Beranda / Romansa / The Dark Affair / Bab 3. Dansa di Kerajaan 

Share

Bab 3. Dansa di Kerajaan 

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-04 21:32:58

Alunan musik menandakan bahwa anggota kerajaan diminta untuk berdansa. Sambutan hangat untuk kedatangan keluarga Geovan, diiringi dengan pesta megah dari kerajaan Denmark. Raja Jokum turun ke lantai dansa bersama dengan sang ratu. Pun William membawa istrinya turun ke lantai dansa. Demi menjalin hubungan baik, mereka menikmati pesta penyambutan dengan sangat hangat.  

Beberapa anggota kerajaan yang sudah berpasangan turut turun ke lantai dansa. Rencana perjodohan antara Tuan Putri dari Kerajaan Denmark, dan Stanley Geovan—yang merupakan keturunan berpengaruh dari keluarga Billionaire ternama di dunia, tentu menggeparkan seluruh penjuru negeri.  

“Stanley, ayo kita berdansa,” ajak Shula, tanpa rasa malu. 

Stanley menuruti keinginan Shula, karena ingin menghormati anggota kerajaan. Detik selanjutnya, pria tampan itu menyambut uluran tangan Shula, dan menuju lantai dansa untuk berbaur berdansa dengan yang lain. 

Saat semua orang berdansa, hanya Shakira duduk di kursinya. Wanita cantik itu mengembuskan napas kasar, merasa kesal harus datang ke pesta yang sebenarnya tak penting baginya. Jika dia tahu akan seperti ini, maka pasti dia akan beralasan sakit atau apa pun asalkan tak hadir. 

Shakira merasa seperti orang bodoh yang hanya diam, tak melakukan apa-apa. Tatapannya menatap jengah orang yang berpesta, sedangkan dirinya hanya diam saja. Sungguh! Dia benar-benar merasa seperti orang yang tak berguna. Hadirnya dirinya hanya sebagai patung yang sebenarnya tak dibutuhkan. 

Namun, Shakira tak menyadari bahwa Stanley sejak tadi memberikan tatapan penuh maksud pada Shakira. Sudut bibir pria tampan itu terangkat, membentuk sebuah senyuman samar. Apalagi wajah Shakira terlihat jelas sangat kesal. 

“Stanley, aku senang bisa berkenalan denganmu,” ucap Shula dengan tatapan hangat menatap Stanley. 

“Tuan Putri, aku rasa aku ingin melakukan sesuatu,” balas Stanley yang tak sesuai dengan topik pembicaraan dengan Shula. 

Shula tersenyum anggun. “Shula, kau cukup panggil namaku Shula. Daddy-ku dan Grandpa-mu berniat menjodohkan kita, kan? Jadi, cukup panggil namaku saja.” 

Stanley mengangguk samar. “Baiklah, Shula, aku ingin melakukan sesuatu.” 

“Katakan, Stanley, kau ingin melakukan apa?” tanya Shula lembut, seraya menatap hangat Stanley. 

“Aku ingin bertukar dansa sebentar,” jawab Stanley yang membuat kening Shula mengerut. 

“Apa maksudmu bertukar dansa, Stanley?” tanya Shula yang tak mengerti maksud dari ucapan Stanley.  

Stanley menatap Shakira yang sejak tadi tak berpindah duduk. “Aku ingin berdansa dengan Shakira.” 

Raut wajah Shula berubah mendengar permintaan Stanley. “Kau ingin berdansa dengan Shakira? Kenapa, Stanley? Apa kau tertarik padanya?” 

Stanley tersenyum tipis. “Aku hanya ingin menghormati dua putri Raja Jokum. Aku sudah berdansa denganmu, dan sekarang aku ingin berdansa dengan saudaramu. Aku harap kau mengerti maksud baikku.” 

