Home / Rumah Tangga / Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir / Bab 34 Hadiah untuk Istri Kedua

Share

Bab 34 Hadiah untuk Istri Kedua

last update Last Updated: 2024-06-28 20:23:39
Luna berada di kamarnya. Dia membuka mata dengan malas. Wanita itu masih belum bisa menghubungi Wijaya. Pria dingin yang terus mematikan ponsel.

“Di mana ini?” tanya Luna pada dirinya sendiri. Dia melihat makanan dan minuman di atas meja.

“Arrggh! Kepalaku sakit sekali.” Luna duduk di tepi kasur dan memegang kepalanya.

“Anda sudah bangun, Bu.” Dira memberikan segelas air putih hangat pada Luna. Wanita itu segera meneguknya. Dia memang merasa tenggorokannya kering.

“Apa Wijaya sudah pulang?” tanya Luna.

“Belum. Bu,” jawab Dira.

“Hubungi Pak Dodi dan tanyakan jadwal kepulangan Wijaya!” perintah Luna.

“Baik.” Dira mengambil ponsel yang ada di atas meja dan menghubungi Dodi yang masih berada di perusahaan. Dia sedang mengajari putranya yang masuk dengan jalur khusus di Perusahaan Wijaya.

“Halo, Pak Dodi. Ibu Luna meminta jadwal Pak Wijaya,” ucap Dira.

“Saya akan mengirimkannya.” Pak Dodi langsung mematikan ponsel. Pria itu tidak ingin memberitahu Lokasi Wijaya pada Luna. Dia hanya member
Fit Tree Fitri

Terima kasih atas dukungannya. Semoga suka.

| 99+
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Fortuna
suka banget dgn ceritanya n gak berbelit belit...jd suka bacanya karena gak muter2 kayak novel lainnya...good thor semangat buat update terus ...
goodnovel comment avatar
Milaekawati
sangat suka...lanjut lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 35 Kejutan di Puncak

    Amira meninnggalkan Keano dan Wijaya di taman. Wanita itu harus berkemas karena mereka akan pulang. Dia memberikan kesempatan untuk anak dan bapak berduaan.“Non Amira beres-beres.” Bibi masuk ke kamar Amira karena pintu yang terbuka.“Iya, Bi. Kita kan mau pulang malam ini,” jawab Amira tersenyum. Dia pun menyimpan surat penting yang diberikan Wijaya sebagai hadiah pernikahan mereka yang sedang dalam proses.“Kata, Pak Wijaya kita belum jadi pulang, Non.” Bibi duduk di depan Amira yang baru saja mentup koper miliknya. “Apa? Kenapa? Kok, aku tidak tahu?” Amira merapikan koper di samping lemari. Dia duduk berhadapan dengan bibi.“Kata, Pak Jaya kita liburan dulu. Nanti sore mau ke puncak. Bapak jarang-jarang ambil libur seperti ini,” jelas bibi.“Benar. Setahuku Pak Wijaya gila kerja. Apa karena sudah punya anak ya?” Amira tampak berpikir. Dia melihat Wijaya yang sedang bicara dengan Keano dari jendela kamarnya.“Baguslah. Aku bisa beristirahat.” Amira beranjak dari lantai dan merebahk

    Last Updated : 2024-06-29
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 36 Terpaksa Menikah

    Tidak ada tamu undangan. Tidak ada makanan. Tim dari kantor catatan sipil pun langsung pergi meninggalkan puncak. Mereka kembali malam itu juga. Amira masih duduk membeku di kursinya.“Kenapa masih duduk di sini? Malam sudah larut. Keano pasti sudah tidur.” Wijaya menatap Amira.“Bapak janji hanya menikah di atas kertas, tetapi kenapa benar-benar menikah bahkan secara agama?” Amira menatap tajam pada Wijaya. “Untuk mendapatkan buku nikah. Bukankah harus menjalankan semua prosesnya?” Wijaya pun membalas tatapan Amira. “Bapak menipu saja,” bentak Amira. “Siapa yang menipu kamu?” tanya Wijaya bingung melihat Amira yang sangat marah karena menikah dengannya. Padahal ada banyak wanita di luar sana yang berebut mau menjadi istrinya. Mereka bahkan mau menjadi simpanan atau selingkuhan pria itu. “Aku tidak mau menikah dengan Anda!” Amira beranjak dari kursi. Dia berjalan cepat masuk ke dalam vila. “Apa?” Wijaya benar-benar terkejut dengan penolakan Amira. “Kamu tidak mau menikah, tetapi

