Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 07 A#Niken oh NikenBy : Leni Maryati"Yang dapat arisan bulan ini adalah...." Bu RT membuka gulungan kertas perlahan."Bu Yati!" teriaknya lantang..."Yee...Alhamdulillah..." sahut budhe Yati senang. "Alhamdulillah... selamat ya Budhe Yati..." Budhe Yati mengangguk senang. "Sedangkan yang kejatah tempat untuk bulan depan itu di rumahnya.... Bu Nilam." lanjut bu RT membuka gulungan kertas yang kedua.Pengumuman dari Bu RT sudah selesai, saatnya ibu-ibu kembali menikmati cemilan. "Monggo ibu-ibu dinikmati cemilan seadanya, ini teko isinya es teh.. yang mau nambah silahkan..." Ibu-ibu kembali menikmati snack dan minum sambil saling mengobrol. Kulihat mbak Niken masih asyik makan, sepertinya ia tak terlalu berminat mengobrol dengan ibu-ibu yang lain.Pukul 5 sore acara arisan sudah selesai, ibu-ibu peserta arisan mulai berpamitan pulang satu persatu.Aku masih diteras, menyalami tamu yang berpamitan pulang. Di jalan depan rumah samar aku menden
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 07 B By : Leni Maryati #Rumahku Supermarket Gratis *****Pukul 10 pagi aku seperti biasa sudah menyelesaikan semua pekerjaan, tinggal santai-santai menemani Chaca. Ku lihat gawai mbak Niken rajin sekali membalas komen di aplikasi biru. Dari pagi sudah sibuk di sosial media. Tok tok tokSiapa yang mengetok pintuku? Apa mungkin mbak Niken? Baru beberpa menit yang lalu ia masih berbalas komen di statusnya. Aku melangkah ke dapur dan membuka pintu dan Taraa... "Mbak Alika..." sapa mbak Niken masih memegang gawainya sambil senyam-senyum. "Ya, mbak..." aku hanya memandanginya ditengah pintu, takutnya dia langsung menerobos masuk ke rumah ambil sesuatu. Mbak Niken masih asyik mengetik pesan di hapenya, aku jengah juga menungguinya. Ia kesini mau apa coba, numpang mainan gawai? "Ehem... mbak Niken ada perlu apa ya? kalau tidak ada apa-apa aku masuk ya..." ucapku mulai tak sabaran. "Eh... eh.. bentar mbak Alika" cegatnya. Ia memasukkan gawainya
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 08 A#Jasa Laundry GratisBy : Leni Maryati *****3 hari kemudian saat aku sedang di teras rumah untuk menghirup udara sore hari serta sekalian menyuapi Chaca cemilan, mbak Niken datang lagi dengan 2 ember besar cucian. Ia langsung masuk ke dapur rumahku."Mbak Alika.. titip dikeringkan ya..." teriaknya dari dalam dapur. Aku yang masih di teras hanya melongo mendengarnya. Apa-apaan sih, batinku tak suka."Keringkan ya mbak," Ia keluar lagi ke teras karena aku ga menyahut ucapannya. "Lah..kan ga hujan, mbak?" tanyaku."Iyah sih ga hujan, tapi ini sudah sore. Lagian kalau dijemur pasti ga bakal kering." kilahnya."Ngapain juga mbak Niken nyuci sore-sore." sahutku cepat."Udah 3 hari aku ga nyuci, kalau nunggu besok tambah lagi segunung cuciannya." ucapnya sambil merentangkan tangannya ke atas bawah."Ini terakhir ya mbak, besok-besok jangan nitip lagi."Mbak Niken hanya mesem. "Eh... makan apa Chaca, budhe minta satu ya.." ucapnya seraya menyomot
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 08 BBy : Leni Maryati****Malam hari sebelum tidur, aku dan suami selalu menyempatkan diri untuk saling ngobrol dan cerita apa saja hari ini yang sudah terjadi. Karena hubungan antara suami dan istri adalah komunikasi, tanpa kamunikasi yang baik maka rumah tangga akan mudah goyah, mendengar kata yang tak enak dari orang sekitar langsung berantem dengan pasangan.Komunikasi yang baik juga akan mengurangi kesalahpahaman dan terhindar dari percekcokan."Bun... Ayah kok rasanya pengen dimasakin bakso ya bun..." "Ayah pengen bakso? ywdah besok setelah subuh Bunda ke pasar."Aku sering ke pasar sendirian karena jarak pasar yang dekat dari rumah, Walaupun kadang-kadang suami juga mengantar ke pasar jika senggang.Jika dari jalan depan rumah cuman kanaan lurus aja sekitar 200 meter, menthok ada jalan utama. Nah, di seberang jalan utama itu tempat pasarnya. Walaupun pasar tradisional namun bangunannya sudah modern, bertingkat, bersih dan rapi. Barang