Shula tampak tak suka dengan permintaan Stanley. Namun, jika dia secara terang-terangan menolak, dia khawatir Stanley akan menilai buruk tentangnya. Detik itu juga, yang dilakukannya hanya mengangguk penuh paksaan menuruti permintaan Stanley. 

“Terima kasih, Shula.” Stanley menjauh dari Shula, lalu dia melangkah menghampiri Shakira. 

“Ck! Membosankan sekali!” Shakira menggerutu, tak menyadari bahwa Stanley sudah ada di hadapannya. 

“Aku bisa membuatmu tidak bosan, Shakira.” Stanley mengulurkan tangannya pada Shakira. “Berdansa denganku, kau mau?” 

Mata Shakira melebar terkejut melihat Stanley yang berdiri di hadapannya. “Stanley? Maaf, maksudku, Tuan Geovan, k-kau—” 

“Staley, itu namaku, dan kau cukup memanggilku dengan nama depaku saja.” Stanley melukiskan senyuman samar. “Apa kau mau berdansa denganku, Shakira?” tanyanya lagi. 

Lidah Shakira tiba-tiba saja terasa kelu mendengar permintaan Stanley. Wanita cantik itu yakin bahwa apa yang dia dengar salah. Sebab, tadi Stanley berdansa dengan Shula. Namun, kenapa sekarang pria itu malah ingin berdansa dengannya? Sungguh! Ini tidak masuk akal sehat Shakira. 

“Shakira,” panggil Stanley lagi. 

Shakira gelagapan panik. “K-kau ingin mengajakku berdansa?” 

Stanley mengangguk, tanpa sedikit pun ragu. “Ya, aku ingin mengajakmu berdansa. Kau mau, kan?” 

“Why me?” tanya Shakira tak mengerti. 

“Karena aku ingin berdansa denganmu,” jawab Stanley tenang. 

Shakira tampak masih ragu. “Tapi, kau tadi berdansa dengan Shula. Kenapa kau tiba-tiba mengajakku berdansa?” 

“Aku sudah menjawab pertanyaanmu. Semua karena aku ingin berdansa denganmu,” jawab Stanley lagi. “Jadi, kau mau, kan berdansa denganku? Jika iya, mari kita berdansa.” 

Shakira menggigit bibir bawahnya, merasa bimbang. Dia merasa bahwa ini adalah mimpi. Keturunan dari keluarga berpengaruh mengajak anak seorang selir berdansa. Dia ingin menolak, tetapi hatinya berkata berbeda.  

“Ya, aku mau.” Shakira menyambut uluran tangan Stanley. 

Stanley tersenyum, lalu dia membawa Shakira ke lantai dansa. Musik berganti slow motion, membuat Stanley dan Shakira semakin intim. Mereka berdansa mengikuti alunan musik. 

“Aku tidak menyangka kau putri dari Raja Jokum,” bisik Stanley di depan wajah Shakira. Tangan pria tampan itu melingar di pinggang Shakira, membuat jarak mereka tak ada. Tubuh indah Shakira menempel di tubuhnya. 

Shakira tampak sangat gugup dengan posisi sangat intim pada Stanley. Dia menggumamkan dalam hati mantra untuk menenangkan diri. Sialnya, aroma parfum maskulin pria tampan itu, membuat otaknya nyaris tak berfungsi dengan baik. Dia merasa benar-benar sudah tidak waras. 

“A-aku hanya wanita biasa. Tidak ada istimewa. Kau jangan berpikir, karena aku putri Raja Jokum, membuatku menjadi sosok yang istimewa,” ucap Shakira berusaha tenang. 

Stanley tersenyum samar. “Jika aku menilai seseorang itu istimewa, maka aku akan menilai secara objective. Kau tidak bisa mengelak, apa yang sudah aku nilai, Shakira.” 

Jantung Shakira berdebar tak karuan di kala mendengar apa yang dikatakan oleh Stanley. Rasanya dia ingin lari, guna mengatasi debar jantungnya yang tak karuan ini. Oh, God! Shakira menjerit dalam hati meminta pada Tuhan agar membuat dirinya tenang, dan tak gugup. 

