“Ini foto Zev saat pertama kali ikut memancing ayahnya ketika umur enam tahun. Dia dulu pemancing yang hebat, lihatlah hasil tangkapan ikannya jauh lebih besar dari ayahnya.” Jeslyn memangku album foto besar, menunjuk foto Zev saat masih kecil dan menceritakan masa di mana Zev masih kanak-kanak.
Sesekali Mia tersenyum, Zev memang tampan dari kecil, tapi dulu Zev memiliki rambut pirang seperti ayahnya sampai rambut Zev perlahan menghitam secara alami seiring usianya semakin bertambah.
“Lihat ini, ini Zev usia tujuh belas tahun, dia benci jika ulang tahunnya di rayakan, tapi dulu aku memaksanya, lihatlah wajah cemberutnya itu, dia memang bayi besarku.” Jeslyn tertawa geli dan membuka lembar berikutnya.
“Zev pemain bass?” tanya Mia sembari menunjuk satu lembar foto yang menarik perhatianya.
“Dulu Zev punya band, jika tidak salah ingat waktu itu membernya ada lima orang, aku lupa siapa namanya, tapi semenjak Zev mulai
Rencana honeymoon gagal karena kehadiran calon dua nyawa di perut Mia, mungkin rencana honeymoon akan menjadi liburan babymoon.Hari natal dan tahun baru di lewatkan oleh Zev, selama hari-hari itu ia tersiksa dengan kedatangan keinginan yang tidak di duga. Zev kini duduk menghadap semangkuk besar salad, di depannya ada Mia yang sudah menghadap aneka jenis makanan yang berbeda.Satu suapan salad masuk ke mulut Zev sembari matanya memperhatikan Mia yang makan dengan lahap. Porsi makan yang tidak biasa di habiskan oleh Mia, Zev yang menghadap semangkuk salad saja baru habis setengah.“Selera makanmu sekarang sangat baik.” ucap Zev.“Maksudmu aku rakus?” sahut Mia.“Aku tidak berkata demikian.” Zev kembali memakan saladnya. Mia berdecih pelan dan melanjutkan makanan yang ada.“Kenapa menatapku? Apa menurutmu aku makan terlalu banyak?”Zev menggeleng. “Itu bagus jika makanmu banya
“Gerakanmu sangat lambat, akan sampai kapan kau mengulur waktu untuk menghancurkan Zev? Apa kau menunggu sampai anak itu lahir?”Gracila menoleh pelan ke arah Sam, tatapannya lantas melihat kembali ke majalah yang sedang ia pegang.“Aku sudah siapkan semuanya, tinggal kapan aku menekan tombol peledaknya untuk membuat kehancuran.” Gracila lantas melepmarkan majalan tadi ke atas meja.“Sepertinya kau telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Zev, karena Zev begitu mencintainya wanita yang berperan jadi istrinya sekarang, posisimu telah tergantikan oleh wanita itu. Dan belum lama ini, Zev yang mengatakan agar kau mengugurkan bayi itu. Sudah sangat jelas jika Zev tidak menginginkanmu kembali, Gracie.”“Kau malah menjatuhkan semangatku, Sam. Sudahlah, santai saja. Lihat permainanku yang mengagumkan ini akan mengejutkan Zev, lebih baik nikmati musim dingin yang akan berlalu sebentar lagi.” Gracila menyan
Zev keluar dari mobilnya dengan memakai topi yang sengaja di pakai untuk menutupi sebagian dari wajahnya, jika bukan gara-gara pengakuan palsu Gracila, ia tidak perlu melakukan hal seperti itu seperti penjahat.“Aku tau kau pasti akan menemuiku setelah melihat kejutan yang aku berikan padamu.” Gracila duduk membelakangi Zev, memakan butiran buah anggur dengan begitu santai setelah berhasil menyebarkan video untuk menjatuhkan karir Zev.Tidak mendapat respon dari Zev, Gracila berbalik, ia di kejutkan jika ternyata bukan Zev yang datang, melainkan orang lain.“K.kau-?!”__Sementara Zev sendiri kini datang ke sebuah tempat perencanaan acara pergelaran sebelum produknya di luncurkan, ia harus memastikan jika semua proses harus berjalan lancar. Para model dan juga tempat acara harus benar-benar sesuai dengan yang ia butuhkan.“Dimana Dimitri? Aku ingin bertemu dengannya.” Zev bertanya pada salah satu pengurus di
