Beranda / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / (S4) - Bab 08 • Bertemu Perempuan Lain

Share

(S4) - Bab 08 • Bertemu Perempuan Lain

Penulis: Rae_1243
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-11 21:54:24

"Tunggu di sini."

"Ya?"

"Miss, Hills. Ada satu perintah yang aku ingin untuk Anda lakukan sekarang. Ini sangat penting jadi, dengarkan baik-baik."

Killian menarik satu kursi dan mendorong Selena hingga terduduk.

"Duduk saja di sini, dan jangan pergi ke mana pun kecuali atas seijinku," ujarnya, bahkan sampai mengetuk-ngetuk permukaan meja restoran untuk lebih memberi penekanan. "Ingat, harus atas seijinku."

"Tapi, Sir. Kenapa saya harus-"

"Ke mana pun Anda berniat untuk pergi, meski itu hanya sebentar atau bahkan sekedar mengambil tisu sekali pun, harus atas sepengetahuanku."

Ha?

"Sementara itu, silakan pesan menu makan siang apa pun yang Anda inginkan," sambungnya lagi, kali ini sembari meraih buku menu dan menyodorkannya ke depan Selena. "Aku yang akan bayar semuanya. Paham?"

Jawaban yang paling

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
ceritanya ini bagus, cuma yg disayangkan knp aila harus hilang ingtan kn mungkin akan lebih seru klo aila tetap ingat tp dia cuma mau ngetes smpe dimn kesetian killian
goodnovel comment avatar
Fafa Timahe
yupz. akupun berpikir ini. mungkin kisah mereka akan dimulai lg dari s4 ini, dengan kejujuran dan keterbukaan. satu demi satu kesalahpahaman akan terungkap.
goodnovel comment avatar
Mariarosa
sepertinya S4 jd tempat reuni setiap char. yg muncul dari S1-3
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 09 • Perang Pagi Hari

    "Apa kamu sudah gila?" "Diamlah!" "Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?" "Sudah aku katakan, diamlah!" Ayik menatap sosok lelaki yang sekarang sedang gusar sendiri itu dengan raut wajah kebingungan. Tadi dia sudah akan menikmati jatah makan siangnya, tapi Killian sudah terburu datang. Lelaki tampan berambut hitam itu menerobos masuk ke ruang kerjanya begitu saja dan langsung mengomel-omel tidak jelas soal hal yang sama sekali tidak Ayik mengerti. "Seharusnya dia kan, bisa berpura-pura tidak lihat!" Lalu .... "Soal begitu saja dibesar-besarkan. Sebenarnya, apa maunya?" Kemudian .... "Kenapa ribet sekali, sih? Tinggal berkata iya saja, kok. Cih!" Ingin mencoba mengerti, tapi bagaimana caranya? Ayik bisa apa, ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-12
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 10 • Siang Hari yang Panas

    Apakah dia sudah gila?"Ini berkas yang Anda minta, Miss.""Silakan taruh saja, terima kasih."Selena hanya memberikan lirikan sekilas dan senyuman tipis kepada seorang lelaki, staf dari departemen ATF yang membawakan data yang dia perlukan, sebelum akhirnya kembali sibuk dengan laptop dan teleponnya."Bukankah Anda belum lama bekerja di sini? Kelihatannya sudah sangat sibuk, ya?" tanya staf itu lagi, terlihat masih berusaha mengobrol, tapi hanya mendapatkan senyuman sekilas karena setelah itu Selena akhirnya kembali sibuk dengan panggilan telepon yang harus dia buat."Right, Mr Nelson. We apologize for the inconvenience. Mr Ardhana will reschedule the meeting with you next week. Yes, Sir. I will get back to you asap. What? My name? Oh, it's Selena Hills. Yes, my pleasure, Sir. Thank you."*(Betul, Tuan Nelson. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Tuan Ardhana akan men

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-13
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 11 • Rencana ke Dubai

