Home / Romansa / The Dark Affair / Bab 6. Latihan Berkuda

Share

Bab 6. Latihan Berkuda

last update Last Updated: 2025-04-16 21:47:56

Stanley meluncur bebas di jalanan Kopenhagen, merasakan angin segar yang menerpa wajahnya. Mobil mewahnya melaju dengan lancar di antara bangunan-bangunan bersejarah dan kanal yang indah. Tampak Shakira yang duduk di sampingnya, menikmati pemandangan kota yang menawan. Namun, ketika mobil Stanley melewati taman-taman yang rimbun dan kafe-kafe yang ramai, pria tampan itu tiba-tiba berbelok ke arah jalan kecil yang mengarah ke luar kota. 

“Stanley? Kita ingin ke mana?” tanya Shakira menoleh, menatap Stanley dengan tatapan sedikit bingung. 

“Ke tempat yang special,” jawab Stanley dengan senyum misterius. Pria tampan itu menambah kecepatan, dan mobilnya meluncur dengan lincah, melewati pepohonan yang hijau dan ladang terbuka. 

Shakira merasa berdebar, campuran antara rasa penasaran dan kegembiraan. Lidahnya tak tahan ingin mengeluarkan pertanyaan, tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia memilih untuk menahan diri, dan tidak langsung bertanya pada Stanley ke mana akan membawa pergi dirinya. 

Tak selang lama, mobil yang dilajukan Stanley tiba di sebuah tempat yang cukup jauh dari pusat kota. Tampak jelas raut wajah Shakira berubah melihat Stanley membawanya ke tempat khusus latihan berkuda. Tempat ini bukan didatangi oleh orang sembarangan. Shakira tahu, karena sebelumnya dia pernah datang ke tempat yang dia datangi sekarang dengan Stanley. 

“Stanley, k-kau mengajakku ke tempat berkuda?” Shakira yang masih duduk di kursi penumpang, menoleh menatap Stanley. 

Stanley mengangguk. “Ya, aku sudah lama tidak berkuda. Kau ingin menemaniku berkuda, kan?” 

Shakira diam membisu belum mengatakan sepatah kata pun. Tadi, dia menerima ajakan Stanley, karena dia pikir Stanley akan mengajakmua mungkin ke restoran atau mall. Namun, ternyata apa yang menjadi dugaan Shakira salah besar. Stanley mendatangi tempat khusus berkuda. 

“Stanley, tapi—” 

“Jika kau tidak bisa berkuda, aku akan mengajarimu.” Stanley tanpa ragu menggenggam tangan Shakira, membawa wanita cantik itu masuk ke dalam tempat latihan berkuda. 

Shakira terkejut di kala Stanley menggenggam tangannya, memasuki tempat latihan berkuda. Dia hendak bersuara, tetapi lidahnya terasa sangat kelu hingga membuat dirinya tidak bisa berkata-kata. Ya, akhirnya yang dilakukan Shakira adalah patuh di kala Stanley memawanya masuk ke dalam tempat latihan. 

“Shakira? Kau—” Shula yang ada di sana terkejut melihat kedatangan Shakira bersama dengan Stanley. Matanya sampai melebar tak percaya akan apa yang dia lihat ini. Sebab, yang Shula tahu hari ini Shakira langsung pulang ke rumah. Tidak pergi ke mana pun. 

Shakira memutar bola matanya malas melihat Shula ada di hadapannya. Wanita cantik itu yakin pasti Shula berpikir macam-macam. Apalagi kedatangannya ke tempat latihan berkuda bersama dengan Stanley. 

“Aku bertemu dengan Shakira secara tidak sengaja. Kau di sini juga Shula?” Stanley tersenyum melihat Shula. 

Shula mendekat, menggeser tubuh Shakira yang ada di samping Stanley. Tampak jelas dia tak suka melihat kedekatan antara Shakira dan Stanley. Sebab, memang Stanley sejak awal akan menjadi miliknya, bukan milik Shakira. Hal itu kenapa Shula tak suka Stanley dekat dengan Shakira. 

