Home / Romansa / The Dark Affair / Bab 5. Lebih Tertarik Mengajakmu 

Share

Bab 5. Lebih Tertarik Mengajakmu 

last update Huling Na-update: 2025-03-04 21:33:22

Suasana pagi di istana megah menunjukkan jelas kemewahaan. Hidup di istana tentunya tertata dengan sempurna. Para pelayan sejak tadi sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan lezat ke meja makan. Meski yang ada di meja makan itu hanya empat orang, tetapi sarapan yang terhidang untuk anggota kerajaan tentunya sangat sempurna. 

“Shakira, hari Shula memiliki jadwal berlatih berkuda. Kau ikut dengan Shula dulu sebelum pulang. Nanti sopir akan mengantarmu,” ucap Raja Jokum pada Shakira. 

“Dad, aku tidak suka diganggu saat latihan berkuda. Hadirnya Shakira hanya menggangguku,” kata Shula menolak tegas Shakira ikut latihan berkuda dengannya.  

Shakira menghela napas dalam, dan memutar bola mata malas. “Aku tidak tertarik berlatih berkuda bersama Shula. Putri kesayanganmu itu pasti akan mengamuk tidak jelas saat kalah dariku.” 

Ini merupakan sebuah fakta. Setiap kali Shakira berlatih berkuda dengan Shula, dan Shakira menang maka pasti Shula akan marah besar. Hal itu yang membuat Shakira malas jika harus berlatih berkuda dengan Shula. 

“Kau ingin bilang dirimu lebih unggul dariku?!” Mata Shula menyalang tajam, tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Shakira. 

Saat Shula menunjukkan kemarahannya, lain halnya dengan Shakira yang tampak tenang, dan tidak terpengaruh sedikit pun. Wanita itu tetap menikmati sarapannya dengan anggun, dan sedikit melukiskan senyuman sinis, karena perkataannya berhasil membuat kakak tirinya itu marah. 

“Aku tidak pernah bilang aku lebih unggul darimu, tapi aku hanya mengatakan bahwa kau akan selalu marah jika kau kalah dariku. Bisa kau bedakan dua kalimat itu? Kau ini kan calon ratu di masa depan,” ucap Shakira sarkas. 

“Kau—” Shula tak terima, dia hampir melempar garpu yang ada di tangannya ke wajah Shakira. Namun, geraknya terhenti di kala Raja Jokum menahan tangan Shula.  

“Jangan mencari keributan, Shula!” ucap Raja Jokum menegaskan. 

Shula berdecak kesal di kala sang ayah membela Shakira. “Dad, kenapa kau malah membela Shakira? Dia jelas-jelas menyudutkanku!” 

“Sayang, kau sangat tidak adil pada putri kita,” seru Ratu Asta tak suka sang suami membela Shakira. 

Shakira mendengkus, seraya memutar bola matanya malas. “Aku malas mendengar drama ini. Sepertinya lebih baik aku pulang. Aku tidak ingin berlama-lama di dekat orang-orang yang suka drama.” 

Shakira bangkit dari tempat duduknya, lalu melangkah pergi meninggalkan ruang makan, tanpa berkata lagi. Tampak jelas tatapan mata Ratu Asta dan Shula begitu tajam menatap Shakia yang pergi begitu saja. 

“Kau lihat, Sayang? Putrimu itu tidak tahu etika! Pergi begitu saja!” kata Ratu Asta kesal. 

Raja Jokum mengembuskan napas kasar. “Aku tahu kau dan Shula tidak pernah menyukai Shakira, tapi aku mohon kalian harus mulai bisa menerima Shakira. Meski Shakira hanya anak selir, tapi dia tetap darah dagingku.” Pria paruh baya itu bangkit berdiri, dan melangkah meninggalkan ruang makan. 

Tampak Ratu Asta berdecak kesal melihat Raja Jokum pergi meninggalkannya begitu saja. Padahal dia belum selesai bicara, tapi malah sang suami tidak menghiraukan keluhannya. 

Shula menatap sang ibu penuh emosi. “Mommy, kau lihat? Daddy terang-terangan membela anak pelacur itu. Kita harus lakukan sesuatu, Mom! Aku tidak mau anak pelacur itu merebut hati Daddy!” 

