Share

BAB 92

"Bisakah kau tanya Paman dulu?"

"Baiklah, akan kucoba."

Jack mencoba menghubungi Paman Wiston dan mereka melakukan panggilan video.

[PESAN PAMAN WISTON]

[Paman, bisakah aku menelponmu?]

[Ada apa?]

[Hanya ingin bicara sesuatu.]

[Baiklah, sebentar saja.]

"Sayang, ternyata paman belum tidur." ucap Jack--menelpon Paman Wiston.

[TELEPON PAMAN WISTON]

"Halo Paman Wiston?"

"Halo! Astaga, ternyata kau anak cantik, bagaimana kabarmu nak??"

"Aku baik-baik saja, Paman juga sehat kan?"

"Iya Paman sehat, kenapa kalian menelponku?"

"Memangnya tidak boleh? Kami merindukan Paman."

"Boleh ... termasuk keponakan yang sombong itu juga merindukanku tidak?"

"Hahaha..."

"Istriku saja yang merindukanmu, aku tidak..."

"Hahaha, jangan begitu, ini Pamanmu!"

"Oh ya Paman, aku dan istriku besok lusa akan pergi ke Berlin."

"Ternyata kalian baru akan berbulan madu? Baiklah, asal kalian hati-hati."

"Pasti, kami hati-hati Paman."

"Jangan lupa, kalian di sana kabari Paman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status