“Ya, aku di sini. Aku ingin berlatih kuda. Kebetulan kau di sini, ayo kita latihan bersama, Stanley,” ajak Shula sambil menarik-narik tangan Stanley. 

“Shula, aku datang ke sini bersama Shakira. Kenapa kau sekarang memintaku meninggalkannya?” Stanley tampak tak suka dengan sifat Shula. 

“Stanley, kau adalah calon suamiku. Aku yakin kakekmu pasti sudah menceritakan tentang rencana perjodohan kita. Tidak etis jika kau pergi berduaan dengan Shakira. Lagi pula Shakira bisa berkuda. Jika dia ingin latihan berkuda, dia bisa sendiri, tanpa harus kau membantunya,” ucap Shula tegas. 

“Shula—” 

“Stanley, apa yang dikatakan Shula benar. Kau bisa latihan berkuda berdua dengan Shula. Jika aku ingin latihan berkuda, maka aku akan melakukan itu sendiri. Kau tidak perlu khawatir. Aku bisa berkuda dengan baik,” ucap Shakira lugas, dan berusaha tenang. 

Shakira malas mencari masalah dengan Shula. Hal itu yang membuatnya memutuskan membiarkan Stanley bersama dengan Shula. Pun dia sadar akan posisiny—di mana dirinya tak pantas berada di dekat Stanley. Sejak awal, keluarganya dan keluarga Geovan sudah merencakan hubungan Shula dan Stanley. Dia tak ingin merusak itu semua. 

Stanley mengembuskan napas kesal. “Aku akan latihan sendiri. Mungkin itu lebik baik,” jawabnya dingin, dan langsung berjalan menuju kudanya. 

“Stanley, tungu!” Shula memanggil Stanley, tetapi sayangnya pria tampan itu tidak sama sekali menoleh menatapnya. Tampak Stanley tetap jalan lurus ke depan, tidak memedulikan Shula. 

“Ah, Sialan!” umpat Shula kesal seraya mengepalkan tangannya dengan kuat menatap Stanley yang pergi meninggalkannya begitu saja. Aura kemarahan begitu terlihat jelas. 

Shakira yang melihat Stanley pergi, memilih untuk pergi juga meninggalkan Shula. Akan tetapi, langkah kaki Shakira terhenti di kala tangannya ditahan oleh Shula. Tampak Shakira mendengkus kesal di kala tangannya ditahan oleh kakak tirinya itu. 

“Lepaskan aku, Shula,” ketus Shakira dengan tatapan penuh peringatan. 

Alih-alih melepaskan, Shula malah semakin mencengkeram tangan Shakira dengan keras. “Aku peringatkan padamu, jangan pernah kau coba menggoda Stanley! Jika aku tahu kau mencoba menggoda Stanley, maka aku tidak akan segan menghancurkanmu!” desisnya tajam penuh peringatan. 

Shakira tersenyum sinis mendengar apa yang dikatakan oleh Shula. “Aku datang ke sini, karena tidak sengaja bertemu dengan Stanley di jalan. Aku yakin telingamu tidak rusak, kan? Kau mendengar jelas apa yang dikatakan oleh Stanley, kan? Aku dan dia bertemu secara tidak sengaja! Itu artinya aku sama sekali tidak menggoda calon suamimu!” 

Shula tampak emosi. “Kau pandai bersilat lidah! Aku tahu kebusukanmu. Kau sama seperti ibumu. Sama-sama pelacur. Ibumu menggoda ayahku dengan tubuhnya, maka bisa saja kau akan melakukan hal yang sama dengan ibumu.” 

Raut wajah Shakira berubah di kala Shula menghina ibunya. Detik itu juga yang dilakukan Shakira adalah menepis kasar tangan Shula sambil berkata tajam, “Jangan pernah kau berani menghina ibuku! Aku tidak akan segan merobek mulutmu, kalau kau berani menghina ibuku lagi.” 

Shula berdecih sinis. “Kau bisa apa? Kau ini hanya anak gundik, sedangkan aku calon ratu di masa depan.” 