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 09#Dijadikan BabuBy : Leni MaryatiSudah setengah 8 aku dan mas Farrel akhirnya pamit pulang. mas Farrel harus segera ke toko sedangkan aku harus memasak bakso pesanan mas Farrel semalam.*****Pukul 11 siang aku sudah menyelesaikan masakanku. Bakso pesanan mas Farrel juga sudah selesai. Tak ketinggalan aku membungkus bakso-bakso dan kuahnya ke dalam plastik untuk dibagikan ke tetangga. Budhe Yati rencananya ku kasih 3 plastik, Budhe Nur 4 plastik, Budhe Ratna 2 Plastik, dan Mbak Niken 5 plastik sesuai anggota keluarga yang ada di rumah.Saat ku antarkan bakso itu ke tetangga, mereka mengucapkan terimakasih. Aku juga senang bisa berbagi rezeki ke tetangga. Mas Basuki tadi cuman masak ceplok terlur, dengan adanya bakso menambah nafsu makan mbak Niken. Semoga mbak Niken besok sudah sembuh total, jadi mas Basuki tidak peelu izin kerja lagi. Karena jika mas Basuki sering izin, gajinyapun tak akan sama dengan minggu-minggu sebelumnya. Gajinya han
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 10#Berani Menolak?By : Leni MaryatiTok tok tokHaduh... Berisik. Kalau ga aku buka nanti malah bangunin Chaca yang baru tertidur. Kalau tidurnya tanggung dan terganggu nanti Chaca malah rewel. Apalagi Chaca kini cuman tidur di ruang tv.Mau ga mau aku harus menemui mbak Niken. Dengan langkah malas aku membukakan pintu.Kriett"Apaan sih mbak?" tanyaku datar. "Lama banget sih mbak keluarnya, pintu udah diketuk berkali-kali kok, Lagi tidur ya!" omel mbak Niken.Huff.. Aku menarik napas pelan dan menghembuskannya perlahan, Disekitarku rasanya kadar oksigen berkurang hingga rasanya sulit untuk bernapas normal. "Lagian mbak Niken ngapain sih kesini siang-siang begini? Ini udah hampir Bedug dan waktunya orang istirahat, bukan waktunya untuk bertamu!" tegasku. "Lha aku sempatnya bertamu jam segini kok.." sewotnya.Ia mengangkat bak yang berisi baju kotornya. Aku hanya mendelik melihatnya. Sudah 4 hari ga pernah numpang nyuci dan mengeringkan baju k
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 11A#Siapa yang mencuri?By : Leni Maryati*****Dua laki-laki keluar dari rumah Budhe Nur, salah satunya berbicara keras."Mau kemana?" "Aku mau pulang!" jawab laki-laki satunya."Pokoknya jangan pulang dulu!" teriaknya lagi. "Maksudnya kamu nuduh aku maling?" Mereka berdua saling berteriak. Apa yang sedang mereka bahas? Maling, siapa yang kecurian. Aku berdiri dari dudukku, kupandangi Chaca masih asyik melihat-lihat bunga. Aku berjalan pelan ke seberang jalan, penasaran juga apa yang sedang dibahas kedua orang itu. Bahas-bahas maling segala. Barang apa yang dicuri?Sepertinya dua orang itu si Beni--Anaknya Budhe Yati dan Anton--Anaknya mbak Niken. Kenapa dua orang itu bertengkar di depan rumahnya budhe Nur?"Ga ada yang menuduhmu maling, aku hanya pengen kamu disini dulu, bantuin nyariin! Ngapain juga pengen pulang cepet-cepet pulang," kata Beni. Terlihat anaknya budhe Nur yang bernama Rama keluar ke teras dan beberapa saat diikuti Budhe N
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 11BBy : Leni Maryati#Tak ada AkhlakMatahari sudah mulai tenggelam, ya ampun karena lihat drama di dunia nyata sampai tak ingat waktu. Mas Farrel pasti sudah pulang dari tokonya. Aku langsung menggendong Chaca mengajaknya pulang seraya menyeret sepeda milik Chaca.***"Assalamu'alaykum..." ucapku saat memasuki rumah. Chaca telah ku turunkan dari gendonganku. "Ayah..." celoteh Chaca seraya menghambur kepelukan mas Farrel yang sedang duduk di sofa menonton televisi. Akupun ikut mendudukkan diriku di samping mas Farrel. "Darimana bun? Suami pulang kok ga ada di rumah?" Mas Farrel mengintrogasiku."Maaf yah tadi nyuapi Chaca makan terus Chaca malah sibuk metik-metik bunga," "Metik bunga dimana?""Pinggir jalan depan rumahnya budhe Yati," jawabku."Halah, palingan bunda lihat percekcokan di rumahnya budhe Nur kan?" cercanya. "Hehe.. penasaran soalnya yah... Kok ayah tahu kalau di rumah Budhe Nur ada cekcok?" tanyaku."Ya tau, orang banyak yang n