Valeyrie mengendus-endus makanan yang ada di hadapannya. Uang miliknya sudah habis tak bersisa karena dia sudah menghabiskannya untuk biaya ayahnya.Stok makanannya habis dan dia tidak bisa melakukan apapun selain memakan makanan kemarin.Perutnya sudah keroncongan dan dia harus segera bekerja sebentar lagi jadi Valeyrie melakukan segala sesuatu yang bisa dia lakukan untuk makan makanan yang sedikit basi itu.Perutnya tidak menolak dan itu tidak mengejutkan Valeyrie. Selama ini dia sering memakan makanan yang sudah melebihi batas waktu, baginya itu normal.Dia makan dengan khidmat dan ketika jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan malam, Valeyrie bergegas pergi ke bar dan klub malam yang menjadi tempatnya bekerja.Sesampainya dia disana, Valeyrie bekerja dengan cermat dan hati-hati. Tepat pukul sebelas klub malam itu terlihat ramai pengunjung. Valeyrie dan Clare terlihat tertatih-tatih karena banyaknya pengunjung yang datang. Sebagian besar adalah mahasiswa yang ingin menghabiskan
Satu jam kemudian, Valeyrie disuruh pergi dari klub menuju hotel paling mahal di kota itu.Valeyrie hanya diberi nomer kamar dan ketika menyerahkannya para petugas disana seakan-akan memahaminya.Perjalanan di lorong hotel yang sepi itu membuat Valeyrie ingin sekali berbalik, kabur dan membatalkan niatnya.Ini semua salah, dia tidak seharusnya bekerja seperti ini. Dia tidak boleh menjalani pekerjaan ini.Ayahnya pasti kecewa, ibunya pasti akan marah. Tapi dia membutuhkan ini semua demi kehidupannya.Valeyrie butuh uang yang dijanjikan Rebecca. Valeyrie butuh uang itu untuk pengobatan ayahnya, uang hidupnya dan uang buku yang masih menggunakan uang kredit kuliahnya.Ketika petugas hotel mempersilahkan Valeyrie masuk, dia mendapati ruangan yang sangat luas dan kelasnya premium. Dia seakan-akan masuk ke dunia mimpi karena ruangan itu jelas ruangan paling mewah yang pernah dia masuki."Jadi kau hanya ingin berdiri di sana?" Suara laki-laki menghentikan pandangannya.Valeyrie tiba-tiba mera
Saat Rene tahu bahwa perkataan pria itu tidak main-main, dia sedikit takut pada apa yang akan terjadi beberapa jam ke depannya.Mata Rene tertutup lagi dan dia di gendong bak sebuah karung berisi padi, dia tidak tahu ke arah mana dan ke tempat mana tubuhnya akan di bawa.Pikiran tentang jual beli perdagangan manusia memenuhi otaknya, Rene memang tidak menangis tapi saat ini begitu dia tahu tentang pria yang dengan sombongnya menyuruh Rene ikut dengannya, dirinya tidak bisa membohongi hatinya bahwa dia ketakutan dan ingin meraung meminta tolong pada siapapun.Keadaannya yang mengenaskan jelas tidak akan sepadan dengan apa yang terjadi pada temannya Kate, tapi apakah Kate merasakan bagaimana hidup di ambang kematian seperti Rene?Kate tertembak, entah hidup atau mati tapi Rene masih hidup. Dia hidup tanpa bisa mengetahui apa yang akan terjadi lima menit selanjutnya.Rene hidup tapi tidak memiliki harapan hidup, untuk sesaat dia ingin posisi Kate berbalik padanya.Tubuhnya yang kecil dim
Lima bulan yang laluLeonard menyadari gadis yang dua hari lalu diajaknya tidur tidak pernah masuk kedalam kelasnya ataupun terlihat di sekitar kampus. Leonard tidak tahu apa yang salah dari gadis itu, bukankah gadis itu sama seperti gadis-gadis yang lainnya? Yang ingin menjual kehormatan mereka untuk uangnya?Biasanya Leonard tidak peduli pada gadis yang ditidurinya tapi saat ini dia merasa bersalah, dia bertanya-tanya apakah gadis itu terluka karenanya? Apakah ada yang salah dari gadis itu yang diakibatkan oleh kelakuan Leonard?Mata elangnya terus menerus mencari sosok itu hingga kelas miliknya berakhir, Leonard sepertinya kembali lagi ke masa-masa sulitnya dimana dia tidak bisa berkonsentrasi karena ibunya.Tidak.Gadis itu bukanlah seseorang yang sepenting ibunya. Gadis itu tidak penting bahkan jika Leonard membuatnya menderita.Mungkin Leonard hanya lelah karena dia tidak bisa tertidur dua malam terakhir ini. Atau mungkin Leonard memikirkan ucapan Anthony untuk segera pulang.Sem
