Share

Bab 5 Pilihan pahit

Penulis: Darkmoon
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-25 19:00:02

Jam dua belas tepat, Luci tiba di asramanya. Nafasnya terengah-engah akibat kebodohannya sendiri, semuanya berkat sahabatnya itu yang tega meninggalkannya dan kabur sendirian. Kebodohanku menyebabkan ku harus berjalan ratusan kilometer untuk sampai di sini. Kakiku bahkan hampir copot, untung saja aku tidak berakhir tidur dijalanan seperti gelandangan.

Aku bersandar pada pintu belakang kamarku, kuhirup udara sebanyak-banyaknya untuk mengisi kekosongan paru-paruku. Kakaknya Reihan menawarkan diri mengantarku ke kampus, namun kuputuskan untuk melarikan diri darinya secepat kilat saat dirinya lengah. Dia pikir aku gadis macam apa? Setelah mencuri ciuman pertamaku dan melakukan hal tak senonoh dengan tenangnya dia mengajakku pulang seolah tidak terjadi apapun! Bukannya kembali ke asrama aku malah akan menjadi penghangat ranjangnya.

Aku tertawa miris, “Apa aku semurah itu?!”

Kututup kedua mataku, tubuhku kini seperti mati rasa. Lelah…andai saja aku tak pergi dengan Reihan maka semuanya takkan berakhir seperti ini, “Reihan bodoh! Aku akan membalasmu besok.”

Pikiranku masih terbayang akan kejadian beberapa jam lalu, saat kakaknya Reihan mulai memojokkan dan menciumku. Ciuman yang sangat menggairahkan itu semakin menggila dan liar hingga membuatku terhanyut. Dia sangat hebat, entah sudah berapa banyak wanita yang jatuh dalam pelukannya. Namun, mengapa yang kulihat malah rasa kecewa dan kesepian di matanya? Ku sentuh bibirku menggunakan jemari merasakan setiap moment dan sisa-sisa kehangatan yang tersisa disana. Banyak perasaan campur aduk yang tak dapat ku jelaskan. Apa ini sebenarnya? Mengapa pemuda itu terus terngiang? Aku bahkan enggan melepaskannya tadi seolah dia adalah milikku.

Bodoh!

Bagaimana bisa aku memikirkan orang yang mencuri ciuman pertamaku? Jika di novel atau dongeng aku akan percaya dengan adanya cinta pada pandangan pertama, tapi ini dunia nyata! Semuanya realita! Tak mungkin pria sempurna sepertinya mau dengan itik buruk rupa sepertiku. Pria itu mungkin sudah punya wanita yang dicintainya dan wanita itu adalah wanita yang beruntung di seluruh dunia.

Deg.

Hatiku tiba-tiba berdenyut sakit saat memikirkan gadis beruntung yang kini bersamanya. Aku sadar tak memiliki kesempatan apapun, kami hidup di dunia yang berbeda. Mataku beralih pada ksebuah benda yang melingkar manis di jemari tanganku. Sebuah cincin berwarna putih dengan ukiran mahkota melingkar manis di sana. Benda yang menjadi pengikat antara aku dan Alex sebagai dasar dari perjanjian kami.

Rasanya ditampar keras oleh kenyataan saat melihat benda ini.

Sudahlah, lagipula kami juga takkan mungkin bertemu lagi. Anggap saja aku sial hingga akhirnya terkena gigitan anjing liar.

Untuk terakhir kalinya kusentuh bibirku untuk merelakan semua kenangan itu. pengalaman pertama dan terakhirku bersamanya kini akan kusimpan dalam ingatan terdalamku.

Aku bangkit dengan malas kearah kasurku, menjatuhkan diriku diatas kasur empukku dan melepaskan semua lelahku. Waktunya mengisi tenaga ku kembali untuk esok hari.

Tapi….Tunggu! sepertinya ada yang terlupa.

Ya, Tuhan! Aku bahkan tak mengetahui nama orang yang menolongku.

Hhhh….Bodohnya aku. Akan kutanyakan pada Reihan besok di kampus.

