Share

Pembalasan

Author: Rasyidfatir
last update Huling Na-update: 2025-03-24 20:24:03

"Sepertinya orang tua kamu tidak cukup baik mendidikmu. Wanita yang kamu hina sedari tadi itu adalah istriku!" jelas Hisyam. Suaranya keras dan lantang, hingga semua orang yang hadir di sana tercengang di buatnya.

"Tunggu .... Bapak bilang Zahra ini istrinya Pak Hisyam?" tanya Risa tak percaya. Begitu juga dengan Pak Ali atau para pejabat kampus yang hadir di acara itu.

"Saya yakin, dia pasti istri simpanan kan!" ejek Risa.

Plak!

Sebuah tamparan keras melayang ke pipi Risa hingga memerah. Tamparan itu di lakukan bodyguard Hisyam.

"Aku tidak ingin mengotori tanganku dengan menampar bocah ingusan sepertimu. Tapi mulutmu sudah keterlaluan, kau pantas menerimanya!" ucap Hisyam.

"Tetap saja Zahra wanita tidak benar, ia melakukan berbagai cara untuk memenangkan lomba ini!" Risa masih saja ngoceh tak karuan. Ia tidak terima sekaligus iri Zahra menjadi istri pengusaha paling kaya raya di kota.

"Dia istri sahku, aku tidak pernah menganggapnya simpanan!" Hisyam makin berang menjawab perkataan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Suherni Erni
untung zahra langsung lari , selamat deh dari abie
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Terpesona Papa Mertua   Marah Atau Berterima Kasih

    Hisyam sengaja mengosongkan isi rumahnya. Tidak ada pelayan di sana, hanya ada dirinya. Tentu saja semua makanan sudah tersakiti sempurna. Ia tahu istri kecilnya itu pasti sangat lapar setelah kejadian tidak menyenangkan menimpanya.Zahra masuk ke dalam rumah, dia heran mengapa tampak sepi tidak seperti biasa nya. Ia langsung masuk ke dalam kamar karena kelelahan. Namun pada saat membuka pintu kamarnya dia kaget karena Hisyam sudah menunggu di dalam."Om, kok di sini. Kamar Om kan di sana," ucap Zahra panik. Hampir saja dia melepas bajunya sembarangan. Untung saja dia sempat melihat pantulan wajah Hisyam di cermin."Dimanapun, semua kamar milikku," kata Hisyam. Ia mendekati Zahra membuat gadis muda itu kikuk. Susah payah dua pergi menghindari Hisyam sekarang pria itu justru berdiri di hadapannya."Aku mau istirahat. Om pergilah ke kamar Om sendiri," ucap Zahra setengah memohon.Tangan kekar Hisyam meraih pinggang Zahra, membuat tubuh gadis cantik itu meremang. "Setelah apa yang aku la

    Huling Na-update : 2025-03-25
  • Terpesona Papa Mertua   Di ajak Ke Pesta

    Zahra bungkam setelah Hisyam mengucapkan perkataan sebelumnya. Yaitu ada wanita lain yang sudah mengisi hatinya. "Gila dia senyum-senyum aja, gak tau hatiku sesakit ini," batin Zahra bermonolog."Zahra, nanti sore ada pesta peresmian cabang perusahaanku. Apa kamu mau ikut mendampingiku?" ajak Hisyam.Zahra terdiam sesaat, membayangkan suasana pesta itu pasti banyak yang datang dari kalangan para pengusaha terkenal. Kalau dia ada di sisi Hisyam pasti menimbulkan pertanyaan.Zahra belum siap menghadapi pertanyaan mereka mengenai status dirinya. "Enggak Om, aku pingin di rumah saja," jawab Zahra.Kecewa iya, tapi Hisyam tidak bisa memaksa. Terlebih akhir-akhir ini sikap Zahra kembali acuh. Ia tidak mengerti apa yang di pikirkan istrinya. Menikah dengan gadis kecil membuatnya main tebak-tebakan. "Oke, kalau kamu berubah pikiran. Nanti bilang ya, aku sudah siapin baju pestanya."Hisyam masih sabar menunggu Zahra berubah pikiran. Ia berharap Zahra mau menemaninya. Meski sebenarnya, sejak

