Share

Bab 52

Bab 52

Entahlah aku tidak ingin berpikir lebih jauh lagi, yang jelas kata seperti itu tidak pantas diucapkan, apalagi Yanti yang notabenenya seorang gadis, meskipun sebentar lagi akan melepas masa lajangnya. Aku tahu itu setelah ayah mertua mengumumkannya di acara syukuran waktu itu, juga dari ibu mertua yang memesan banyak aneka kue dan cake wedding, satu minggu lagi  dari sekarang.

Sudah dua hari ini kasir yang berjaga di depan sakit, hingga terpaksa aku harus bolak-balik untuk melayani pembeli. Karena Wati masih belum mahir  menggunakan mesin kasir. Gadis delapan belas tahun itu selalu beralasan takut salah, ketika diajarkan bagaimana cara menggunakannya.

"Jika kamu tidak mau belajar, kamu tidak akan pernah maju,"  kataku dengan perasaan sedikit kesal kemarin. Tapi dasar Wati, gadis itu hanya nyengir ketika aku menggelengkan kepala.

Aku duduk setelah melepaskan lelah membuat kue yang siap dipajang di depan etalase, saat seorang peremp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status