Share

Bab 4 My Mate

Penulis: Darkmoon
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-23 19:00:52

Hampir setengah jam perdebatan panjang yang alot itu berlangsung. Butuh banyak usaha untuk mengeluarkan gadisnya dari kantor polisi. Semua ini membuatnya lelah, beberapa kali Adrian menghela nafas frustasi hingga ketiganya sampai keparkiran mobil tempat Adrian memarkirkan mobilnya

“Kemarilah.” Aku memanggil Reihan kearahku meninggalkan gadis itu di belakang. Reihan menghampiriku dengan ragu. Apa segitu menakutkannya diriku hingga dia seperti ini? Inilah alasan kami tidak pernah dekat walaupun kami bersaudara.

“Gadis itu pacarmu?” Aku menanyakan padanya tapi yang kulihat hanya ekspresi konyol dan bingung.

“Maksudmu Luci?” Reihan menangkap isyaratku, “Tidak, dia hanya sahabatku di kampus. Kenapa?”

Jadi nama gadis itu – Luci.

“Dia pasanganku.” Aku menjawabnya tegas.

“Oke. APPPAAAA?!” Reihan seketika heboh sendiri, “Tunggu! Dia pasanganmu? Kau tidak sedang bercandakan?” Kutatap sinis dirinya menandakan ketidaksukaanku. Dia sangat berisik.

Reihan menatapku tak percaya, bahkan dia mengajukan beberapa pertanyaan padaku seolah sedang mencari kebohongan atas ucapanku barusan. Orang gila mana yang akan percaya bahwa aku menemukan pasanganku akibat kejadian bodoh adikku sendiri! Bahkan dia adalah teman baiknya. Siakap Reihan pada gadis ini sangat overprotektif membuatku berpikir bahwa dia memiliki rasa padanya. Namun, yang lebih membuatku terkejut adalah perubahan sikapnya yang seperti psikopat.

“Jagalah Luci baik-baik. Kalau aku melihatnya menangis ataupun terluka, kau orang pertama yang akan ku hajar karena tak bisa menepati janjimu padaku k-a-k-a-k.” Reihan menekan kalimat terakhirnya seolah itu sebagai peringatan darinya.

“Bagaimana dengan catatan kriminalnya?” Tanyaku.

“Tak perlu pedulikan hal itu.” Dia menjawabnya dengan enteng seolah tak terjadi apapun,”Percayalah padaku, Luci adalah gadis baik yang pernah ada dan kau seharusnya merasa beruntung karena memilikinya.”

”Pulanglah duluan.”

”Tapi…..Luci – “ Reihan terlihat sangat enggan melepaskan gadis itu, “Uhm-” Bisa ku tebak apa yang ada dalam pikirannya.

“Apa?”

“Tidak, aku akan pergi sekarang juga. Jangan berbuat macam-macam kepadanya atau aku akan menghajarmu nanti. Pastikan dia sampai asrama dengan selamat!” Reihan langsung bergegas pergi setelah memberiku wejangan.

“Rei!”

Gadis itu berseru memanggil Reihan, sepertinya dia sangat gelisah karena di tinggalkan begitu saja dengan orang tak dikenalnya. Aku berjalan mendekat ke arahnya yang tengah kebingungan.

Gadis ini kini milikku seutuhnya.

“Aku akan mengantarmu pulang.” Kata Adrian

“Tidak! terima kasih. Saya bisa pulang sendiri. Anda sudah mengeluarkan saya dari sana jadi uhm-“ Jawab gadis itu kikuk, “Saya sangat berterima kasih untuk bantuan anda tadi.” ucapnya seraya tertunduk lesu sambil menggigit bibir bawahnya 

Apakah lantai lebih menarik ketimbang diriku?

Kupersempit jarakku dengan Luci lalu meraih dagunya dengan lembut dan mengangkat wajah cantiknya supaya menatap lurus kearahku.

Gadis itu sangat terkejut atas tindakanku. “Bukankah tidak sopan jika berbicara tanpa menatap lawan bicaramu?”

