Share

Bab 29 "Keistimewaan Amira"

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-25 21:24:13
Amira terbiasa bangun di pagi hari. Dia adalah wanita yang mandiri. Mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Sebelum berangkat pun, sang ibu susu sudah menyimpan stok asi untuk Keano. Memandikan bayi kecil itu dengan tangannya sendiri. Hubungannya dengan putra Wijaya tidak ada lagi batasan. Benar-benar layaknya ibu kandung pada anaknya sendiri.

“Mm.” Amira benar-benar bersemangat. Dia melakukan semuanya bersama dengan Keano. Wanita itu merasa benar-benar kembali hidup. Memiliki putra seperti yang diinginkannya.

“Sayang, kamu dengan bibi ya. Tidak boleh lewel. Apalagi menangis. Stok asi sudah ibu siapkan.” Amira berbicara dengan Keano. Bayi kecil itu tertawa bahagia. Kedua bola mata mereka saling bertemu dalam ikatan cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak.

“Terima kasih telah hadir di dalam hidupku.” Amira menatap Keano.

“Terima kasih untuk malam pertama tidur bersama sehingga aku benar-benar merasakan jadi seorang ibu.” Mata Amira berkaca-kaca. Dia menatap Keano dengan senyuman dan
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka.

| 87
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Milaekawati
terimakasih double upnya kak...lanjut lagi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 30 "Rasa Suka dan Cemburu"

    Mobil Wijaya berhenti di depan villa. Amira dengan cepat turun dari mobil. Wanita itu tidak peduli dengan bosnnya. Dia sangat merindukan Keano.“Apa?” Wijaya melihat pada Amira yang sudah berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan dirinya.“Sepertinya Keano jauh lebih berharga dari saya.” Wijaya berjalan santai dan menyusul Amira. Dia melihat sekretarisnya sudah masuk ke dalam kamar.“Hm.” Wijaya pun masuk ke kamarnya.“Non Amira.” Bibi tersenyum melihat kehadiran Amira.“Aku bersihkan diri dulu, Bi.” Amira masuk ke kamar mandi. Dia mandi untuk membersihkan diri.Wanita itu keluar dengan cepat. Dia membalut tubuh dengan handuk putih dan berjalan menuju lemari pakaian. Mengambil dress putih dan mengenakannya tanpa daleman agar mudah memberikan asi kepada Keano.“Ibu sudah bersih.” Amira naik ke tempat tidur. Dia membuka kancing dres dan memberikan asi kepada Keano.“Saya permisi.” Bibi tidak mau mengganggu waktu Amira dan Keano. Wanita itu memeriksa ruang makan dan memastikan bahwa menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 31 "Kontrak Kerja Menjadi yang Kedua"

    Amira turun dari mobil. Dia menunggu Wijaya dan tersenyum. Wanita itu segera masuk karena bosnya hanya diam tanpa ekspresi. Masuk ke kamar untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. “Baju sore.” Amira mengambil kaos putih lengan pendek dan celana dengan warna senada sebatas lutut. Itu adalah pakaian santai yang nyaman di kenakan di rumah. Dia keluar kamar dan menemui Keano yang sedang bersama bibi.“Non Amira sudah pulang.” Bibi tersenyum.“Sudah, Bi. Besok kita sudah pulang.” Amira mengambil Keano dari kereta bayi.“Halo, Sayang. Uh, anak ibu sudah semakin berat.” Amira mengangkat tinggi tubuh Keana dan menggendongnya. Bayi kecil itu tertawa lepas. Wijaya memperhatikan dari balik dinding kaca kamarnya.“Aku mau istri seperti Amira,” ucap Wijaya.“Baiklah. Aku akan menawarinya untuk menjadi istriku agar bisa menjadi ibu dari Keano.” Wijata Kusuma terus memperhatikan interaksi Amira dan Keano.“Tetapi, kenapa aku merasa Amira tidak tertarik sama sekali padaku? Dia cuek dan tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 32 "Menginginkan Amira"