“Ah, kau ingin tahu aku bisa apa?” Shakira mengambil kayu yang ada di dekatnya, dan hendak memukul kepala Shula. Sontak Shula terkejut akan tindakan Shakira. Shula langsung menutup matanya sambil menjerit ketakutan. 

Shakira tertawa meremehkan. “See? Kau sangat lemah, Shula. Sejatinya kau penakut. Kau memiliki kekuasaan, karena posisimu. Jika bukan karena kau adalah Tuan Putri, maka pasti kau hanya menjadi itik yang lemah.” 

Shakira membanting kasar kayu itu ke tanah, lalu dia berjalan menuju kuda, dan langsung melompat naik ke punggung kuda. Tampak jelas Shula begitu marah melihat Shakira pergi setelah menertawakan dirinya. 

“Berengsek!” Shula tak mau kalah, dia langsung menuju kudanya, dan naik ke punggung kuda. Detik itu juga, dia memukul kudanya, memaksa kudanya untuk membalap Shakira. 

Shakira melirik ke belakang sekilas, melihat Shula yang berusaha membalapnya. Senyuman sinis terlukis di wajahnya. Wanita cantik itu mengusap lembut kudanya, dan langsung menunggangi kuda dengan lihai. Ya, Shula bahkan dibuat kewalahan dalam membalap Shakira. 

Dua wanita saling beradu dalam menunggangi kuda. Shula sempat memimpin sebentar, tetapi Shakira langsung bergerak lebih cepat, dan sekarang Shakira memimpin di depan. Shula terlihat emosi, sedangkan Shakira hanya melukiskan senyuman penuh kemenangan. 

Tanpa disadari, pertandingan kuda di latihan berkuda itu tak luput dari tatapan mata Stanley. Pria tampan itu mengamati dua wanita cantik yang merupakan putri dari Raja yang berkuasa di Denmark, ternyata sangat lihai dalam menunggangi kuda. Namun, tentu hanya ada satu wanita yang sangat menarik perhatian Stanley yaitu Shakira. 

“Wanita itu sangat unik,” gumam Stanley dengan senyuman di wajahnya. 

***

Holla guys, ini spinn off Hot Billionaire yaaa. Stanley itu kembaran Shawn. Bisa dibaca terpisah, bisa juga baca berurutan bebas senyaman kalian. Akan diusahakan khusus novel ini akan up setiap hari :) 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maya Safitri
aaaaarrrrghghhh..suka bgt sama karya KA Abigail ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • The Dark Affair   Bab 7. Perjodohan yang Memang Sudah Diatur   

    Shakira menang, memimpin dengan senyuman puas. Tatapannya sedikit meledek Shula yang tertinggal di belakang. Tampak jelas raut wanita itu bangga karena berhasil unggul daripada Shula. Ya, tentu kemenangan Shakira, membuat Shula sangat marah. Bahkan sejak tadi tatapan mata Shula menatap tajam Shakira—seakan menunjukkan bahwa mereka adalah musuh. Padahal jelas mereka memiliki darah yang sama. “Kau licik, Shakira!” seru Shula seraya turun dari kuda, dan menghampiri Shakira. Shakira tersenyum tipis melihat kemarahan di wajah Shula. “Ini bukan pertama kali aku menang darimu, kenapa kau sekarang mengatakan bahwa aku licik? Ck! Memalukan! Tuan Putri yang tidak bisa menerima kekalahan.” Shula mengepalkan tangannya kuat mendengar ledekan yang lolos di bibir Shakira. “Anak gundik tidak tahu diri!” geramnya penuh amarah. Shakira mendekat, melayangkan tatapan tajam pada Shula. “Ibuku bahkan jauh lebih terhormat daripada ibumu yang seorang ratu. Kau tahu, kenapa? Ibuku tidak memiliki sifat lic

    Last Updated : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 8. Pengumuman Pertunangan 