“Shula menatap kita,” ucap Shakira yang menyadari kakak tirinya, memberikan tatapan tajam padanya. 

Stanley mengalihkan pandangannya, melirik sekilas Shula yang memang memberikan tatapan tajam ke arahnya. “Biarkan. Aku tadi sudah berdansa dengannya. Sekarang, aku ingin berdansa denganmu.” 

“Harusnya sampai musik berakhir, kau tetap berdansa dengannya,” kata Shakira pelan. 

Stanley kembali tersenyum samar. “Aku mendatangi kerjaan Denmark untuk menemui Putri dari Raja Jokum. Kau juga putri dari Raja Jokum, maka artinya aku tidak melakukan kesalahan jika aku berdansa denganmu.” 

“Tapi—” Shakira hendak bersuara, tetapi alunan lagu menunjukkan sudah hampir penutup, membuat dirinya tak lagi berkata. Detik itu, yang dilakukan Stanley adalah mengangkat tubuh Shakira pelan, memutar—dan tanpa ragu pria itu menempelkan keningnya ke leher Shakira di kala posisi tubuh Shakira menghadap langit megah. 

Suara tepuk tangan terdengar memenuhi ruangan itu. Mereka kagum akan dansa Stanley dan Shakira yang sangat indah. Tampak Shakira menjauh dari Stanley di kala musik telah berhenti. Wanita cantik itu sedikit tersipu malu di kala mendapatkan tepuk tangan. Namun, sayang wanita cantik itu tak sadar ibu tiri dan kakak tirinya menunjukkan jelas kemarahan. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • The Dark Affair   Bab 4. Informasi Sedikit Tentang Shakira 

    Pertemuan pertama antara keluarga kerajaan Denmark, dan keluarga Geovan masih dalam tahap saling mengenal. Pembahasan ternyata belum terlalu dalam, karena kebetulan yang hadir hanya kakek dan nenek Stanley. Sementara kedua orang tua Stanley berhalangan hadir, dikarenakan ada urusan yang tak bisa ditinggal. Pesta penyambutan kehadiran keluarga Geovan terbilang cukup mewah. Memasuki masih tahap saling mengenal, tetap membuat sang raja berkuasa memberikan sambutan yang luar biasa pada keluarga yang memiliki pengaruh pada pusat bisnis dunia. “Shakira, ini sudah malam. Kau jangan pulang. Menginap saja di istana,” ucap Raja Jokum, meminta putri nomor duanya untuk menginap. Acara pengenalan telah usai. Keluarga Geovan telah meninggalkan istana. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, dan sang raja meminta Shakira untuk menginap di istana. Malam yang sudah larut, membuat sang raja khawatir pada putrinya. “Tidak usah, Dad. Aku ingin pulang. Mom sendirian. Aku tidak mau membuat Mom khawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • The Dark Affair   Bab 5. Lebih Tertarik Mengajakmu 

    Suasana pagi di istana megah menunjukkan jelas kemewahaan. Hidup di istana tentunya tertata dengan sempurna. Para pelayan sejak tadi sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan lezat ke meja makan. Meski yang ada di meja makan itu hanya empat orang, tetapi sarapan yang terhidang untuk anggota kerajaan tentunya sangat sempurna. “Shakira, hari Shula memiliki jadwal berlatih berkuda. Kau ikut dengan Shula dulu sebelum pulang. Nanti sopir akan mengantarmu,” ucap Raja Jokum pada Shakira. “Dad, aku tidak suka diganggu saat latihan berkuda. Hadirnya Shakira hanya menggangguku,” kata Shula menolak tegas Shakira ikut latihan berkuda dengannya. Shakira menghela napas dalam, dan memutar bola mata malas. “Aku tidak tertarik berlatih berkuda bersama Shula. Putri kesayanganmu itu pasti akan mengamuk tidak jelas saat kalah dariku.” Ini merupakan sebuah fakta. Setiap kali Shakira berlatih berkuda dengan Shula, dan Shakira menang maka pasti Shula akan marah besar. Hal itu yang membuat Shakira malas

