Share

Bab 56

Penulis: Bun say
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-25 10:44:15

Bab 56

Entah apa yang kupikirkan dan apa yang kulakukan itu benar atau salah. Yang jelas bayang-bayang Yuda terus menari dibenakku. Lelaki itu dan orang-orang yang datang tadi pasti sangat kecewa dengan sikapku. Namun bolehkah  jika aku merasa sedikit kecewa atas tindakannya yang tanpa mengkonfirmasi dulu terhadapku.

Selain karena  merasa kaget dan tak menduga,  terus terang aku tidak bisa mencerna semua ini dengan baik. Bahkan tidak pernah terlintas sedikitpun bisa menjalin hubungan apalagi menikah dengan Yuda. That's impossible.

 Jelas terlalu banyak perbedaan diantara kami. Selain lelaki itu usianya beberapa tahun di bawahku, juga lelaki itu adalah seorang bujangan yang pantas menikahi wanita muda yang sebaya ataupun di bawah usianya, bukan memintaku menjadi istrinya yang jelas-jelas adalah wanita dengan segudang masalah termasuk statusku yang pernah menikah dan gagal di usia pernikahanku yang ke sepuluh tahun. Terlalu aneh dan konyol jika aku menerima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 57

    Bab 57Bisa ku dengar dengan jelas saat pintu dibuka secara perlahan, lalu langkah kaki itu terasa semakin mendekat ke arahku. Dan berhenti begitu saja saat aku menajamkan pendengaran. Dari tempatku tidur, dapat kurasakan kalau orang itu seperti menarik nafas kasar dengan nafas seperti menderu. Mata batinku mengira orang itu tengah berdiri sambil memandang ke arahku. Entah kenapa aku yakin akan hal itu. "Kamu akan segera mati, Indira, dan aku akan segera membalaskan dendamku padamu." Suara itu terasa seperti bisikan di telingaku, namun membuat jantungku langsung berdetak lebih cepat. Suara itu, meskipun tidak aku tahu pasti siapa pemiliknya, namun jelas orang itu berniat untuk melenyapkanku. Oh Tuhan, kenapa rasanya aku sangat takut sekali saat ini, seolah-olah bayangan kematian tengah menunggu untuk membawa nyawaku pergi.Ingin sekali rasanya aku membuka mata untuk melihat siapa orang yang berada di depanku itu, namun aku tidak akan tahu apa yang akan dilakukannya, jika aku langs

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-08
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 58

    Bab 58"Terima kasih untuk semuanya, Yuda. Tapi ku katakan sekali lagi kepadamu, ini semua tidak mudah bagiku. Kamu tentu bisa melihat bagaimana perjalanan hidupku bersama dengan Mas Agung belakangan lalu, hingga akhirnya kami berpisah dengan segudang masalah yang mendera kami. Semua itu tidak mudah dilupakan begitu saja, lagi pula masalah kami belum juga selesai. Seperti yang kamu lihat baru saja, bagaimana orang-orang dari masa laluku terus saja mencoba untuk mencelakai dan membunuhku." Aku terisak di depan Yuda. Entah kenapa rasanya sesak dan sakit sekali. Kulihat Yuda membuang nafas pelan, dan mengusap bahuku."Aku mengerti, Mbak, makanya aku berniat berada disampingmu untuk melindungimu. Apakah itu salah?"Kutatap wajah yang penuh ketulusan itu, aku mengangguk."Ya, itu salah. Aku tak memikirkan itu untuk sekarang. Mungkin ada masanya ke depan hingga aku siap membuka hati untuk yang lain. Tapi untuk saat ini biarkan aku se

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-09
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 59

    Bab 59"Bu Indira, lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" Aku menatap lelaki yang berdiri di hadapanku yang tampak rapi dengan setelan jas yang dikenakannya. Bisa ditebak kalau dia sepertinya baru pulang kerja. Eh, tapi ini kan masih siang dan jam kantor belum usai.Kulihat wajahnya sedikit terkejut ketika melihatku duduk di kursi roda dengan tangan dan kaki terbalut perban, tak lupa kepalaku yang masih dililit kain kasa."Saya lumayan cukup baik, seperti yang Anda lihat saat ini," ujarku sambil memasang senyum ramah. "Apa yang terjadi denganmu, Bu Indira? Kenapa bisa sampai seperti ini. Pantas saja beberapa kali saya mampir ke toko, ternyata Anda selalu tidak ada dan ketika saya menanyakan kepada pegawaimu, tidak ada yang mengatakan apapun. Tak saya sangka ternyata Anda tengah sakit saat ini.""Ya, begitulah, Pak. Panjang ceritanya, intinya saya kecelakaan motor. Oh ya, untuk apa bapak menanyakan saya, ya?" Aku penasaran dan pertanyaan itu terlontar begitu saja. Jika hanya membeli