    Shakira duduk di balkon kamar, di kala rasa kantuk tak kunjung datang. Tampak jelas sorot matanya lurus ke depan, melihat pemandangan malam yang sunyi, dan hening. Angin berembus cukup kencang menyentuh kulit mulusnya. Jarum jam terus bergerak, tetapi sayangnya Shakira tak kunjung mengantuk. “Shakira,” panggil Filipa seraya melangkah masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira mendongak, menatap ibunya yang muncul di hadapannya. “Mommy? Kau belum tidur?” tanyanya cukup terkejut melihat ibunya mendatangi kamarnya. Filipa mengangguk, sambil duduk di samping Shakira. “Ya, Sayang. Mommy belum mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur?” “Aku belum mengantuk, Mom,” jawab Shakira lembut. Filipa tersenyum hangat. “Kebetulan kau belum mengantuk. Ada hal yang ingin Mommy sampaikan padamu.” “Ada apa, Mom?” tanya Shakira sambil menatap Filipa. Filipa menyentuh tangan Shakira. “Tadi Daddy-mu menghubungi Mommy.” “Oke, lalu?” tanya Shakira lagi, tampak tak berminat, tetapi dia juga tak mungkin men

    Last Updated : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 9. Perasaan yang Campur Aduk 

    Gerakan yang ditimbulkan Shakira membuat tatapan semua orang tertuju pada wanita cantik itu. Ya, tentu hal itu membuat Shakira menjadi gelagapan dan panik—apalagi tatapan ibu tiri dan kakak tirinya begitu menusuk padanya seakan dirinya telah melakukan sebuah kesalahan besar. Shakira kikuk, dan mencoba untuk tenang meski semua orang kini menatap dirinya. Namun, meski dirinya berupaya untuk tenang tetap saja, sangat sulit. Sebab, tatapan semua orang membuatnya menjadi salah tingkah. Sungguh, Shakira benci kondisi seperti ini. “Ah, maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan pisauku.” Shakira buru-buru meminta maaf, dan hendak kembali mengambil pisaunya yang jatuh, tetapi geraknya terhenti karena pelayan sudah lebih dulu sigap mengambil pisau Shakira yang jatuh di lantai, dan mengganti dengan pisau baru. Shakira berada di kerajaan. Tidak akan mungkin pisau yang jatuh di lantai diambil kembali dan dia gunakan. Satu-satunya cara adalah mengganti pisau yang baru. Sebab, pisau yang jatuh ke lanta

    Last Updated : 2025-04-17
  • The Dark Affair   Bab 10. Biarkan Aku Mencari Jodohku Sendiri

    Shakira menatap cermin setelah dia mencuci tangan. Wanita cantik itu tampak sedikit muram, dan beberapa kali sampai harus mengatur napasnya. Entah, dia tak mengerti kenapa dengan dirinya. Padahal semula semua baik-baik saja. Namun, sejak di mana ayahnya memberikan pengumuman rencana pertunangan Stanley dan Shakira, membuat perasaannya terasa campur aduk tak menentu. “Kau ini kenapa, Shakira?” gumam Shakira kesal pada dirinya sendiri. Beberapa detik, Shakira memejamkan mata seraya menyandarkan punggung ke dinding toilet. Dia merasa bahwa dirinya sudah tidak waras. Harusnya dia bersikap tak peduli, tapi kenapa malah memikirkan? Ini benar-benar sangat konyol, dan tak masuk akal. “Ck! Lupakan! Fokus pada dirimu sendiri!” gerutu Shakira, lalu dia beranjak pergi meninggalkan toilet, tetapi seketika dia terkejut di kala dirinya menabrak tubuh tinggi tegap yang ada di depan toilet. “Awww—” Shakira mengaduh kesakitan seraya mengusap keningnya, dan mendongak terkejut menatap Stanley yang

    Last Updated : 2025-04-17
  • The Dark Affair   Bab 11. Tidak Pernah Bangga Menjadi Anak Seorang Raja 

