Share

The Cursed Alpha's Human Mate
The Cursed Alpha's Human Mate
Penulis: Darkmoon

Bab 1 Masalah

Penulis: Darkmoon
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-13 19:00:04

_Luciana_

Sebagai mahasiswi pindahan tahun ketiga jurusan Hubungan Internasional di Forks, Washington. Aku hanya ingin menjalani rutinitasku dengan tenang hingga lulus. Tidak seperti sebelumnya yang harus terus berpindah-pindah dari satu kota kekota lain karena pekerjaan waliku. Tempat baru, suasana baru, teman baru semuanya membuatku harus memulainya lagi dari nol. Namun, mengapa harus pindah ke kota ini? Kota kecil yang terlihat sendu seolah ditinggalkan bahkan matahari pun enggan menampakkan dirinya, hanya ada awan mendung dan rintik hujan yang selalu mengiringi.

Aku benci tempat ini!

Suasana di sini seolah mengingatkanku akan hal yang telah lama kulupakan. Hal yang selalu membuat kepalaku berdenyut sakit setiap kali potongan puzzle itu terbuka. Seperti sekarang, perasaan gelisah itu terus menghantui hingga membuat tubuhku bergetar hebat diiringi kucuran keringat dingin yang perlahan turun dari dahiku.

Ukh!

Kepalaku berdenyut sakit, ini semakin sering terjadi sejak kepindahanku ke sini. Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah tempat ini ada hubungannya dengan masa laluku? Apa yang sebenarnya kulupakan? Aku tenggelam dalam pikiranku sendiri sampai suara itu mengejutkanku.

“Kau tak apa? Mau kuantar ke klinik?” Tanyanya khawatir melihat kondisiku.

Dia Reihan Alvaro Kael, sahabatku sejak masuk kampus. Perkenalan kami terjadi akibat kesalahpahaman konyol yang menyebabkan terlibat masalah karenanya. Sejak hari itu Reihan tidak pernah melepaskanku sedetikpun seperti seorang penguntit. Aku akui dia memang sangat tampan, berkulit coklat dengan mata biru yang indah lalu satu lagi jangan lupakan perut sixpacknya yang sempurna dibalik baju yang dikenakannya membuatku terkadang khilaf, banyak gadis yang menggilainya tapi untuk beberapa alasan sepertinya Reihan tak berminat pada segerombolan gadis itu.

 “Tidak perlu.” Jawabku pelan.                                                                                                          

 “Kau yakin?

“Ya, kau tak perlu khawatir.”

Kupandangi wajah Reihan yang tengah khawatir, seharusnya aku senang karena dia mengkhawatirkanku namun entah mengapa yang kulihat adalah kebalikannya. Wajahnya terlihat sangat konyol hingga aku tak bisa menahan tawaku, Reihan yang melihat reaksiku langsung menatapku kesal. Berkatnya aku dapat melupakan sakit kepalaku sejenak. Sayangnya itu tak bertahan lama karena aku melihat gelagat aneh Reihan yang membuatku bergidik ngeri. Aku sangat hafal dengan senyum licik itu, kuambil langkah kaki seribu bergegas meninggalkannya. Namun, usahaku gagal karena dia lebih cepat menarik pergelangan tanganku membuatku tak bisa ke manapun.

“Kau mau ke mana? Jangan coba lari lagi.”

Aku merasakan firasat buruk. Apalagi yang dia rencanakan kali ini?

“Ikutlah denganku nanti malam, akan ada pesta besar di villa pinggir pantai milik temanku. Tidak ada penolakan dan jangan coba sembunyi dariku! Atau aku akan menyeretmu paksa seperti sebelumnya.” Katanya padaku dengan penekanan di setiap katanya.

Refleks kusilangkan kedua tanganku di hadapan Reihan, “Tidak akan dan tidak mau. Pergilah sendiri! Jangan menyeretku lagi.” Tolakku padanya.

Reihan yang melihat respons konyolku hanya terkekeh dan mulai menjalankan rencana liciknya. Dia mulai menggunakan wajah tampannya merayuku dengan membuatnya seimut mungkin sambil mengeluarkan semua godaan manisnya padaku. Aku harus bisa menahan diri, kejadian sebelumnya membuatku kapok. Kali ini aku harus bisa mengabaikannya, kubiarkan dia melakukan apapun sesukanya. Reihan yang merasa terabaikan mulai mendengus pasrah memasang wajah sedih seolah merajuk.

