Share

Bab 72 Persiapan Bertemu Klien

last update Last Updated: 2024-07-30 12:31:41
Amira mengantarkan berkas dan tas di atas mejanya. Wanita itu bersiap ke dapur untuk membuatkan kopi.

“Kamu mau kemana?” tanya Wijaya melihat pada Amira.

“Ke dapur. Aku akan buatkan kopi,” jawab Amira.

“Tidak usah. Masih pagi. Kembali ke kursi kamu,” ucap Wijaya.

“Oh. Baiklah.” Amira duduk di kursi kerja.

“Aku yakin pemuda itu sudah menunggunya di dapur,” gumam Wijaya.

“Hari ini ada tamu dari luar. Mereka meminta untuk bertemu di hotel tempat menginap.” Amira sudah berdiri di depan Wijaya.

“Kenapa mereka tidak datang ke Perusahaan saja?” tanya Wijaya menatap pada Amira. Wanita itu tampil cantik dengan rambut yang digelung rapi di atas. Kemeja putih pas di badan dan celana berbahan lembut berwarna hitam dipadukan dengan sepatu high heel setinggi lima senti meter. Memperlihatkan tubuh indah yang sempurna.

“Karena mereka mengganti wakil konsultan luar negeri yang datang,” jawab Amira.

“Siapa yang datang?” tanya Wijaya.

“Mereka tidak menyebutkannya, tetapi ingin bertemu Anda di hotel,” ja
Fit Tree Fitri

Teirma Kasih. Semoga suka

| 99+
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Retno Anggiri Milagros Excellent
menyenangkan ceritanya bagus dan menarik. tolong dilanjutkan ya Thor...........
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Siap. Terima kasih ...
goodnovel comment avatar
Sri Astuti
...️...️...️ segera up lanjutannya ya Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 73 Mendapatkan Kontrak Kerjasama

    Mobil Wijaya berhenti di tempat parkir hotel yang juga memiliki restaurant berbintang. Amira bersiap untuk turun.“Tunggu sebentar.” Wijaya keluar lebih dulu. Pria itu mengitari mobil dan membukakan pintu untuk Amira.“Tidak harus sampai seperti ini,” ucap Amira melihat pada Wijaya yang berada di depan pintu mobil terbuka.“Jadilah penurut untuk hari ini saja,” tegas Wijaya. Pria itu mengulurkan tangan pada Amira.“Baiklah.” Amira memegang tangan Wijata dan turun dari mobil.“Aku merasa permainan nikah kontrak ini semakin jauh. Apa aku kembali terjebak oleh Wijaya dengan kata kepura-puraan, tetapi menjadi nyata,” gumam Amira. Dua orang itu masuk ke dalam restaurant yang ada di lantai hotel.“Mereka berada di ruang VIP, Pak.” Amira yang berjalan berdampingan dengan Wijaya. Wanita itu membawa bosnya menuju ruang yang telah ditentukan. Dia membuka pintu dengan lembut.“Silakan, Pak.” Amira benar-benar bertidak seperti seorang sekretaris. Dia tdak pernah berpikir bahwa dirinya adalah istr

    Last Updated : 2024-07-31
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 74 Digigit Lagi

    Empat orang menyelesaikan makan siang bersama dan telah tanda tangan kontrak kerja. Mereka akan segera berpisah karena sudah sore dan harus pulang ke rumah. Amira pun sudah harus memompa susu. Dia mulai kesakitan dengan dada yang terus terisi penuh. “Hem.” Amira melirik pada Wijaya. Dia berharap pria itu segera mengajaknya pulang.“Baiklah. Saya rasa pertemuan bisnis kita hari ini cukup. Kami akan pulang dan tidak mengganggu istirahat kalian lagi.” Wijaya berdiri. Pria itu benar-benar sudah sangat mengerti keadaan Amira.“Tunggu, Pak Wijaya. Aku masih mau berbicara dengan sekretaris Anda.” Giorgio pun ikut berdiri begitu juga dengan Debora.“Apa yang ingin Anda bicarakan?” tanya Wijaya menatap tajam pada Giorgio.“Ini adalah hal pribadi.” Giorgio menarik tangan Amira masuk ke ruangan samping.“Ah!” Amira terkejut. Dia melihat pada Wijaya.“Apa?” Wijaya ingin menyusul, tetapi ditahan oleh Debora.“Maaf, Pak Wijaya. Anda pasti tidak ingin kontrak ini batal?” tanya Debora.“Apa maksud An