    Huling Na-update : 2025-03-25
  • Terpesona Papa Mertua   Siapa Zahra

    Abie terkesiap kaget mendapati gadis yang di carinya justru ada di samping Papanya. Semua juga berbisik-bisik sekaligus bertanya-tanya mengenai posisi Zahra.Zahra sedikit takut, namun Hisyam menggenggam tangannya erat. Mencoba meyakinkannya meski tanpa kata-kata.Semua mata tertuju pada mereka, pasangan serasi meski berbeda generasi. Zahra memakai gaun tertutup tetap saja terkesan cantik dan elegan. Tanpa sadar warna yang di pakai hampir senada dengan setelan jas yang di kenakan Hisyam.Seorang pelayan memberikan nampan berupa gunting berpita. Hisyam mengambil gunting itu dan memotong pita peresmian. Semua bertepuk tangan menyambut di bukanya perusahaan baru yang merupakan cabang dari perusahaan Hisyam. Abie ikut bertepuk tangan tapi bibirnya melongo heran. Bagaimana Zahra bisa berada di posisi sedekah itu dengan papanya. Sebenarnya apa hubungan mereka?"Kalau boleh tahu siapa wanita di samping Anda Pak Hisyam?" tanya salah seorang wartawan."Dia ..."Hisyam memandang Zahra sejenak

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Terpesona Papa Mertua   Menjauhkan Zahra Dari Abie

    Selama beberapa saat Abie terpaku memandang Zahra. Wanita yang selama ini di tolaknya salam pernikahan justru sekarang dia inginkan. Andai saat itu Abie lebih teliti lagi tidak terburu-buru, mungkin Zahra sekarang sudah menjadi istrinya.Zahra tengah sibuk menata makanan untuk sarapan pagi. Hari ini dia libur, lumayan bisa membantu Mbok Siyem memasak di dapur untuk menyiapkan sarapan. Tidak biasanya Abie bangun lebih awal, tentu saja dia tidak ingin melewatkan momen bertemu Zahra. "Pagi Ma, cantik banget hari ini," puji Abie. Sementara Zahra merasa risih di panggil Mama oleh Abie. Ia terdiam tidak menjawab sapaan Abie. Rasanya hatinya masih kesal setelah tahu ternyata pria yang baru di kenalnya itu adalah mantan calon suami yang pernah di jodohkan dengannya dulu."Aku bantu ya nata piringnya," seloroh Abie tidak tahu malu. Gerah mendengar perkataan Abie yang menyebut dirinya Mama ia langsung menatap tajam ke arah Abie. Tak rela rasanya kalau dirinya yang masih muda di panggil Mama.

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Terpesona Papa Mertua   Membeku Di Kamar

    Hari sudah mulai gelap, keduanya sudah kembali dari pantai membersihkan diri. Hisyam tersenyum saat Zahra memakai pakaian tidur. Ia kelihatan menggemaskan dengan bajunya yang bergambar boneka. Sementara kepala Zahra masih di balut hijab. Meski memakai pakaian yang longgar tetap saja terlihat cantik.Hisyam sudah tidak sabar menunggu saat itu tiba. Ia pura-pura berbaring di ranjang memasang muka kelelahan. Terpaksa dia mengakali Zahra. Hanya dengan cara itu gadis itu peka dan lebih perhatian padanya."Om balik badan dulu," ucap Zahra. Otomatis kayak boneka di remot, tubuh Hisyam langsung berbalik tengkurap. Pikirannya sudah berselancar kemana-mana. Membayangkan jari-jari lentik Zahra memijat punggungnya. "Om, badannya gede. Kayaknya jariku nggak kuat kalau mijit langsung. Boleh kan aku pakai alat bantu?" tanya Zahra."Terserah kamu saja. Yang penting pegel-pegelku hilang," kata Hisyam pasrah. Meski ia tidak tahu apa yang akan di gunakan Zahra. Daripada aksi pijat memijatnya tidak jad