Mia duduk di depan perapian, pohon natal masih ada di dekat tangga, para pelayan di rumah Zev juga sudah kembali, tapi Mia menunggu kedatangan Zev yang beberapa hari ini pulang larut dan berangkat sangat pagi.Kurang lebih selama tiga hari komunikasi antara dirinya dan Zev berkurang, tak ada masalah di hubungan mereka, mungkin karena memang sibuk, Mia berusaha memaklumi pekerjaan Zev cukup menguras tenaga.Sekarang baru pukul tujuh malam, tv di nyalakan oleh Mia untuk menghilangkan kebosanannya dengan melihat sesuatu yang mungkin menarik, namun saat televisi itu menyala, hal pertama yang di tampilkan adalah berita tentang Zev dan skandal yang melibatkan Zev.Tiba-tiba saja dadanya terasa sesak melihat ada video Gracila dan pengakuan wanita itu. Tak perlu Mia mendengar semua pengakuan Gracila yang di ucapkan sembari menangis, cukup beberapa kalimat saja dan itu berhasil mengguncang Mia.“Aku megandung anak dari Zeveran Alcander, presiden direkt
Lagi-lagi saat Mia terbangun ia tidak melihat keberadaan Zev, suaminya kembali berangkat kerja di saat ia belum bangun, ada rasa kecewa yang Mia rasakan saat bangun sendiri. Mia bangun, tatapannya melihat ke arah meja sampingnya sudah tersedia sarapan, Mia menghela nafas.Sementara Zev sudah berada di kantornya bersama Jordan dan sekretaris baru yang dapat Zev andalkan untuk membantunya, di saat bekerja, Zev masih sering keluar masuk kamar mandi, bagaimanapun juga morning sickness nya belum hilang walaupun ia sementara memaksakan diri untuk membereskan kekacauan.Sekretaris barunya menatap Zev kasihan, sementara Jordan sendiri sibuk di luar ruangan untuk menyiapkan konferensi pers dan menahan para pemegang saham untuk bertahan. Seharusnya yang berurusan langsung dengan para pemegang saham adalah Zev, namun di kondisinya yang masih mengalami morning sickness tidak memungkinkan Zev bertemu para pejabat tinggi, jangan sampai Zev memuntahkan sesuatu secara tidak sopa
“Jadi dia menemuimu!” Sam memekik syok saat Gracila menceritakan siapa ayah dari bayinya. Sam berjalan mundar mandir di depan Gracila. “Konferensi akan di lakukan beberapa jam lagi, dan kau baru mengatakan padaku jika lelaki itu mendatangimu. Sebenarnya kau bisa menyelesaikan hal ini atau tidak, Gracie?” Sam mengacak rambutnya frustasi.“Ini di luar dugaanku, Sam. Kau tidak boleh menyalahkanku sepenuhnya.”Sam mendengus, berhenti bergerak untuk menatap Gracila. “Semalam kau pergi menemui Zev dan berakhir kau yang di pojokkan olehnya, Zev yang memegang kendali dan kita tidak tau apa yang akan Zev lakukan di konferensi nanti selain memanggil dokter untuk memeriksa kondisi janinmu yang belum lahir itu. Aku meragukan rencanamu menjatuhkan Zev akan berhasil, lalu menurutmu apa aku tidak boleh menyalahkanmu?”“Tidak Sam, aku masih berada di posisi menguntungkan, aku yakin setelah konferensi nant