    Amira melihat Keano yang tidur dengan nyenyak. Bibir mungil itu tersenyum. Dia benar-benar mirip dengan Wijaya.“Hah! Ketika kamu tidak butuh asi lagi. Ibu akan pergi.” Amira mencium dahi Keano.“Ibu tidak akan mengambil kamu dari mama Luna,” ucap Amira.“Ah, aku hampir lupa. Pesan tiket atau tidak?” Amira kembali keluar dari kamar. Dia harus berbicara dengan Wijaya.Ketika akan mengetuk pintu kamar Wijaya. Ponsel Amira berdering. Dia melihat nomor Eduar yang muncul di layar. Wanita itu memang harus menyimpan semua kontak yang bekerja sama dengan perusahaan mereka.“Halo, Pak Eduar.” Amira menerima panggilan dari Eduar. Dia membatalkan tangan yang akan mengetuk pintu kamar Wijaya. Pria yang juga sudah berdiri di depan pintu karena mau keluar dari kamar.“Amira, aku ada di depan villa kamu,” ucap Eduar.“Apa? Pak Eduar ada di depan vila,” teriak Amira mengejutkan Wijaya. Pria itu benar-benar tidak suka ibu susunya didekati laki-laki lain.“Ya. Bisakah kamu keluar?” tanya Eduar.“Tunggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 33 Pernikahan Rahasia

    Amira selalu mandi lebih awal dan merapikan diri. Dia tampil cantik di sepanjang hari. Wanita itu sangat mementingkan penampilannya. Walaupun hanya di rumah saja. Duduk di sofa memeriksa data dengan computer di atas paha.“Ah! Apa gajiku harus melunasi semua utang pada Wijaya?” Amira kepikiran dengan kontrak kerja yang ditawarkan oleh Wijaya. Dia pun melihat lagi nota utang yang tidak sedikit. “Sial! Apa aku harus meminta Andika membayarnya?” Amira meletakkan laptop di atas meja. Dia mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Andika.“Aku benar-benar membenci pria ini,” ucap Amira.“Siapa yang kamu benci?” Wijaya mengambil ponsel Amira dan melihat nama Andika di layar.“Halo Amira, Sayang.” Suara Andika terdengar lembut melalui ponsel.“Apa kamu merindukan aku?” tanya Andika dan Wijaya memutuskan panggilan.“Apa kamu mau mengemis pada pria yang sudah mencampakkan kamu?” tanya Wijaya melempar ponsel Amira ke sofa.“Utang itu tidak harus aku tanggung sendiri. Mereka juga mengambil uangku,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 34 Hadiah untuk Istri Kedua

    Luna berada di kamarnya. Dia membuka mata dengan malas. Wanita itu masih belum bisa menghubungi Wijaya. Pria dingin yang terus mematikan ponsel. “Di mana ini?” tanya Luna pada dirinya sendiri. Dia melihat makanan dan minuman di atas meja.“Arrggh! Kepalaku sakit sekali.” Luna duduk di tepi kasur dan memegang kepalanya.“Anda sudah bangun, Bu.” Dira memberikan segelas air putih hangat pada Luna. Wanita itu segera meneguknya. Dia memang merasa tenggorokannya kering.“Apa Wijaya sudah pulang?” tanya Luna.“Belum. Bu,” jawab Dira.“Hubungi Pak Dodi dan tanyakan jadwal kepulangan Wijaya!” perintah Luna.“Baik.” Dira mengambil ponsel yang ada di atas meja dan menghubungi Dodi yang masih berada di perusahaan. Dia sedang mengajari putranya yang masuk dengan jalur khusus di Perusahaan Wijaya. “Halo, Pak Dodi. Ibu Luna meminta jadwal Pak Wijaya,” ucap Dira.“Saya akan mengirimkannya.” Pak Dodi langsung mematikan ponsel. Pria itu tidak ingin memberitahu Lokasi Wijaya pada Luna. Dia hanya member