Ratu Asta mengepalkan tangannya kuat. Tatapannya menatap lurus ke depan, dengan penuh amarah. “Kau tenang saja. Mommy sudah mengatur rencana, memberikan sedikit pelajaran pada anak pelacur itu.” 

Shula tersenyum mendengar apa yang dikatakan sang ibu. “Thanks, Mom. Kau memang yang terbaik.” 

***

Shakira duduk di kursi belakang mobil, menikmati perjalanan melintasi jalan-jalan Kopenhagen yang dipenuhi cahaya matahari. Cuaca sangat cerah, dengan langit biru yang bersih dan sinar matahari yang hangat menyinari kota. Wanita cantik itu memandangi pemandangan di luar jendela, menatap kosong arsitektur unik dan suasana hidup yang mengelilinginya.

Mobil melaju pelan, melewati kanal-kanal yang indah dan bangunan bersejarah yang berdiri megah. Kopenhagen, kota yang indah di Denmark itu harusnya memberikan ketenangan jiwa, tapi sayang tidak bagi Shakira. 

“Berhenti di kafe yang ada di depan sana, tolong,” kata Shakira kepada sang sopir, suaranya lembut tapi tegas. Wanita cantik itu menunjuk ke arah kafe kecil yang terlihat mengundang, dengan meja-meja di luar yang dikelilingi oleh tanaman hijau. Aroma kopi dan kue-kue segar tercium dari kejauhan, membuat perutnya terasa lapar. Tadi, saat sarapan di istana, dia kurang menikmati, karena ibu tiri dan kakak tirinya membuat masalah. 

“Nona, maaf, tapi Yang Mulia Raja berpesan Anda segera pulang. Anda tidak ingin belatih berkuda. Jadi, Yang Mulia Raja ingin Anda istirahat di rumah,” tutur sang sopir mengingatkan pesan dari sang raja. 

“Aku bukan anggota istana yang harus mematuhi perintah Yang Mulia Raja. Cepat hentikan mobil ini, atau aku pecahkan kaca jendela,” ucap Shakira penuh peringatan pada sang sopir. 

Sang sopir menjadi takut dan bingung bagaimana harus bersikap. Sopir itu tampak berpikir sejenak, lalu dia mengangguk di kala merasa tersudut. Sopir istana itu menepikan mobil, dan Shakira langsung turun dari mobil—masuk ke dalam kafe kecil yang tadi wanita itu tunjuk. 

Kafe yang ditunjuk Shakira dipenuhi dengan orang-orang yang tertawa dan berbincang, menciptakan suasana yang hangat dan ramah. Wanita itu merasakan getaran positif yang mengelilinginya di kala tiba di kafe tersebut. Dia memilih meja di luar, di bawah naungan payung besar, agar bisa menikmati pemandangan sambil menikmati secangkir kopi.

Setelah memesan, Shakira duduk dengan tenang, mengamati kehidupan kota yang bergerak di sekelilingnya. Seorang seniman jalanan mulai bermain gitar di dekatnya, melodi lembutnya menambah keindahan suasana. Shakira merasa terhubung dengan momen ini, seolah-olah semua yang dia butuhkan ada di sini—musik, cahaya, dan kebebasan.

Alunan musik dari seniman jalan membuat Shakira merasakan kehangatan. Jauh dari istana membuatnya sangat merasa lega. Pasalnya, dia selalu dianggap rendah, dan tak dipandang. Hal itu yang membuatnya nyaman berada di luar istana. 

I found a love for me

Oh, darling, just dive right in and follow my lead

Well, I found a girl, beautiful and sweet

Oh, I never knew you were the someone waiting for me

Cause we were just kids when we fell in love, not knowing what it was

I will not give you up this time

Oh, darling, just kiss me slow, your heart is all I own

And in your eyes, you’re holding mine

Baby, I’m dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass while listening to our favourite song

When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath

But you heard it, “Darling, you look perfect tonight.”