Silau blitz kamera menyorot ke arah Zev seperti seorang selebriti yang baru saja memenangkan penghargaan, namun situasi yang Zev alami bukan seperti itu walaupun Zev sendiri memang sudah terbiasa berhadapan dengan kamera.Cukup banyak awak media yang datang dari beberapa perusahaan yang berbeda, meja konferensi Zev sudah setengah di penuhi oleh alat pengeras suara dan juga microphone milik para reporter.Zev dapat melihat jika yang datang hari ini jauh lebih banyak ketimbang saat hari pelantikannya menjabat sebagai presiden direktur. Sepertinya gosip jauh lebih menarik ketimbang sesuatu yang lain.Namun masalahnya sekarang bukan itu, silau blitz membuat Zev merasa mual, ia menahan mati-matian agar tetap bersikap berwibawa did epan kamera yang masih mengarah padanya.“Tuan Zeveran, tolong jelaskan apa benar Anda meminta wanita bernama Gracila itu untuk mengugurkan bayi Anda? Apa Anda sebagai pria tega melakukan itu pada bayi yang bahkan belum l
Berita tentang skandal Zev dan Gracila dalam setengah jam langsung selesai berkat kehadiran Cameron, perlahan berita mulai teralihkan dari topik panas sebelumnya. Saham perusahaan Zev mulai membaik tidak menurun seperti beberapa hari kemarin kemarin. Sekarang ada yang jauh lebih menarik mengenai berita tentang Gracila dan Cameron, hampir semua orang tau siapa itu Cameron Francisco, seorang artis yang kabarnya sudah meninggal tiga tahun lalu akibat kecelakaan pesawat jet pribadi. Bagaimana bisa seorang artis yang sudah di kabarkan meninggal tiba-tiba muncul di sebuah ruang konferensi dan menarik Gracila bersama pengakuan mengejutkan yang di akui oleh Cameron jika Gracila adalah ibu dari calon anaknya. Berita mengenai Cameron langsung menyebar cepat bagaikan roket yang lepas landas menuju angkasa. PLAKK.! Tamparan keras menghantam wajah tampan Cameron, saat ini ia kembali terkenal setelah berusaha bersembunyi selama tiga tahun, d
Bagi orang tua yang menyaksikan tumbuh kembang putra dan putrinya dengan sehat adalah suatu kebanggan tersendiri. Waktu terasa berlalu begitu cepat, seandainya jika dulu Mia tidak bertemu dengan Zev dan membuat masalah dengan lelaki itu, mungkin kehidupannya sekarang tidak seperti ini.Tidak ada yang tau takdi yang menanti di depan sana dan dengan cara apa orang menghampiri masa depannya.Kini, sudah sepuluh tahun usia pernikahan Mia dengan Zev, lelaki yang dulunya adalah seorang boss di tempat kerja Mia, tak menyangka menjadi suaminya sampai sekarang.“Aku tidak mengerti kenapa kali ini istri kita mengandung bersamaan.” ucap Zev ketika melihat Nelvan yang menggandeng tangan istrinya yang juga sedang mengandung.“Dan aku juga baru tau rasanya menjadi ayah yang harus mengalami morning sickness yang mengerikan.” setelah mengatakan itu Nelvan melepaskan tangannya dari Linda untuk bergegas mencari toilet terdekat, Zev terkekeh namun ia pun tak lama me
Pagi hari yang indah, seindah saat mata terbuka langsung di suguhkan pemandangan paling sempurna yang pernah Mia dapatkan dalam hidupnya. Yaitu sosok laki-laki tampan yang masih terlelap dalam tidurnya, lelaki yang sudah menjadikannya sebagai seorang istri hingga usia pernikahan mereka menginjak angka sembilan tahun.Sudah berlalu sangat lama, tapi Mia masih ingat pertemuan pertamanya dengan Zev meski ia sempat melupakan hal itu. Namun kini, Mia tidak akan melupakan momen tersebut.Dirinya hanyalah seorang karyawan yang beruntung, pekerjaan yang Mia lakukan tidak pernah membuat Mia berpikir bisa mendapat seorang boss sebagai suaminya, terlebih boss itu dari tempatnya bekerja.Lebih tidak menyangka lagi, Mia memukuli Zev di pertemuan pertama, tak tau jika orang yang ia pukuli kala itu adalah pemilik tempatnya bekerja. Takdir menyusun rangkaian pertemuannya dengan Zev dengan cara yang unik, tak ada cinta saat pernikahan, namun semakin lama