“Maaf...” Matanya yang cantik memantulkan sinar bulan. Pemandangan yang kulihat sekarang sangat menakjubkan, Setiap sudut gadis ini sangat menggoda imanku terutama bibirnya yang merah merekah, “Apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan anda?”

“Kau ingin membayarku kembali?”

“Ya…jika anda tak keberatan walaupun mungkin akan butuh waktu.” Aku melihat banyak emosi di mata indahnya yang redup.

“Kau yakin?”

Gadis itu mengangguk lemah, pipinya yang seputih salju memunculkan semburat merah seperti buah tomat. Dia sangat menggemaskan, sayangnya itu semua kebalikan dari respon tubuhnya. Tubuh kecilnya bergetar ketakutan setiap kali aku menyentuhnya.

“Aku takkan menculikmu.” Candaku mencoba mencairkan suasana.

“Tapi….”

Adrian mendadak menarik gadis itu dalam pelukannya dan langsung menciumnya, membuat pupil mata gadis tersebut hampir meloncat keluar. Dia sangat terkejut atas tindakanku hingga membuatnya terus memberontak dalam pelukanku. Beberapa kali kurasakan dia memukulku bahkan mendorongku tapi tak kuhiraukan, yang ada di pikiranku adalah rasa ingin memilikinya sepenuhnya.

My Mate.

“Ssstttt….aku hanya ingin mengambil kompensasiku.” Kubisikkan kata-kata itu di telinganya membuatnya sedikit menegang.

Perasaanku kini tak tertahan lagi, perasaan yang telah lama kupendam kini semakin memuncak seakan mengambil kewarasanku. Ciumanku semakin liar dan buas, bahkan tanganku pun kini semakin lancang menjalari setiap inci tubuhnya. Beberapa kali kudengar dia mendesah kecil di sela permainan kami. Aku tersenyum kecil, saat aku tahu dia menyerah dan mulai mengikuti alur permainanku.

Lebih…..

Aku ingin lebih dari ini.

Jiwa serigalaku semakin menggila karena bahagia. Tubuhku semakin memanas hingga aku tak dapat mengontrolnya lagi. Aku menginginkannya sekarang juga disini.

Tanganku semakin bergerak nakal menjalari tubuhnya sampai dengan lancang menurunkan resleting dress yang dikenakannya hingga membuatnya segera mendorongku menjauh.

Dia susah payah melepaskan diri dariku. Nafasnya masih terengah-engah habis maraton. 

“Jangan mendekat!” Katanya terengah-engah.

Ada kemarahan di matanya.

Rambutnya serta dressnya acak-acakan, Bibir tipisnya sedikit membengkak akibat permainan kami bahkan dress yang dikenakannya pun berantakan. Penampilannya sangat menggairahkan di mataku membuatku ingin mendekapnya lagi.

Tapi….

Kenyataan pahit menamparku.

Linangan air mata di sudut matanya membuatku terenyuh. Gadis itu menahan isakannya dalam diam bahkan dia beberapa kali mengusap air matanya kasar seperti sedang menahan penghinaan.

Apa yang telah kulakukan? Bagaimana bisa…

“Brengsek!” Aku memaki diriku sendiri yang telah menyakitinya. 

Kejadian itu sangat memukulku hingga tak mampu berkata apapun, perlahan aku kembali menariknya dalam pelukanku, tak masalah dia mau memukulku, memakiku, atau membunuhku setelah ini. Aku hanya tak ingin melihatnya seperti ini, bahkan beberapa kali kubisikkan kata maaf di telinganya sebagai bentuk penyesalanku. Aku tak bermaksud menyakitinya, dia adalah hadiah Tuhan yang berharga untukku.

Aku terus memeluknya hingga tangisnya berhenti, tak ada respon darinya. Gadis itu terus diam seperti patung. Perasaan bersalah seolah mengutukku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apakah aku akan kehilangannya lagi? Kulihat kembali dirinya, tubuhnya menggigil kedinginan akibat dress yang dikenakannya.

“Aku akan mengantarmu pulang sekarang juga.” Kataku sembari memakaikan mantelku padanya. 