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • The Dark Affair   Bab 6. Latihan Berkuda

    Stanley meluncur bebas di jalanan Kopenhagen, merasakan angin segar yang menerpa wajahnya. Mobil mewahnya melaju dengan lancar di antara bangunan-bangunan bersejarah dan kanal yang indah. Tampak Shakira yang duduk di sampingnya, menikmati pemandangan kota yang menawan. Namun, ketika mobil Stanley melewati taman-taman yang rimbun dan kafe-kafe yang ramai, pria tampan itu tiba-tiba berbelok ke arah jalan kecil yang mengarah ke luar kota. “Stanley? Kita ingin ke mana?” tanya Shakira menoleh, menatap Stanley dengan tatapan sedikit bingung. “Ke tempat yang special,” jawab Stanley dengan senyum misterius. Pria tampan itu menambah kecepatan, dan mobilnya meluncur dengan lincah, melewati pepohonan yang hijau dan ladang terbuka. Shakira merasa berdebar, campuran antara rasa penasaran dan kegembiraan. Lidahnya tak tahan ingin mengeluarkan pertanyaan, tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia memilih untuk menahan diri, dan tidak langsung bertanya pada Stanley ke mana akan membawa pergi dirinya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 7. Perjodohan yang Memang Sudah Diatur   

    Shakira menang, memimpin dengan senyuman puas. Tatapannya sedikit meledek Shula yang tertinggal di belakang. Tampak jelas raut wanita itu bangga karena berhasil unggul daripada Shula. Ya, tentu kemenangan Shakira, membuat Shula sangat marah. Bahkan sejak tadi tatapan mata Shula menatap tajam Shakira—seakan menunjukkan bahwa mereka adalah musuh. Padahal jelas mereka memiliki darah yang sama. “Kau licik, Shakira!” seru Shula seraya turun dari kuda, dan menghampiri Shakira. Shakira tersenyum tipis melihat kemarahan di wajah Shula. “Ini bukan pertama kali aku menang darimu, kenapa kau sekarang mengatakan bahwa aku licik? Ck! Memalukan! Tuan Putri yang tidak bisa menerima kekalahan.” Shula mengepalkan tangannya kuat mendengar ledekan yang lolos di bibir Shakira. “Anak gundik tidak tahu diri!” geramnya penuh amarah. Shakira mendekat, melayangkan tatapan tajam pada Shula. “Ibuku bahkan jauh lebih terhormat daripada ibumu yang seorang ratu. Kau tahu, kenapa? Ibuku tidak memiliki sifat lic

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 8. Pengumuman Pertunangan 

    Shakira duduk di balkon kamar, di kala rasa kantuk tak kunjung datang. Tampak jelas sorot matanya lurus ke depan, melihat pemandangan malam yang sunyi, dan hening. Angin berembus cukup kencang menyentuh kulit mulusnya. Jarum jam terus bergerak, tetapi sayangnya Shakira tak kunjung mengantuk. “Shakira,” panggil Filipa seraya melangkah masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira mendongak, menatap ibunya yang muncul di hadapannya. “Mommy? Kau belum tidur?” tanyanya cukup terkejut melihat ibunya mendatangi kamarnya. Filipa mengangguk, sambil duduk di samping Shakira. “Ya, Sayang. Mommy belum mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur?” “Aku belum mengantuk, Mom,” jawab Shakira lembut. Filipa tersenyum hangat. “Kebetulan kau belum mengantuk. Ada hal yang ingin Mommy sampaikan padamu.” “Ada apa, Mom?” tanya Shakira sambil menatap Filipa. Filipa menyentuh tangan Shakira. “Tadi Daddy-mu menghubungi Mommy.” “Oke, lalu?” tanya Shakira lagi, tampak tak berminat, tetapi dia juga tak mungkin men