Dua hari kemudian, Zev dan Mia sudah mengemasi barang mereka untuk persiapan liburan. Dua hari ini Zia dan Zeus tinggal di rumah Danis sampai kondisi kaki Danis bisa di gunakan berjalan seperti biasa walau masih sedikit pincang.Suara keributan si kembar yang baru pulang terdengar, Mia dan Zev menarik koper membuat kedua anak mereka melihat heran.“Mom dan Dad mau pergi kemana?” tanya Zeus.“Kami akan pergi beberapa hari, untuk sementara kalian tinggal dengan Grandma, ya? Dad akan mengantar kalian ke rumah Grandma hari ini sampai mom dan Dad pulang, kalian harus bersikap baik dengan Grandma, mengerti?” ucap Zev.Zeus dan Zia tidak berkomentar, mereka mengikut saat di antar ke rumah Jeslyn, setelahnya Zev dan Mia langsung menuju ke bandara.Penerbangan di lewati selama belasan jam di udara, Zev menatap Mia dari samping saat Mia melihat ke luar jendela pesawat, sudah sembilan tahun ia dan Mia memperta
“Kenapa tidak ikut dengan yang lain?” tanya Danis, Zia yang sejak tadi diam kini menoleh ke arah Danis kemudian menggeleng. Danis menghembuskan nafas, “Aku tidak apa-apa, sungguh, ini hanya luka kecil, kamu bergabunglah dengan yang lain.” katanya, namun Zia tetap menggeleng, tubuhnya duduk tegak.Dua hal yang Zia rasakan sekarang adalah rasa bersalah dan perasaan senang karena Danis mau berbicara padanya tanpa harus ia bujuk lebih dulu, namun karena itulah Zia tegang, Danis tak pernah seramah ini sebelumnya, apa luka di kakinya juga memperngaruhi kepalanya?Danis mengukir tipis senyumnya, “Kamu tidak terluka , ‘kan?” tanya nya.“Tidak, tapi karena aku kamu sekarang tidak bisa jalan. Lihatlah kakimu yang membengkak ini, aku akan menemanimu di sini.”“Kau tidak tertarik dengan pemilihan kostum halloween terbaik tahun ini?” tanya Danis.Zia menggeleng, “A
Hari hantu atau kerap kali di sebut perayaan halloween telah di lakukan, di mana-mana orang menyiapkan hal apa saja yang di butuhkan dalam perayaan tersebut, dan yang paling penting dari perayaan itu adalah kostum, baik ana-anak maupun orang dewasa mengenakannya.Mia menemani Zeus dan Zia pergi sekolah, ada pemilihan kostum terbaik dalam perayaan halloween setiap tahun yang di adakan, para orang tua siswa lain juga ikut melihat perayaan sehingga di sekolah tempat Zeus dan Zia menempuh pendidikan kini sangat ramai.Berbagai kostum unik dan mengerikan di pakai, riasan wajah yang mengerikan di gambar di wajah anak-anak yang akan mengikuti pemilihan. Zia dengan tongkat sihirnya dan juga topi kerucut bengkok, Mia menambahkan riasan di wajah anak-anaknya sesuai dengan tema pakaian yang si kembar pakai.Zia mengganti sapunya menjadi tongkat, bajunya yang semula kebesaran sudah di buat sesuai ukuran tubuh gadis itu. Sementara Zeus kini sedang pamer jub