Anggap saja dia terong busuk.

Terong busuk

Terong busuk.

Kugumamkan kata-kata itu dalam hati untuk menguatkan tekatku. Kulirik dia sejenak, mencoba melihat apalagi kini trik yang akan digunakannya. Namun, siapa tega melihatnya seperti ini? dia seperti anjing besar yang terabaikan pemiliknya. Jangankan terong busuk! Dia malah sangat menggemaskan sekarang membuatku tak tega menolak keinginannya.

Aku menghela nafas panjang,”Okay…aku akan ikut denganmu.”

“Benarkah?”

“Iya.”

Seketika Reihan menampilkan senyum cerah di wajahnya, walau hanya sekejap bisa kulihat senyum licik itu di wajah tampannya seolah meledekku. Aku kalah lagi kali ini. rasanya ingin mengubur diriku sendiri karena kelemahan imanku pada iblis tampan yang sangat menggemaskan ini.

---

Di Forks, tak peduli pagi atau malam tak ada bedanya di sini, hanya ada langit mendung yang menyelimuti langit. Jam 7 tepat Reihan menjemputku di asrama, aku tak pernah meragukan gaya fashion Reihan yang mampu membuat setiap wanita meliriknya berbeda denganku yang tampak biasa saja. Pesta kali ini diadakan di sebuah villa mewah pinggir pantai dengan pemandangan yang mengagumkan. Para tamu yang datang pun sepertinya bukan berasal dari kalangan biasa jika dilihat dari undangan dan penjagaanya yang super ketat.

Ini pertama kalinya aku datang ke pesta seperti ini, banyak pasang mata yang menatap ke arah kami seolah menilai apakah kami pantas atau tidak berada di sini?! Apakah ada yang salah dengan penampilanku? Ataukah? Kuabaikan semua itu karena ada Reihan di sisiku. Beberapa tamu menghampiri kami mencoba mengadu keberuntungan mereka. Aku tahu apa yang mereka incar. Siapa lagi kalau bukan pria tampan yang sedang bersamaku! Membuatku risih hingga akhirnya memisahkan diri dari Reihan. Aku mencoba menikmati pesta tanpa Reihan dan menikmati hidangan yang tersedia, hingga kesialan itu datang padaku. Kuambil minuman yang ditawarkan pelayan padaku. Sialnya, baru beberapa teguk aku merasakan hal aneh.

Pandanganku memburam.

Kepalaku pun pusing.

“Sial! ternyata ini wine.”

Ukh! Aku sangat tak nyaman sekarang, kuputuskan mencari Reihan di tempat tadi namun tak kutemukan dia di manapun. Ke mana perginya Reihan? Apakah dia sedang bersenang-senang dengan gadis random yang dia temui tadi?

Seharusnya aku tak ikut dengannya. Tubuhku semakin lemas dan kepalaku semakin pusing bahkan langkahku sangat berat untuk sekedar berjalan kearah mini bar yang letaknya tak jauh dari kolam renang. Kududukkan diriku di salah satu bangku sambil mengembalikan kewarasanku berharap Reihan segera menemukanku lalu membawaku keluar dari sini. Sayangnya ketenanganku terusik oleh pria asing yang tiba-tiba saja duduk di sebelahku dengan tatapan brengsek.

“Kau sendirian saja?” Tanyanya padaku sok akrab.

“Ya.”

“Bagaimana jika kau bergabung denganku dan beberapa temanku di sana.” tunjuknya ke arah segerombolan pria yang menatapku lapar.

“Tidak, terima kasih! Aku sedang menunggu seseorang di sini.”

Aku tak berdaya bahkan untuk sekedar membalas perkataanya. Pria ini terus memperhatikanku seolah menunggu kelengahanku bahkan aku bisa melihat tatapan brengseknya saat menatap setiap inci tubuhku. Kucoba melarikan diri dari tempat itu dengan sisa tenagaku, sayangnya pria brengsek itu langsung menarik pergelanganku dengan kasar hingga aku jatuh ke dalam pelukannya. Aku meronta tapi pria itu malah mengeratkan pelukannya dan membisikkan hal brengsek ditelingaku.

“Hei ayolah. Berhentilah jual mahal aku akan memuask-Akh!”