    Last Updated : 2024-08-01
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 75 Cemburu Berlebihan

    Amira beranjak dari kasur. Dia masuk kamar mandi untuk membersihkan diri. Wanita itu melepas gaun cantik dan memasukan ke dalam keranjang. Dia hanya mengenakan pakaian dalam dan masuk ke dalak bak. “Ahh!” Amira merasakan perih pada dada ketika terkena air. Wanita itu meringis. Dia tidak bisa mencuci dengan sabun karena akan membuat infeksi.“Aku tidak bisa berendam.” Amira keluar dari bak mandi dan menggunakan showe. Dia sangat hati-hati dan selesai dengan cepat. “Aku harus segera memberi asi kepada Keano. Tidak bisa ditunda lagi.” Amira berganti pakaian. Dia berdiri di depan cermin dan melihat bekas gigitan Wijaya. Kulit yang putih itu menjadi bernoda bercak merah dan terluka.“Pria itu benar-benar gila. Dia sangat berbahaya.” Amira keluar kamar dan pergi ke ruangan Keano yang ada di kamar bibi.“Bibi, di mana Keano?” tanya Amira.“Di sana, Non.” Bibi menunjukkan Keano yang sedang bermain seorang diri di atas kasur yang ada di lantai.“Apa dia sudah asi?” tanya Amira.“Belum, Non. B

    Last Updated : 2024-08-02
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 76 Ancaman Amira

    Wijaya pergi ke kamar Amira. Dia mengetuk pintu dan menyapa wanita itu dengan lembut.“Amira, buka pintu. Aku akan mengobati luka kamu.” Wijaya berusaha membuka pintu kamar Amira.“Amira. Aku tahu kamu belum tidur.” Wijaya terus mengetuk pintu dan tidak ada respon apa pun dari Amira.“Hm.” Wijaya mengeluarkan kunci dari saku celana dan mencoba membuka pintu Amira, tetapi gagal.“Dia memasang kunci dari dalam.” Wijaya masuk ke kamar dan berjalan menuju balkon. Pria itu menantang mau. Dia melompati pagar pemisah kedua balkon kamar. Lelaki yang tidak mudah menyerah.“Jatuh dari sini. Aku benar-benar akan mati.” Wijaya melihat ke bawah. Dia siap disambut oleh kolam renang dan rumput.“Amira. Kamu mampu membuatku melakukan hal-hal yang tidak biasa.” Wijaya berhasil berpindah dari balkon kamarnya ke kamar Amira. Dia bisa melihat pintu kaca yang masih terbuka dengan tirai bergerak tertiup angin.Amira duduk di sofa dengan memangku laptop. Wanita itu masih bekerja. Dia hanya mengenakan atasan

    Last Updated : 2024-08-02
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 77 Menampilkan Kemesraan

    Amira membuka mata. Dia benar-benar harus membiasakan diri dengan tidur dalam pelukan Wijaya setiap malamnya dan bangun dengan melihat wajah pria itu lebih dulu.“Entah kapan aku memutar tubuh dan memeluk pria ini?” Amira menatap wajah tampan Wijaya yang tepat berada di depan matanya.“Dia memang tampan dan sangat normal jika jatuh cinta pada pria ini.” Amira meneliti pahatan sempurna dari bentuk tegas raut Wijaya. Pria itu benar-benar menawan dengan pola wajah tegas dan keras.“Apa sudah puas memandangku? Kenapa tidak memberikan ciuman selamat pagi?” Wijaya membuka mata.“Hm.” Wijaya akan memutar tubuh untuk memalingkan diri dari hadapan Wijaya, tetap tidak bisa bergerak karena telah dikunci oleh dua lengan yang kekar dan kuat.“Mau lari kemana? Ini adalah kondisi yang aku harapkan setiap paginya.” Wijaya mencium dahi Amira dengan cukup lama. Dia menguatkan pelukannya hingga hidung wanita itu menempel pada lehernya.“Aku harus bangun. Hari ini ada begitu banyak pekerjaan. Anda juga ha