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • The Dark Affair   Bab 9. Perasaan yang Campur Aduk 

    Gerakan yang ditimbulkan Shakira membuat tatapan semua orang tertuju pada wanita cantik itu. Ya, tentu hal itu membuat Shakira menjadi gelagapan dan panik—apalagi tatapan ibu tiri dan kakak tirinya begitu menusuk padanya seakan dirinya telah melakukan sebuah kesalahan besar. Shakira kikuk, dan mencoba untuk tenang meski semua orang kini menatap dirinya. Namun, meski dirinya berupaya untuk tenang tetap saja, sangat sulit. Sebab, tatapan semua orang membuatnya menjadi salah tingkah. Sungguh, Shakira benci kondisi seperti ini. “Ah, maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan pisauku.” Shakira buru-buru meminta maaf, dan hendak kembali mengambil pisaunya yang jatuh, tetapi geraknya terhenti karena pelayan sudah lebih dulu sigap mengambil pisau Shakira yang jatuh di lantai, dan mengganti dengan pisau baru. Shakira berada di kerajaan. Tidak akan mungkin pisau yang jatuh di lantai diambil kembali dan dia gunakan. Satu-satunya cara adalah mengganti pisau yang baru. Sebab, pisau yang jatuh ke lanta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • The Dark Affair   Bab 10. Biarkan Aku Mencari Jodohku Sendiri

    Shakira menatap cermin setelah dia mencuci tangan. Wanita cantik itu tampak sedikit muram, dan beberapa kali sampai harus mengatur napasnya. Entah, dia tak mengerti kenapa dengan dirinya. Padahal semula semua baik-baik saja. Namun, sejak di mana ayahnya memberikan pengumuman rencana pertunangan Stanley dan Shakira, membuat perasaannya terasa campur aduk tak menentu. “Kau ini kenapa, Shakira?” gumam Shakira kesal pada dirinya sendiri. Beberapa detik, Shakira memejamkan mata seraya menyandarkan punggung ke dinding toilet. Dia merasa bahwa dirinya sudah tidak waras. Harusnya dia bersikap tak peduli, tapi kenapa malah memikirkan? Ini benar-benar sangat konyol, dan tak masuk akal. “Ck! Lupakan! Fokus pada dirimu sendiri!” gerutu Shakira, lalu dia beranjak pergi meninggalkan toilet, tetapi seketika dia terkejut di kala dirinya menabrak tubuh tinggi tegap yang ada di depan toilet. “Awww—” Shakira mengaduh kesakitan seraya mengusap keningnya, dan mendongak terkejut menatap Stanley yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • The Dark Affair   Bab 11. Tidak Pernah Bangga Menjadi Anak Seorang Raja 

    Hal yang dilakukan Shakira di kala pagi telah menyapa adalah bersiap untuk pulang. Wanita cantik itu tak ingin berlama-lama berada di istana. Sebab, menurutnya ini bukanlah tempatnya. Meski anak dari seorang raja berkuasa di Denmark, tetapi dia sangat tahu posisi di mana dirinya berasal. Shakira melirik jam dinding, dia segera mengemasi barang pribadinya. Dia tak membawa banyak barang. Hanya beberapa alat make up pribadi, dompet, dan ponsel. Semua barang-barang mewah seperti gaun dan perhiasan dia tinggalkan di kamarnya yang ada di istana. Raja Jokum memberikan kamar khusus untuk Shakira di istana. Kamar yang memang hanya bisa Shakira yang gunakan. Bisa dikatakan kamar megah itu sangat jarang Shakira tempati. Sebab, Shakira lebih menyukai tinggal di rumahnya dengan ibunya daripada harus tinggal di istana megah. “Nona Shakira?” sapa seorang pelayan tepat di kala Shakira melangkah keluar dari kamar. Shakira menghentikan langkahnya, dan menatap sang pelayan dengan lekat. “Ya? Ada a