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 60

    Bab 60Aku masih memperhatikan lelaki yang terikat tali dan meringkuk di sudut ruko. Beberapa saat yang lalu, aku menghubungi Yuda untuk datang ke tempat ini dan membawa polisi sekalian untuk membawa penjahat itu agar bisa dijebloskan ke penjara dan bergabung bersama dengan teman-temannya.Untunglah Yuda sedang senggang jadi dia bisa datang tepat waktu. Lelaki itu tampak heran ketika melihat Andreas berdiri di sampingku sambil memandangi sengit. Andreas sendiri sedang memakan roti yang diberikan oleh Wati, terlihat sekali lelaki itu sangat kelaparan. Mungkin tidak sempat makan siang.Pandangan Yuda mengarah kepadaku dan Andreas bergantian. Sedangkan penjahat segera dibawa ke mobil polisi yang terparkir. Tak lama, kedua orang berseragam coklat itu menghampiri."Terima kasih atas kerja samanya, hingga penjahatnya berhasil dibekuk. Jangan lupa besok ke kantor untuk bersaksi." Aku dan Andreas mengangguk, saat keduanya kemudian pamit pergi. T

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-15
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 61

    Bab 61Sore harinya Yuda benar-benar mengantarkanku untuk kontrol ke dokter Leo. Lelaki itu membantu mendorong kursi roda yang kududuki dengan santai tanpa merasa risih, meski orang-orang menatap kami. Untunglah tempatnya masih di kawasan yang sama, hanya butuh berjalan melewati beberapa ruko, kami sudah sampai.Dengan cekatan dokter Leo memeriksa bagian tubuh, termasuk tangan kaki dan kepala. Setelah semua hasilnya bagus, aku pun kembali pulang bersamanya. Yuda sempat membeli beberapa es krim sebelum masuk kembali ke dalam toko yang ternyata sudah ada ibu dan Adi di sana."Kalian sudah kembali. Bagaimana kata dokter?" Aku menyalami wanita yang telah melahirkanku itu dengan senyum terpatri. Yuda langsung menyerahkan bungkusan es krim pada Adi dan anak itu langsung berlalu ke belakang."Semuanya baik, Bu. Oh ya, kok ibu bisa datang ke mari?" tanyaku heran. Padahal aku belum memberitahu ibu perihal aku membuka usaha ini, tapi kenapa b

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 62

    Bab 62"Tante Indira?""Iya, kamu bisa memanggilnya demikian. Cantik bukan?" Lelaki yang berdiri di sampingku menegaskan ucapannya pada anak perempuan yang memakai baju ala-ala princes warna biru yang berdiri di depanku, tampak serasi dengan tema dan desain yang sudah dipasang di belakangnya, Frozen. Gadis itu tengah merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh tahun dan lelaki di sampingku itu, Andreas, memaksaku untuk datang ke acara ulang tahun anaknya, meski aku menggunakan kursi roda. Tadi Andreas sempat membantu untuk menghias kue, eh lebih tepatnya bukan membantu tapi ikut merecoki dan membuatku pusing karena konsentrasiku terus-terusan diganggu olehnya. Berbanding terbalik dengan penampilannya yang sangat rapi, kelakuannya tak jauh dari Yuda, yang seakan tak lelah berceloteh panjang lebar persis seperti mulut perempuan."Iya, cantik banget. Mirip banget sama Ma … ups! " Ucapan anak itu terhenti entah karena apa dan langsung menyalamiku dengan sopan, yang namanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-17
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 63