    Huling Na-update : 2025-03-26
  • Terpesona Papa Mertua   Masih Bulan Madu

    Tak ada yang terjadi semalam, Zahra masih bergulat dengan selimutnya setelah sholat subuh. Sementara Hisyam sibuk dengan laptopnya memeriksa laporan dari Candra asisten pribadinya. Ingin dia mengabaikan semua pekerjaan itu. Namun acara bulan madu termasuk acara dadakan gara-gara ada Abie. Jadi banyak pekerjaan yang mesti harus di selesaikan."Om, kita pulang aja yuk," suara Zahra terdengar dari balik selimut.Hisyam terdiam sejenak menghentikan aktifitas di laptopnya. Tangannya berhenti mengetik, menyimpan data-data itu sebelum mematikan laptopnya. Ia mendekati istri kecilnya, menyibak selimut tebal yang membungkus tubuh Zahra."Kamu bosan di sini?" tanya Hisyam."Enggak, aku cuman nggak enak. Om kayaknya banyak kerjaan," balas Zahra. Manik matanya menatap ke arah Hisyam yang tengah duduk di hadapannya."Tidak usah kamu pikirkan. Ayo kita keluar jalan-jalan lagi," ajak Hisyam.Zahra menggeleng. Ia memiringkan tubuhnya menghadap ke dinding. Tiba-tiba pria tampan itu ikut berbaring mir

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Terpesona Papa Mertua   Abie Frustasi

    "Jadi kan buat anaknya tiap hari," goda Hisyam. Ia hendak merangkul Zahra tapi gadis cantik itu justru menepis tubuhnya."Ih ... Om ke ger-an deh. Kalau bukan karena temen Om yang tingkahnya berbau pelakor aku pasti udah duduk anteng aja," ucap Zahra membela diri."Itu tandanya sayang.""Ya enggak juga, aku mempertahankan harga diriku sebagai istri kok. Mentang-mentang tampangku bocil gini mau di ejek semaunya," gerutu Zahra.Hisyam hanya geleng-geleng kepala. Seperti biasa kalau dari pantai dia pasti ke kamar mandi untuk membersihkan diri lagi. Pasalnya tubuh terasa lengket kalau tidak langsung mandi. Pagi dah mandi siang mandi lagi pokoknya kayak lumba-lumba si Om ini.Zahra cukup bosan karena dia dari tadi menunggu Hisyam mandi tidak kelar juga. "Ini Om sedang luluran ato ngapain sih. Lama banget mandinya kayak cewek," gerutu Zahra.Ia hendak mengetuk pintu kamar mandi tapi kaget bukan main karena tiba-tiba kepala Hisyam nongol separuh dari balik daun pintu."Astagfirullahhaladzim

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Terpesona Papa Mertua   Abie Frustasi

    Sepulang dari bulan madu Hisyam segera bergegas menemui Abie. Ia yakin putranya itu keras kepala dan tidak mau makan. Namun pada saat dia membuka pintu kamarnya, Abie tidak ada di tempat."Dimana dia?" Seorang pelayan mendekati Hisyam seolah ada sesuatu uang ingin di beritahukannya."Maaf Tuan. Tuan muda sudah di bawa ke rumah sakit karena tubuhnya terus melemah tidak mau makan," terang ARTnya. Zahra ikut kaget mendengarnya."Kenapa aku tidak di beritahu?" Hisyam geram karena tidak ada yang memberitahunya sama sekali."Maaf Tuan, kejadiannya begitu cepat. Kami hendak memberitahu Tuan tapi Tuan sudah datang lebih dulu." Pelayan itu menjelaskan sembari menundukkan kepalanya. Bibirnya bergetar takut kalau Hisyam marah besar dan menecatnya."Ya sudah, nanti aku akan kesana," pungkas Abie. Ia pun mengajak Zahra untuk beristirahat di kamarnya. Awalnya, Zahra memasuki kamarnya sendiri. Namun karena tidak tega pada Hisyam dia memilih tinggal di kamar Hisyam saja."Om tidak apa-apa?" tanya Z