Bab terkait

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 5 Pilihan pahit

    Jam dua belas tepat, Luci tiba di asramanya. Nafasnya terengah-engah akibat kebodohannya sendiri, semuanya berkat sahabatnya itu yang tega meninggalkannya dan kabur sendirian. Kebodohanku menyebabkan ku harus berjalan ratusan kilometer untuk sampai di sini. Kakiku bahkan hampir copot, untung saja aku tidak berakhir tidur dijalanan seperti gelandangan. Aku bersandar pada pintu belakang kamarku, kuhirup udara sebanyak-banyaknya untuk mengisi kekosongan paru-paruku. Kakaknya Reihan menawarkan diri mengantarku ke kampus, namun kuputuskan untuk melarikan diri darinya secepat kilat saat dirinya lengah. Dia pikir aku gadis macam apa? Setelah mencuri ciuman pertamaku dan melakukan hal tak senonoh dengan tenangnya dia mengajakku pulang seolah tidak terjadi apapun! Bukannya kembali ke asrama aku malah akan menjadi penghangat ranjangnya. Aku tertawa miris, “Apa aku semurah itu?!” Kututup kedua mataku, tubuhku kini seperti mati rasa. Lelah…andai saja aku tak pergi dengan Reihan maka semuanya ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 6 Alasanku bertahan

    Mungkin ini lebih baik dari pada harus menyeretnya dalam masalahku. Pertama kalinya dalam sejarah kami berdua terpisah bahkan seperti orang asing. Tak ada sapaan atau candaan lagi juga tak ada tingkah konyolnya seperti dulu. Ada yang hilang namun inilah yang terbaik untuk kami berdua. Kami sama-sama membutuhkan waktu untuk saling berfikir satu sama lainnya. Pengumuman pada mata kuliah terakhir menjadi penutup hari ini. “Pastikan membaca pengumuman di website universitas. Ini sangat penting, terutama untuk para penerima beasiswa. Jika ada yang punya pertanyaan kalian bisa datang pada saya atau bagian kemahasiswaan.” Kata dosen mengakhiri kuliahnya dan beranjak keluar. Pengumuman untuk para penerima beasiswa? Apa lagi kali ini? Apakah ada pengumuman beasiswa keluar negeri? Atau pengumuman pemenang lomba kemarin? Dengan antusias kukeluarkan ponselku dari tas untuk mengecek pengumuman yang di web universitas, sementara mahasiswa yang lain beranjak satu-persatu meninggalkan kelas tak p

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 7 Terpaksa

    Perutku terus mengeluarkan bunyi gemuruh meminta untuk diisi di karenakan bau harum dari masakan yang berasal dari cafe baru yang menjual masakan Cina yang cukup digemari di kalangan remaja maupun orang tua. Setiap melewati café ini air liurku selalu menetes keluar, apalagi ketika mereka menghidangkan masakan mereka yaitu gyoza dan tahu mapo. Ingin rasanya segera masuk dan menyantapnya, kubuka dompetku perlahan menghitung sisa uang yang ada disana. Hanya tinggal beberapa lembar uang $5o dan $10, jika aku menggunakannya sekarang maka sama saja dengan berpuasa 2-3 hari kedepan. Hhhhh….Frustasi. Tidak akan lagi ada kemewahan, hanya ada omong kosong. Mengapa harus sekarang? Dengan lunglai kulangkahkan kakiku menjauh dari sana. beberapa kali ku usap perutku yang lapar mencoba memberi pengertian. Semuanya bermula dari kebijakan kampus yang baru yang mencabut hak istimewa para penghuni beasiswa untuk tinggal di asrama. Aku harus mengurus semuanya sendiri mulai dari makan, tempat tinggal