Sekarang yang harus aku pikirkan adalah kebebasan dan masa depanku yang cerah, bukannya malah memikirkan pria tak jelas yang tingkahnya seperti anjing gila. Aku dapat masuk universitas elit yang bahkan hanya menerima mahasiswa baru yang dapat dihitung dengan jari, masa aku harus menyia-nyiakannya apalagi aku merupakan mahasiswi beasiswa dengan rekomendasi khusus. Aku tak boleh menyia-nyiakan semua usahaku hanya untuk hal konyol.

***

Luci memasuki ruang kelas dengan ragu. Dia belum siap menghadapi serbuan pertanyaan dari Reihan. Untunglah hari ini jadwal kuliah siang hari, cukup bagiku mempersiapkan jawaban yang dibutuhkan untuk jaga-jaga.

Kami berdua tak saling kontak sejak kejadian terakhir kali. Reihan biasanya akan menerorku dengan telpon ataupun spam jika aku tak mengangkat telponnya, namun kini berbeda tak ada spam ataupun telpon darinya yang membuatku resah sekaligus bahagia karena akhirnya ada juga hari dimana ketenangan kembali padaku.

Aneh.

Apakah terjadi sesuatu padanya? Apakah keluarganya mengurungnya atau mengeluarkannya dari kampus? Atau jangan-jangan kakaknya mengatakan hal aneh tentang kejadian semalam? Apa yang harus aku lakukan?

Kulihat sekelilingku mencari keberadaanya, sudah dua hari dia absen.

“Luci!”

Spontan aku menoleh ke arah datangnya suara itu. Sahabat menyebalkan itu melambaikan tangannya tanpa rasa bersalah di kursi paling belakang. Kulangkahkan kakiku kearahnya dan langsung kududukkan pantatku di sebelahnya.

“Bagaimana harimu? Apa menyenangkan?” Tanyanya.

Kutolehkan kepalaku ke arahnya,”Tentu saja aman terkendali. Kemana saja kau selama ini? Apakah terjadi sesuatu?”

“Tidak, aku hanya…“ Ada jada di sana.

“Hanya?” Tanyaku penasaran.

“Sibuk.”

Sialan! Aku sudah khawatir setengah mati, namun dia hanya menjawabnya seperti itu.

“Yakin?”

“Ya, berhentilah mengintrogasiku seperti sedang kesal saat tak ada kabar dari pacarmu. Atau kau sebenarnya memang menyukaiku?” Jawabnya jahil.

“Sialan! Dasar sinting.”

Kami berdua saling mengejek, Reihan juga beberapa kali mencubit pipiku dan mengacak rambutku gemas.

“Nona manis, apakah kau tertarik dengan kakakku? Bagaimana pendapatmu tentangnya?

“Hah?! Maksudmu?” Pertanyaanya mengagetkanku hingga membuatku seperti orang bodoh, “Serius pria kemarin adalah kakakmu? Kau tak sedang membohongiku kan?”

“Tidak, kali ini aku bersumpah bahwa dia kakakku bukan orang yang kusewa seperti sebelum-sebelumnya, walaupun kami tak dekat bahkan berbeda ibu, tapi aku bisa jamin kali ini asli. Itulah mengapa aku bertanya pendapatmu tentang dia.”

“Ehm? Kakakmu sangat tampan dan berkarisma, sayangnya auranya sangat menakutkan membuatku bergidik ngeri.” Perkataanku tak sepenuhnya bohong.

“Hanya itu saja? Tak ada yang lain?”

“Ya, tak ada yang lain.”

“Kau pasti sedang berbohong kan? Aku bisa mencium bau kebohongan darimu.”

“Apa maksudmu?”

Reihan mendadak gugup saat menghadapiku,” Ti-tidak, bukan begitu maksudku?”

“Kurasa Adrian akan kecewa mendengar tanggapanmu tentangnya.”

“Adrian?”

“Ya, Adrian Alvaro Kael.” Katanya tersenyum jahil.

“Lagian buat apa dia peduli tentang pendapatku? Dasar aneh.”

“Uhm- well, sepertinya Adrian menyukaimu.”

Reihan pasti sedang bohong atau sekedar menjahiliku, namun entah mengapa itu membuatku sangat bahagia hingga tanpa sadar pipiku memunculkan semburat merah,” Kau pasti sedang menjahiliku kan?”