"Katakan padaku apa yang akan kau lakukan dengan gadis itu?" Itu adalah kalimat sapaan yang sempurna. Kalimat yang datang dari adiknya yang sudah lama tidak bertemu dengannya."Tanyakan itu pada dirimu sendiri, Leon. Apa yang akan kau lakukan dengan gadis yang dibawa olehmu." Ucapan Anthony sepertinya berhasil membuat Leonard terdiam."Dia hamil anakku dan aku tidak bisa meninggalkannya sendirian.""Darimana kau tahu bahwa itu anakmu? Bisa saja dia membohongi mu agar kau mau membawanya kedalam kehidupan mu. Kau tahu resikonya kan? Dia bisa menghancurkan mu!" Nada tinggi yang digunakan oleh Anthony sepertinya membuat Leonard tidak merasakan apapun, buktinya Leonard hanya menggelengkan kepalanya."Kau tidak mengerti, tidak... Kau tidak akan pernah bisa memahaminya Anthony.""Ya. Itulah yang dikatakan oleh ayahmu padaku saat itu."Leonard menatap mata Anthony dengan tatapan sakitnya. "Jangan katakan apapun tentang pria itu.""Kau mencintainya? Dia membuatmu jatuh cinta kan?" Anthony tida
Tiga bulan yang laluValeyrie telah memutuskan, dia tidak akan kuliah lagi. Lebih baik baginya untuk fokus pada hidupnya yang saat ini sudah sendirian. Kuliah sudah tidak lagi menjadi prioritasnya dan Valeyrie juga tidak ingin memperjuangkan sesuatu lagi selain kehidupannya yang hampa ini. Sudah hampir dua bulan sejak ayahnya meninggal dan kejadian malam itu yang membuat Valeyrie tidak suci lagi.Valeyrie sudah berhasil berdamai dengan keadaanya saat ini, mungkin benar kata-kata dari sahabatnya bahwa yang Valeyrie lakukan hanya perlu merelakan dan berdamai. Itu baik untuk hidupnya, hatinya dan juga kebahagiaannya.Dan itu terbukti, Valeyrie sudah bisa lebih memahami makna hidup dan ini memang hidupnya.Valeyrie telah keluar dari universitasnya satu minggu setelah ayahnya meninggal. Tidak ingin terpaku dengan hidupnya yang menyedihkan, Valeyrie justru bangkit dan mulai memperbaiki semuanya. Rasa sakit akibat kehilangan telah membuatnya menyadari bahwa yang seharusnya dia lakukan selam
Tiga bulan yang laluSetelah keluar dari rumah sakit, Valeyrie tidak mengatakan apapun dia bahkan hanya terpaku bagaikan patung. Clare sudah berusaha bertanya kepadanya tapi Valeyrie tidak benar-benar secara gamblang memberikan jawaban kepada temannya itu.Jadi saat itu Clare tidak memaksanya, bahkan dia langsung pergi membeli makanan untuk Valeyrie. Valeyrie yang langsung ditinggal oleh Clare hanya menatap dirinya di cermin kamarnya.Pikirannya saat ini kacau, bagaimana caranya menyelesaikan semua ini? Dia bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat ini untuk hidupnya sendiri. Apalagi dengan kehadiran anak yang dikandungnya saat ini? Sudah dipastikan anak ini tidak akan bisa mendapatkan apapun yang layak dari Valeyrie.Valeyrie sudah kehilangan semuanya, dia bahkan tidak tahu lagi mengapa hingga saat ini dia masih bertahan. Sejujurnya tidak ada lagi yang bisa membuatnya bertahan selain ayahnya, tapi kini ayahnya sudah tiada jadi siapa lagi pegangan hidupnya?Anak ini begitu mala
Semuanya gelap, tidak ada udara yang tersisa. Rene bisa merasakan sesak berkepanjangan dari dadanya. Rasanya aneh mengetahui hidup diantara kematian.Rene tidak bisa membayangkan apapun yang akan terjadi padanya selanjutnya, tidak dengan keadaanya yang saat ini jauh dari kata baik-baik saja. Dia di rantai di suatu ruangan yang tidak memiliki pencahayaan yang cukup.Pengap dan lembab, sesuatu yang sangat dibenci oleh Rene dan itulah yang saat ini dirasakan olehnya. Dia tidak tahu dimana lagi dia saat ini, tidak tahu apakah orang-orang yang dicintainya mencari keberadaannya.Dan yang pasti apakah orang-orang masih percaya dia hidup.Ini sudah lebih dari empat puluh delapan jam, mungkin tiga hari jika pikiran Rene tidak salah menghitung.Rene sendiri tidak mendapatkan makanan yang cukup, sebenarnya dia selalu diberi makanan tapi dia tidak pernah memakannya karena Rene takut bahwa pria yang menculiknya diam-diam memberikan racun padanya.Pria yang menculiknya tidak kelihatan sama sekali b