    Last Updated : 2024-08-03
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 78 Menghindari Masalah

    Wijaya melihat Luna kembali ke mobilnya. Wanita terlihat bahagia karena ada kesempatan untuk bisa berdua dengan suaminya di pesta penjamuan.“Apa dia marah?” Wijaya menoleh pada Amira yang tidak terlihat dari luar. Pria itu membuka pintu bagian sekretarisnya.“Apa kamu marah?” tanya Wijaya pada Amira yang rebahan di kursi dengan mata yang terpejam.“Marah kenapa?” Amira membuka mata.“Aku bertemu dengan Luna,” ucap Wijaya.“Aku tidak melihat dan mendengar. Tidak ada alasan untuk marah.” Amira merapikan kursi. Dia menoleh dan tersenyum pada pria yang berdiri di depan pintu.“Aku benci dengan senyuman ini.” Wijaya masuk ke dalam mobil dan mencium bibir Amira. Pria itu takut sekretarisnya cemburu, tetapi dia juga tidak suka istri keduanya tidak merespon apa pun karena sama saja bahwa tidak ada perasaan kepadanya.“Mmm.” Amira memukul lengan kekar Wijaya yang menekan pundak wanita itu ke kursi mobil.“Aku benci dengan sikap tidak peduli kamu pada perasaanku, Amira.” Wiijata menatap tajam p

    Last Updated : 2024-08-03
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 79 Melihat Milik Wijaya

    Amira dan Wijaya meninggalkan Perusahaan. Dua orang itu tidak perlu lagi ke butik untuk memilih baju karena memang sudah dipesan sesuai ukuran mereka di jauh hari. Pria arogan mempercayakan semuanya kepada sang asisten pribadi.“Apa kamu perlu membawa seorang perias?” tanya Wijaya membuka pintu untuk Amira.“Tidak. Aku bisa melakukan sendiri. Aku punya perlengkapan kosmetik,” jawab Amira duduk di kursinya.“Baiklah. Tanpa dandan berlebihan kamu jauh lebih cantik.” Wijaya tersenyum. Dia memasangkan sabuk pengaman untuk Amira dengan tidak lupa memberikan kecupan di pipi dan dahi wanita itu.“Aku bisa sendiri,” ucap Amira yang hanya bisa pasrah.“Aku tahu.” Wijaya mencium dahi Amira sekali lagi. Pria itu mengitari mobil dan duduk di balik kemudi.“Kita pulang,” ucap Wijaya menyalakan mesin mobil. Pria itu terlihat lebih tenang.“Apa Ibu Luna tidak pulang ke rumah Anda?” tanya Amira.“Pulang kemana?” Wijaya balik bertanya dan menoleh pada Amira.“Ke rumah kalian yang pertama kali aku datan

    Last Updated : 2024-08-04
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 80 Mencicipi Asi

    Amira masuk ke kamarnya yang berada tepat di samping kamar papa Keano. Dia bahkan melupakan gaun miliknya yang masih tertinggal di ruang tengah. Wanita itu menekan dadanya yang berdebar tidak karuan. Bayangan senjata milik Wijaya benar-benar terus muncul dalam ingatannya.“Aku benar-benar sial. Kenapa harus melihat benda milik Wijaya?” Amira duduk di tepi kasur.“Aaarggh!” Amira merebahkan tubuh ke tempat tidur.“Sial! Sial!” Amira memukul guling dan menghempas-hempas kakinya di kasur. Wanita itu sangat kesal melihat senjata Wijaya yang berdiri tegak penuh semangat. Seakan siap memangsa diirnya.“Hah! Aku bisa gila terus berada di dekat Wijaya. Pria itu terlihat santai dan tidak merasa bersalam sama sekali.” Amira memijit kepalanya. Padahal dia tidak merasa pusing.“Gaunku masih tinggal di bawah. Aku harus menyiapkan untuk ikut ke pesta. Aku tidak mau membuat pria gila itu mengamuk.” Amira beranjak dari kasur dan keluar kamar. Dia berlari menuruni tangga dan mengambil gaun yang ada di