    Hal yang dilakukan Shakira di kala pagi telah menyapa adalah bersiap untuk pulang. Wanita cantik itu tak ingin berlama-lama berada di istana. Sebab, menurutnya ini bukanlah tempatnya. Meski anak dari seorang raja berkuasa di Denmark, tetapi dia sangat tahu posisi di mana dirinya berasal. Shakira melirik jam dinding, dia segera mengemasi barang pribadinya. Dia tak membawa banyak barang. Hanya beberapa alat make up pribadi, dompet, dan ponsel. Semua barang-barang mewah seperti gaun dan perhiasan dia tinggalkan di kamarnya yang ada di istana. Raja Jokum memberikan kamar khusus untuk Shakira di istana. Kamar yang memang hanya bisa Shakira yang gunakan. Bisa dikatakan kamar megah itu sangat jarang Shakira tempati. Sebab, Shakira lebih menyukai tinggal di rumahnya dengan ibunya daripada harus tinggal di istana megah. “Nona Shakira?” sapa seorang pelayan tepat di kala Shakira melangkah keluar dari kamar. Shakira menghentikan langkahnya, dan menatap sang pelayan dengan lekat. “Ya? Ada a

    Last Updated : 2025-04-18
  • The Dark Affair   Bab 12. Dunia Terlalu Kejam Untuk Orang Lemah 

    Berita pertunangan Stanley dan Shula telah menggemparkan media Amerika, dan Eropa. Tentu sosok Stanley yang merupakan keturunan billionaire berpengaruh dunia, menjadi sorotan. Terlebih apalagi sosok yang menikah dengan Stanley adalah Shula—yang merupakan calon ratu Denmark. Setiap hari, seluruh media selalu membicarakan rencana pertunangan Stanley dan Shula. Seakan media tidak bosan membahas pasangan itu. Selalu ada saja yang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, mulai dari awal mula kisah Stanley dan Shula, hingga media juga sempat berpikir perjodohan bisnis antara Stanley dan Shula. Ya, berita tentang pertunangan Stanley dan Shula, telah membuat saham Geovan Group di pasar saham naik cukup tajam. Pun popularitas Shula sebagai calon ratu Denmark semakin disorot. Setiap kali hal yang dilakukan Shula seakan dianggap bagaikan dewi. Hal yang membuat publik menganggap Shula bagaikan seorang dewi, karena Shula kerap menyumbangkan uang ke Yayasan kanker, panti asuhan, dan bahkan ter

    Last Updated : 2025-04-18
  • The Dark Affair   Bab 13. Menjalankan Misi 

    “Stanley, kau sudah pulang.” Stella menatap hangat putranya yang baru saja pulang. Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu sedang duduk di ruang tengah bersama dengan ibu mertuanya. Stanley menghentikan langkahnya, menatap ibu dan neneknya yang duduk di ruang tengah, dengan senyuman di wajahnya. “Ya, aku sudah pulang.” “Apa kau baru saja bertemu dengan Shula?” tanya Marsha penasaran, karena dia melihat jelas aura wajah bahagia di wajah Stanley yang sebelumnya sangat jarang dilihatnya. “Kenapa Grandma berpikir aku bertemu Shula?” balas Stanley tenang, pada sang nenek. Marsha tersenyum. “Kau terlihat bahagia. Jadi, Grandma pikir kau bertemu dengan Shula.” Stanley terdiam sebentar, tampak tertarik akan pertanyaan dari neneknya itu. “Sayangnya, aku tidak bertemu dengan Shula. Aku tadi mampir ke ke kafe. Ada kafe kecil yang sengaja aku kunjungi, karena aku ingin mencoba kopi di sana.” “Kau hanya sendirian?” sambung Stella. “Aku datang ke kafe itu sendiri,” jawab Stanley datar

    Last Updated : 2025-04-19
  • The Dark Affair   Bab 14. Memberikan CCTV Tersembunyi Pada Teman Baru Shakira 