Well, I found a woman, stronger than anyone I know

She shares my dreams, I hope that someday, I’ll share her home

I found a love to carry more than just my secrets

To carry love, to carry children of our own

We are still kids, but we’re so in love, fighting against all odds

I know we’ll be alright this time

Darling, just hold my hand, be my girl, I’ll be your man

I see my future in your eyes

Oh, baby, I'm dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass while listening to our favourite song

When I saw you in that dress, looking so beautiful

I don’t deserve this, darling, you look perfect tonight

No, no, no

Mm, oh

Baby, I’m dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass, oh, listening to our favourite song

I have faith in what I see, now I know I have met

An angel in person, and she looks perfect

Though I don’t deserve this, you look perfect tonight

Lagu indah yang Shakira dengar membuat hatinya merasa sangat damai. Namun, di kala dia memutuskan menghampiri seniman di pinggir jalan itu, betapa terkejutnya dia melihat sosok yang dia kenali—yang ternyata bernyanyi menggantikan sang seniman utama. 

“Stanley? K-kau—” Lidah Shakira sampai kelu melihat Stanley memegang mic. 

Stanley tersenyum mendapatkan tepuk tangan. Tidak sedikit para perempuan muda mengagumi, dan memuja. Sosok Stanley yang sangat tampan, bahkan suaranya yang merdu, membuat para perempuan di sana terkagum—termasuk Shakira. 

“Shakira? Kau di sini?” Stanley menatap Shakira. 

Shakira tampak kikuk. “K-kau, k-kau bisa bernyanyi?” 

“Menurutmu apa tadi aku menari?” balas Stanley dengan senyuman maut, yang menggetarkan hati Shakira. 

Shakira berusaha tenang. “Ah, iya, suaramu bagus sekali, Stanley.” 

Stanley tersenyum tipis. “Kenapa kau di sini?” 

“Aku ingin pulang, tapi tadi aku mampir ke kafe di ujung sana.” Shakira menunjuk kafe yang tadi dia datangi. 

Stanley mengangguk. “Apa kau hari ini buru-buru ingin pulang?” 

Shakira kembali menatap Stanley. “Tidak, aku tidak buru-buru. Kenapa, Stanley?” 

“Good. Aku ingin pergi ke suatu tempat. Aku malas datang sendiri,” jawab Stanley dengan tatapan menatap indah mata Shakira. 

Shakira terdiam sebentar, tampak ragu. “K-kau mengajakku pergi? Kenapa aku? Kenapa kau tidak mengajak Shula?” 

“Kau ingin tahu alasannya?” Stanley mendekat, dan sontak membuat Shakira sedikit panik. 

“I-iya.” Shakira menelan salivanya susah payah, di kala mencium aroma parfum maskulin Stanley. Aroma jantan yang membuat bulu kuduknya merinding. Bahkan dia sampai tidak bisa bergerak sama sekali di kala Stanley sudah sangat dekat padanya. 

Stanley menunduk, mendekatkan bibirnya ke telinga Shakira, dan berbisik serak, “Aku lebih tertarik, mengajakmu dari daripada kakak tirimu.” 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aizah Izah
Lanjut thor
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • The Dark Affair   Bab 6. Latihan Berkuda

    Stanley meluncur bebas di jalanan Kopenhagen, merasakan angin segar yang menerpa wajahnya. Mobil mewahnya melaju dengan lancar di antara bangunan-bangunan bersejarah dan kanal yang indah. Tampak Shakira yang duduk di sampingnya, menikmati pemandangan kota yang menawan. Namun, ketika mobil Stanley melewati taman-taman yang rimbun dan kafe-kafe yang ramai, pria tampan itu tiba-tiba berbelok ke arah jalan kecil yang mengarah ke luar kota. “Stanley? Kita ingin ke mana?” tanya Shakira menoleh, menatap Stanley dengan tatapan sedikit bingung. “Ke tempat yang special,” jawab Stanley dengan senyum misterius. Pria tampan itu menambah kecepatan, dan mobilnya meluncur dengan lincah, melewati pepohonan yang hijau dan ladang terbuka. Shakira merasa berdebar, campuran antara rasa penasaran dan kegembiraan. Lidahnya tak tahan ingin mengeluarkan pertanyaan, tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia memilih untuk menahan diri, dan tidak langsung bertanya pada Stanley ke mana akan membawa pergi dirinya.