    Last Updated : 2024-06-30
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 37 Mimpi yang Nyata

    Amira semakin dekat dengan Kiano. Dia benar-benar terus menghabiskan waktu bersama dengan putra dari Wijaya Kusuma. Menikmati jatah liburan yang diberikan oleh pria itu dengan sebaik-baiknya.“Apa yang kamu inginkan?” tanya Wijaya.“Apa Anda akan memberikannya kepada saya?” Amira balik bertanya. Dia berdiri di depan Wijaya yang duduk di kursi kerjanya.“Asal jangan minta cerai,” tegas Wijaya menatap tajam pada Amira.“Hm.” Amira tampak berpikir.“Kenapa diam? Apa kamu benar-benar mau bercerai setelah menikah satu minggu denganku?” tanya Wijaya memicingkan mata pada Amira.“Tidak,” jawab Amira cepat.“Em. Apa Akta Keano sudah selesai?” tanya Amira.“Sudah. Ini.” Wijaya memperlihatkan file akta Keano pada Amira melalui ponsel pribadinya.“Wah.” Amira terkejut. Namanya benar-benar tertulis di sana.“Apa boleh begini?” tanya Amira melihat pada Wijaya. Wanita itu tidak sadar memeggang tangan bosnya yang memperlihatkan layar ponsel.“Kenapa tidak boleh?” Wijaya tersenyum tipis. Dia membiarka

    Last Updated : 2024-07-02
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 38 Bayaran untuk Sebuah Ciuman

    Wijaya keluar dari kamar. Pria itu berjalan menuju ruang makan dan melihat bibi.“Apa Amira sudah selesai sarapan?” tanya Wijaya.“Sudah, Pak,” jawab bibi.“Baguslah. Pukul sebelas kita berangkat ke bandara,” ucap Wijaya.“Baik, Pak. Apa ada yang Anda butuhkan?” tanya bibi.“Tidak,” jawab Wijaya.“Saya permisi.” Bibi meninggalkan ruang makan agar tidak mengganggu Wijaya sarapan. Dia pergi ke kamar Amira dan Keano untuk membantu berkemas.“Permisi. Non.” Bibi mengetuk pintu kamar yang terbuka.“Iya, Bik.” Amira sudah siap pulang. Koper wanita itu telah berada di depan pintu.“Anda sudah selesai berkemas,” ucap bibi.“Sudah, Bi. Nanti ada petugas yang akan membawa barang-barang kita.” Amira tersenyum.“Iya.” Bibi mendekati Amira yang rebahan di atas kasur bersama dengan Keano. Wanita itu benar-benar seperti ibu dan anak.“Sepertinya, Pak Wijaya memang menyukai Non Amira.” Bibi memperhatikan leher Amira yang masih merah karena wanita itu sangat putih dan bersih.“Ibu Luna tidak pernah men

    Last Updated : 2024-07-03
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 39 Pelukan yang Menghangatkan

    Wijaya melihat bibirnya yang pecah dan bengkak. Pria itu merasakan perih dan sakit akibat gigitan Amira.“Apa aku harus pergi ke dokter?” tanya Wijaya pada dirinya sendiri.“Aku akan hubungi Ibra. Dia pasti bisa memberikan obat untukku.” Wijaya mengambil ponsel dan duduk di sofa.“Mm.” Wijaya tampak berpikir.“Dokter Ibra akan bertanya tentang bibir pecah ini. Tidak mungkin ada orang yang memukuliku. Tidak mungkin pula aku memberitahunya karena digigit Amira.” Wijaya mengurungkan niat untuk menghubungi dokter Ibra. Dia tidak mau temannya tahu bahwa dirinya telah menikah dengan Amira dan gigitan itu didapat karena berusaha mencium sang istri.“Aku tidak bisa menghubungi Ibra. Dia akan anyak bertanya.” Wijaya menyentuh bibirnya dengan jari.“Ini cukup perih. Belum ada seorang pun yang berhasil melukaiku.” Wijaya tersenyum. Bibir mahal itu telah terluka oleh gigitan Amira. Wanita pertama yang berhasil membuat pria itu merasakan sakit. “Permisi, Tuan.” Bibi mengetuk pintu kamar Wijaya.“Y