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18

Bab terbaru

  • The Dark Affair   Bab 12. Dunia Terlalu Kejam Untuk Orang Lemah 

    Berita pertunangan Stanley dan Shula telah menggemparkan media Amerika, dan Eropa. Tentu sosok Stanley yang merupakan keturunan billionaire berpengaruh dunia, menjadi sorotan. Terlebih apalagi sosok yang menikah dengan Stanley adalah Shula—yang merupakan calon ratu Denmark. Setiap hari, seluruh media selalu membicarakan rencana pertunangan Stanley dan Shula. Seakan media tidak bosan membahas pasangan itu. Selalu ada saja yang menjadi topik hangat yang diperbincangkan, mulai dari awal mula kisah Stanley dan Shula, hingga media juga sempat berpikir perjodohan bisnis antara Stanley dan Shula. Ya, berita tentang pertunangan Stanley dan Shula, telah membuat saham Geovan Group di pasar saham naik cukup tajam. Pun popularitas Shula sebagai calon ratu Denmark semakin disorot. Setiap kali hal yang dilakukan Shula seakan dianggap bagaikan dewi. Hal yang membuat publik menganggap Shula bagaikan seorang dewi, karena Shula kerap menyumbangkan uang ke Yayasan kanker, panti asuhan, dan bahkan ter

  • The Dark Affair   Bab 11. Tidak Pernah Bangga Menjadi Anak Seorang Raja 

    Hal yang dilakukan Shakira di kala pagi telah menyapa adalah bersiap untuk pulang. Wanita cantik itu tak ingin berlama-lama berada di istana. Sebab, menurutnya ini bukanlah tempatnya. Meski anak dari seorang raja berkuasa di Denmark, tetapi dia sangat tahu posisi di mana dirinya berasal. Shakira melirik jam dinding, dia segera mengemasi barang pribadinya. Dia tak membawa banyak barang. Hanya beberapa alat make up pribadi, dompet, dan ponsel. Semua barang-barang mewah seperti gaun dan perhiasan dia tinggalkan di kamarnya yang ada di istana. Raja Jokum memberikan kamar khusus untuk Shakira di istana. Kamar yang memang hanya bisa Shakira yang gunakan. Bisa dikatakan kamar megah itu sangat jarang Shakira tempati. Sebab, Shakira lebih menyukai tinggal di rumahnya dengan ibunya daripada harus tinggal di istana megah. “Nona Shakira?” sapa seorang pelayan tepat di kala Shakira melangkah keluar dari kamar. Shakira menghentikan langkahnya, dan menatap sang pelayan dengan lekat. “Ya? Ada a

  • The Dark Affair   Bab 10. Biarkan Aku Mencari Jodohku Sendiri

    Shakira menatap cermin setelah dia mencuci tangan. Wanita cantik itu tampak sedikit muram, dan beberapa kali sampai harus mengatur napasnya. Entah, dia tak mengerti kenapa dengan dirinya. Padahal semula semua baik-baik saja. Namun, sejak di mana ayahnya memberikan pengumuman rencana pertunangan Stanley dan Shakira, membuat perasaannya terasa campur aduk tak menentu. “Kau ini kenapa, Shakira?” gumam Shakira kesal pada dirinya sendiri. Beberapa detik, Shakira memejamkan mata seraya menyandarkan punggung ke dinding toilet. Dia merasa bahwa dirinya sudah tidak waras. Harusnya dia bersikap tak peduli, tapi kenapa malah memikirkan? Ini benar-benar sangat konyol, dan tak masuk akal. “Ck! Lupakan! Fokus pada dirimu sendiri!” gerutu Shakira, lalu dia beranjak pergi meninggalkan toilet, tetapi seketika dia terkejut di kala dirinya menabrak tubuh tinggi tegap yang ada di depan toilet. “Awww—” Shakira mengaduh kesakitan seraya mengusap keningnya, dan mendongak terkejut menatap Stanley yang