    Huling Na-update : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 7. Perjodohan yang Memang Sudah Diatur   

    Shakira menang, memimpin dengan senyuman puas. Tatapannya sedikit meledek Shula yang tertinggal di belakang. Tampak jelas raut wanita itu bangga karena berhasil unggul daripada Shula. Ya, tentu kemenangan Shakira, membuat Shula sangat marah. Bahkan sejak tadi tatapan mata Shula menatap tajam Shakira—seakan menunjukkan bahwa mereka adalah musuh. Padahal jelas mereka memiliki darah yang sama. “Kau licik, Shakira!” seru Shula seraya turun dari kuda, dan menghampiri Shakira. Shakira tersenyum tipis melihat kemarahan di wajah Shula. “Ini bukan pertama kali aku menang darimu, kenapa kau sekarang mengatakan bahwa aku licik? Ck! Memalukan! Tuan Putri yang tidak bisa menerima kekalahan.” Shula mengepalkan tangannya kuat mendengar ledekan yang lolos di bibir Shakira. “Anak gundik tidak tahu diri!” geramnya penuh amarah. Shakira mendekat, melayangkan tatapan tajam pada Shula. “Ibuku bahkan jauh lebih terhormat daripada ibumu yang seorang ratu. Kau tahu, kenapa? Ibuku tidak memiliki sifat lic

    Huling Na-update : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 8. Pengumuman Pertunangan 

    Shakira duduk di balkon kamar, di kala rasa kantuk tak kunjung datang. Tampak jelas sorot matanya lurus ke depan, melihat pemandangan malam yang sunyi, dan hening. Angin berembus cukup kencang menyentuh kulit mulusnya. Jarum jam terus bergerak, tetapi sayangnya Shakira tak kunjung mengantuk. “Shakira,” panggil Filipa seraya melangkah masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira mendongak, menatap ibunya yang muncul di hadapannya. “Mommy? Kau belum tidur?” tanyanya cukup terkejut melihat ibunya mendatangi kamarnya. Filipa mengangguk, sambil duduk di samping Shakira. “Ya, Sayang. Mommy belum mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur?” “Aku belum mengantuk, Mom,” jawab Shakira lembut. Filipa tersenyum hangat. “Kebetulan kau belum mengantuk. Ada hal yang ingin Mommy sampaikan padamu.” “Ada apa, Mom?” tanya Shakira sambil menatap Filipa. Filipa menyentuh tangan Shakira. “Tadi Daddy-mu menghubungi Mommy.” “Oke, lalu?” tanya Shakira lagi, tampak tak berminat, tetapi dia juga tak mungkin men

    Huling Na-update : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 9. Perasaan yang Campur Aduk 

    Gerakan yang ditimbulkan Shakira membuat tatapan semua orang tertuju pada wanita cantik itu. Ya, tentu hal itu membuat Shakira menjadi gelagapan dan panik—apalagi tatapan ibu tiri dan kakak tirinya begitu menusuk padanya seakan dirinya telah melakukan sebuah kesalahan besar. Shakira kikuk, dan mencoba untuk tenang meski semua orang kini menatap dirinya. Namun, meski dirinya berupaya untuk tenang tetap saja, sangat sulit. Sebab, tatapan semua orang membuatnya menjadi salah tingkah. Sungguh, Shakira benci kondisi seperti ini. “Ah, maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan pisauku.” Shakira buru-buru meminta maaf, dan hendak kembali mengambil pisaunya yang jatuh, tetapi geraknya terhenti karena pelayan sudah lebih dulu sigap mengambil pisau Shakira yang jatuh di lantai, dan mengganti dengan pisau baru. Shakira berada di kerajaan. Tidak akan mungkin pisau yang jatuh di lantai diambil kembali dan dia gunakan. Satu-satunya cara adalah mengganti pisau yang baru. Sebab, pisau yang jatuh ke lanta

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • The Dark Affair   Bab 10. Biarkan Aku Mencari Jodohku Sendiri