Zev menuju ke lokasi yang di sebutkan Gracila, tidak begitu jauh dari gedung yang Zev datangi sehingga hanya butuh beberapa menit saja sampai ia melihat keberadaan Gracila bersama Celine.Jauh di luar pikiran Zev, ia pikir Gracila akan menyakiti Celine, namun ternyata Gracila justru bermain dengan Celine layaknya ibu dan anak sembari menikmati udara sore hari. Ada kehangatan yang menghampiri hati Zev melihat Celine bahagia.Zev memang bukan ayah Celine, namun Zev tau pengorbanan Cameron untuk membesarkan Celine dari sifat Gracila yang keras kepala, Gracila bahkan sempat tidak mengakui Celine sebagai putrinya sendiri.Tapi sekarang, dengan mata kepala Zev sendiri ia melihat Gracila bersikap seperti layaknya seorang ibu pada putrinya, hal yang sangat sulit di percaya, namun tawa Celine tidak bisa berbohong. Gadis kecil itu tertawa lebar bermain dengan Gracila, kebahagiaan terpancar di wajah putri Cameron.Zev tidak langsung menghampiri, diam
Masih berada di daerah peternakan, Zeus dan Zia mengikuti kakek Ben untuk memanen jagung, terlihat kebahagiaan si kembar ketika mereka mengumpulkan jagung yang sudah di pisah dari batangnya ke dalam gerobak.Mia dan Zev juga tidak mau mengalah, Ma ikut dengan istri kakek Ben untuk mencabut wortel dan mengambil beberapa bunga kol.“Sudah berapa lama kamu dan Zev menikah?” tanya Nenek Trisa sembari memasukkan wortel yang baru di cabut ke dalam keranjang.“Sudah sekitar sembilan tahun. Bibi dan paman Ben kenapa tidak pernah menemui kami sebelumnya? Jika Zev tidak mengatakan kalau paman Ben adalah kakak dari ibu Zev, aku tidak akan tau jika ada keluarga Zev juga yang tinggal di sini.”Nenek Trisa hanya tersenyum tipis. “Bibi, selain bibi dan pman Ben, apa Bibi punya anak yang menemani bibi tinggal di sini?” tanya Mia penasaran, pasalnya ia hanya melihat kakek Ben dan istrinya, lalu dua orang penj
Ke esokan hari Zev membawa kedua anaknya di tempat yang cukup jauh dari kota, ladang luas menjadi pemandangan utama, Zia dan Zeus melihat keluar dari kaca jendela sembari bergumam takjub.“Dad, Dad! Apa yang kita lakukan di tempat ini?” tanya Zia.“Zia benar, apa yang kita lakukan di sini? Kenapa kita tidak menyiapkan acara halloween untuk besok?”“Kita juga sedang menyiapkan acara halloween, tapi dengan cara sedikit berbeda.” Zev kemudian memberhentikan mobil di depan sebuah rumah kayu bertingkat dua, seorang berambut putih terlihat cukup tua berjalan menghampiri.Zeus dan Zia turun dari mobil, mereka melihat beberapa hewan berada di balik pagar pembatas, ada dua kuda, ayam, ada pula domba dan juga sapi. Zeus melihat Zev yang tengah berbicara pada pria tua yang menyapa, kemudian Zev memanggil.“Zeus, Zia! Ayo!”Si kembar berlari mengikuti langkah Zev yang berjalan ke ba
“Zia.” panggil Zeus sembari mengampiri sang adik kembar, terlihat Zia duduk membelakangi Zeus sambil memegang buku, membacanya dalam posisi berbaring di atas tempat tidur, telinganya di sumpal oleh benda yang terhubung dengan Mp3.Zeus menepuk kaki Zia, gadis itu terlonjak kaget sampai berteriak, nyaris saja Zeus terkena timpukan buku yang Zia pegang.“Kenapa kau mengagetkanku, ZEUS!”“Kau yang tidak mendengar panggilanku.”Zia melepaskan earphone, menyimpannya di atas meja. “Kenapa menemuiku? Aku sedang tidak berbicara denganmu.” ketus Zia. Namun Zeus berbaring di samping Zia, menatap langit-langit kamar sembari kedua tangannya di silangkan untuk bantal kepala.“Aku tidak melakukan kesalahan, kenapa kamu marah denganku?”Zia mendengus, “Kamu sama saja dengan Danis, selalu memihak Celine. Aku ini adikmu, tidakkah kau mau membantuku menjauhkan mereka?&rd