakan pelatihan fisik dan mental yang diberikan oleh Borris McStar. Borris berencana untuk memberikan Noah latihan langsung di lapangan dengan cara memancing sindikat itu agar menghampiri mereka dengan sendirinya tanpa harus lelah mencari.“Hei bocah. Kenakan pakaianmu saat makan malam.”“Aku baru saja selesai mandi. Tubuhku masih basah.”Borris pun melanjutkan makannya sembari melempar kertas tisu yang ada di tangannya ke arah Noah yang sedang makan dengan hanya mengenakan handuk yang ada melingkar di pinggangnya tanpa tambahan sehelai pakaian pun.Setelah dua minggu menjalani latihan yang sangat berat, tubuh Noah mulai berubah. Otot perutnya mulai terbentuk dan kini dia sudah mampu
Derap langkah kaki yang saling berkejaran itu terdengar hingga ke seluruh penjuru bangunan. Noah sedang dikejar – kejar oleh gerombolan anggota sindikat. Dia tidak bisa langsung melarikan diri. USB Drive itu masih ada ditangan pria dengan tawa anehnya itu.Noah pun berbalik arah. Dia harus secepatnya merebut kembali USB Drive itu dan keluar dari tempat ini. Namun ada sedikit masalah yang harus terlebih dahulu Noah pecahkan.“Ini dimana? Dan ruangan itu juga ada dimana?”Noah tersesat di gedung besar itu dan tidak tahu jalan kembali ke ruangan sebelumnya. Noah hanya berlari menyusuri lorong dengan banyak ruangan di kanan kirinya. Ketika sedang fokus mencari ruangan itu, seketika Noah menghentikan langkahnya dan langsung bersembunyi di salah satu ruangan.“Cepat temukan dan bunuh saja anak itu. Dia diculik ke sini hanya karena dia memegang barang berharga milik bos.”Suara langkah kaki dan teriakan gerombolan anggota sin
Sebilah pisau menancap dan menembus pintu kayu itu dari dalam ruangan. Noah dengan cepat menarik tangannya dari gagang pintu itu dan berteriak kencang karena rasa sakit yang luar biasa. Darah masih mengucur keluar dari kulit yang sudah sobek bersama dagingnya.Pintu itu terbuka dan menampakkan sosok Besim yang tertawa mendengar teriakan Noah. Dia menarik kerah baju Noah dan menyeretnya ke dalam ruangan.Tampak pria aneh itu sedang duduk di kursi kerjanya dengan satu kaki yang terangkat di atas pahanya laksana raja arogan yang sedang duduk di atas singgasana.“Bagaiman lemparanku? Akurat bukan? Ha ha.”“Luar biasa akurat, bos. Dia hanya beruntung karena tidak langsung mati.”Noah masih memegangi tangannya yang terluka parah itu. Sampai – sampai dia tidak mampu lagi mengeluarkan suaranya.Noah bingung bagaimana harus melawan. Dia tidak bisa mengalahkan siapapun dengan satu tangan yang terluka itu.Besim yan
Kemudian pria itu mengambil secangkir teh yang sudah disuguhkan oleh pelayan. Noah hanya menyengir dan ikut mengambil teh yang ada di atas meja dengan tangan yang kaku.“Aku sudah lama ingin menemuimu. Seseorang di sini ada yang menceritakan tentang dirimu kepadaku. Tentu aku tidak akan diam tentang hal itu. Aku harus lebih mengenalnya.”Pria itu tersenyum dan kembali meminum teh yang ada di tangannya. Noah berpikir orang yang membicarakannya kepada Tuan Chris adalah Borris karena sudah saling kenal sebagai pelanggan tetap.“Menurutmu bagaimana anakku?”Pria paruh baya itu setengah tersenyum sambil menatap Noah dengan tatapan seolah penuh harapan. Noah dibuat bingung dengan pertanyaan mendadak itu dan hanya bisa mengernyitkan dahi.“Maksud Tuan?”“Iya... Vilma? Menurutmu dia bagaimana?”Tuan Chris seolah mendesak Noah dengan pertanyaannya itu. Jadi orang yang beliau maksud adalah V