    Bab 63"Ayo dimakan lagi kuenya, kamu pergi sampai buat Amara sedih, lho." Aku tersenyum canggung pada lelaki yang duduk santai di sampingku dengan tatapan ke depan. Aku mengangguk kaku. Perasaan hormat yang tadi sempat terpatri di hatiku seketika berganti dengan rasa lain, canggung dan tak menyangka karena terkejut atas perlakuannya tadi yang meraih paksa ponselku dan langsung bicara pada Yuda. Hal yang tak pernah kulakukan seumur hidupku, bahkan ketika menikah dengan Mas Agung. Itu hal yang tak sopan menurutku apalagi kami tak kenal dekat.Di samping kananku ada Amara yang bergelayut manja dan sesekali menyandarkan kepalanya di lenganku. kuusap rambut panjangnya yang dikepang ala Anna dalam serial frozen. "Tante Indira akan sering datang berkunjung dan menemuiku, kan?" Kulihat binar di wajahnya saat bertanya. Tapi mana mungkin aku mengatakan 'iya'. Urusanku sudah selesai setelah pesanan kue diambil pemiliknya, sedangkan kedatanganku ke tempat ini a

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-18
  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 64

    Bab 64"Mbak!!"Aku langsung menoleh ke sumber suara. Yuda berdiri di sana dengan dada naik turun seperti habis berlari jauh karena kelelahan."Yuda, kamu kesini?"  Kulirik sekilas Andreas yang terdengar mendecih dengan tatapan aneh. Jelas lelaki itu seperti tak suka melihat Yuda datang. Bahkan aku sampai bergidik melihat senyum yang terpatri di wajahnya. Senyum itu seperti seringai yang mematikan. Entahlah sejak bersamanya di rumah ini, lelaki itu seperti menyimpan suatu rahasia."Mbak, ayo kita pulang." Yuda mendekat dan hampir mendorong kursi roda yang kududuki. Ketika sura di belakang kami berseru."Pintar juga kamu menemukan alamat rumahku." Lelaki itu berdiri dan mendekat ke arah Yuda masih dengan memainkan gelas berkaki di tangannya. Minuman warna merah itu langsung bergoyang akibat putaran seirama.Aku masih diam di tempatku dan belum beranjak. Melihat Yuda dan Andreas bergantian. Amara, entah kemana gadis kecil itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19

Bab terbaru

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 101

    Bab 101Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, keadaanku mulai sedikit membaik. Rasa nyeri di punggung tidak terlalu terasa sekarang. Meskipun masih tidak bisa bergerak bebas. Tapi karena perawatan yang maksimal, aku pun cepat pulih.Yuda juga semakin perhatian padaku. Pria itu setiap waktu selalu datang dan menjalankan kewajibannya. Pagi-pagi Yuda akan pulang ke rumah untuk mengurus anakku, siangnya mengurus pekerjaan hingga sore, dan malamnya dia akan menemani sambil bercerita tentang kesehariannya dalam mengurus bisnis kuliner miliknya, serta mengecek toko kue milikku. Sikapnya yang periang dan suka bercanda mampu membuatku tersenyum tiap waktu. Yuda juga kerap kali menceritakan apa saja kejadian yang lucu. Aku selalu tersenyum saat melihat kebahagiaan terpancar dari matanya. Rasa benci dan sakit hati yang sebelumnya hadir, sirna begitu saja, setelah mendengar pengakuan dan penjelasannya. Pria itu, benar-benar tidak bersalah dan dia sudah mengatakan semuanya. Dan aku per

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 100

    Bab 100Mini POV YudaKutatap layar ponsel yang terus-terusan menyala. Panggilan dan pesan terus masuk beruntun dari orang yang sama. Yanti.Entah harus dengan cara apalagi aku menghindari dan menjauhkan dia dari kehidupan kami. Langkahnya yang bersih tanpa jejak membuat pihak kepolisian kesulitan untuk menangkapnya. Kalaupun dia berhasil ditangkap, entah bagaimana caranya hingga wanita itu bisa berkeliaran dengan bebas di luar sana. Meski kuduga ada pihak dalam yang ikut serta membantunya kepergiannya. Bukan hanya saat di lapas, bahkan saat di rumah sakit saja dia bisa melarikan diri entah bagaimana caranya.Saat itu memang kebodohanku, yang mau saja bicara berdua dengannya. Setelah ayah dan ibunya terus meminta untuk datang ke rumah sakit. "Lepaskan Indira, Yuda. Ayo kita menikah. Aku akan menjadi wanita yang baik, dan akan kupastikan kamu lebih bahagia bersamaku.""Kau sudah gila. Sekian lama aku menunggunya dan sekarang hampir kudapatkan, jadi mana mungkin aku akan melepaskannya