    Shakira menatap cermin setelah dia mencuci tangan. Wanita cantik itu tampak sedikit muram, dan beberapa kali sampai harus mengatur napasnya. Entah, dia tak mengerti kenapa dengan dirinya. Padahal semula semua baik-baik saja. Namun, sejak di mana ayahnya memberikan pengumuman rencana pertunangan Stanley dan Shakira, membuat perasaannya terasa campur aduk tak menentu. “Kau ini kenapa, Shakira?” gumam Shakira kesal pada dirinya sendiri. Beberapa detik, Shakira memejamkan mata seraya menyandarkan punggung ke dinding toilet. Dia merasa bahwa dirinya sudah tidak waras. Harusnya dia bersikap tak peduli, tapi kenapa malah memikirkan? Ini benar-benar sangat konyol, dan tak masuk akal. “Ck! Lupakan! Fokus pada dirimu sendiri!” gerutu Shakira, lalu dia beranjak pergi meninggalkan toilet, tetapi seketika dia terkejut di kala dirinya menabrak tubuh tinggi tegap yang ada di depan toilet. “Awww—” Shakira mengaduh kesakitan seraya mengusap keningnya, dan mendongak terkejut menatap Stanley yang

    Huling Na-update : 2025-04-17
  • The Dark Affair   Bab 11. Tidak Pernah Bangga Menjadi Anak Seorang Raja 

    Hal yang dilakukan Shakira di kala pagi telah menyapa adalah bersiap untuk pulang. Wanita cantik itu tak ingin berlama-lama berada di istana. Sebab, menurutnya ini bukanlah tempatnya. Meski anak dari seorang raja berkuasa di Denmark, tetapi dia sangat tahu posisi di mana dirinya berasal. Shakira melirik jam dinding, dia segera mengemasi barang pribadinya. Dia tak membawa banyak barang. Hanya beberapa alat make up pribadi, dompet, dan ponsel. Semua barang-barang mewah seperti gaun dan perhiasan dia tinggalkan di kamarnya yang ada di istana. Raja Jokum memberikan kamar khusus untuk Shakira di istana. Kamar yang memang hanya bisa Shakira yang gunakan. Bisa dikatakan kamar megah itu sangat jarang Shakira tempati. Sebab, Shakira lebih menyukai tinggal di rumahnya dengan ibunya daripada harus tinggal di istana megah. “Nona Shakira?” sapa seorang pelayan tepat di kala Shakira melangkah keluar dari kamar. Shakira menghentikan langkahnya, dan menatap sang pelayan dengan lekat. “Ya? Ada a

    Huling Na-update : 2025-04-18
  • The Dark Affair   Bab 12. Dunia Terlalu Kejam Untuk Orang Lemah 

    Berita pertunangan Stanley dan Shula telah menggemparkan media Amerika, dan Eropa. Tentu sosok Stanley yang merupakan keturunan billionaire berpengaruh dunia, menjadi sorotan. Terlebih apalagi sosok yang menikah dengan Stanley adalah Shula—yang merupakan calon ratu Denmark. Setiap hari, seluruh media selalu membicarakan rencana pertunangan Stanley dan Shula. Seakan media tidak bosan membahas pasangan itu. Selalu ada saja yang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, mulai dari awal mula kisah Stanley dan Shula, hingga media juga sempat berpikir perjodohan bisnis antara Stanley dan Shula. Ya, berita tentang pertunangan Stanley dan Shula, telah membuat saham Geovan Group di pasar saham naik cukup tajam. Pun popularitas Shula sebagai calon ratu Denmark semakin disorot. Setiap kali hal yang dilakukan Shula seakan dianggap bagaikan dewi. Hal yang membuat publik menganggap Shula bagaikan seorang dewi, karena Shula kerap menyumbangkan uang ke Yayasan kanker, panti asuhan, dan bahkan ter