“Oh~Aku melihat sesuatu yang menarik. Jangan-jangan kau juga tertarik padanya ya? Ayo jujur saja padaku.”

“Tidak. Aku tidak menyukainya itu tak boleh terjadi.” Kataku lantang.

Tatapan mata Reihan langsung beralih pada benda bulat yang melingkar manis di jemari kananku.

“Apa itu semua karena cincin itu? Apa kau sudah bertunangan atau menjalani ikatan dengan orang lain?”

“Urus saja urusanmu sendiri!”

“Kau benar! Memangnya apa hakku? Ternyata selama ini aku bukanlah sahabat terbaikmu, kau anggap apa persahabatan kita selama ini?” Katanya penuh kekesalan.

Perkataan Reihan barusan berhasil menohokku,” Rei…bukan seperti itu.” Reihan langsung membereskan barangnya meninggalkanku. Aku terdiam melihat kepergiannya sambil menggigit bibir bawahku menahan tangis.

Bab terkait

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 6 Alasanku bertahan

    Mungkin ini lebih baik dari pada harus menyeretnya dalam masalahku. Pertama kalinya dalam sejarah kami berdua terpisah bahkan seperti orang asing. Tak ada sapaan atau candaan lagi juga tak ada tingkah konyolnya seperti dulu. Ada yang hilang namun inilah yang terbaik untuk kami berdua. Kami sama-sama membutuhkan waktu untuk saling berfikir satu sama lainnya. Pengumuman pada mata kuliah terakhir menjadi penutup hari ini. “Pastikan membaca pengumuman di website universitas. Ini sangat penting, terutama untuk para penerima beasiswa. Jika ada yang punya pertanyaan kalian bisa datang pada saya atau bagian kemahasiswaan.” Kata dosen mengakhiri kuliahnya dan beranjak keluar. Pengumuman untuk para penerima beasiswa? Apa lagi kali ini? Apakah ada pengumuman beasiswa keluar negeri? Atau pengumuman pemenang lomba kemarin? Dengan antusias kukeluarkan ponselku dari tas untuk mengecek pengumuman yang di web universitas, sementara mahasiswa yang lain beranjak satu-persatu meninggalkan kelas tak p

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 7 Terpaksa

    Perutku terus mengeluarkan bunyi gemuruh meminta untuk diisi di karenakan bau harum dari masakan yang berasal dari cafe baru yang menjual masakan Cina yang cukup digemari di kalangan remaja maupun orang tua. Setiap melewati café ini air liurku selalu menetes keluar, apalagi ketika mereka menghidangkan masakan mereka yaitu gyoza dan tahu mapo. Ingin rasanya segera masuk dan menyantapnya, kubuka dompetku perlahan menghitung sisa uang yang ada disana. Hanya tinggal beberapa lembar uang $5o dan $10, jika aku menggunakannya sekarang maka sama saja dengan berpuasa 2-3 hari kedepan. Hhhhh….Frustasi. Tidak akan lagi ada kemewahan, hanya ada omong kosong. Mengapa harus sekarang? Dengan lunglai kulangkahkan kakiku menjauh dari sana. beberapa kali ku usap perutku yang lapar mencoba memberi pengertian. Semuanya bermula dari kebijakan kampus yang baru yang mencabut hak istimewa para penghuni beasiswa untuk tinggal di asrama. Aku harus mengurus semuanya sendiri mulai dari makan, tempat tinggal

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-29
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 8 Ironis

    Hhhhhhh…..kuhela nafas lega. “Halo, manis.” Deg! Suara lembut nan berat itu menyapa telingaku membuat jantung sontak keluar dari tempatnya. Tidak mungkin! Kueratkan genggamanku pada mantelku ketakutan. Sudah kupastikan tak ada siapapun yang mengikutiku dari belakang. Bagaimana mungkin? Luci tak berani menoleh kebelakang, tubuhnya sangat kaku tak mau diajak kompromi bahkan suaranya juga bahkan tercekat tak berani berteriak. Pria asing itu menarik pergelangan tanganku membuatku tersentak seketika menghadap ke arahnya. Mataku terbelalak saat mengetahui siapa dia! Adrian! Hampir saja aku mati ditempat karena tindakannya barusan. Kukira dia orang iseng yang berniat jahat. Adrian tanpa rasa bersalah menatapku sambari menunjukkan seringai tipisnya. Aku merasakan bahwa inilah saat terakhirku bernafas. “Apakah kau cukup bersenang-senang tadi?” Dia?! Bagaimana dia bisa di belakangku? Aku berani bersumpah tak ada siapapun di belakangku tadi. Bahkan langkah kakinya pun tak terdengar.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 9