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 99

    Bab 99Aku tertegun di tempatku. Tak menyangka dengan pesan yang kubaca barusan. Apakah Yanti sengaja melakukannya atau dia hanya menakut-nakutiku, karena dia masih belum rela jika Yuda sudah menikah denganku. Tapi jika dipikir-pikir, bukankah beberapa saat lalu pria yang sudah menjadi suamiku itu juga tengah berkirim pesan dengannya. Aneh."Apa yang kamu lihat?" Yuda mendekat dan mengambil alih ponselku. Keningnya langsung berkerut dan terlihat kesal setelah ikut membaca pesan yang masuk dari Yanti. Dari sini saja bisa kulihat jika pria itu ikut marah padanya."Kamu tidak mungkin percaya dengan apa yang dikatakan wanita itu, bukan?" ujarnya dengan wajah sendu. Sepasang manik coklat gelap itu memindai wajahku dengan seksama. Aku memilih duduk menyamping di tempat tidur sambil menunduk."Ayolah, Mbak. Jangan pernah percaya pada kata-kata yang belum jelas kebenarannya!" "Hari ini aku lelah sekali. Bisa tolong matikan lampunya?" ujarku sambil membelakanginya dan menutupi seluruh tubuhk

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 98

    Bab 98Akhirnya resepsi itu selesai juga, ketika waktu menunjukkan hampir tengah malam. Para undangan yang datang paling akhir didominasi oleh rekan satu profesi dan juga teman-teman Yuda. Dan mereka tampak mengobrol lama sekali.Adi, ibu dan keluarga yang lainnya sudah pulang tepat pukul sembilan malam tadi, mengingat putraku itu sudah merasa mengantuk dan tidak mau tinggal, meskipun Yuda mengatakan tidak masalah jika Adi ingin menginap di kamar yang sama dengan kami. Tapi tentu saja ibu dan yang lainnya melarang. Bahkan sebelumnya mereka semua menggodaku, dengan alasan tidak ingin diganggu, padahal itu tidak benar sama sekali. Lagipula pernikahan ini bukan karena mengejar nafsu yang itu.Aku terlebih dahulu masuk ke dalam kamar yang telah disiapkan sebelumnya. Ruangan ini sudah dipenuhi dengan hiasan serta taburan bunga mawar merah di atas tempat tidur juga dua handuk yang dibentuk seperti angsa dengan posisi saling menghadap. Aku menghela nafas berat, membayangkan apa yang terja

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 97

    Bab 97Yuda tampak gagah saat berdiri bersisian di sampingku dengan wajah bahagianya. Sesekali pria itu melirik ke arahku, tapi tetap kuabaikan. Meski aku tersenyum di depan para tamu, nyatanya ketika melihat sosok pria yang sekarang telah menjadi pendamping hidupku ini, hatiku kembali tersayat pedih.Bayangan bibir merahnya beradu dengan bibir Yanti waktu itu, terus membayang di pelupuk mata."Sepertinya kamu masih nggak percaya padaku, Indi." Pria itu berbisik tepat di telinga. Aku mengerjap sadar kala Yuda mengangsurkan air mineral. Kali ini dia tidak memanggil dengan sambutan 'Mbak' lagi. Mungkin karena sekarang aku telah resmi menjadi istri sah-nya.Meski sebenarnya hari ini tidak bisa kubayangkan. Betapa aku telah menikahi dengan seorang pria yang sebelumnya telah melakukan perbuatan yang menurutku sangat menjijikan itu dengan mantan adik iparku sendiri.Aku mengacuhkan perkataannya, saat para tamu undangan kembali mendekat ke arah kami. Memberi doa restu, sekaligus memberi sel

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 96

    Bab 96Akhirnya sampai pada di hari H. Pernikahan itu tetap digelar karena tak mungkin membatalkannya begitu saja. Mengingat undangan sudah dicetak, catering dan gedung serta pakaian khusus sudah dipersiapkan dengan baik. Maka atas permintaan keluarga besar Yuda dan Bu Dewi sendiri, mereka sengaja datang ke rumah untuk membujukku untuk melakukan kesepakatan."Aku setuju, tapi kumohon agar tidak bertemu dengan Yuda sampai hari H. Bahkan aku tak mau melihatnya di sekitar rumah dan tempat kerjaku. Aku perlu waktu untuk menata hatiku, walau bagaimanapun aku tidak siap bahkan untuk mendengar penjelasan serta permintaan maaf darinya," ucapku waktu itu pada mereka. Kulihat perubahan di wajah Bu Dewi yang sedikit terkejut. Mungkin tidak menyangka dengan permintaanku yang di luar nalar itu. Bagaimana mungkin aku akan menikahi pria itu, namun tidak ingin melihatnya sampai waktu yang ditentukan tiba.Bu Dewi mengangguk dan mencoba untuk memahami permintaanku."Aku tahu, mungkin kamu berat untu