    Mobil sport Stanley tiba di alamat yang telah dia lihat di pesan Shakira. Pria tampan itu berhenti tidak tepat di rumah Anja. Dia tidak ingin sampai ada orang yang melihat, jadi dia sengaja menjaga jarak guna mencari aman. “Ini rumah Anja?” tanya Shakira sambil menoleh ke arah Stanley, untuk memastikan. Stanley mengangguk. “Titik maps di ini. Apa kau sudah janjian dengannya?” “Sudah, sebelum aku jalan ke sini, aku sudah kirim pesan ke Anja.” “Kalau begitu, coba kau hubungi dia. Kau bilang sudah di dekat rumahnya.” Shakira menuruti perkataan Stanley, dia hendak menghubungi Anja, tetapi tatapannya tak sengaja melihat anak kecil keluar dari rumah dengan pakaian berwarna merah muda. Detik itu, senyuman di wajah Shakira terlukis. “Stanley, itu Anja,” kata Shakira sambil menunjuk Anja yang baru keluar rumah. Stanley mengalihkan pandangannya, menyipitkan mata, dan mengangguk menanggapi ucapan Shakira. Tepat di kala dia mengangguk, Shakira langsung turun dari mobil—dan berjalan cepat

    Last Updated : 2025-04-19

Latest chapter

  • The Dark Affair   Bab 19. Melarikan Diri 

    Shakira menatap langit kamar seraya memeluk bantalnya. Beberapa kali, dia mengembuskan napas pelan, dan memejamkan mata sebentar guna menenangkan pikirannya yang sedang kurang baik. Ya, terlalu banyak hal berkecamuk di dalam pikirannya, membuat kedamaiannya seakan lenyap. Semua orang mungkin akan senang melihat keluarga berkumpul, seperti tadi ayahnya datang ke rumahnya, berkumpul dengannya dan ibunya meski hanya sebentar. Makan malam singkat, harusnya menjadi suatu momen yang indah, tetapi kenyataan yang dihadapi adalah membuatnya sangat kesal. Harapan Shakira adalah ingin menjadi seperti orang lain yang memiliki kehidupan normal, tetapi sepertinya semesta tidak berpihak padanya. Sejak di mana dirinya lahir ke dunia, takdir kerumitan selalu menghantam dirinya—dan itu membuatnya merasa tersiksa ada di dunia ini. Suara dering ponsel terdengar, membuat Shakira yang sedang melamun langsung mengalihkan pandangannya ke tempat di mana ponselnya berada, dia mengambil ponselnya itu—menatap

  • The Dark Affair   Bab 18. Manipulatif 

    “Mom, aku pulang.” Shakira tersenyum bahagia di kala memasuki rumah. Dia tampak berbeda dari biasanya. Bagaimana tidak? Dalam beberapa hari berturut-turut, Tuhan mengirimkan orang-orang yang baik untuk menjadi temannya. Padahal sebelumnya dia berpikir bahwa dirinya tak layak memiliki teman, tetapi ternyata di balik banyak orang yang menghinanya, ada yang tulus ingin menjadi temannya seperti Anja dan Savannah. “Sayang? Kau sudah pulang? Ayo makan, Mommy sudah membuatkan steak kesukaanmu,” kata Filipa hangat, menatap putri tunggalnya itu dengan tatapan penuh kasih sayang. “Oke, Mom! Aku juga sudah lapar.” Shakira meletakan tas di atas meja, dan bermaksud melangkah ke ruang makan, tetapi geraknya terhenti di kala dia melihat Raja Jokum ada di kursi meja makan. Tampak jelas raut wajahnya terkejut sekaligus tak menyangka ayahnya datang ke rumahnya. “Dad? K-kau—” Lidah Shakira sampai tak mampu berkata-kata, melihat kedatangan ayahnya. Bisa dikatakan memang, ayahnya jarang sekali datang k

  • The Dark Affair   Bab 17. Memiliki Teman Baru Lagi 

    Shakira menatap malas pesan dari ayahnya yang memintanya untuk datang ke istana. Ayahnya itu mengajak dirinya untuk makan malam bersama. Namun, tentu dia sangat malas, karena memang dia tak suka berada di istana. Menurutnya, istana bukan tempat yang cocok untuknya. “Aku tidak akan datang,” gumam Shakira yang memilih memasukan ponsel ke dalam tasnya. “Shakira,” panggil Filipa yang masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira menoleh, menatap ibunya yang tiba-tiba muncul di hadapannya. “Mommy ke sini pasti karena Dad menghubungimu, mengatakan aku mengabaikan pesannya?” balasnya sudah bisa menebak situasi. Filipa mendesah panjang. “Sayang, kau jangan bersikap seperti itu. Daddy-mu kan bermaksud baik mengajakmu makan malam bersama di istana.” “Mom, selama nenek sihir dan anaknya itu berada di istana, tidak ada yang namanya maksud baik. Aku selalu malas bertemu dengan mereka,” ucap Shakira dengan nada sedikit menekankan. “Shakira, tapi—” “Mom, aku ingin ke toko buku. Jika Dad menghubungimu