    Last Updated : 2024-08-04

Latest chapter

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 275 Sisi Lain Wijaya

    Wijaya pergi ke penjara. Pria itu sudah lama tidak mengunjungi orang tua Luna. "Kenapa Anda pergi ke penjara yang kotor, Bos?" tanya Jack mengikuti Wijaya. "Aku hanya mau memastikan keinginan terakhir Lucas dan istrinya," jawab Wijaya. "Baik, Bos." Jack membuka pintu pertama penjara Unu Wijaya. "Pak Wijaya." Leon berdiri di depan pintu. Dia menyambut kedatangan Wijaya. "Kenapa kamu memilih tinggal di sini?" tanya Wijaya kepada Leon. "Ini adalah tempat terbaik untuk bekerja, Bos." Leon tersenyum. Dia senang bisa melihat Wijaya."Terserah kamu." Wijaya menepuk pundak Leon dan melewati pria itu. "Jika kamu mau balas dendam ke pulau. Kamu bebas pergi dan membawa anak buah," ucap Wijaya berlalu.“Aku tidak tertarik, Bos.” Leon tidak menyimpan dendam sama sekali. Baginya itu adalah resiko dari tugas yang dijalankannya.“Kenapa?” tanya Wijaya menghentikan langkah kaki dan menoleh pada Leon.“Tidak apa, Bos. Itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja. Em, biaya juga.” Leon tersenyu

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 274 Perkelahian Dua Wanita

    Dena telah mempersiapkan makan malam untuk Andika. Wanita itu masih berharap dinikahi Andika, tetapi belum juga ada kepastian. “Kenapa Pak Andika masih belum menikahiku?” tanya Dena pada diri sendiri. Dia berdiri di depan cermin melihat tubuhnya yang seksi.“Tubuhku jauh lebih seksi dari pada wanita tadi yang kurus krempeng.” Dena tersenyum menganggumi tubuh sendiri.“Tidak mungkin Pak Andika tergoda dengan sekretarisnya. Tubuhku lebih mirip dengan ibu Amira. Montok dan padat berisi.” Dena berputar di depan cermin.“Aku mendapatkan gaji yang cukup tinggi selama di rumah ini. Tidak masalah hanya menjadi teman tidur Pak Andika. Aku tidak rugi juga. Dia tampandan kaya.” Dena benar-benar menikmati hidup sebagai simpanan Andika.“Kenapa Pak Andika belum juga pulang?” Dena melihat ke luar jendela dan belum ada mobil Andika. “Apa Pak Andika membohongiku.” Dena menerima pesan dari nomor ponsel Andika. “Pak Andika.” Dena sangat senang dan segera membuka pesan.“Apa?” Dena terkejut karena pe

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 273 Siasat Wijaya

    Amira duduk santai memperhatikan dua putranya yang sedang belajar banyak hal di taman. Wijaya memanggil pengajar dalam segala bidang untuk melihat minat dan bakat dua anaknya agar bisa diarahkan.“Nyonya, apa Anda butuh sesuatu?” tanya bibi.“Ya. Aku mau jus Alpukat,” jawab Amira.“Apa?” Bibi terkejut karena Amira sudah minum tiga gelas besar jus buah bergantian.“Nyonya, apa perut Anda tidak apa-apa?” Bibi memperhatikan Amira.“Kenapa dengan perutku?” Amira mengusap perutnya yang rata.“Aku tidak sedang sakit atau pun gembung.” Amira tersenyum dan menatap bibi.“Anda minum jus buah dan makan banyak buah.” Bibi melihat piring buah yang telah kosong.“Akhir-akhir ini aku suka sekali buah-buahan dan daging. Ah ya. Menu makan malam harus sea food.” Amira tersenyum lebar.“Aku sudah mencatatnya.” Amira memberikan selembar kertas kepada bibi.“Ini makanan yang mau aku makan,” ucap Amira.“Baik, Nyonya.” Bibi membaca kertas dengan tulisan tangan yang sangat rapi.“Ini masakan restaurant. Tid

