Beranda / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / (S4) - Bab 31 • Collide

Share

(S4) - Bab 31 • Collide

Penulis: Rae_1243
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-10 23:52:53

Ketika hari esok datang, Killian tahu bahwa mereka perlu berbicara.

Semalaman sudah dia tidak bisa tidur. Waktunya habis untuk bertarung dengan dirinya sendiri, antara ingin menghajar Andreas lalu membawa Selena pergi, atau membawa Selena pergi lalu memarahi sekretarisnya itu habis-habisan karena sudah mempermainkannya. Kira-kira mana yang lebih baik untuk dia lakukan?

Dahi Killian kemudian berkerut.

Tunggu. Tunggu dulu.

Kenapa dari dua pilihan yang sedang dipikirkannya, kedua-duanya mencakup rencana untuk membawa Selena pergi?

Seolah tidak peduli dengan apa pun yang ingin Killian lakukan dan apa pun keputusan yang hendak diambil, maka dia akan tetap melibatkan Selena.

"Sial!" makinya. "Dasar perempuan!"

Panas yang dia rasakan sejak semalam tidak hanya membakar dada, tapi juga seluruh tubuhnya. Dengan muak Killian menggeleng, berusaha agar dapat menyingkirkan bayangan Selena dari dalam kepalanya.

Ya, Tuhan. Seharusnya K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Masy Udah
penyelidikannya blom nemuin titik terang ya......terus aila 5th tapi masih gk ingat.... sejauh apa tempat kecelakaan sama rumahnya kok gk bisa nemuin jasadnya....
goodnovel comment avatar
Anton
males bacanya,selalu dibikin nanggung
goodnovel comment avatar
Julia Samuel
semoga Ivona bisa mengenali Aila walaupun wajah berbeda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 32 • Hurt

    Begitu Selena membuka pintu dan mereka berhadap-hadapan dengan Ivona, Killian pun seketika membeku. Dia masih dalam posisi setengah memeluk Selena dan Killian juga yakin bahwa dari ekspresi wajah mereka, Ibunya itu pasti akan bisa menangkap ada sesuatu yang salah. Sekilas melirik, dia lantas mengeluh dalam hati. Ah, sial! Ada bekas kemerahan di leher Selena yang begitu jelas terlihat. Seolah sama-sama baru menyadarinya, sekretarisnya itu lalu dengan cepat merapikan rambut dan berusaha menutupi bekas kemerahan tersebut, tapi rasanya percuma. Mustahil kalau Ivona belum melihatnya. "Bu," sapa Killian, berusaha mengalihkan perhatian. "Kenapa Ibu ke sini? Ada apa?" "Apakah Ibu mengganggumu?" tanya Ivona sembari menyunggingkan senyum, membuat Killian sesaat terperangah melihat sikap tenang yang Ibunya tunjukkan. "Apa? Maksudku, ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-11
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 33 • Akhirnya Bertemu

    Sebenarnya ada apa dengan Alexis dan Alden? Ansia mengerutkan dahi, memikirkan soal perubahan perilaku kedua putra kembarnya itu. Beberapa hari lalu mereka terlihat begitu bahagia dan semangat, tapi entah mengapa akhir-akhir ini keduanya malah selalu berwajah muram dan sedih. "Apakah sudah terjadi sesuatu selama mereka berada di sekolah?" tanya Ansia kepada kedua orang pengasuh putranya tersebut. "Tidak ada, Nona. Kedua Tuan Kecil baik-baik saja selama berada di sekolah." "Belakangan ini aku juga kerap menemukan mereka keluar rumah dengan alasan untuk bermain bersama teman," lanjut Ansia. "Sebenarnya ke mana mereka pergi dan siapa teman yang mereka temui nyaris setiap hari itu?" Bukannya Ansia tidak menaruh perhatian kepada kedua putra kembarnya, tapi belakangan ini memang ada beberapa hal yang membutuhkan perhatiannya secara lebih.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-13
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 34 • Ikatan yang Tidak Terlihat

    'Jangan menangis terus! Kenapa kamu selalu membuatku susah?''Apa kamu tahu, kalau aku terpaksa merawat dan membesarkanmu? Benar-benar membuat repot saja!''Diam! Berisik sekali! Aku tidak suka mendengar suaramu! Dasar anak pembawa sial!'Liliana berdiri dengan ketakutan.Ucapan yang tadi Charlotte lontarkan kepadanya, berhasil memicu berbagai kenangan buruk yang selama ini coba dia pendam. Gadis cilik itu pun memandang ketakutan ke sosok lelaki yang kini berjalan mendekatinya.Takut. Lelaki berambut hitam dengan warna mata yang persis seperti miliknya itu terlihat begitu menakutkan bagi Liliana. Sungguh, sebenarnya dia ingin sekali kabur dan menjauh dari lelaki itu, tapi kedua kaki mungilnya sama sekali tidak dapat digerakkan.Bukankah lelaki itu menyiram perempuan tadi dengan secangkir kopi? Lalu, bagaimana kalau kali ini justru Lilianalah yang akan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-15
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 35 • Pada Siang Hari Itu