    Huling Na-update : 2025-04-18
  • The Dark Affair   Bab 1. Hanya Anak Selir 

    “Enyah kau dari hadapanku! Kau tidak pernah diterima di sini! Kau bukan anggota Kerajaan! Ingat posisimu, kau hanya anak gundik!” Suara seorang wanita cantik, dengan aura wajah bangsawan tampak menunjukkan keangkuhan. Mahkota berlian di atas kepalanya menandakan bahwa dia adalah seorang putri Raja. Wanita cantik itu berbicara pada sosok wanita yang bahkan jauh lebih cantik darinya. Namun, sayang wanita yang berparas jauh lebih cantik itu hanya berasal dari kalangan rendah. “Aku ke sini, karena permintaan Dad! Minggir kau!” Wanita yang jauh lebih cantik itu bernama Shakira, paras perpaduan Amerika dan Eropa, membuatnya tampak elegan meski tanpa adanya mahkota berlian di atas kepalanya. Sang wanita cantik yang memakai mahkota Kerajaan itu bernama Shula, dan menyerukan suara yang lantang, “Dad sedang tidak ada! Pergi kau! Aku muak melihatmu berada di istana!” Shakira berdecih sinis mendengar ucapan Shula, kakak tirinya yang tak pernah sedikit pun menyukainya. “Kau bohong! Jika Dad ti

    Huling Na-update : 2025-03-04

Pinakabagong kabanata

  • The Dark Affair   Bab 12. Dunia Terlalu Kejam Untuk Orang Lemah 

    Berita pertunangan Stanley dan Shula telah menggemparkan media Amerika, dan Eropa. Tentu sosok Stanley yang merupakan keturunan billionaire berpengaruh dunia, menjadi sorotan. Terlebih apalagi sosok yang menikah dengan Stanley adalah Shula—yang merupakan calon ratu Denmark. Setiap hari, seluruh media selalu membicarakan rencana pertunangan Stanley dan Shula. Seakan media tidak bosan membahas pasangan itu. Selalu ada saja yang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, mulai dari awal mula kisah Stanley dan Shula, hingga media juga sempat berpikir perjodohan bisnis antara Stanley dan Shula. Ya, berita tentang pertunangan Stanley dan Shula, telah membuat saham Geovan Group di pasar saham naik cukup tajam. Pun popularitas Shula sebagai calon ratu Denmark semakin disorot. Setiap kali hal yang dilakukan Shula seakan dianggap bagaikan dewi. Hal yang membuat publik menganggap Shula bagaikan seorang dewi, karena Shula kerap menyumbangkan uang ke Yayasan kanker, panti asuhan, dan bahkan ter

  • The Dark Affair   Bab 11. Tidak Pernah Bangga Menjadi Anak Seorang Raja 

    Hal yang dilakukan Shakira di kala pagi telah menyapa adalah bersiap untuk pulang. Wanita cantik itu tak ingin berlama-lama berada di istana. Sebab, menurutnya ini bukanlah tempatnya. Meski anak dari seorang raja berkuasa di Denmark, tetapi dia sangat tahu posisi di mana dirinya berasal. Shakira melirik jam dinding, dia segera mengemasi barang pribadinya. Dia tak membawa banyak barang. Hanya beberapa alat make up pribadi, dompet, dan ponsel. Semua barang-barang mewah seperti gaun dan perhiasan dia tinggalkan di kamarnya yang ada di istana. Raja Jokum memberikan kamar khusus untuk Shakira di istana. Kamar yang memang hanya bisa Shakira yang gunakan. Bisa dikatakan kamar megah itu sangat jarang Shakira tempati. Sebab, Shakira lebih menyukai tinggal di rumahnya dengan ibunya daripada harus tinggal di istana megah. “Nona Shakira?” sapa seorang pelayan tepat di kala Shakira melangkah keluar dari kamar. Shakira menghentikan langkahnya, dan menatap sang pelayan dengan lekat. “Ya? Ada a