    Huling Na-update : 2025-03-30

Pinakabagong kabanata

  • Terpesona Papa Mertua   Abie Dan Perempuan Yang Di Temukannya

    Pelukan hangat di sambut Aysel manakala Meta sudah pulang dari rumah sakit. "Ma, akhirnya Mama pulang juga," peluk Aysel.Rasa rindu tak terbendung di hati Aysel. Gadis kecil itu melirik Alex yang masih saja berdiri lemah di belakang Meta. Segera Aysel melepaskan diri dari pelukan Meta. Dia mencoba memberanikan dirinya mendekati Alex.Aysel menatap Omnya dengan mata berkaca-kaca, isak tangisnya tertahan di tenggorokan. "Om, maafin Aysel. Udah buat Om kecelakaan," katanya dengan suara yang bergetar, penuh penyesalan.Alex menghampiri dengan langkah ringan, senyum lebar menghiasi wajahnya yang lega. Ia merentangkan kedua tangannya, seolah menawarkan pelukan hangat. "Om sudah memaafkan kamu, Sayang," ucapnya seraya matanya berbinar penuh kelembutan. Dan sedikit ragu Aysel mendekat masuk dalam pelukan Alex. Pria tampan itu mengusap rambut Aysel yang harum aroma shampo. Dalam hati Alex merasa lega. Berkat kecelakaan itu hati Aysel yang semula beku kini telah mencair."Meta mengulurkan tang

  • Terpesona Papa Mertua   Minta Maaf

    Meta yang akhirnya sampai di sekolah Aysel segera dengan langkah terburu-buru hendak menemui Aysel. Ia memasang senyum penuh kelegaannya setelah mendapati putri semata wayangnya masih menunggu duduk di bangku kecil. Berdiri di sampingnya guru dan orang suruhan Alex. Menyadari kehadiran mamanya Aysel langsung berteriak."Mama!" segera Aysel berlari ke arah Meta dan menghambur dalam pelukannya. Alex sengaja tidak ikut masuk karena di cegah Meta. Ia belum siap kalau Aysel ngambek lagi. Meta meminta agar Alex bersabar sampai Aysel menerimanya.Pelukan hangat, cipika-cipiki pun terjadi. Aysel rindu sekali mamanya."Mama kok lamaaa ... sekali. Teman-teman udah pulang semua," celoteh Aysel."Maafin Mama Sayang. Besok Mama usahain agar lebih cepat jemputnya," sesal Meta. Untuk kesekian kalinya terpaksa dia berbohong. Dia akan jelaskan nanti kalau sudah di rumah.Di bahu jalan mobil Alex terparkir di sana. Ia memantau dari kaca mobil Aysel dan Meta sudah keluar dari halaman sekolah. Alex pun t

  • Terpesona Papa Mertua   Rindu

    Alex menarik tubuh Meta. Ia sudah cukup menahan diri karena Meta sepertinya menghindarinya. Ada apa gerangan dengan Meta. Alex merasa tidak ada kesalahan yang di perbuatnya.Nafas Alex memburu mengusap wajah perempuan itu perlahan. Meta melipat bibirnya ke dalam, tubuhnya memanas. Rasa cemas terpancar di wajahnya. Ia terjebak bagaimana bisa Alex menemukannya. Bukan di rumah, Meta sedang mengadakan kunjungan di perumahan yang baru di kembangkannya. Ia ingin mengecek desain interiornya. Tak ada siapapun di sana kecuali dirinya dan Alex.Tadi seorang karyawannya mengatakan kalau ada pembeli baru. Dan sialnya, ternyata Alex yang mengatur semua rencana itu agar bertemu."Meta, katakan mengapa kau menghindariku? Hemm?" Jari tangan Alex menyisir helai rambut Meta.Meta bergerak mundur. Sayangnya, Alex menarik pingganggnya ke dalam pelukannya. "Lex, ini tidak benar," lirih Meta."Aku tidak bisa sedikitpun jauh darimu. Aku mau menikahimu sekarang," kata Alex."Sekarang? Kamu jangan gila, Lex.