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 272 Masa Depan Anak-anak

    Amira masih berada di atas kasur dalam pelukan Wijaya. Wanita itu sangat lelah setelah bercinta cukup panjang dan penuh gairah bersama sang suami. “Pukul berapa sekarang?” tanya Amira membuka mata dan melihat ruang kamar yang masih gelap karena semua gorden tertutup rapat.“Tidak usah tanyakan waktu. Tidurlah. Tidak ada yang melarang atau menganggu kamu,” bisik Wijaya memeluk erat tubuh Amira. “Sayang, anak-anak pasti sudah bangun,” ucap Amira mendongak. “Istriku tercinta. Apa kamu lupa? Devano dan Keano harus mulai mandiri. Mereka sudah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin Perusahaan. Kamu harus mulai belajar melepaskan mereka,” jelas Wijaya.“Apa?” Amira terkejut dengan ucapan Wijaya.“Kita tidak boleh memanjakan mereka lagi. Seseorang yang sukses harus dimulai dengan hidup disiplin dan mandiri. Ingat, kamu sedang program hamil. Kita akan memiliki sepasang bayi kembar.” Wijaya tersenyum. “Sayang, anak-anak masih kecil. Mereka termasuk bayi.” Amira menatap Wijaya. “Susah di waktu

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 271 Kebahagiaan Andika

    Andika mencoba menghubungi orang tua Cantika, tetapi gagal. Pria itu ingin menanyakan kabar istrinya.“Kenapa nomor mereka tidak aktif? Aku pergi ke rumah pun kosong.” Andika tampak gelisah. Dia berada di kantor dan akan mengadakan rapat rutin akhir tahun. Pria itu butuh istrinya untuk memberikan tanda tangan dan cap jari.“Kemana mereka pergi? Apa keluar negeri?” Pria itu hanya bisa bertanya kepada diri sendiri. Dia benar-benar kehilangan Cantika dan keluarga.“Bagaimana mereka bisa menghilang dan tidak bisa aku temukan? Siapa yang melindungi?” Andika duduk di sofa. Pria itu tampak melamun dan berpikir keras.“Padahal dunia ini terasa tenang,” ucap Andika.“Permisi, Pak. Semua orang sudah menunggu di ruang rapat.” Sekretaris Andika mengetuk pintu yang terbuka.“Aku akan segera datang. Apa semua berkas sudah siap?” tanya Andika beranjak dari sofa. Dia merapikan diri.“Sudah, Pak. Tanda tangan Ibu Cantika pun telah diselesaikan,” jawab sekretaris.“Benarkah?” Andika menatap pada sekrert

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 270 Posisi Paling Nikmat

    Warning 21+Wijaya menggendong Amira ke kamar mereka. Para pelayan segera merapikan dan membersihkan taman dengan cepat. Bibi memiliki tugas menjaga dua bayi yang sudah tidur.“Apa malam ini kita bisa bercinta?” tanya Wijaya.“Tentu saja.” Amira tersenyum. Dia melingkarkan tangan di leher Wijaya dengan tatapan yang menggoda.“Jangan berteriak.” Wijaya melepaskan Amira di kasur. Dia mulai menyerang leher istrinya yang putih. “Hahaha.” Amira tertawa geli. Wanita itu benar-benar menjadi manja dan menikmati setiap sentuhan Wijaya.“Aaahhh!” Jari-jari Amira mengacak rambut Wijaya. Ciuman kuat dan gigitan pria itu membuat sang istri berteriak menahan hasrat yang terus bangkit. Leher dan lengan yang putih telah menjadi merah.“Hhhhhh!” Wijaya benar-benar sangat liar. Dia menjelajahi tubuh istrinya dengan lidahnya yang hangat. Menghisap putting susu yang masih memiliki asi walaupun tidak banyak lagi. Ada sisa-sisa dari dua putranya yang sudah minum susu formula sehingga cairan putih itu mulai