    Last Updated : 2024-07-04
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 40 Diam-diam Perhatian

    Wijaya memarkirkan mobil di tempat parkir khusus miliknya. Dia keluar sendirian tanpa ada Amira di sisinya. Pria itu masih sempat menoleh untuk memastikan bahwa sang sekretaris memang tidak ikut. “Aku benar-benar terbiasa dengan keberadaan Amira.” Wijaya masuk ke dalam lift yang mengantarkan dirinya ke ruangan kerja.“Selamat pagi, Pak.” Para karyawan menyapa Wijaya.“Kenapa Bu Amira tidak ada ya?” tanya para wanita yang selalu memiliki topik pembicaraan setiap waktunya.“Aku juga tidak tahu. Apa sudah dipecat?” Dua wanita yang bekerja di bagian resepsionis saling pandang.“Aku dengar baru kali ini keluarga Kusuma memiliki sekretaris seorang wanita. Biasanya laki-laki,” ucap wanita itu.“Pasti tidak cocok,” sambung rekannya.Wijaya sudah tiba di ruang kerjanya. Dia disambut oleh Dody yang masih tetap bekerja untuk membimbing putranya agar pantas berada di perusahan Kusuma.“Selamat pagi, Pak Wijaya.” Dody tersenyum dan terkejut melihat Wijaya sendirian. “Pagi,” jawab Wijaya keluar da

    Last Updated : 2024-07-05
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 41 Rindu

    Luna membuka matanya. Wanita yang lelah bekerja itu tidur dengan sangat lelap karena tidak ada yang mengganggu. Apalagi ruangan yang sejuk dan nyaman.“Pukul berapa sekarang?” Luna melihat jam yang menempel di dinding yang telah menunjukkan pukul dua siang. Dia sudah melewatkan waktu makan siang.“Ah, di mana Wijaya? Apa dia masih belum selesai rapat?” Luna melihat ruangan yang sepi dan kursi kerja kosong.“Apa dia sudah pergi?” tanya Luna yang tidak mendapatkan jawaban. Dia keluar dari ruang kerja Wijaya dan bertanya pada seorang karyawan. “Apa Pak Wijaya belum selesai rapat?” Luna melihat seorang wanita yang berada di depan ruangan kerja Wijaya.“Pak Wijaya sudah keluar untuk makan siang,” jawab wanita itu.“Apa? Dia meninggalkanku.” Luna benar-benar kesal. Wijaya tidak membangunkan dirinya dan tidak mengajaknya untuk makan siang bersama. “Sial. Aku meninggalkan Lokasi syuting agar bisa makan siang bersama dengannya.” Luna sangat marah. Dia masuk ke dalam lift dan menuju tempat par

    Last Updated : 2024-07-05
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 42 Rasa Nyaman

    Amira sangat serius bekerja sehingga dia tidak sadar bahwa Wijaya yang hanya mengenakan handuk berdiri di depannya. Tubuh dan rambut yang masih basah. Dada bidang dan perut rata terlihat jelas. Pria itu terpesona melihat sekretarisnya yang sedang memeriksa laporan keuangan.“Bagus,” ucap Amira.“Dia cukup ahli untuk orang baru.” Amira memuji hasil kerja Kristian. Dia tidak tahu bahwa pria itu adalah adik tingkatannya di kampus.“Ini….” Amira melihat air yang menetas di papan huruf computer lipatnya. Dia segera mengambil tisu untuk mengeringkan laptop yang di atas pangkuan dan memindahkan ke meja.“Pak, keringkan rambut Anda dulu.” Amira mendongak dan cukup terkejut melihat tubuh seksi Wijaya. Dia harus menelan ludah karena pria pun bisa menggoda wanita.“Di mana baju gantiku?” tanya Wijaya memperhatikan Amira yang menatap tubuhnya. Pria itu pun tersenyum. Setidaknya wanita yang tampak tidak peduli pada godaanya itu masih normal ketika melihat tubuhnya yang seksi.“Amira,” sapa Wijaya k

