Share

34. Negosiasi Ala Tamara

Davis merasa kesulitan untuk menemukan kata-kata yang tepat. Setelah beberapa detik, Davis akhirnya menghela napas panjang, tanda bahwa dia mulai menyerah. “Baiklah, kau boleh mulai bekerja besok lusa,” katanya dengan nada yang lebih lembut.

Tamara menatapnya dengan ekspresi wajah bingung. Dia merasa tidak puas dengan jawaban itu. “Kenapa harus besok lusa? Kenapa bukan besok?” tanyanya, berusaha tetap tenang meski hatinya berdebar-debar.

Davis terdiam sejenak, mempertimbangkan jawabannya. “Karena besok kau akan merasa kelelahan dan membutuhkan istirahat yang lebih banyak.”

Tamara tampak bingung, dia tidak mengerti dengan ucapan Davis. Tapi tanpa aba-aba, Davis dengan cepat menarik pergelangan tangannya, membuatnya kehilangan keseimbangan dan spontan jatuh dalam pangkuannya. Tubuhnya terhuyung ke depan, dan sebelum dia sadar apa yang terjadi, dia sudah terduduk di pangkuan Davis.

Dalam jarak yang begitu dekat, Tamara dapat merasakan napas hangat Davis di pipinya. Mata mereka bertemu, d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status