    "Pesan apapun yang kau mau.” Titahnya padaku. Berkat suara orchestra yang keluar dari perutku, Adrian langsung menyeretku keluar dari gang sepi di sekitar pemukiman kumuh ke sebuah restoran kecil yang jaraknya lumayan. Dia mungkin bersimpati padaku atau lebih tepatnya kasihan pada pencuri yang baru saja dia tangkap. Perut bodoh! Seharusnya kau tahu situasinya. Kulihat dirinya yang tengah sibuk dengan buku menu di atas meja, beberapa kali kulihat dia membolak-balikkan halamannya acuh. Oh, betapa indahnya makhluk ciptaanmu ini Tuhan. Baru kusadari, dia ternyata mengenakan anting berbentuk bulan sabit berwarna hitam di telinga kanannya. Anting kecil yang bentuknya tak begitu mencolok bahkan hampir menyatu dengan warna rambut dan kulitnya yang pucat membuatku semakin terpesona olehnya. “Apa kau sudah menemukan menu favoritmu di wajahku? Jika kau sudah menemukannya, sebaiknya kita pindah ke tempat lain sekarang juga. Kau bisa memakanku sepuasnya nanti” Celotehnya sambil sesekali terse

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 10

    “Bagaimana jika kita ubah menjadi aku akan memberikanmu uang saku tiap bulannya?”“Hah?!”Aku bahkan tak mempercayai pendengaranku sendiri.Butuh waktu bagiku mencerna perkataanya, “Aku tahu bahwa tindakanku salah, tapi bukanlah pembenaran jika aku menerima uangmu seperti. Aku tak butuh belas kasihmu. Maaf.... aku tak bisa menerima kebaikanmu lebih dari ini. Lagipula ini semua terjadi karena kecerobohanku sendiri hingga kehilangan uang bulananku.” Lagipula jika Alex tahu aku menerima uang dari lelaki lain dia pasti akan membatalkan semua kesepakatan kami.“Kau kehilangan uangmu? Bagaimana bisa?”Adrian memikirkan semua kemungkinan,”Apakah uangmu dicuri?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 11

    Matahari mulai kembali keperaduannya, Adrian memarkirkan mobilnya pada sebuah kafe yang sering dia kunjungi sekedar bersantai ataupun merilekskan dirinya dari semua kepenatan kantor. Namun, kali ini tujuannya bukanlah cafe tersebut melainkan sebuah hutan larangan yang letaknya tak jauh dari sana.Selama perjalanannya kesana, Adrian memikirkan semuanya. Dulu hidupnya selalu diisi hanya dengan dokumen dan meeting setiap harinya. Kini semuanya berubah sejak pertemuanku dengannya. Semuanya sangat berwarna tidak seperti dulu yang hanya hitam-putih saja.Aku bahkan masih mengingat caranya menciumku beberapa jam lalu.Gadisku sangat menggemaskan.Ku elus kembali pipiku. Tak pernah kukira candaanku akan berujung pada kejutan manis yang dia berikan atas kemauannya sendiri, bukank

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-01
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 12

    Untunglah aku lebih beruntung dari mereka. Mau tahu kenapa?Pertama, aku adalah anak pertama yang lahir dari Pack Alpha. Kedua, serigala putih mungkin memiliki banyak kerugian dari beberapa sisi tapi jangan salah mereka juga bukan makhluk yang dapat diremehkan karena mereka lebih kuat dari manusia serigala normal lainnya.Aku bangkit dari peraduanku setelah lama berbaring menikmati udara malam. Kuambil ancang-ancang lalu langsung berlari kembali kedalam hutan, ini sama sekali tidak membuatku lelah malah menambah adrenalinku untuk melakukan hal lebih.Adrian tidak peduli berapa banyak panggilan dari perusahaan di ponselnya. Toh….ku tinggalkan semuanya di dalam mobil. Ku kenakan kembali bajuku kemudian berjalan keluar dari hutan.Hari yang menyenangkan. Entah kapan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 13