    Last Updated : 2024-07-06

Latest chapter

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 296 Saingan Wijaya di Rumah

    Semua anggota keluarga sudah berada di ruang makan. Mereka bersiap untuk makan malam bersama. Waktu berkumpul yang tidak boleh diganggu.“Ma, apa malam ini bisa tidur di kamar kami?” tanya Keano mengejutkan Wijaya. Pria itu pun ingin istrinya tidur dengannya.“Kenapa mau tidur dengan Mama? Kalian sudah besar,” ucap Wijaya sebelum Amira sempat menjawab pertanyaan putranya.“Devano rindu dengan mama.” Devano tersenyum dan Keano tidak menjawab lagi. “Malam ini, Mama akan tidur di kamar kalian.” Amira tersenyum. “Hm.” Wijaya menghela napas dengan berat.“Terima kasih, Ma.” Keano tersenyum puas. Dia melirik Wijaya yang tampak kecewa.“Kenapa anak-anak memperebutkan Amira? Jika tidak dua kembar. Maka, Keano yang akan mengmbilnya.” Wijaya melihat pada Amira yang tampak tenang menikmati makan malam mereka.“Papa sudah tua. Tidak perlu ditemani mama lagi.” Devano menepuk pundak Wijaya dengan senyuman manisnya.“Benar-benar. Devano paling mengerti. Kalian berdua juga beranjak besar. Kenapa mas

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 295 Waktu Cepat Berlalu

    Cantika yang baru kembali dari luar negeri untuk perawatan kecantikan mendengar kabara bahwa Amira dan Wijaya telah memiliki bayi kembar yang tampan dan cantik. Mereka sudah berusia satu tahun.“Tidak terasa sudah lama aku bekerja dan luar negeri dan kini baru bisa kembali lagi.” Cantika mengambil cuti setelah satu tahun berada di luar negeri.“Kenapa Amira sangat beruntung? Dia mendapatkan apa pun yang diinginkan semua wanita.” Cantika masuk ke dalam mobil yang membawanya pulang ke rumah.“Aku harus membeli hadiah untuk anak-anak Wijaya.” Cantika tersenyum. Wanita itu semakin cantik dan seksi dengan perawatan mahal di luar negeri. Dari atas hingga bawah tidak asli lagi. Dia benar-benar ketagihan dengan operasi untuk mendapatkan kesempurnaan.“Ini bisa dijadikan alasan untuk diriku bertemu dengan Wijaya. Dia pasti akan terpesona dengan kecantikan ku saat ini.” Cantika benar-benar berharap akan perhatian dari Wijaya hingga jatuh cinta padanya.“Kita mampir ke super market,” ucap Cantika

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 294 Keluarga

    Wijaya melupakan semua musuhnya, tetapi tidak dengan Leon. Pria itu bekerja tanpa diperintah. Dia memastikan keluarga majikannya aman tanpa ada gangguan. “Leon, kenapa kamu masih sibuk dengan computer? Siapa yang kamu awasi?” tanya Jack. “Semua orang yang pernah menjadi muluh Bos. Aku tidak percaya mereka akan melupakan rasa sakit yang telah bos berikan. Banyak manusia yang ingin balas dendam ketika ada kesempatan,” jelas Leon.“Bos membebaskan Andika dan Luna. Aku yakin dua orang itu tidak akan menyerah. Apalagi mereka punya hubungan dengan putra-putra bos kita,” lanjut Leon.“Benar. Apa yang kamu dapatkan? Apa ada pergerakan?” tanya Jack.“Ya. Andika mengunjungi Luna. Pria itu berpergian dengan uang orang tua. Dia menjadi pengangguran,” jawab Leon.“Luwiq kembali ke Italia. Pria itu juga belum melakukan aktivitas apa pun,” lanjut Leon. “Aku harus memastikan mereka tidak akan kembali ke Indonesia,” tegas Leon.“Ya.” Jack menepuk pundak Leon. “Apa yang kalian bicarakan?” Wijaya mas