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 35 Kejutan di Puncak

    Amira meninnggalkan Keano dan Wijaya di taman. Wanita itu harus berkemas karena mereka akan pulang. Dia memberikan kesempatan untuk anak dan bapak berduaan.“Non Amira beres-beres.” Bibi masuk ke kamar Amira karena pintu yang terbuka.“Iya, Bi. Kita kan mau pulang malam ini,” jawab Amira tersenyum. Dia pun menyimpan surat penting yang diberikan Wijaya sebagai hadiah pernikahan mereka yang sedang dalam proses.“Kata, Pak Wijaya kita belum jadi pulang, Non.” Bibi duduk di depan Amira yang baru saja mentup koper miliknya. “Apa? Kenapa? Kok, aku tidak tahu?” Amira merapikan koper di samping lemari. Dia duduk berhadapan dengan bibi.“Kata, Pak Jaya kita liburan dulu. Nanti sore mau ke puncak. Bapak jarang-jarang ambil libur seperti ini,” jelas bibi.“Benar. Setahuku Pak Wijaya gila kerja. Apa karena sudah punya anak ya?” Amira tampak berpikir. Dia melihat Wijaya yang sedang bicara dengan Keano dari jendela kamarnya.“Baguslah. Aku bisa beristirahat.” Amira beranjak dari lantai dan merebahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 36 Terpaksa Menikah

    Tidak ada tamu undangan. Tidak ada makanan. Tim dari kantor catatan sipil pun langsung pergi meninggalkan puncak. Mereka kembali malam itu juga. Amira masih duduk membeku di kursinya.“Kenapa masih duduk di sini? Malam sudah larut. Keano pasti sudah tidur.” Wijaya menatap Amira.“Bapak janji hanya menikah di atas kertas, tetapi kenapa benar-benar menikah bahkan secara agama?” Amira menatap tajam pada Wijaya. “Untuk mendapatkan buku nikah. Bukankah harus menjalankan semua prosesnya?” Wijaya pun membalas tatapan Amira. “Bapak menipu saja,” bentak Amira. “Siapa yang menipu kamu?” tanya Wijaya bingung melihat Amira yang sangat marah karena menikah dengannya. Padahal ada banyak wanita di luar sana yang berebut mau menjadi istrinya. Mereka bahkan mau menjadi simpanan atau selingkuhan pria itu. “Aku tidak mau menikah dengan Anda!” Amira beranjak dari kursi. Dia berjalan cepat masuk ke dalam vila. “Apa?” Wijaya benar-benar terkejut dengan penolakan Amira. “Kamu tidak mau menikah, tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 37 Mimpi yang Nyata

    Amira semakin dekat dengan Kiano. Dia benar-benar terus menghabiskan waktu bersama dengan putra dari Wijaya Kusuma. Menikmati jatah liburan yang diberikan oleh pria itu dengan sebaik-baiknya.“Apa yang kamu inginkan?” tanya Wijaya.“Apa Anda akan memberikannya kepada saya?” Amira balik bertanya. Dia berdiri di depan Wijaya yang duduk di kursi kerjanya.“Asal jangan minta cerai,” tegas Wijaya menatap tajam pada Amira.“Hm.” Amira tampak berpikir.“Kenapa diam? Apa kamu benar-benar mau bercerai setelah menikah satu minggu denganku?” tanya Wijaya memicingkan mata pada Amira.“Tidak,” jawab Amira cepat.“Em. Apa Akta Keano sudah selesai?” tanya Amira.“Sudah. Ini.” Wijaya memperlihatkan file akta Keano pada Amira melalui ponsel pribadinya.“Wah.” Amira terkejut. Namanya benar-benar tertulis di sana.“Apa boleh begini?” tanya Amira melihat pada Wijaya. Wanita itu tidak sadar memeggang tangan bosnya yang memperlihatkan layar ponsel.“Kenapa tidak boleh?” Wijaya tersenyum tipis. Dia membiarka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 279 Kesembuhan Cantika