  • The Dark Affair   Bab 16. Wanita yang Merepotkan

    “Turunkan aku di sini saja. Jangan di depan rumahku.” Shakira meminta Stanley berhenti melajukan mobilnya, tepat di sekitar tiga rumah dari rumah miliknya. Tentu, dia memiliki alasan khusus tak mau Stanley menurunkannya di depan rumahnya. Alasan khusus yaitu Shakira tak ingin ibunya berpikir macam-macam. Stanley menuruti keinginan Shakira. Pria tampan itu menghentikan laju mobilnya sesuai yang diinginkan oleh Shakira. “Kau yakin ingin turun di sini saja?” tanyanya memastikan. Shakira mengangguk. “Ya, aku tidak mau ibuku berpikir macam-macam.” Stanley tak ingin berdebat, dia memilih mengangguk menuruti keinginan Shakira. “Baiklah, jika itu tang kau inginkan, maka aku tidak akan memaksa.” Shakira melepaskan seat belt-nya, dan menoleh menatap Stanley. “Terima kasih kau sudah mengantarku ke rumah Anja. Meski aku tidak meminta, tapi aku tetap menghargai niat baikmu. Terima kasih juga sudah mentraktirku makan di tempat mahal. Aku harap, setelah ini kita tidak perlu banyak berinteraksi.

  • The Dark Affair   Bab 15. Cinta Sejati Tidak Akan Pernah Ada Tempat Untuk Orang Kedua

    Shakira tak menyangka Stanley akan mengajaknya ke Geranium restoran yang ada di Kopenhagen. Salah satu restoran mewah yang dikenal dengan suasana yang elegan dan perhatian terhadap detail. Restoran ini menawarkan pengalaman bersantap yang luar biasa dengan pemandangan kota yang menakjubkan. Geranium terletak di lantai delapan sebuah gedung yang menghadap ke taman Fælledparken di pusat kota Kopenhagen. Lokasinya yang tinggi memberikan pemandangan indah berupa kanopi pohon, atap hijau kota, dan bahkan kincir angin Oeresund. Pemandangan ini menambah kesan natural sekaligus urban yang menjadi visi utama restoran ini yaitu menjembatani antara alam dan kehidupan perkotaan.Interior Geranium didesain dengan sangat elegan, tetapi tetap terasa ringan dan terbuka. Ruang makan utama memiliki pencahayaan alami yang lembut dari jendela besar, menciptakan suasana hangat tapi modern. Pun warna-warna interior cenderung netral dengan sentuhan minimalis khas Skandinavia, sehingga fokus pengunjung lebi

  • The Dark Affair   Bab 14. Memberikan CCTV Tersembunyi Pada Teman Baru Shakira 

    Mobil sport Stanley tiba di alamat yang telah dia lihat di pesan Shakira. Pria tampan itu berhenti tidak tepat di rumah Anja. Dia tidak ingin sampai ada orang yang melihat, jadi dia sengaja menjaga jarak guna mencari aman. “Ini rumah Anja?” tanya Shakira sambil menoleh ke arah Stanley, untuk memastikan. Stanley mengangguk. “Titik maps di ini. Apa kau sudah janjian dengannya?” “Sudah, sebelum aku jalan ke sini, aku sudah kirim pesan ke Anja.” “Kalau begitu, coba kau hubungi dia. Kau bilang sudah di dekat rumahnya.” Shakira menuruti perkataan Stanley, dia hendak menghubungi Anja, tetapi tatapannya tak sengaja melihat anak kecil keluar dari rumah dengan pakaian berwarna merah muda. Detik itu, senyuman di wajah Shakira terlukis. “Stanley, itu Anja,” kata Shakira sambil menunjuk Anja yang baru keluar rumah. Stanley mengalihkan pandangannya, menyipitkan mata, dan mengangguk menanggapi ucapan Shakira. Tepat di kala dia mengangguk, Shakira langsung turun dari mobil—dan berjalan cepat