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 293 Kebahagiaan yang Sempurna

    Wijaya benar-benar fokus pada keluarganya. Dia hidup begitu tenang dan bahagia hingga melupakan musuh-musuh yang sudah dilepaskannya. Pria itu berpikir terlalu banyak dosa sehingga membuat istrinya dalam bahaya karena karmanya di masa lalu.“Aku sudah memaafkan semua orang. Aku juga membebaskan musuh-musuh yang aku penjara.” Wijaya menatap Amira yang sedang terlelap di dalam tidurnya. Mereka sudah pulang ke rumah.Dua bayi kembar berada di dalam keranjang bayi. Keano dan Devano pun berada di atas kasur mereka yang telah disiapkan. Ruangan kamar yang luas itu cukup menampung banyak orang.“Apa yang aku inginkan sudah menjadi nyata. Dua putra yang cerdas dari kami berdua dan sepasang bayi kembar.” Wijaya melihat anak-anaknya.“Aku sudah memiliki segalanya. Tidak kekurangan apa pun. Aku benar-benar bahagia.” Wijaya mencium dahi anak-anaknya dan mematikan lampu. Dia naik ke tempat tidur dan memeluk Amira.“Sayang.” Amira merasakan tangan yang memeluk pinggangnya.“Ya. Tidurlah,” bisik Wija

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 292 Terbangun dari Mimpi

    Keano dan Devano berlari masuk ke dalam kamar Amira. Dua anak kecil itu berteriak menyapa ibu mereka. “Mama!” Keano naik ke tempat tidur dan mencium pipi Amira. “Mama, bangun!” Devano menangis. Dia memeluk tubuh Amira.Tangis bayi kembar pun semakin kuat. Dokter dan tim memberikan ruang untuk anak-anak Amira dan suaminya.“Amira! Bangun!” Wijaya mengusap tangan Amira. “Mama! Bangun! Aku akan membenci adik!” teriak Keano.“Mama. Aku sayang Mama. Bangunlah!” Devano menggoyang tubuh Amira.Amira melihat Keano dan Devano berlari kepadanya. Dua anak lelaki itu menarik tangan dengan kuat dan terus berteriak.“Keano. Devano.” Amira tersenyum melihat dua putra yang telah dia besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.“Mama kembali!” Keano dan Devano sekuat tenaga menarik tangan Amira menjauh dari gadis kecil yang berusaha membawa ibunya pergi bersamanya.“Kamu menjauh!” Keano mendorong gadis kecil hingga terjatuh dan menghilang.“Tidak!” Amira berteriak dan terbangun dari tidurnya.“Hah!

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 291 Berusaha Membangunkan Amira

    Andika benar-benar tidak bisa masuk rumah sakit. Apalagi mendekati ruangan Amira. Sasarannya adalah anak-anak yang sudah pergi ke sekolah. Pria itu memiliki kesempatan ke tempat belajar Devano dan Keano.“Aku tahu. Keano dan Devano sekolah di sini.” Andika telah mengirim orang untuk menyelidiki dan mencari tahu putranya. Dia benar-benar menjadi gembel di jalanan. Berpindah tempat untuk bersembunyi. Pria itu tidak punya apa-apa lagi selain harta orang tuanya. “Apa yang Anda lakukan di sini?” tanya petugas keamanan kepada Andika yang menunnggu di depan gerbang sekolah. “Aku mau melihat anakku,” jawab Andika.“Siapa anak kamu? Semua yang sekolah di sini adalah orang kaya dari kalangan atas. Tidak mungkin kamu mampu,” ucap petugas.“Anakku ikut mantan istriku yang kaya sehingga bisa sekolah di sini,” tegas Andika.“Artinya kamu tidak ada hubungan lagi dengan anak yang ikut mantan istri. Sebaiknya pergi!” Petugas mendorong tubuh Andika hingga jatuh ke rumput.Mobil mewah yang membawa Kean