    Cantika duduk di kursi roda. Dia menatap keluar jendela. Wanita itu masih di luar negeri. Dia mendapatkan bantuan dari Wijaya dalam proses pengobatan dan sembunyi dari Andika yang mengira istrinya telah meninggal dunia.“Apa kamu sudah siap pulang?” tanya Ranika.“Ma, aku tidak menyangka Andika sangat jahat. Padahal dia begitu lembut dan peduli padaku.” Cantika memegang tangan Ranika. Mata wanita itu tampak berkaca-kaca.“Pria jahat memang begitu. Mereka terlihat baik dan peduli. Padahal ketika sudah mendapatkan apa yang diinginkan akan menjadi berbeda.” Ranika memeluk Cantika.“Tidak disangka Wijaya yang tidak pernah tersenyum adalah pria paling baik. Dia benar-benar meratukan Amira. Aku sangat menginginkan pria seperti itu.” Cantika tersenyum.“Ya, tetapi tidak mungkin mendapatkan Wijaya. Dia sangat mencintai Amira. Pria itu melindungi istrinya dengan luar biasa. Amira bahkan tidak pernah keluar rumah,” jelas Ranika.“Ya. Itulah ratu sesungguhnya. Selalu berada di dalam istana yang

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 278 Pemimpin Masa Depan

    Wijaya lebih sering berada di rumah. Pria itu pun tidak pergi ke kantor karena sangat bahagia. Dia bekerja secara online agar bisa menemani istrinya yang manja. Bermain bersama Devano dan Keano ketika keduanya selesai belajar dan belatih. “Sayang, kamu tidak boleh lelah. Jangan ke dapur. Apalagi beres-beres rumah hingga memindahkan dan mengangkat barang berat atau pun ringan,” tegas Wijaya.“Kenapa?” tanya Amira.“Karena kamu sedang hamil. Ingat di sini ada dua calon anak kita.” Wijaya mengusap perut Amira.“Aku tidak akan pergi ke kantor,” ucap Wijaya.“Pergilah. Aku pasti bisa jaga diri. Kamu tidak usah khawatir.” Amira tersenyum.“Hari ini aku akan terus bersama kamu dan anak-anak. Oh ya. Jangan gendong Devano dan Keano lagi.” Wijaya menatap Amira.“Ya, tetapi mereka sering berlari dan menerkamku.” Amira tersenyum. “Aku akan melarang mereka dan menjelaskan bahwa kamu sedang hami adik kecil.” Wijaya mencubit hidup Amira.“Baiklah.” Amira mengangguk. Wanita itu tidak bisa rebahan se

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 277 Kabar Gembira

    Mahir berdandan di depan cermin. Wanita itu tampil cantik dengan gaun putih yang lembut. Rambut panjang dan bergelombang dibiarkan tergerai merewati pundaknya. “Sayang, apa kamu mau pergi?” Wijaya memeluk Amira dari belakang. “Mau pergi kemana?” Amira balik bertanya karena wanita benar-benar tidak pernah keluar dari rumah sejak kejadian yang membahayakan nyawa mereka. Anak-anak pun mendapatkan Pendidikan dan pengajaran di rumah saja.“Tidak biasanya kamu berdandan cantik dan seksi. Apa kamu menggodaku yang mau pergi kerja ini?” Wijaya mencium pundak dan leher Amira yang terbuka.“Tidak. Aku sedang suka berdandan. Ada banyak baju baru di lemari yang belum pernah dikenakan. Aku punya banyak waktu untuk merawat diri karena anak-anak sibuk dengan tugas mereka setiap hari. Jadi, aku mencobanya,” jelas Amira. “Bagus, Sayang. Istri Wijaya memang harus tampil cantik dan sehat serta bahagia.” Wijaya memutar tubuh Amira menghadap dirinya.“Aku sangat bahagia. Hidupku kini sempurna bersama kam