  • The Dark Affair   Bab 9. Perasaan yang Campur Aduk 

    Gerakan yang ditimbulkan Shakira membuat tatapan semua orang tertuju pada wanita cantik itu. Ya, tentu hal itu membuat Shakira menjadi gelagapan dan panik—apalagi tatapan ibu tiri dan kakak tirinya begitu menusuk padanya seakan dirinya telah melakukan sebuah kesalahan besar. Shakira kikuk, dan mencoba untuk tenang meski semua orang kini menatap dirinya. Namun, meski dirinya berupaya untuk tenang tetap saja, sangat sulit. Sebab, tatapan semua orang membuatnya menjadi salah tingkah. Sungguh, Shakira benci kondisi seperti ini. “Ah, maaf, aku tidak sengaja menjatuhkan pisauku.” Shakira buru-buru meminta maaf, dan hendak kembali mengambil pisaunya yang jatuh, tetapi geraknya terhenti karena pelayan sudah lebih dulu sigap mengambil pisau Shakira yang jatuh di lantai, dan mengganti dengan pisau baru. Shakira berada di kerajaan. Tidak akan mungkin pisau yang jatuh di lantai diambil kembali dan dia gunakan. Satu-satunya cara adalah mengganti pisau yang baru. Sebab, pisau yang jatuh ke lanta

  • The Dark Affair   Bab 8. Pengumuman Pertunangan 

    Shakira duduk di balkon kamar, di kala rasa kantuk tak kunjung datang. Tampak jelas sorot matanya lurus ke depan, melihat pemandangan malam yang sunyi, dan hening. Angin berembus cukup kencang menyentuh kulit mulusnya. Jarum jam terus bergerak, tetapi sayangnya Shakira tak kunjung mengantuk. “Shakira,” panggil Filipa seraya melangkah masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira mendongak, menatap ibunya yang muncul di hadapannya. “Mommy? Kau belum tidur?” tanyanya cukup terkejut melihat ibunya mendatangi kamarnya. Filipa mengangguk, sambil duduk di samping Shakira. “Ya, Sayang. Mommy belum mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur?” “Aku belum mengantuk, Mom,” jawab Shakira lembut. Filipa tersenyum hangat. “Kebetulan kau belum mengantuk. Ada hal yang ingin Mommy sampaikan padamu.” “Ada apa, Mom?” tanya Shakira sambil menatap Filipa. Filipa menyentuh tangan Shakira. “Tadi Daddy-mu menghubungi Mommy.” “Oke, lalu?” tanya Shakira lagi, tampak tak berminat, tetapi dia juga tak mungkin men

  • The Dark Affair   Bab 7. Perjodohan yang Memang Sudah Diatur   

    Shakira menang, memimpin dengan senyuman puas. Tatapannya sedikit meledek Shula yang tertinggal di belakang. Tampak jelas raut wanita itu bangga karena berhasil unggul daripada Shula. Ya, tentu kemenangan Shakira, membuat Shula sangat marah. Bahkan sejak tadi tatapan mata Shula menatap tajam Shakira—seakan menunjukkan bahwa mereka adalah musuh. Padahal jelas mereka memiliki darah yang sama. “Kau licik, Shakira!” seru Shula seraya turun dari kuda, dan menghampiri Shakira. Shakira tersenyum tipis melihat kemarahan di wajah Shula. “Ini bukan pertama kali aku menang darimu, kenapa kau sekarang mengatakan bahwa aku licik? Ck! Memalukan! Tuan Putri yang tidak bisa menerima kekalahan.” Shula mengepalkan tangannya kuat mendengar ledekan yang lolos di bibir Shakira. “Anak gundik tidak tahu diri!” geramnya penuh amarah. Shakira mendekat, melayangkan tatapan tajam pada Shula. “Ibuku bahkan jauh lebih terhormat daripada ibumu yang seorang ratu. Kau tahu, kenapa? Ibuku tidak memiliki sifat lic