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 8 Ironis

    Hhhhhhh…..kuhela nafas lega. “Halo, manis.” Deg! Suara lembut nan berat itu menyapa telingaku membuat jantung sontak keluar dari tempatnya. Tidak mungkin! Kueratkan genggamanku pada mantelku ketakutan. Sudah kupastikan tak ada siapapun yang mengikutiku dari belakang. Bagaimana mungkin? Luci tak berani menoleh kebelakang, tubuhnya sangat kaku tak mau diajak kompromi bahkan suaranya juga bahkan tercekat tak berani berteriak. Pria asing itu menarik pergelangan tanganku membuatku tersentak seketika menghadap ke arahnya. Mataku terbelalak saat mengetahui siapa dia! Adrian! Hampir saja aku mati ditempat karena tindakannya barusan. Kukira dia orang iseng yang berniat jahat. Adrian tanpa rasa bersalah menatapku sambari menunjukkan seringai tipisnya. Aku merasakan bahwa inilah saat terakhirku bernafas. “Apakah kau cukup bersenang-senang tadi?” Dia?! Bagaimana dia bisa di belakangku? Aku berani bersumpah tak ada siapapun di belakangku tadi. Bahkan langkah kakinya pun tak terdengar.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 9

    "Pesan apapun yang kau mau.” Titahnya padaku. Berkat suara orchestra yang keluar dari perutku, Adrian langsung menyeretku keluar dari gang sepi di sekitar pemukiman kumuh ke sebuah restoran kecil yang jaraknya lumayan. Dia mungkin bersimpati padaku atau lebih tepatnya kasihan pada pencuri yang baru saja dia tangkap. Perut bodoh! Seharusnya kau tahu situasinya. Kulihat dirinya yang tengah sibuk dengan buku menu di atas meja, beberapa kali kulihat dia membolak-balikkan halamannya acuh. Oh, betapa indahnya makhluk ciptaanmu ini Tuhan. Baru kusadari, dia ternyata mengenakan anting berbentuk bulan sabit berwarna hitam di telinga kanannya. Anting kecil yang bentuknya tak begitu mencolok bahkan hampir menyatu dengan warna rambut dan kulitnya yang pucat membuatku semakin terpesona olehnya. “Apa kau sudah menemukan menu favoritmu di wajahku? Jika kau sudah menemukannya, sebaiknya kita pindah ke tempat lain sekarang juga. Kau bisa memakanku sepuasnya nanti” Celotehnya sambil sesekali terse

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 10

    “Bagaimana jika kita ubah menjadi aku akan memberikanmu uang saku tiap bulannya?”“Hah?!”Aku bahkan tak mempercayai pendengaranku sendiri.Butuh waktu bagiku mencerna perkataanya, “Aku tahu bahwa tindakanku salah, tapi bukanlah pembenaran jika aku menerima uangmu seperti. Aku tak butuh belas kasihmu. Maaf.... aku tak bisa menerima kebaikanmu lebih dari ini. Lagipula ini semua terjadi karena kecerobohanku sendiri hingga kehilangan uang bulananku.” Lagipula jika Alex tahu aku menerima uang dari lelaki lain dia pasti akan membatalkan semua kesepakatan kami.“Kau kehilangan uangmu? Bagaimana bisa?”Adrian memikirkan semua kemungkinan,”Apakah uangmu dicuri?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 11

    Matahari mulai kembali keperaduannya, Adrian memarkirkan mobilnya pada sebuah kafe yang sering dia kunjungi sekedar bersantai ataupun merilekskan dirinya dari semua kepenatan kantor. Namun, kali ini tujuannya bukanlah cafe tersebut melainkan sebuah hutan larangan yang letaknya tak jauh dari sana.Selama perjalanannya kesana, Adrian memikirkan semuanya. Dulu hidupnya selalu diisi hanya dengan dokumen dan meeting setiap harinya. Kini semuanya berubah sejak pertemuanku dengannya. Semuanya sangat berwarna tidak seperti dulu yang hanya hitam-putih saja.Aku bahkan masih mengingat caranya menciumku beberapa jam lalu.Gadisku sangat menggemaskan.Ku elus kembali pipiku. Tak pernah kukira candaanku akan berujung pada kejutan manis yang dia berikan atas kemauannya sendiri, bukank