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 276 Kenikmatan

    Andika benar-benar sedang berada di atas angin. Dia tidak peduli dengan dua wanita yang saling serang karena memperebutkan dirinya.“Pak Andika.” Siska berdiri di depan Andika yang tampak sibuk.“Ada apa?” Andika tidak melihat sama sekali kepada Siska. Dia sedang memeriksa berkas dan memberikan tanda tangan.“Pelayan Anda menyerang saya,” ucap Siska.“Apa?” Andika mengangkat kepala dan melihat pada Siska. “Apa kamu terluka?” tanya Andika memperhatikan Siska yang semakin seksi.“Tidak. Aku berhasil menghindar,” jawab Siska.“Bagus. Aku sudah memecat Dena. Kamu tidak usah khawatir lagi,” ucap Andika tersenyum.“Terima kasih, Pak.” Siska mendekat dan memijat pundak Andika. Wanita itu merasa menang karena bosnya telah memecat Dena yang tidak ada kontribusi sama sekali. “Apa Anda akan makan malam di luar?” tanya Siska.“Tidak. Hari ini Dena pamit pulang. Jadi, kami akan makan malam perpisahan,” jawab Andika.“Aku juga meminta sopir untuk mengantarnya pulang. Kasian dia sendirian,” lanjut

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 275 Sisi Lain Wijaya

    Wijaya pergi ke penjara. Pria itu sudah lama tidak mengunjungi orang tua Luna. "Kenapa Anda pergi ke penjara yang kotor, Bos?" tanya Jack mengikuti Wijaya. "Aku hanya mau memastikan keinginan terakhir Lucas dan istrinya," jawab Wijaya. "Baik, Bos." Jack membuka pintu pertama penjara Unu Wijaya. "Pak Wijaya." Leon berdiri di depan pintu. Dia menyambut kedatangan Wijaya. "Kenapa kamu memilih tinggal di sini?" tanya Wijaya kepada Leon. "Ini adalah tempat terbaik untuk bekerja, Bos." Leon tersenyum. Dia senang bisa melihat Wijaya."Terserah kamu." Wijaya menepuk pundak Leon dan melewati pria itu. "Jika kamu mau balas dendam ke pulau. Kamu bebas pergi dan membawa anak buah," ucap Wijaya berlalu.“Aku tidak tertarik, Bos.” Leon tidak menyimpan dendam sama sekali. Baginya itu adalah resiko dari tugas yang dijalankannya.“Kenapa?” tanya Wijaya menghentikan langkah kaki dan menoleh pada Leon.“Tidak apa, Bos. Itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja. Em, biaya juga.” Leon tersenyum

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 274 Perkelahian Dua Wanita

    Dena telah mempersiapkan makan malam untuk Andika. Wanita itu masih berharap dinikahi Andika, tetapi belum juga ada kepastian. “Kenapa Pak Andika masih belum menikahiku?” tanya Dena pada diri sendiri. Dia berdiri di depan cermin melihat tubuhnya yang seksi.“Tubuhku jauh lebih seksi dari pada wanita tadi yang kurus krempeng.” Dena tersenyum menganggumi tubuh sendiri.“Tidak mungkin Pak Andika tergoda dengan sekretarisnya. Tubuhku lebih mirip dengan ibu Amira. Montok dan padat berisi.” Dena berputar di depan cermin.“Aku mendapatkan gaji yang cukup tinggi selama di rumah ini. Tidak masalah hanya menjadi teman tidur Pak Andika. Aku tidak rugi juga. Dia tampandan kaya.” Dena benar-benar menikmati hidup sebagai simpanan Andika.“Kenapa Pak Andika belum juga pulang?” Dena melihat ke luar jendela dan belum ada mobil Andika. “Apa Pak Andika membohongiku.” Dena menerima pesan dari nomor ponsel Andika. “Pak Andika.” Dena sangat senang dan segera membuka pesan.“Apa?” Dena terkejut karena pe