Aku melongo saat Reihan menarik kerah belakang kemeja pria itu dan langsung menghempasnya ke lantai hingga pria itu mencicit kesakitan, “Jangan pernah menyentuhnya seujung jari pun!” Katanya dengan lantang disertai tatapan horor.

Bab terkait

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 2 Pertemuan

    Aku coba menahan Reihan sekuat tenaga namun gagal. Reihan malah semakin menggila.“Rei, cukup!”“Cukup kau bilang?! Pria brengsek ini berani menyentuhmu! Kau pikir aku akan diam saja saat si brengsek ini menyentuhmu bahkan menarikmu kasar ke pelukannya?” Reihan sangat marah, emosinya tak stabil bahkan dia menginjak tangan pria itu berkali-kali hingga terdengar suara tulang patah di sertai jeritan melengking yang terdengar hingga satu ruangan.Ya Tuhan! Ini seperti penyiksaan sepihak. Aku harus segera menghentikannya.Kuputuskan menyeret Reihan menjauh dari sini sekuat tenaga. Aku bahkan sampai melupakan rasa mual dan pusing yang kuderita tadi. Kami harus segera pergi sebelum terlambat.“Kau pikir kau akan selamat keluar dari sini? Jangan harap kalian akan pergi dari sini dengan mudah. Akan kubalas berkali-kali lipat! Kubuat kau sangat menderita dengan melihat gadis kesanganmu berada di bawah selangkanganku sambil memoh

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-15
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 3 Jaminan

    Kakak besar? Bunuh? Adrian terdiam sejenak, bukannya dia syok atau apa. Dia hanya tak habis pikir dengan perkataan gadisnya yang menganggapnya dirinya gangster atau seorang pembunuh, dari mana dia mendapatkan pikiran konyol itu? Adrian terus menatap gadis di depannya yang kini tengah gugup akibat tindakannya barusan. Dia sangat manis, apalagi ekspersi terkejutnya tadi. Ingin sekali menariknya dalam pelukanku. Sayangnya keberadaan makhluk menyebalkan di belakangnya membuyarkan semua angan. Tatapan matanya kini beralih pada Reihan. Kapan adik bodohku ini berhenti membuat ulah? “Reihan!” seruku padanya. Reihan berjalan ke arahku dengan santai seolah tak terjadi apapun,”Hai?” SHIT!

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-21
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 4 My Mate

    Hampir setengah jam perdebatan panjang yang alot itu berlangsung. Butuh banyak usaha untuk mengeluarkan gadisnya dari kantor polisi. Semua ini membuatnya lelah, beberapa kali Adrian menghela nafas frustasi hingga ketiganya sampai keparkiran mobil tempat Adrian memarkirkan mobilnya “Kemarilah.” Aku memanggil Reihan kearahku meninggalkan gadis itu di belakang. Reihan menghampiriku dengan ragu. Apa segitu menakutkannya diriku hingga dia seperti ini? Inilah alasan kami tidak pernah dekat walaupun kami bersaudara. “Gadis itu pacarmu?” Aku menanyakan padanya tapi yang kulihat hanya ekspresi konyol dan bingung. “Maksudmu Luci?” Reihan menangkap isyaratku, “Tidak, dia hanya sahabatku di kampus. Kenapa?” Jadi nama gadis itu – Luci. “Dia pasanganku.” Aku menjawabnya tegas. “Oke. APPPAAAA?!” Reihan seketika heboh sendiri, “Tunggu! Dia pasanganmu? Kau tidak sedang bercandakan?” Kutatap sinis dirinya menandakan ketidaksukaanku. Dia sangat berisik. Reihan menatapku tak percaya, bahkan dia men

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-23
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 5 Pilihan pahit

    Jam dua belas tepat, Luci tiba di asramanya. Nafasnya terengah-engah akibat kebodohannya sendiri, semuanya berkat sahabatnya itu yang tega meninggalkannya dan kabur sendirian. Kebodohanku menyebabkan ku harus berjalan ratusan kilometer untuk sampai di sini. Kakiku bahkan hampir copot, untung saja aku tidak berakhir tidur dijalanan seperti gelandangan. Aku bersandar pada pintu belakang kamarku, kuhirup udara sebanyak-banyaknya untuk mengisi kekosongan paru-paruku. Kakaknya Reihan menawarkan diri mengantarku ke kampus, namun kuputuskan untuk melarikan diri darinya secepat kilat saat dirinya lengah. Dia pikir aku gadis macam apa? Setelah mencuri ciuman pertamaku dan melakukan hal tak senonoh dengan tenangnya dia mengajakku pulang seolah tidak terjadi apapun! Bukannya kembali ke asrama aku malah akan menjadi penghangat ranjangnya. Aku tertawa miris, “Apa aku semurah itu?!” Kututup kedua mataku, tubuhku kini seperti mati rasa. Lelah…andai saja aku tak pergi dengan Reihan maka semuanya ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 6 Alasanku bertahan