  • The Dark Affair   Bab 13. Menjalankan Misi 

    “Stanley, kau sudah pulang.” Stella menatap hangat putranya yang baru saja pulang. Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu sedang duduk di ruang tengah bersama dengan ibu mertuanya. Stanley menghentikan langkahnya, menatap ibu dan neneknya yang duduk di ruang tengah, dengan senyuman di wajahnya. “Ya, aku sudah pulang.” “Apa kau baru saja bertemu dengan Shula?” tanya Marsha penasaran, karena dia melihat jelas aura wajah bahagia di wajah Stanley yang sebelumnya sangat jarang dilihatnya. “Kenapa Grandma berpikir aku bertemu Shula?” balas Stanley tenang, pada sang nenek. Marsha tersenyum. “Kau terlihat bahagia. Jadi, Grandma pikir kau bertemu dengan Shula.” Stanley terdiam sebentar, tampak tertarik akan pertanyaan dari neneknya itu. “Sayangnya, aku tidak bertemu dengan Shula. Aku tadi mampir ke ke kafe. Ada kafe kecil yang sengaja aku kunjungi, karena aku ingin mencoba kopi di sana.” “Kau hanya sendirian?” sambung Stella. “Aku datang ke kafe itu sendiri,” jawab Stanley datar

  • The Dark Affair   Bab 12. Dunia Terlalu Kejam Untuk Orang Lemah 

    Berita pertunangan Stanley dan Shula telah menggemparkan media Amerika, dan Eropa. Tentu sosok Stanley yang merupakan keturunan billionaire berpengaruh dunia, menjadi sorotan. Terlebih apalagi sosok yang menikah dengan Stanley adalah Shula—yang merupakan calon ratu Denmark. Setiap hari, seluruh media selalu membicarakan rencana pertunangan Stanley dan Shula. Seakan media tidak bosan membahas pasangan itu. Selalu ada saja yang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, mulai dari awal mula kisah Stanley dan Shula, hingga media juga sempat berpikir perjodohan bisnis antara Stanley dan Shula. Ya, berita tentang pertunangan Stanley dan Shula, telah membuat saham Geovan Group di pasar saham naik cukup tajam. Pun popularitas Shula sebagai calon ratu Denmark semakin disorot. Setiap kali hal yang dilakukan Shula seakan dianggap bagaikan dewi. Hal yang membuat publik menganggap Shula bagaikan seorang dewi, karena Shula kerap menyumbangkan uang ke Yayasan kanker, panti asuhan, dan bahkan ter

  • The Dark Affair   Bab 11. Tidak Pernah Bangga Menjadi Anak Seorang Raja 

    Hal yang dilakukan Shakira di kala pagi telah menyapa adalah bersiap untuk pulang. Wanita cantik itu tak ingin berlama-lama berada di istana. Sebab, menurutnya ini bukanlah tempatnya. Meski anak dari seorang raja berkuasa di Denmark, tetapi dia sangat tahu posisi di mana dirinya berasal. Shakira melirik jam dinding, dia segera mengemasi barang pribadinya. Dia tak membawa banyak barang. Hanya beberapa alat make up pribadi, dompet, dan ponsel. Semua barang-barang mewah seperti gaun dan perhiasan dia tinggalkan di kamarnya yang ada di istana. Raja Jokum memberikan kamar khusus untuk Shakira di istana. Kamar yang memang hanya bisa Shakira yang gunakan. Bisa dikatakan kamar megah itu sangat jarang Shakira tempati. Sebab, Shakira lebih menyukai tinggal di rumahnya dengan ibunya daripada harus tinggal di istana megah. “Nona Shakira?” sapa seorang pelayan tepat di kala Shakira melangkah keluar dari kamar. Shakira menghentikan langkahnya, dan menatap sang pelayan dengan lekat. “Ya? Ada a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status