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 95

    Bab 95Aku terus berlari melewati lorong demi lorong di rumah sakit yang bertingkat ini. Rasanya terasa sangat jauh sekali bahkan untuk sekedar ingin cepat sampai dan menginjakkan kaki ke lantai bawah. Sengaja aku tidak masuk ke dalam lift karena posisinya tertutup. Pasti akan sangat lama menunggu. Dan aku tak ingin berlama-lama di tempat itu, mengingat Yuda terus menyusul di belakang dengan suaranya yang membuatku tidak tahan.Aku tidak menyesali perbuatannya bersama dengan Yanti. Hanya saja kenapa aku mesti melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Adegan itu terlihat sangat menyakitkan. Bayang-bayang Mas Agung dan Zahra berkelebatan di pelupuk mata, ketika mereka berdua melakukan hal yang sama, persis di depan mataku. Saat aku melihat keburukannya di rumah ibu mertua, waktu pertama kali aku bertemu dengan pasangan selingkuh itu.Ya Tuhan, kenapa aku harus melihat adegan panas mereka berdua sekarang, tepat ketika pernikahanku bersama dengan Yuda sudah di depan mata."Mbak, tunggu Mb

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 94

    Bab 94Masuk ke salah satu rumah sakit terbesar di tempat ini. Aku mengikuti jejak langkah Yuda yang berjalan di depanku, menuju ke sebuah tempat informasi pasien. Setelah mendapat petunjuk, kami langsung melewati lorong dan naik beberapa lantai ke atas."Kamu yakin masih mau ikut?" Aku mengangguk siap. Butuh sedikit usaha tadi, agar Yuda mau membawaku ke tempat ini."Jangan cemburu jika nanti wanita itu mengatakan apa-apa padaku, ya. Karena aku sudah mengingatkanmu.""Sebagai calon istrimu, aku harus menjaga calon suamiku dengan baik. Aku nggak bisa janji. Jika nanti Yanti berbuat macam-macam padamu, tentu saja aku akan membalasnya. Aku tidak akan memperdulikan meskipun dia mantan adik iparku, karena dia pun sudah mencoba menyakitiku berulang kali. Dan kali ini, aku tidak bisa membiarkannya lagi!"Yuda mengusap kepalaku sambil tersenyum simpul. "Kamu harus banyak bersabar dan menahan amarahmu, jika tidak, maka bukannya tenang malah Yanti akan semakin dendam kepadamu.""Dan dia sudah

  • Terungkapnya Kebiasaan Buruk Suamiku   Bab 93

    Bab 93[Mbak, kamu harus hati-hati karena Yanti bunuh diri di penjara dengan cara mengiris urat nadinya. Perempuan itu berada di rumah sakit sekarang. Dan bukan tidak mungkin dia akan kabur mengingat dia memiliki seseorang yang selalu mendukung rencana jahatnya.]Kutatap pesan dari Zahra barusan dengan mata mengerjap tak percaya. Wanita sekasar dan seegois Yanti berani melakukan tindakan bunuh diri. Benar-benar tidak dapat kupercaya.Pesan itu langsung aku kirimkan kepada Yuda yang seketika berubah menjadi centang biru, tanda pria itu telah membuka pesanku. Tak lama kemudian, terlihat ketikan di layar paling atas, dan seketika menampilkan pesan balasan darinya.[Kalau begitu kamu harus berhati-hati, Mbak. Jangan bepergian kemanapun tanpa seizinku. Jika pun ada kepentingan mendesak, atau kamu harus pergi ke toko, maka aku sendiri yang akan mengantarmu.] Aku tersenyum tenang. Cukup lega mendengar sarannya. Pria itu memang sangat bertanggung jawab dan sepenuh hati memperhatikanku.Kusim

DMCA.com Protection Status