Cukup banyak awak media yang datang dari beberapa perusahaan yang berbeda, meja konferensi Zev sudah setengah di penuhi oleh alat pengeras suara dan juga microphone milik para reporter.
Zev dapat melihat jika yang datang hari ini jauh lebih banyak ketimbang saat hari pelantikannya menjabat sebagai presiden direktur. Sepertinya gosip jauh lebih menarik ketimbang sesuatu yang lain.
Namun masalahnya sekarang bukan itu, silau blitz membuat Zev merasa mual, ia menahan mati-matian agar tetap bersikap berwibawa did epan kamera yang masih mengarah padanya.
“Tuan Zeveran, tolong jelaskan apa benar Anda meminta wanita bernama Gracila itu untuk mengugurkan bayi Anda? Apa Anda sebagai pria tega melakukan itu pada bayi yang bahkan belum l
Berita tentang skandal Zev dan Gracila dalam setengah jam langsung selesai berkat kehadiran Cameron, perlahan berita mulai teralihkan dari topik panas sebelumnya. Saham perusahaan Zev mulai membaik tidak menurun seperti beberapa hari kemarin kemarin. Sekarang ada yang jauh lebih menarik mengenai berita tentang Gracila dan Cameron, hampir semua orang tau siapa itu Cameron Francisco, seorang artis yang kabarnya sudah meninggal tiga tahun lalu akibat kecelakaan pesawat jet pribadi. Bagaimana bisa seorang artis yang sudah di kabarkan meninggal tiba-tiba muncul di sebuah ruang konferensi dan menarik Gracila bersama pengakuan mengejutkan yang di akui oleh Cameron jika Gracila adalah ibu dari calon anaknya. Berita mengenai Cameron langsung menyebar cepat bagaikan roket yang lepas landas menuju angkasa. PLAKK.! Tamparan keras menghantam wajah tampan Cameron, saat ini ia kembali terkenal setelah berusaha bersembunyi selama tiga tahun, d
Zev duduk menghadap Mia yang tengah membantunya membersihkan janggutnya, merapikan kembali wajahnya agar terlihat lebih segar.“Dua pekan lagi Linda dan Nelvan akan melakukan pernikahan, kita akan ke Denver kan?”“Kita akan periksa ke dokter lebih dulu apakah kondisimu yang sedang mengandung boleh melakukan perjalanan jauh.”“Musim dingin akan berlalu sebentar lagi, salju juga sudah mulai mencair, apa kau akan terus bekerja keras sampai berganti musim?”Mia meletakkan alat pencukur dan membantu membersihkan wajah Zev menggunakan handuk kecil.Zev tersenyum tipis, tapi tiba-tiba ia meringis saat bekas jarum infus tersenggol pinggir wastafel, bekas jarum infus yang baru di lepas kurang dari tiga puluh menit itu kembali mengeluarkan darah meski tidak banyak.“Dasar, sebaiknya kau harus berusaha untuk lebih hati-hati lagi.” Mia menarik Zev keluar dari kamar mandi, mengambil antiseptik dan juga
Pukul delapan kurang lima belas menit Zev sudah berangkat ke kantor, Jeslyn ke rumah Zev untuk menemani Mia dan memberitahu apa saja yang perlu Mia lakukan selama kehamilannya.“Apa keluargamu dulu punya riwayat keluarga kembar?” Jeslyn memberikan potongan buah segar untuk Mia, menyusul duduk di kursi sebelah yang Mia tempati.Mia yang mendapat pertanyaan seperti itu tersenyum getir. “Aku di besarkan di sebuah panti sejak aku masih bayi.”“Ah maaf, aku sungguh tidak tau. Zev tidak pernah bercerita padaku.”Mia mengangguk. “Tidak apa-apa, lagi pula sekarang aku sudah punya keluarga baru seperti kalian yang menerimaku tanpa melihat dari mana asalku. Aku merasa beruntung menjadi bagian dari keluarga ibu dan Zev.”Jeslyn mengusap rambut pirang Mia, “Apa kamu masih ingat apa yang pernah ibu katakan padamu tentang Zev?”Kening Mia mengernyit, ia adalah orang yang mudah melupak
Tiga puluh menit berlangsung, Zev memperbaiki pakaian Mia sebelum ia berlari ke kamar mandi untuk kembali mengeluarkan makan siang yang belum lama ia telan. Mia mengikuti Zev, melihat dari pintu betapa tersiksanya Zev.“Apa kau setiap hari seperti ini di kantormu?”Zev tidak langsung menjawab, setelah kegiatannya dengan Mia berlangsung singkat ia tidak bisa menahan sesuatu yang mengganggu dalam dirinya, ini tidak biasanya, karena biasanya morning sickness berbentuk mual seperti ini akan berhenti pada pukul sepuluh, sekarang sudah pukul satu kurang beberapa menit tapi kenapa mualnya masih ada?Bahu Zev bersandar di dinding, matanya menatap Mia dengan tatapan sayu, “Tidak.” jawab Zev lirih, matanya sedikit kemerahan, wajah putihnya pun menimbulkan semburat merah.“Apa kau yakin masih bisa melanjutkan pekerjaanmu jika kondisimu saja seperti ini?”“Tidak perlu di cemaskan, aku sudah mulai terbiasa.”