    _Luciana_Aku bingung.Adrian menyeretku dengan paksa ke rumahnya, meninggalkan ku sendiri di ruang tamunya.Otakku kosong, perasaanku tak karuan sekarang.Bagaimana mungkin dia bisa menemukanku? Apa dia memasang pelacak pada tubuhku? ataukah dia membuntutiku sejak tadi? Pertemuan kami hanya sebuah kebetulan dan lagi aku sudah memastikan tak ada seorangpun yang mengikutiku.Lalu bagaima dia bisa ada di sana? Apakah ini kesialan ataukah keberuntungan?Mataku melirik sekilas ke arahnya dengan perasaan takut sementara Adrian sibuk bolak-balik memindahkan semua barangku ke ruang tengah.Habis sudah!

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05

Bab terbaru

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 49 Pertemuan 2 musuh lama part 2

    Lucas menatapku bergantian dengan pria di hadapanku, kami masih setia menunggu jawaban darinya.“Karena…” Adrian tak begitu yakin dengan apa yang ingin dia katakan, “Luci berkencan dengan pria di sebelahmu makannya aku marah!” sayangnya itu adalah jawaban yang salah, bahkan anak kecil masih lebih baik dalam berbohong ketimbang dirinya. Lagipula untuk apa aku berkencan dengan Luci? pemikirannya sangat konyol.Lucas menarik nafas keras dan itu terdengar dramatis menurutku. Dia langsung menjatuhkan benda yang sedari tadi di genggamnya lalu menatapku seksama, “kau berkencan dengan Luci?!”“Tidak.” ku bantah pertanyaanya tadi dan Lucas pun langsung melihat kembali kearah Adrian.“Kau pembohong!”

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 48 Pertemuan 2 musuh lama

    _Alex_Aku berdiri di balkon menatap pemandangan hutan di sekitarku sambil menghirup udara segar selagi menunggu mangsaku. Kedatangan anjing kampung itu sepertinya lambat, seharusnya dia sudah disini sejak tadi.Anjing kampung sialan itu mengambil cincin yang telah ku kerjakan bertahun-tahun begitu saja, dia bahkan memastikan sihir didalamnya dan seenak jidat menggali informasi tentangku.Ketika mereka berdua hidup bersama banyak sihir yang terbuang sia-sia untuk menyegel ingatan Luci secara paksa. Anjing kampung itu terlalu lancang menurutku, aku bahkan tak bisa mengatakan apapun pada Luci tentang hal ini atau pun mengambilnya kembali.Sekarang cincin itu benar-benar ‘hilang’ jika sesuatu terjadi lagi pada Luci….aku tak tau apa yang akan terjadi akiba

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 47 Harapan vs Jebakan

    Aku yakin Bryan pasti akan memberikanku kabar bagus.Dia pasti mendapatkannya kali ini.Aku yakin.====================================================================Nihil.Tak ada informasi apapun.Apa ini semua lelucon?Sama seperti Luci informasi yang ku dapatkan tentangnya hanya informasi dasar saja. Tak ada informasi khusus selain dia adalah seorang dokter.Tidak ada informasi lain yang berguna.Apa ini omong-kosong lainnya?Ku ambil handphoneku dan menghubungi Bryan sesampainya di kamarku.

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 46 Jalan buntu

    _Adrian_Luci pulang saat aku sibuk bertelepon dengan klien. Dia berhenti sejenak kemudian dan langsung duduk di sofa tepat di sampingku.Aku tersenyum padanya dan dia pun membalasnya dengan lambaian. Dia sepertinya sedikit bermasalah.Ku selesaikan panggilanku dan berjalan ke arahnya, “ Apa ada yang ingin kau tanyakan padaku? Kau terlihat sangat gusar sejak tadi.”“Ah! Ya… Aku kehilangan cincinku. Kau pernah melihatnya?”Aku tahu itu. cincin itu sengaja ku sembunyikan karena sihir yang ada di dalamnya. Sihir yang dapat menarik ingatan seseorang dalam sekejab.Ku gelengkan kepalaku, “tidak. Apakah itu sangat penting?”