  • Terpesona Papa Mertua   Merasa Bersalah

    Di dalam kamar Hisyam belum juga beranjak dari sisi istrinya. Hampir tiga puluh menit lamanya dia menatap wajah cantik istrinya yang tengah terlelap. Sesekali dia mengusap pipi putih Zahra. Kemudian berganti merapikan anakan rambut menyembunyikannya di belakang telinga.Aksi random Hisyam membuat Zahra terganggu. Ia mengerjapkan matanya. Lalu membuka matanya perlahan. Wajah tampan itu tersenyum padanya."Sayang, udah baikan belum?" tanya Hisyam lembut."Sedikit," jawab Zahra yang memang masih lemah. Hisyam langsung memasang mode wajah bersalah. Gara-gara hasratnya yang terlalu tinggi membuat istrinya sakit."Maaf, lain kali aku akan menahan diri. Demi bayi kita," lirih Hisyam. Wajahnya sayu saat mengatakannya. Membuat Zahra tidak enak hati."Om, nggak usah pikirin itu. Kan sama-sama enak. Om, nggak usah ngerasa bersalah gitu," hibur Zahra mengumbar senyum manisnya."Iya, tapi Om janji akan lebih hati-hati lagi," ulang Hisyam. Ia tidak ingin membahayakan kondisi bayinya. Demi Zahra, de

  • Terpesona Papa Mertua   Maafin Mama

    Meta jongkok di hadapan Aysel dan berniat memeluknya."Aysel, dengerin Mama Sayang. Mama tidak pernah mengabaikan Aysel. Akhir-akhir ini Mama banyak masalah yang harus di selesaikan," bujuk Meta.Namun Aysel justru lari ke dalam kamar menepis tangan Meta.Alex tahu Meta terluka dengan kelakuan putrinya. Di tambah lagi akhir-akhir ini hari-harinya begitu berat menghadapi sidang perceraianmnya dengan Reno. Tidak mungkin juga ia cerita pada Aysel kalau sebenarnya dirinya dan Reno sudah cerai. Ia takut kalau Aysel belum bisa menerima. Meski dulu Aysel pernah cerita padanya kalau lihat papanya selingkuh. Meta takut Aysel belum rela melepas kepergian papanya. Buktinya dia marah-marah waktu dirinya datang bersama Alex."Maafin Aysel ya Lex. Dia cuma anak kecil. Nanti aku akan bicara padanya pelan-pelan," kata Meta."Tidak apa-apa. Wajar kalau Aysel bersikap demikian. Dunianya sekarang hanya ada kamu. Dia mungkin butuh perhatian. Sebaiknya aku pulang dulu. Kamu temani Aysel. Nanti dia pasti ak

  • Terpesona Papa Mertua   Penolakan

    "Tadi Reno mengamuk di kantor.""Aku terpaksa membohonginya kalau perusahaan itu sudah aku beli. Agar dia tidak menginjakkan kaki di sana," terang Alex.Pengakuan Alex membuat Meta menunduk sebentar kemudian ia mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Lakukan saja yang menurutmu benar. Maaf kalau aku ngrepotin kamu," kata Meta."Jangan berkata begitu, susah payah aku menemukanmu. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku akan melindungimu dari bajingan yang bernama Reno!" ucap Alex tegas.Meta tersenyum getir. Harusnya Reno yang berbuat demikian bukan orang lain. Sepanjang hidupnya bersama Reno ia tidak pernah merasakan cinta yang tulus dari pria itu.Alex memberanikan diri mengambil tangan Meta hingga membuat perempuan itu tersentak kaget."Lex, kamu mau apa?" Melihat Alex tiba-tiba bersimpuh di hadapannya."Aku mau jadi ayahnya Aysel. Aku ingin menghapus semua kesedihan di matamu menjadi kebahagiaan," kata Alex."Lex, ini terlalu cepat. Aku ... aku belum bisa. Lagian surat perce