  • The Dark Affair   Bab 6. Latihan Berkuda

    Stanley meluncur bebas di jalanan Kopenhagen, merasakan angin segar yang menerpa wajahnya. Mobil mewahnya melaju dengan lancar di antara bangunan-bangunan bersejarah dan kanal yang indah. Tampak Shakira yang duduk di sampingnya, menikmati pemandangan kota yang menawan. Namun, ketika mobil Stanley melewati taman-taman yang rimbun dan kafe-kafe yang ramai, pria tampan itu tiba-tiba berbelok ke arah jalan kecil yang mengarah ke luar kota. “Stanley? Kita ingin ke mana?” tanya Shakira menoleh, menatap Stanley dengan tatapan sedikit bingung. “Ke tempat yang special,” jawab Stanley dengan senyum misterius. Pria tampan itu menambah kecepatan, dan mobilnya meluncur dengan lincah, melewati pepohonan yang hijau dan ladang terbuka. Shakira merasa berdebar, campuran antara rasa penasaran dan kegembiraan. Lidahnya tak tahan ingin mengeluarkan pertanyaan, tetapi dia mengurungkan niatnya. Dia memilih untuk menahan diri, dan tidak langsung bertanya pada Stanley ke mana akan membawa pergi dirinya.

  • The Dark Affair   Bab 5. Lebih Tertarik Mengajakmu 

    Suasana pagi di istana megah menunjukkan jelas kemewahaan. Hidup di istana tentunya tertata dengan sempurna. Para pelayan sejak tadi sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan lezat ke meja makan. Meski yang ada di meja makan itu hanya empat orang, tetapi sarapan yang terhidang untuk anggota kerajaan tentunya sangat sempurna. “Shakira, hari Shula memiliki jadwal berlatih berkuda. Kau ikut dengan Shula dulu sebelum pulang. Nanti sopir akan mengantarmu,” ucap Raja Jokum pada Shakira. “Dad, aku tidak suka diganggu saat latihan berkuda. Hadirnya Shakira hanya menggangguku,” kata Shula menolak tegas Shakira ikut latihan berkuda dengannya. Shakira menghela napas dalam, dan memutar bola mata malas. “Aku tidak tertarik berlatih berkuda bersama Shula. Putri kesayanganmu itu pasti akan mengamuk tidak jelas saat kalah dariku.” Ini merupakan sebuah fakta. Setiap kali Shakira berlatih berkuda dengan Shula, dan Shakira menang maka pasti Shula akan marah besar. Hal itu yang membuat Shakira malas

  • The Dark Affair   Bab 4. Informasi Sedikit Tentang Shakira 

    Pertemuan pertama antara keluarga kerajaan Denmark, dan keluarga Geovan masih dalam tahap saling mengenal. Pembahasan ternyata belum terlalu dalam, karena kebetulan yang hadir hanya kakek dan nenek Stanley. Sementara kedua orang tua Stanley berhalangan hadir, dikarenakan ada urusan yang tak bisa ditinggal. Pesta penyambutan kehadiran keluarga Geovan terbilang cukup mewah. Memasuki masih tahap saling mengenal, tetap membuat sang raja berkuasa memberikan sambutan yang luar biasa pada keluarga yang memiliki pengaruh pada pusat bisnis dunia. “Shakira, ini sudah malam. Kau jangan pulang. Menginap saja di istana,” ucap Raja Jokum, meminta putri nomor duanya untuk menginap. Acara pengenalan telah usai. Keluarga Geovan telah meninggalkan istana. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, dan sang raja meminta Shakira untuk menginap di istana. Malam yang sudah larut, membuat sang raja khawatir pada putrinya. “Tidak usah, Dad. Aku ingin pulang. Mom sendirian. Aku tidak mau membuat Mom khawa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status