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 269 Kejutan Makan Malam

    Wijaya melihat jam yang telah menunjukkan pukul enam sore. Pria itu segera beranjak dari kursi dan mengambil jas. “Kita pulang sekarang,” ucap Wijaya.“Baik, Pak.” Jack mengambil berkas yang tersisa dan memasukan ke dalam tas. Pria itu dengan cepat menyusul Wijaya yang sudah lebih dulu keluar dari ruang kerja.Wijaya meninggalkan kantor yang sudah sepi karena para pegawa telah pulang di pukul empat. Pria itu benar-benar lembur untuk menyelesaikan banyak berkas yang harus di tanda tangan segera.“Kita sampai, Pak. Saya akan membawa berkas ke ruang kerja Anda,” ucap Jack.“Ya.” Wijaya keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Pria itu dengan cepat menaiki tangga menuju kamarnya. Dia harus membersihkan diri dan berganti pakaian. Bersiap untuk makan malam berdua dengan sang istri.“Sayang.” Amira tersenyum. “Sayang.” Wijaya tidak menyangka sang istri telah menunggu di kamar mereka.“Aku pikir kamu di kamar anak-anak.” Wijaya segera mencium bibir istrinya. Dia sangat merindukan Amira ka

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 268 Bermain-main

    Wijaya tidak pernah datang ke Perusahaan orang lain, tetapi mereka yang membutuhkan pria itulah yang akan merendahkan diri untuk mendapatkan bantuan.“Pak, ada Pak Radit di ruang tunggu.” Jack melaporkan. Pria itu menggantikan posisi Dody dan Amira karena Wijaya tidak mudah mempercayai orang lain untuk menjadi sekretaris pribadinya. Dia bisa menilai seseorang dengan satu kali tatap. Itu juga yang membuat jatuh cinta kepada istrinya. “Aku akan menemuinya,” ucap Wijaya yang sedang bermain-main dengan kehidupan orang lain. Dia mengganti cara kejamnya untuk balas dendam. Tidak lagi menyiksa secara langsung karena dirinya telah bahagia bersama sang istri dan anak-anak. “Baik, Pak.” Jack mengikuti Wijaya keluar dari ruang kerja untuk menemui Radit.“Pak Wijaya.” Radit yang sedang duduk segera berdiri ketika melihat Wijaya masuk. “Duduklah,” ucap Wijaya yang juga menghempaskan tubuhnya di sofa.“Terima kasih, Pak.” Radit tersenyum.Wijaya memang masih muda, tetapi harta dan tahta yang dimi

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 267 Bahagianya Amira

    Wijaya merasa rumahnya begitu sepi. Sang istri hampir tidak pernah lagi menghampirinya. Dia merasa ada sesuatu yang hilang. “Ada apa, Bos?” tanya Jack bingung dengan Wijaya yang menghentikan langkah kaki di ruang tengah.“Aku merasa ada yang hilang,” jawab Wijaya menatap pada Jack. “Apa?” Jack mengerutkan dahinya.“Aku merasa istriku tidak pernah lagi menghampiri dan mengganggu diriku di ruang kerja. Dia tidak mendatangiku di jam-jam tertentu.” Wijaya menghela napasnya dengan berat.“Apa cinta dia sudah berkurang?” tanya Wijaya.“Maaf, Bos. Nyonya punya dua putra. Jadi, dia pasti sangat sibuk.” Jack tersenyum.“Hah! Dua anak itu telah merebut istriku.” Wijaya menggelengkan kepalanya.“Bukankah Anda masih mau menambah anak?” Jack menahan senyum. “Aarggh! Ini benar-benar mengacaukan. Aku mau punya anak bersama Amira. Tidak bisa ditunda lagi. Aku rela harus mengalah.” Wijaya berjalan cepat pergi ke kamar anaknya.“Bos. Kita mau ke kantor.” Jack tertawa melihat Wijaya menjadi bingung ka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status