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 45 Upaya

    Aneh…Aku merasa hampa saat melihat jari manisku yang kini kosong tanpa adanya benda bulat yang biasanya bertengger di sana.Apa karena aku telah memakainya bertahun-tahun ya? sensasi ini sangat menyebalkan.“ Kau baik-baik saja? wajahmu terlihat pucat.” Tanya Reihan.“ Apa kau melihatku mengenakan cincin saat masuk kelas tadi? ” Aku terus bertanya padanya sambil menatap tempat dimana cincin itu seharusnya berada.“ Tidak.” Jawabnya singkat, “ apakah cincin itu sangat penting bagimu? Kau terlihat sangat khawatir?”“ Entahlah.” Jawabku tak berani menatapnya, “ Aku harus menemukannya bagaimanapun caranya.&rdquo

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 44 Hilang!

    _Luciana_ Aku terbangun di atas tempat tidurku. Sebuah selimut di letakkan dengan hati-hati di atas tubuhku, jendela di sampingku masih tertutup tirai yang menghalangi sinar matahari merangsek masuk. Semuanya terlihat normal kecuali fakta bahwa aku sangat melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Tapi apa?! Ada perasaan aneh yang mengganjal di dalam diriku. Sesuatu yang sangat menganjal! Ku coba mengingat apa yang terjadi semalam. Aku mengingat semuanya dengan jelas sampai bagian ketika aku dan Alice mencapai hutan dan menemukan Adrian di sana. Semuanya nampak kabur. Ku coba memaksakan diri untuk mengingat semuanya, memori itu perlahan muncul dalam pikiranku namun sampai di bagian di mana aku menga

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 43 Cincin

    “Apa kau tidak membenciku sama sekali?”Aku menghentikan aktivitasku setelah mendengar pertanyaanya.=====================================================================“Mengapa aku harus membencimu?” Ku seka linangan air mata yang mengalir di pipinya, entah mengapa ada sebuah kepuasan untukku saat melakukannya. Akhirnya penantianku akan usai.“Kau pasti kecewa padaku setelah semua ini.” Luci terdiam sesaat, “aku memang gadis egois yang mementingkan diriku sendiri hingga akhirnya menyakitimu namun aku tak ingin kau membenciku.”“Mengapa kau tak ingin aku membencimu?”“Karena aku menyukaimu.” Dia akhirnya men

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 42 Bimbang

    _Adrian_ Dengan sisa kekuatanku ku seret diriku ke sebuah pohon Oak besar di tengah hutan. Nafasku memburu dan tubuhku terasa mati rasa karena menghabiskan semua sisa kekuatanku untuk sampai di sini. Pohon tua ini bukanlah pohon sembarangan. Bisa dikatakan dia adalah sang raja pohon di sini. Di hutan besar seperti ini biasanya dipimpin oleh roh pohon yang disebut dryad. Dialah yang menjaga hutan dan juga sebagai penghubung ke dunia sihir. Dryad mempunyai jangka waktu hidup yang sangat lama, sekitar 900 lebih. Semakin tua dryad semakin banyak cabang yang tersebar ke segala arah dengan kulit kayunya yang tebal. Aku berjalan perlahan dan berhenti sejenak ketika dryad mulai mengidentifikasi diriku. Saat dryad mengidentifikasi bahwa aku bukanlah manusia dan juga memiliki luka mereka akan mulai memulihkanku dengan kekuatannya.

  • The Cursed Alpha's Human Mate   Bab 41 Pengakuan

    Aku telah kehilangan kepercayaan…Memikirkannya membuat hatiku sakit dan air mataku semakin mengalir di pipiku. Aku sudah mencoba menahannya, pertahananku runtuh.=====================================================================“Luci!” Adrian menatapku khawatir. “Kau kenapa? apa ada yang sakit?” tanyanya. "Kenapa? kenapa kau sebaik itu padaku? Kenapa sangat peduli padaku setelah semua perlakuanku padamu?" aku akan menggendongmu. "Kita harus kerumah sakit sekarang juga.” katanya setelah melihat luka-luka yang ada di tubuhku, “Maaf karena membuatmu terluka seperti ini.”“Apa kau tidak membenciku sama sekali?”Adrian menghentikan aktivitasnya kemudian menatapku da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status