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 290 Merasa Bersalah

    Keano berada di ruang kerja Wijaya. Anak kecil itu membongkar computer kerja papanya. Dia memeriksa semua untuk mendapatkan semua informasi tentang kehidupan mamanya.“Apa yang kamu cari?” tanya Devano. “Aku selesai.” Keano turun dari kursi milik Wijaya dan keluar dari ruang kerja dengan tidak lupa menutup serta mengunci pintu.“Kamu tidak akan membuat papa bangkrut kan?” tanya Devano mengikuti Keano ke kamar mereka.“Itu tidak mungkin.” Keano memidah data ke komputernya.“Aku hanya mau melihat catatan kesehatan mama,” ucap Keano.“Ini jadwal dari dokter. Program hamil yang sudah direncanakan, tetapi mama masih menolak,” jelas Keano.“Mama pernah keguguran,” ucap Keano. “Apa kamu mengerti?” Keano menoleh pada Devano yang hanya diam saja.“Tentu saja, tetapi untuk apa kamu mencari tahu tentang kesehatan mama?” tanya Devano.“Papa sudah lama ingin mama hamil lagi, tetapi ditolak mama dan menunggu kita lebih besar sehingga program pun ditunda. Aku tahu, mama takut untuk hamil dan melahi

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 289 Marahnya Keano

    Dua bayi kembar berada di dalam tabung kaca. Amira di ruang ICU. Wanita itu masih belum sadarkan diri. Dia mendapatkan tranfusi darah dari sang suami dan orang-orang pilihan. “Amira, kenapa kamu belum bangun?” Wijaya menggenggam tangan Amira. Wanita itu terlelap dalam tidur yang panjang. “Amira, kita punya putri kecil yang cantik dan putra tampa. Sekarang anak kita sudah empat. Kamu tidak usah hamil lagi. Ini yang terakhir.” Wijaya tampak kesal sehingga dia tidak juga menggendong sepasang bayi kembarnya. “Aku yang terus memaksa kamu untuk hamil dan melahirkan. Aku tidak tahu bahwa ini yang akan terjadi. Maafkan aku Amira. Aku salah. Tidak seharusnya aku meminta kamu hamil anak kita. Devano dan Keano sudah cukup.” Wijaya mencium tangan Amira. Pria itu sangat ingin anak dari mereka berdua karena Devano dan Keano berbeda. Mereka saudara beda ibu dan ayah. “Tuk tuk.” Pintu kaca diketuk jari-jari kecil sehingga Wijaya segera menoleh. Dia mendapatkan tatapan tajam dari Keano dan raut sed

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 288 Kelahiran Bayi Kembar

    Wijaya yang duduk di sudut ruangan mendengarkan tangis bayi yang cukup kuat. Pria yang tampak gugup itu tersenyum tipis. Dia melihat sepasang tangan dan kaki yang telanjang bergerak-gerak.“Kenapa situasi ini sangat menyakitkan? Aku harus bahagia, tetapi juga sedih. Rasanya dadaku sakit sekali. Ini tidak sama ketika Luna melahirkan Keano.” Wijaya meremas dadanya. Dia tidak berani mendekat. Tubuh pria itu terasa sangat lemas dan tidak bertenaga. Dia ingin hanya bisa melihat Amira yang diam dan membeku. “Wijaya, selamat. Kamu punya sepasang bayi kembar yang sehat.” Dokter Ibra mendekati Wijaya. “Apa?” Wijaya tersenyum. Dia melihat bayi yang digendong Ibra dan perawat.“Ya.” Wijaya mengangguk.“Kami akan membersihkannya,” ucap perawat.“Bagaimana dengan Amira?” tanya Wijaya.“Dok, jantung pasien tidak stabil. Dia mengalami pendarahan hebat,” ucap dokter yang sedang menutup perut Amira.Tempat tidur dan sepray telah dibasahi oleh darah Amira yang terus keluar dengan derasnya. Tubuhnya be

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status