  • The Dark Affair   Bab 10. Biarkan Aku Mencari Jodohku Sendiri

    Shakira menatap cermin setelah dia mencuci tangan. Wanita cantik itu tampak sedikit muram, dan beberapa kali sampai harus mengatur napasnya. Entah, dia tak mengerti kenapa dengan dirinya. Padahal semula semua baik-baik saja. Namun, sejak di mana ayahnya memberikan pengumuman rencana pertunangan Stanley dan Shakira, membuat perasaannya terasa campur aduk tak menentu. “Kau ini kenapa, Shakira?” gumam Shakira kesal pada dirinya sendiri. Beberapa detik, Shakira memejamkan mata seraya menyandarkan punggung ke dinding toilet. Dia merasa bahwa dirinya sudah tidak waras. Harusnya dia bersikap tak peduli, tapi kenapa malah memikirkan? Ini benar-benar sangat konyol, dan tak masuk akal. “Ck! Lupakan! Fokus pada dirimu sendiri!” gerutu Shakira, lalu dia beranjak pergi meninggalkan toilet, tetapi seketika dia terkejut di kala dirinya menabrak tubuh tinggi tegap yang ada di depan toilet. “Awww—” Shakira mengaduh kesakitan seraya mengusap keningnya, dan mendongak terkejut menatap Stanley yang

  • The Dark Affair   Bab 9. Perasaan yang Campur Aduk 

    Gerakan yang ditimbulkan Shakira membuat tatapan semua orang tertuju pada wanita cantik itu. Ya, tentu hal itu membuat Shakira menjadi gelagapan dan panik—apalagi tatapan ibu tiri dan kakak tirinya begitu menusuk padanya seakan dirinya telah melakukan sebuah kesalahan besar. Shakira kikuk, dan mencoba untuk tenang meski semua orang kini menatap dirinya. Namun, meski dirinya berupaya untuk tenang tetap saja, sangat sulit. Sebab, tatapan semua orang membuatnya menjadi salah tingkah. Sungguh, Shakira benci kondisi seperti ini. “Ah, maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan pisauku.” Shakira buru-buru meminta maaf, dan hendak kembali mengambil pisaunya yang jatuh, tetapi geraknya terhenti karena pelayan sudah lebih dulu sigap mengambil pisau Shakira yang jatuh di lantai, dan mengganti dengan pisau baru. Shakira berada di kerajaan. Tidak akan mungkin pisau yang jatuh di lantai diambil kembali dan dia gunakan. Satu-satunya cara adalah mengganti pisau yang baru. Sebab, pisau yang jatuh ke lanta

  • The Dark Affair   Bab 8. Pengumuman Pertunangan 

    Shakira duduk di balkon kamar, di kala rasa kantuk tak kunjung datang. Tampak jelas sorot matanya lurus ke depan, melihat pemandangan malam yang sunyi, dan hening. Angin berembus cukup kencang menyentuh kulit mulusnya. Jarum jam terus bergerak, tetapi sayangnya Shakira tak kunjung mengantuk. “Shakira,” panggil Filipa seraya melangkah masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira mendongak, menatap ibunya yang muncul di hadapannya. “Mommy? Kau belum tidur?” tanyanya cukup terkejut melihat ibunya mendatangi kamarnya. Filipa mengangguk, sambil duduk di samping Shakira. “Ya, Sayang. Mommy belum mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur?” “Aku belum mengantuk, Mom,” jawab Shakira lembut. Filipa tersenyum hangat. “Kebetulan kau belum mengantuk. Ada hal yang ingin Mommy sampaikan padamu.” “Ada apa, Mom?” tanya Shakira sambil menatap Filipa. Filipa menyentuh tangan Shakira. “Tadi Daddy-mu menghubungi Mommy.” “Oke, lalu?” tanya Shakira lagi, tampak tak berminat, tetapi dia juga tak mungkin men

  • The Dark Affair   Bab 7. Perjodohan yang Memang Sudah Diatur   

    Shakira menang, memimpin dengan senyuman puas. Tatapannya sedikit meledek Shula yang tertinggal di belakang. Tampak jelas raut wanita itu bangga karena berhasil unggul daripada Shula. Ya, tentu kemenangan Shakira, membuat Shula sangat marah. Bahkan sejak tadi tatapan mata Shula menatap tajam Shakira—seakan menunjukkan bahwa mereka adalah musuh. Padahal jelas mereka memiliki darah yang sama. “Kau licik, Shakira!” seru Shula seraya turun dari kuda, dan menghampiri Shakira. Shakira tersenyum tipis melihat kemarahan di wajah Shula. “Ini bukan pertama kali aku menang darimu, kenapa kau sekarang mengatakan bahwa aku licik? Ck! Memalukan! Tuan Putri yang tidak bisa menerima kekalahan.” Shula mengepalkan tangannya kuat mendengar ledekan yang lolos di bibir Shakira. “Anak gundik tidak tahu diri!” geramnya penuh amarah. Shakira mendekat, melayangkan tatapan tajam pada Shula. “Ibuku bahkan jauh lebih terhormat daripada ibumu yang seorang ratu. Kau tahu, kenapa? Ibuku tidak memiliki sifat lic