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 12

    Untunglah aku lebih beruntung dari mereka. Mau tahu kenapa?Pertama, aku adalah anak pertama yang lahir dari Pack Alpha. Kedua, serigala putih mungkin memiliki banyak kerugian dari beberapa sisi tapi jangan salah mereka juga bukan makhluk yang dapat diremehkan karena mereka lebih kuat dari manusia serigala normal lainnya.Aku bangkit dari peraduanku setelah lama berbaring menikmati udara malam. Kuambil ancang-ancang lalu langsung berlari kembali kedalam hutan, ini sama sekali tidak membuatku lelah malah menambah adrenalinku untuk melakukan hal lebih.Adrian tidak peduli berapa banyak panggilan dari perusahaan di ponselnya. Toh….ku tinggalkan semuanya di dalam mobil. Ku kenakan kembali bajuku kemudian berjalan keluar dari hutan.Hari yang menyenangkan. Entah kapan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03

Bab terbaru

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 49 Pertemuan 2 musuh lama part 2

    Lucas menatapku bergantian dengan pria di hadapanku, kami masih setia menunggu jawaban darinya.“Karena…” Adrian tak begitu yakin dengan apa yang ingin dia katakan, “Luci berkencan dengan pria di sebelahmu makannya aku marah!” sayangnya itu adalah jawaban yang salah, bahkan anak kecil masih lebih baik dalam berbohong ketimbang dirinya. Lagipula untuk apa aku berkencan dengan Luci? pemikirannya sangat konyol.Lucas menarik nafas keras dan itu terdengar dramatis menurutku. Dia langsung menjatuhkan benda yang sedari tadi di genggamnya lalu menatapku seksama, “kau berkencan dengan Luci?!”“Tidak.” ku bantah pertanyaanya tadi dan Lucas pun langsung melihat kembali kearah Adrian.“Kau pembohong!”

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 48 Pertemuan 2 musuh lama

    _Alex_Aku berdiri di balkon menatap pemandangan hutan di sekitarku sambil menghirup udara segar selagi menunggu mangsaku. Kedatangan anjing kampung itu sepertinya lambat, seharusnya dia sudah disini sejak tadi.Anjing kampung sialan itu mengambil cincin yang telah ku kerjakan bertahun-tahun begitu saja, dia bahkan memastikan sihir didalamnya dan seenak jidat menggali informasi tentangku.Ketika mereka berdua hidup bersama banyak sihir yang terbuang sia-sia untuk menyegel ingatan Luci secara paksa. Anjing kampung itu terlalu lancang menurutku, aku bahkan tak bisa mengatakan apapun pada Luci tentang hal ini atau pun mengambilnya kembali.Sekarang cincin itu benar-benar ‘hilang’ jika sesuatu terjadi lagi pada Luci….aku tak tau apa yang akan terjadi akiba

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 47 Harapan vs Jebakan

    Aku yakin Bryan pasti akan memberikanku kabar bagus.Dia pasti mendapatkannya kali ini.Aku yakin.====================================================================Nihil.Tak ada informasi apapun.Apa ini semua lelucon?Sama seperti Luci informasi yang ku dapatkan tentangnya hanya informasi dasar saja. Tak ada informasi khusus selain dia adalah seorang dokter.Tidak ada informasi lain yang berguna.Apa ini omong-kosong lainnya?Ku ambil handphoneku dan menghubungi Bryan sesampainya di kamarku.

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 46 Jalan buntu

    _Adrian_Luci pulang saat aku sibuk bertelepon dengan klien. Dia berhenti sejenak kemudian dan langsung duduk di sofa tepat di sampingku.Aku tersenyum padanya dan dia pun membalasnya dengan lambaian. Dia sepertinya sedikit bermasalah.Ku selesaikan panggilanku dan berjalan ke arahnya, “ Apa ada yang ingin kau tanyakan padaku? Kau terlihat sangat gusar sejak tadi.”“Ah! Ya… Aku kehilangan cincinku. Kau pernah melihatnya?”Aku tahu itu. cincin itu sengaja ku sembunyikan karena sihir yang ada di dalamnya. Sihir yang dapat menarik ingatan seseorang dalam sekejab.Ku gelengkan kepalaku, “tidak. Apakah itu sangat penting?”