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 273 Siasat Wijaya

    Amira duduk santai memperhatikan dua putranya yang sedang belajar banyak hal di taman. Wijaya memanggil pengajar dalam segala bidang untuk melihat minat dan bakat dua anaknya agar bisa diarahkan.“Nyonya, apa Anda butuh sesuatu?” tanya bibi.“Ya. Aku mau jus Alpukat,” jawab Amira.“Apa?” Bibi terkejut karena Amira sudah minum tiga gelas besar jus buah bergantian.“Nyonya, apa perut Anda tidak apa-apa?” Bibi memperhatikan Amira.“Kenapa dengan perutku?” Amira mengusap perutnya yang rata.“Aku tidak sedang sakit atau pun gembung.” Amira tersenyum dan menatap bibi.“Anda minum jus buah dan makan banyak buah.” Bibi melihat piring buah yang telah kosong.“Akhir-akhir ini aku suka sekali buah-buahan dan daging. Ah ya. Menu makan malam harus sea food.” Amira tersenyum lebar.“Aku sudah mencatatnya.” Amira memberikan selembar kertas kepada bibi.“Ini makanan yang mau aku makan,” ucap Amira.“Baik, Nyonya.” Bibi membaca kertas dengan tulisan tangan yang sangat rapi.“Ini masakan restaurant. Tid

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 272 Masa Depan Anak-anak

    Amira masih berada di atas kasur dalam pelukan Wijaya. Wanita itu sangat lelah setelah bercinta cukup panjang dan penuh gairah bersama sang suami. “Pukul berapa sekarang?” tanya Amira membuka mata dan melihat ruang kamar yang masih gelap karena semua gorden tertutup rapat.“Tidak usah tanyakan waktu. Tidurlah. Tidak ada yang melarang atau menganggu kamu,” bisik Wijaya memeluk erat tubuh Amira. “Sayang, anak-anak pasti sudah bangun,” ucap Amira mendongak. “Istriku tercinta. Apa kamu lupa? Devano dan Keano harus mulai mandiri. Mereka sudah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin Perusahaan. Kamu harus mulai belajar melepaskan mereka,” jelas Wijaya.“Apa?” Amira terkejut dengan ucapan Wijaya.“Kita tidak boleh memanjakan mereka lagi. Seseorang yang sukses harus dimulai dengan hidup disiplin dan mandiri. Ingat, kamu sedang program hamil. Kita akan memiliki sepasang bayi kembar.” Wijaya tersenyum. “Sayang, anak-anak masih kecil. Mereka termasuk bayi.” Amira menatap Wijaya. “Susah di waktu

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 271 Kebahagiaan Andika

    Andika mencoba menghubungi orang tua Cantika, tetapi gagal. Pria itu ingin menanyakan kabar istrinya.“Kenapa nomor mereka tidak aktif? Aku pergi ke rumah pun kosong.” Andika tampak gelisah. Dia berada di kantor dan akan mengadakan rapat rutin akhir tahun. Pria itu butuh istrinya untuk memberikan tanda tangan dan cap jari.“Kemana mereka pergi? Apa keluar negeri?” Pria itu hanya bisa bertanya kepada diri sendiri. Dia benar-benar kehilangan Cantika dan keluarga.“Bagaimana mereka bisa menghilang dan tidak bisa aku temukan? Siapa yang melindungi?” Andika duduk di sofa. Pria itu tampak melamun dan berpikir keras.“Padahal dunia ini terasa tenang,” ucap Andika.“Permisi, Pak. Semua orang sudah menunggu di ruang rapat.” Sekretaris Andika mengetuk pintu yang terbuka.“Aku akan segera datang. Apa semua berkas sudah siap?” tanya Andika beranjak dari sofa. Dia merapikan diri.“Sudah, Pak. Tanda tangan Ibu Cantika pun telah diselesaikan,” jawab sekretaris.“Benarkah?” Andika menatap pada sekrert

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status