    Mungkin ini lebih baik dari pada harus menyeretnya dalam masalahku. Pertama kalinya dalam sejarah kami berdua terpisah bahkan seperti orang asing. Tak ada sapaan atau candaan lagi juga tak ada tingkah konyolnya seperti dulu. Ada yang hilang namun inilah yang terbaik untuk kami berdua. Kami sama-sama membutuhkan waktu untuk saling berfikir satu sama lainnya. Pengumuman pada mata kuliah terakhir menjadi penutup hari ini. “Pastikan membaca pengumuman di website universitas. Ini sangat penting, terutama untuk para penerima beasiswa. Jika ada yang punya pertanyaan kalian bisa datang pada saya atau bagian kemahasiswaan.” Kata dosen mengakhiri kuliahnya dan beranjak keluar. Pengumuman untuk para penerima beasiswa? Apa lagi kali ini? Apakah ada pengumuman beasiswa keluar negeri? Atau pengumuman pemenang lomba kemarin? Dengan antusias kukeluarkan ponselku dari tas untuk mengecek pengumuman yang di web universitas, sementara mahasiswa yang lain beranjak satu-persatu meninggalkan kelas tak p

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 7 Terpaksa

    Perutku terus mengeluarkan bunyi gemuruh meminta untuk diisi di karenakan bau harum dari masakan yang berasal dari cafe baru yang menjual masakan Cina yang cukup digemari di kalangan remaja maupun orang tua. Setiap melewati café ini air liurku selalu menetes keluar, apalagi ketika mereka menghidangkan masakan mereka yaitu gyoza dan tahu mapo. Ingin rasanya segera masuk dan menyantapnya, kubuka dompetku perlahan menghitung sisa uang yang ada disana. Hanya tinggal beberapa lembar uang $5o dan $10, jika aku menggunakannya sekarang maka sama saja dengan berpuasa 2-3 hari kedepan. Hhhhh….Frustasi. Tidak akan lagi ada kemewahan, hanya ada omong kosong. Mengapa harus sekarang? Dengan lunglai kulangkahkan kakiku menjauh dari sana. beberapa kali ku usap perutku yang lapar mencoba memberi pengertian. Semuanya bermula dari kebijakan kampus yang baru yang mencabut hak istimewa para penghuni beasiswa untuk tinggal di asrama. Aku harus mengurus semuanya sendiri mulai dari makan, tempat tinggal

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 8 Ironis

    Hhhhhhh…..kuhela nafas lega. “Halo, manis.” Deg! Suara lembut nan berat itu menyapa telingaku membuat jantung sontak keluar dari tempatnya. Tidak mungkin! Kueratkan genggamanku pada mantelku ketakutan. Sudah kupastikan tak ada siapapun yang mengikutiku dari belakang. Bagaimana mungkin? Luci tak berani menoleh kebelakang, tubuhnya sangat kaku tak mau diajak kompromi bahkan suaranya juga bahkan tercekat tak berani berteriak. Pria asing itu menarik pergelangan tanganku membuatku tersentak seketika menghadap ke arahnya. Mataku terbelalak saat mengetahui siapa dia! Adrian! Hampir saja aku mati ditempat karena tindakannya barusan. Kukira dia orang iseng yang berniat jahat. Adrian tanpa rasa bersalah menatapku sambari menunjukkan seringai tipisnya. Aku merasakan bahwa inilah saat terakhirku bernafas. “Apakah kau cukup bersenang-senang tadi?” Dia?! Bagaimana dia bisa di belakangku? Aku berani bersumpah tak ada siapapun di belakangku tadi. Bahkan langkah kakinya pun tak terdengar.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 9