  • The Dark Affair   Bab 6. Latihan Berkuda

    Stanley meluncur bebas di jalanan Kopenhagen, merasakan angin segar yang menerpa wajahnya. Mobil mewahnya melaju dengan lancar di antara bangunan-bangunan bersejarah dan kanal yang indah. Tampak Shakira yang duduk di sampingnya, menikmati pemandangan kota yang menawan. Namun, ketika mobil Stanley melewati taman-taman yang rimbun dan kafe-kafe yang ramai, pria tampan itu tiba-tiba berbelok ke arah jalan kecil yang mengarah ke luar kota. “Stanley? Kita ingin ke mana?” tanya Shakira menoleh, menatap Stanley dengan tatapan sedikit bingung. “Ke tempat yang special,” jawab Stanley dengan senyum misterius. Pria tampan itu menambah kecepatan, dan mobilnya meluncur dengan lincah, melewati pepohonan yang hijau dan ladang terbuka. Shakira merasa berdebar, campuran antara rasa penasaran dan kegembiraan. Lidahnya tak tahan ingin mengeluarkan pertanyaan, tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia memilih untuk menahan diri, dan tidak langsung bertanya pada Stanley ke mana akan membawa pergi dirinya.

  • The Dark Affair   Bab 5. Lebih Tertarik Mengajakmu 

    Suasana pagi di istana megah menunjukkan jelas kemewahaan. Hidup di istana tentunya tertata dengan sempurna. Para pelayan sejak tadi sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan lezat ke meja makan. Meski yang ada di meja makan itu hanya empat orang, tetapi sarapan yang terhidang untuk anggota kerajaan tentunya sangat sempurna. “Shakira, hari Shula memiliki jadwal berlatih berkuda. Kau ikut dengan Shula dulu sebelum pulang. Nanti sopir akan mengantarmu,” ucap Raja Jokum pada Shakira. “Dad, aku tidak suka diganggu saat latihan berkuda. Hadirnya Shakira hanya menggangguku,” kata Shula menolak tegas Shakira ikut latihan berkuda dengannya. Shakira menghela napas dalam, dan memutar bola mata malas. “Aku tidak tertarik berlatih berkuda bersama Shula. Putri kesayanganmu itu pasti akan mengamuk tidak jelas saat kalah dariku.” Ini merupakan sebuah fakta. Setiap kali Shakira berlatih berkuda dengan Shula, dan Shakira menang maka pasti Shula akan marah besar. Hal itu yang membuat Shakira malas

  • The Dark Affair   Bab 4. Informasi Sedikit Tentang Shakira 

    Pertemuan pertama antara keluarga kerajaan Denmark, dan keluarga Geovan masih dalam tahap saling mengenal. Pembahasan ternyata belum terlalu dalam, karena kebetulan yang hadir hanya kakek dan nenek Stanley. Sementara kedua orang tua Stanley berhalangan hadir, dikarenakan ada urusan yang tak bisa ditinggal. Pesta penyambutan kehadiran keluarga Geovan terbilang cukup mewah. Memasuki masih tahap saling mengenal, tetap membuat sang raja berkuasa memberikan sambutan yang luar biasa pada keluarga yang memiliki pengaruh pada pusat bisnis dunia. “Shakira, ini sudah malam. Kau jangan pulang. Menginap saja di istana,” ucap Raja Jokum, meminta putri nomor duanya untuk menginap. Acara pengenalan telah usai. Keluarga Geovan telah meninggalkan istana. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, dan sang raja meminta Shakira untuk menginap di istana. Malam yang sudah larut, membuat sang raja khawatir pada putrinya. “Tidak usah, Dad. Aku ingin pulang. Mom sendirian. Aku tidak mau membuat Mom khawa

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status