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 45 Upaya

    Aneh…Aku merasa hampa saat melihat jari manisku yang kini kosong tanpa adanya benda bulat yang biasanya bertengger di sana.Apa karena aku telah memakainya bertahun-tahun ya? sensasi ini sangat menyebalkan.“ Kau baik-baik saja? wajahmu terlihat pucat.” Tanya Reihan.“ Apa kau melihatku mengenakan cincin saat masuk kelas tadi? ” Aku terus bertanya padanya sambil menatap tempat dimana cincin itu seharusnya berada.“ Tidak.” Jawabnya singkat, “ apakah cincin itu sangat penting bagimu? Kau terlihat sangat khawatir?”“ Entahlah.” Jawabku tak berani menatapnya, “ Aku harus menemukannya bagaimanapun caranya.&rdquo

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 44 Hilang!

    _Luciana_ Aku terbangun di atas tempat tidurku. Sebuah selimut di letakkan dengan hati-hati di atas tubuhku, jendela di sampingku masih tertutup tirai yang menghalangi sinar matahari merangsek masuk. Semuanya terlihat normal kecuali fakta bahwa aku sangat melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Tapi apa?! Ada perasaan aneh yang mengganjal di dalam diriku. Sesuatu yang sangat menganjal! Ku coba mengingat apa yang terjadi semalam. Aku mengingat semuanya dengan jelas sampai bagian ketika aku dan Alice mencapai hutan dan menemukan Adrian di sana. Semuanya nampak kabur. Ku coba memaksakan diri untuk mengingat semuanya, memori itu perlahan muncul dalam pikiranku namun sampai di bagian di mana aku menga

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 43 Cincin

    “Apa kau tidak membenciku sama sekali?”Aku menghentikan aktivitasku setelah mendengar pertanyaanya.=====================================================================“Mengapa aku harus membencimu?” Ku seka linangan air mata yang mengalir di pipinya, entah mengapa ada sebuah kepuasan untukku saat melakukannya. Akhirnya penantianku akan usai.“Kau pasti kecewa padaku setelah semua ini.” Luci terdiam sesaat, “aku memang gadis egois yang mementingkan diriku sendiri hingga akhirnya menyakitimu namun aku tak ingin kau membenciku.”“Mengapa kau tak ingin aku membencimu?”“Karena aku menyukaimu.” Dia akhirnya men

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 42 Bimbang

    _Adrian_ Dengan sisa kekuatanku ku seret diriku ke sebuah pohon Oak besar di tengah hutan. Nafasku memburu dan tubuhku terasa mati rasa karena menghabiskan semua sisa kekuatanku untuk sampai di sini. Pohon tua ini bukanlah pohon sembarangan. Bisa dikatakan dia adalah sang raja pohon di sini. Di hutan besar seperti ini biasanya dipimpin oleh roh pohon yang disebut dryad. Dialah yang menjaga hutan dan juga sebagai penghubung ke dunia sihir. Dryad mempunyai jangka waktu hidup yang sangat lama, sekitar 900 lebih. Semakin tua dryad semakin banyak cabang yang tersebar ke segala arah dengan kulit kayunya yang tebal. Aku berjalan perlahan dan berhenti sejenak ketika dryad mulai mengidentifikasi diriku. Saat dryad mengidentifikasi bahwa aku bukanlah manusia dan juga memiliki luka mereka akan mulai memulihkanku dengan kekuatannya.

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 41 Pengakuan

    Aku telah kehilangan kepercayaan…Memikirkannya membuat hatiku sakit dan air mataku semakin mengalir di pipiku. Aku sudah mencoba menahannya, pertahananku runtuh.=====================================================================“Luci!” Adrian menatapku khawatir. “Kau kenapa? apa ada yang sakit?” tanyanya. "Kenapa? kenapa kau sebaik itu padaku? Kenapa sangat peduli padaku setelah semua perlakuanku padamu?" aku akan menggendongmu. "Kita harus kerumah sakit sekarang juga.” katanya setelah melihat luka-luka yang ada di tubuhku, “Maaf karena membuatmu terluka seperti ini.”“Apa kau tidak membenciku sama sekali?”Adrian menghentikan aktivitasnya kemudian menatapku da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status