    "Pesan apapun yang kau mau.” Titahnya padaku. Berkat suara orchestra yang keluar dari perutku, Adrian langsung menyeretku keluar dari gang sepi di sekitar pemukiman kumuh ke sebuah restoran kecil yang jaraknya lumayan. Dia mungkin bersimpati padaku atau lebih tepatnya kasihan pada pencuri yang baru saja dia tangkap. Perut bodoh! Seharusnya kau tahu situasinya. Kulihat dirinya yang tengah sibuk dengan buku menu di atas meja, beberapa kali kulihat dia membolak-balikkan halamannya acuh. Oh, betapa indahnya makhluk ciptaanmu ini Tuhan. Baru kusadari, dia ternyata mengenakan anting berbentuk bulan sabit berwarna hitam di telinga kanannya. Anting kecil yang bentuknya tak begitu mencolok bahkan hampir menyatu dengan warna rambut dan kulitnya yang pucat membuatku semakin terpesona olehnya. “Apa kau sudah menemukan menu favoritmu di wajahku? Jika kau sudah menemukannya, sebaiknya kita pindah ke tempat lain sekarang juga. Kau bisa memakanku sepuasnya nanti” Celotehnya sambil sesekali terse

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09

Bab terbaru

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 49 Pertemuan 2 musuh lama part 2

    Lucas menatapku bergantian dengan pria di hadapanku, kami masih setia menunggu jawaban darinya.“Karena…” Adrian tak begitu yakin dengan apa yang ingin dia katakan, “Luci berkencan dengan pria di sebelahmu makannya aku marah!” sayangnya itu adalah jawaban yang salah, bahkan anak kecil masih lebih baik dalam berbohong ketimbang dirinya. Lagipula untuk apa aku berkencan dengan Luci? pemikirannya sangat konyol.Lucas menarik nafas keras dan itu terdengar dramatis menurutku. Dia langsung menjatuhkan benda yang sedari tadi di genggamnya lalu menatapku seksama, “kau berkencan dengan Luci?!”“Tidak.” ku bantah pertanyaanya tadi dan Lucas pun langsung melihat kembali kearah Adrian.“Kau pembohong!”

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 48 Pertemuan 2 musuh lama

    _Alex_Aku berdiri di balkon menatap pemandangan hutan di sekitarku sambil menghirup udara segar selagi menunggu mangsaku. Kedatangan anjing kampung itu sepertinya lambat, seharusnya dia sudah disini sejak tadi.Anjing kampung sialan itu mengambil cincin yang telah ku kerjakan bertahun-tahun begitu saja, dia bahkan memastikan sihir didalamnya dan seenak jidat menggali informasi tentangku.Ketika mereka berdua hidup bersama banyak sihir yang terbuang sia-sia untuk menyegel ingatan Luci secara paksa. Anjing kampung itu terlalu lancang menurutku, aku bahkan tak bisa mengatakan apapun pada Luci tentang hal ini atau pun mengambilnya kembali.Sekarang cincin itu benar-benar ‘hilang’ jika sesuatu terjadi lagi pada Luci….aku tak tau apa yang akan terjadi akiba

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 47 Harapan vs Jebakan

    Aku yakin Bryan pasti akan memberikanku kabar bagus.Dia pasti mendapatkannya kali ini.Aku yakin.====================================================================Nihil.Tak ada informasi apapun.Apa ini semua lelucon?Sama seperti Luci informasi yang ku dapatkan tentangnya hanya informasi dasar saja. Tak ada informasi khusus selain dia adalah seorang dokter.Tidak ada informasi lain yang berguna.Apa ini omong-kosong lainnya?Ku ambil handphoneku dan menghubungi Bryan sesampainya di kamarku.

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 46 Jalan buntu

    _Adrian_Luci pulang saat aku sibuk bertelepon dengan klien. Dia berhenti sejenak kemudian dan langsung duduk di sofa tepat di sampingku.Aku tersenyum padanya dan dia pun membalasnya dengan lambaian. Dia sepertinya sedikit bermasalah.Ku selesaikan panggilanku dan berjalan ke arahnya, “ Apa ada yang ingin kau tanyakan padaku? Kau terlihat sangat gusar sejak tadi.”“Ah! Ya… Aku kehilangan cincinku. Kau pernah melihatnya?”Aku tahu itu. cincin itu sengaja ku sembunyikan karena sihir yang ada di dalamnya. Sihir yang dapat menarik ingatan seseorang dalam sekejab.Ku gelengkan kepalaku, “tidak. Apakah itu sangat penting?”