    "Jadi, kalian datang kemari untuk mencari tahu, ada masalah apa di kantorku? Begitukah, Lexis? Alden? Hm?"Tidak langsung menjawab, Alexis dan Alden hanya berdiri dengan gelisah sembari saling melirik. Kalau Alexis menggerakkan dagunya sekilas, maka Alden lantas memberi anggukan pelan setelah berpikir untuk beberapa saat."Kami ... ingin membantu Ana, Paman," ujar Alexis, menegakkan kepala dan memandang langsung ke arah Killian. "Nona Malaikat bekerja di sini dan akhir-akhir ini dia selalu terlihat murung. Jadi, kami bermaksud mencari tahu, masalah apa yang kira-kira sudah membuatnya bersedih.""Nona Malaikat?" Killian mengerutkan dahi, terlihat kebingungan. "Siapa dia?""Dia ...." Sekali lagi Alexis melirik ke arah Alden, melemparkan pandangan meminta tolong. "Itu ....""Dia orang yang sangat Ana sayangi, Paman," sahut Alden segera, membuat Killian menoleh ke arahnya. "Jadi, Ana benar-benar mengkhawatirkannya."Memandangi Liliana, Killian menunggu agar

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 36 • Purpose

    Killian sama sekali tidak tahu bagaimana caranya berhenti tersenyum."Kamu suka?" tanyanya, meraih sehelai tisu lalu membersihkan saus tomat yang mengotori pipi Liliana. "Apakah enak?"Menjawab pertanyaan Killian, gadis kecil itu pun mengangguk-angguk dengan riang. Kedua pipinya terlihat menggembung, setelah dia memasukkan spaghetti satu suap penuh ke dalam mulut dan sekarang sedang sibuk mengunyah."Makan pelan-pelan, Princess." Killian tertawa kecil melihat mulut Liliana yang mengerucut karena saking penuhnya. "Tidak ada yang akan meminta makananmu kok."Namun sebelum Killian selesai berbicara, terdengar suara bernada kesal yang menyela."Lexis! Jangan ambil jatahku!""Sedikit saja, Al. Jangan pelit, dong!""Pelit bagaimana? Kalau mau minta itu yang kira-kira. Masa, separuh lebih yang kamu embat?""Ingat, aku ini ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 37 • Red Lights for Him

    Apa yang bisa dia berikan sebagai jawaban, ya?Killian tengah memikirkan jawaban semacam apa yang akan dia berikan nanti kepada keluarga Roxanne.Dia lantas melirik jam tangannya sekilas dan menyadari bahwa waktu sudah cukup sore.Memandang ke arah ketiga anak yang kini tengah mengantre giliran untuk bermain flying fox, Killian tahu betul bahwa dia sudah tidak bisa menahan mereka untuk tetap bersamanya lebih lama lagi."Ansia pasti marah besar," gumamnya, berusaha tidak mengacuhkan banyaknya panggilan telepon yang masuk di ponselnya, sejak dia memberi kabar bahwa kedua cucu keluarga Roxanne ada bersamanya.Killian juga bisa membayangkan bagaimana reaksi Heri dan Risa saat ini, tapi bukannya merasa khawatir lelaki itu justru mendengus geli. Sepertinya sudah sangat lama sejak dia menerima omelan jadi, tidak apalah.Liliana sudah memakai semua peralatan keamanan dan akan sege

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 38 • Red Lights for Her

    "Bagaimana, Ron? Apakah semuanya beres?" "Saya sudah memastikan ulang semuanya, Tuan Muda. Berita mengenai lamaran pernikahan Anda sudah tersebar. Tidak hanya di saluran televisi nasional dan internasional, seluruh laman internet, tapi ditayangkan juga lewat videotron di ruas-ruas jalan utama. Jadi, rasanya mustahil kalau sampai ada orang yang tidak mengetahuinya." "Bagus! Kerja bagus, Ron." "Maafkan saya sebelumnya, Tuan Muda, tapi apakah hal ini tidak berlebihan? Maksud saya, soal resiko yang Anda ambil dengan menayangkan hal ini secara luas, hanya dengan tujuan agar Tuan Muda Ardhana bisa melihatnya." "Apa maksudmu? Langsung saja katakan, jangan berputar-putar." "Saya hanya tidak bisa membayangkan, bagaimana seumpama tadi Nona Hills menolak lamaran Anda? Padahal Anda sudah mendatangkan begitu banyak awak media, sementara tidak ada jaminan bahwa segalanya akan berjala

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 39 • Benang Merah

    Malam Killian benar-benar terasa bagai di neraka. Lelaki itu nyaris tidak makan, tidak tidur, dan pikirannya terus menerus memikirkan berbagai hal yang seakan menggumpal bak benang kusut. Killian merasa ada sesuatu yang sudah dia lewatkan, tapi apa? Meski dia sudah berusaha untuk mencoba memikirkan ulang semuanya secara runut, nyatanya tidak ada hasil. Percuma saja. Sama sekali tidak ada gunanya. Itu karena pikiran Killian lagi-lagi mengarah pada tayangan videotron yang tadi dia lihat. Dia begitu terkejut karena Selena menerima lamaran pernikahan dari Andreas. Lalu yang lebih gila adalah Killian seakan masih belum juga bisa percaya. Dengan keras kepala, lelaki itu pun lantas bergegas menghubungi pengawalnya. Dia memberikan perintah untuk memastikan kebenaran atas tayangan videotron tersebut, sekaligus mencari tahu soal keberadaan Selena. Informasi sudah dia terima, termasuk di mana lokasi Selena berada, dan sepanjang malam itu Killian

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status