  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Lagi di Perusahaan Sendiri

    Citra menemui Reno di depan hotel seperti yang telah di janjikan. Ia senang sekali karena tidak perlu luntang-lantung mencari tempat tinggal. Teman-temannya tidak ada yang mau menampungnya. Untung saja uang penjualan tas masih ada. Sehingga dia putuskan untuk menginap di hotel. Citra pikir setelah bertemu Reno kehidupannya jauh lebih baik. Reno pasti membelikannya rumah baru atau apartemen. Namun Citra heran mengapa Reno datang memakai jasa taksi tidak menggunakan mobil mewahnya."Om kok pakai taksi?" tanya Citra heran."Iya Sayang, tadi istriku sempat curiga jadi aku pakai taksi aja biar tetap bisa nemuin kamu," bohong Reno.Citra yang percaya kebohongan Reno menyambut suka cita kedatangannya."Akhirnya Om datang juga," sambut Citra sumringah. Ia sama sekali tidak curiga kalau Reno sekarang sudah kere.Tak biasanya Reno yang biasanya bersikap mendominasi kelihatan bahagia bertemu Citra. Ia berharap bisa tinggal bersama Citra di hotel untuk sementara ini."Om juga kangen kamu, Sayang,

  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Meta

    "Oh, ya. Kamu tidak pernah tanya padaku kenapa aku tidak mau melayanimu. Itu karena aku jijik bersentuhan denganmu. Entah sudah berapa wanita yang kau sentuh. Jadi, tidak usah beralasan sok suci seolah kamu tidak pernah selingkuh dengan siapapun!" jelas Meta.Selama ini dirinya sudah cukup banyak bersabar. Sekarang saatnya dia bangkit membuang seseorang yang selama ini membuat hatinya terluka. Ia merasa bersalah pada Winda sahabatnya. Mengapa dulu menjalin hubungan diam-diam di belakang Winda. Dan kini dia tahu betapa menderitanya di selingkuhi. Ternyata harta yang di miliki bukan sumber kebahagiaan. Punya suami yang tidak setia juga bisa menjadi masalah terbesar dalam hidupnya. Hanya saja Meta tidak seperti Reno yang genar selingkuh. Dia hanya mencintai Reno sehingga menerima tawaran pernikahan dari Reno kala itu.Kini cinta yang dulunya begitu besar lama-lama terkikis berubah menjadi kebencian karena ulah Reno sendiri."Meta Sayang, aku janji akan berubah. Aku minta maaf. Katakan ka

  • Terpesona Papa Mertua   Selingkuh Dengan Reno

    "Gimana istri Om di rumah? Apa tidak menaruh curiga kalau kita sering bertemu?" tanya Citra nggelendot di lengan Reno."Dia terlalu sibuk dengan putri kami dan pekerjaannnya. Ia tidak akan sempat berpikir kalau aku punya kamu," jawab Reno menjawil dagu Citra mesra.Citra langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Reno. Tanpa menunggu lama mereka langsung beradu bibirnya. Reno yang masih memakai jas kerja langsung melepas jasnya ke lantai. Sementara Citra menyodorkan tubuhnya yang sudah setengah polos ke dada bidang Reno.Seperti biasa perbuatan menjijikkan itu pun terjadi. Mereka berbagi peluh bersama dan keduanya sama-sama gila hubungan tanpa status yang halal itu. Tanpa di sadari dari balik pintu ada seorang pria yang berdiri merekam kegiatan mereka. Andai tidak berpikir waras mungkin dia sudah menendang pintu itu dan menghajar pria itu habis-habisan.Sebelumnya Abie sudah curiga kenapa Citra selalu pulang pagi dalam keadaan kelelahan. Dari pertengkaran tadi pagi ia tahu kalau C

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status