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 45 Upaya

    Aneh…Aku merasa hampa saat melihat jari manisku yang kini kosong tanpa adanya benda bulat yang biasanya bertengger di sana.Apa karena aku telah memakainya bertahun-tahun ya? sensasi ini sangat menyebalkan.“ Kau baik-baik saja? wajahmu terlihat pucat.” Tanya Reihan.“ Apa kau melihatku mengenakan cincin saat masuk kelas tadi? ” Aku terus bertanya padanya sambil menatap tempat dimana cincin itu seharusnya berada.“ Tidak.” Jawabnya singkat, “ apakah cincin itu sangat penting bagimu? Kau terlihat sangat khawatir?”“ Entahlah.” Jawabku tak berani menatapnya, “ Aku harus menemukannya bagaimanapun caranya.&rdquo

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 44 Hilang!

    _Luciana_ Aku terbangun di atas tempat tidurku. Sebuah selimut di letakkan dengan hati-hati di atas tubuhku, jendela di sampingku masih tertutup tirai yang menghalangi sinar matahari merangsek masuk. Semuanya terlihat normal kecuali fakta bahwa aku sangat melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Tapi apa?! Ada perasaan aneh yang mengganjal di dalam diriku. Sesuatu yang sangat menganjal! Ku coba mengingat apa yang terjadi semalam. Aku mengingat semuanya dengan jelas sampai bagian ketika aku dan Alice mencapai hutan dan menemukan Adrian di sana. Semuanya nampak kabur. Ku coba memaksakan diri untuk mengingat semuanya, memori itu perlahan muncul dalam pikiranku namun sampai di bagian di mana aku menga

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 43 Cincin

    “Apa kau tidak membenciku sama sekali?”Aku menghentikan aktivitasku setelah mendengar pertanyaanya.=====================================================================“Mengapa aku harus membencimu?” Ku seka linangan air mata yang mengalir di pipinya, entah mengapa ada sebuah kepuasan untukku saat melakukannya. Akhirnya penantianku akan usai.“Kau pasti kecewa padaku setelah semua ini.” Luci terdiam sesaat, “aku memang gadis egois yang mementingkan diriku sendiri hingga akhirnya menyakitimu namun aku tak ingin kau membenciku.”“Mengapa kau tak ingin aku membencimu?”“Karena aku menyukaimu.” Dia akhirnya men

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 42 Bimbang

    _Adrian_ Dengan sisa kekuatanku ku seret diriku ke sebuah pohon Oak besar di tengah hutan. Nafasku memburu dan tubuhku terasa mati rasa karena menghabiskan semua sisa kekuatanku untuk sampai di sini. Pohon tua ini bukanlah pohon sembarangan. Bisa dikatakan dia adalah sang raja pohon di sini. Di hutan besar seperti ini biasanya dipimpin oleh roh pohon yang disebut dryad. Dialah yang menjaga hutan dan juga sebagai penghubung ke dunia sihir. Dryad mempunyai jangka waktu hidup yang sangat lama, sekitar 900 lebih. Semakin tua dryad semakin banyak cabang yang tersebar ke segala arah dengan kulit kayunya yang tebal. Aku berjalan perlahan dan berhenti sejenak ketika dryad mulai mengidentifikasi diriku. Saat dryad mengidentifikasi bahwa aku bukanlah manusia dan juga memiliki luka mereka akan mulai memulihkanku dengan kekuatannya.

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 41 Pengakuan

    Aku telah kehilangan kepercayaan…Memikirkannya membuat hatiku sakit dan air mataku semakin mengalir di pipiku. Aku sudah mencoba menahannya, pertahananku runtuh.=====================================================================“Luci!” Adrian menatapku khawatir. “Kau kenapa? apa ada yang sakit?” tanyanya. "Kenapa? kenapa kau sebaik itu padaku? Kenapa sangat peduli padaku setelah semua perlakuanku padamu?" aku akan menggendongmu. "Kita harus kerumah sakit sekarang juga.” katanya setelah melihat luka-luka yang ada di tubuhku, “Maaf karena membuatmu terluka seperti ini.”“Apa kau tidak membenciku sama sekali?”Adrian menghentikan aktivitasnya kemudian menatapku da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status