Dua minggu sejak perempuan bernama Gracila itu di geret paksa oleh seorang selebriti seperti Cameron, sejak itu pula berita tak berhenti membahas mereka, hampir di setiap waktu saat Mia menonton televisi, pasti berita tentang Cameron yang di tampilkan. Sementara lelaki bernama Cameron itu kembali menghilang tanpa jejak bersama Gracila, entah di mana tempat persembunyian Cameron.Ponsel di dekat Mia berdering, senyum di bibir Mia mengembang dan langsung menggeser ikon hijau, tampaklah wajah sahabatnya dengan balutan gaun cantik pernikahan.“Linda, kau cantik sekali. Andai saja aku ada di sana untuk membantu persiapan pernikahanmu.”Linda tersenyum, ponsel yang mungkin sedang di pegang oleh Nelvan mengarah memperlihatkan Linda sepenuhnya, gaun putih tulang yang cantik membalut tubuh Linda.“Mia, aku merasa seperti akan menjadi ibu peri.” ucap Linda.“Kau akan menjadi ratu dalam acara pernikahanmu, aku tidak
Musim dingin akhirnya usai, udara hangat mulai menggantikan suasana yang semula di kuasai oleh rasa dingin. Sebuah pesawat telah siap di tumpangi oleh Mia dan Zev menuju Colorado, pernikahan Linda akan di lakukan dua hari lagi, Mia sudah tidak sabar untuk segera bertemu sahabatnya itu.Namun, beberapa minggu belakangan kondisi Zev tidak begitu baik, morning sickness yang datang tiba-tiba kadang membuat Zev sampai lemas dan nyaris pingsan seperti sebelumnya, Mia ingin membantu tapi ia tidak tau bagaimana caranya.“Kau baik-baik saja?” tanya nya pada Zev, lelaki itu bersandar di kursi pesawat dengan nyaman dan maya yang terpejam.“Aku rasa begitu.”Mia mengangguk pelan, sebenarnya ia tidak tega melihat Zev seperti ini dalam perjalanan menuju Denver, namun Mia juga tidak ingin meninggalkan kesempatan melihat Linda melakukan pernikahan.“Penerbangan akan mengakibatkan tekanan udara, aku taku terjadi sesuatu dengan ka
Zev dan Mia datang menghampiri Linda, setelah upacara sakral selesai, mereka kini hanya mengadakan pesta sederhana yang tidak begitu mewah, itu permintaan Linda, sehingga acara pernikahan Nelvan dan Linda di adakan sederhana namun sangat berkesan.“Linda, jika kamu berencana membuat anak dengan Nelvan aku harap kalian tidak sepertiku. Mengandung anak kembar ternyata tidak semudah yang aku pikirkan.” Ucap Mia.“Tapi bukankah Zev yang mengalami semua gejala kehamilan yang kamu alami?” tanya Linda.Mia menoleh ke arah Zev yang wajahnya pucat, sejak mengetahui kehamilan anak di rahimnya, beberapa bulan ini Zev memang tersiksa, Mia juga tidak tau kenapa semua gejala kehamilan di tanggung oleh Zev, beberapa waktu lalu saja Zev pulang balik ke kamar mandi hanya untuk menutaskan gejolak tak nyaman di perut yang biasa di alami oleh ibu hamil.“Itu karena suamimu sangat mencintaimu jadi dia yang menanggung gejalanya.&rdqu
Waktu terus berlalu, kehamilan Mia semakin membesar, memasuki bulan ke delapan membuat Mia sedikit kesulitan untuk berjalan, kakinya mulai membengkak walaupun tak begitu besar, mengandung dua bayi sekaligus ternyata melelahkan, Mia tak tau dari mana ia memiliki hormon untuk mengandung dua bayi, apa mungkin dulu keluarganya juga memiliki riwayat hamil kembar?Mia tak tau, yang ia tau ia di besarkan di sebuah panti sejak masih kecil.Zev masih belum pulang dari kantor, sementara Mia lebih memilih duduk bersantai di kursi dekat kolam renang, sesekali mengusap perutnya yang menerima gerakan dari bayi, terasa geli namun Mia menikmati proses sebelum ia melahirkan kedua anaknya.Tinggal satu bulan lagi hingga ia bisa melihat kedua buah hatinya di lahirkan, Mia tak sabar menjadi seorang ibu dari dua anak yang akan memanggilnya mama suatu hari nanti.“Mia.” Jeslyn memanggil, Mia menoleh melihat Jeslyn berjalan mendekat dengan senyum