    "Miss Hills, apakah Anda sudah selesai mengatur jadwalku?" "Sedang saya kerjakan, Sir—" "Kenapa lama sekali? Bukankah aku sudah memberikan tugas itu kepadamu sejak kemarin?" "Saya sudah berhasil mengatur ulang paling tidak tiga belas pertemuan Anda untuk tiga hari ke depan dan—" "Miss Hills, aku akan bepergian selama satu minggu penuh jadi, bagaimana bisa Anda hanya mengatur ulang jadwalku selama tiga hari ke depan?" Selena melongo mendengarnya. "Tapi, Sir. Anda tidak mengatakan kalau—" "Hasil audit dari proyek superblock Crescent Hotel tidak terlalu menggembirakan jadi, aku harus melakukan tinjauan langsung ke lokasi paling tidak selama seminggu. Kenapa soal seperti itu saja Anda tidak bisa mengerti, Miss Hills? Apakah Anda selalu meminta untuk dijelaskan semuanya baru bisa paham? Memangnya, Anda tidak bisa memikirkannya sendiri?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 12 • 12 jam Bersamanya

    Ardhana CorporationKeesokan harinyaSebuah mobil sedan mewah berwarna putih dengan aksen warna gold yang semakin memberikan kesan glamor, meluncur mulus sebelum akhirnya berhenti di depan lobi gedung Ardhana.Bahkan sebelum penumpang mobil tersebut turun, kedua staf yang bertugas untuk menyambut para tamu sudah langsung bertukar pandang, menggeleng, dan menghela napas panjang.Mereka sudah hapal betul siapa yang datang dengan menggunakan mobil yang begitu terlihat dari kalangan jetset tersebut."Selamat pagi, Nona Harron," sapa salah satu petugas dengan ramah, sementara di sebelah sana rekan kerjanya masih bisa menyempatkan diri untuk memutar mata sebelum ikut-ikutan memasang senyuman untuk keperluan kerja. "Apakah ada yang bisa kami bantu? Silakan sebutkan keperluan Anda."Seperti biasa, Charlotte tidak merasa perlu untuk menanggapi sapaan tersebut. Baginya, balas menyap

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 13 • Hai, Dubai!

    Apakah dia sedang bermimpi? Selena merasa ada seseorang yang merangkul pinggangnya dengan hati-hati, juga menyibakkan rambutnya, membelai pipinya lembut, lantas mengecup dahinya. Siapa? Rasanya juga seperti ada seseorang yang ikut berbaring di belakangnya, memeluknya erat seolah dia sebuah guling yang nyaman. Dia juga merasakan hembusan udara hangat di tengkuk, seakan ada seseorang yang tengah menunduk di sana, menghirup aroma tubuhnya, sambil bernapas dengan perlahan. Terakhir, perempuan itu merasakan ciuman di puncak kepalanya. Mungkinkah ini sekedar khayalannya? Ah, entahlah. Namun yang jelas, perasaan nyaman kini begitu menguasai diri Selena. Seolah ada sesuatu yang hangat yang membungkus dan menyelimutinya, membuatnya merasa begitu aman. Kalau ini hanya sekedar mimpi, biarlah. Selena bahkan merasa tidak keberatan ketika

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 14 • Kejutan

    Sementara itu, saat ini jam tangan Ashin sudah menunjukkan pukul 19:30 Waktu yang sudah cukup larut, tapi lelaki itu nyatanya masih berada di ruang kerjanya dengan tampang yang tidak karuan. Menghela napas beberapa kali dan menyugar rambut, Ashin merasa tidak tahan lagi dan akhirnya hilir mudik sambil bergumam sendiri. "Dasar orang-orang itu. Tidak bisakah mereka menjaga mulut dan tidak membicarakan soal pekerjaan sambil berjalan-jalan di area lobi tamu?" Rasanya kesal sekali. Ashin sudah begitu bersusah payah untuk bisa menghadapi Charlotte tanpa membocorkan soal kepergian Killian ke Dubai sedikit pun. Namun siapa sangka, kalau perempuan itu justru tidak sengaja mendengarkannya lewat beberapa staf eksekutif yang sedang membicarakan hal tersebut sambil melintas di area lobi. "Dan sialnya, aku tidak segera mengetahui soal itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 15 • Malam Pertama di Dubai

    "Seperti yang Anda lihat, Sir. Saya sudah bertunangan."Nyaris lima jam sudah berlalu sejak Killian mendengarkan pernyataan tersebut dan selama lima jam itu pulalah suara Selena terus saja mendengung di dalam pikirannya.Tunangan. Sekretarisnya itu sudah memiliki tunangan.Lalu, memangnya kenapa?Apa hubungannya dengan dia? Toh, mereka tidak memiliki hubungan apa pun selain sebagai atasan dan pegawainya kan? Jadi, bukankah seharusnya tidak ada masalah?Seharusnya, sih, tapi nyatanya sakit yang Killian rasakan di dadanya ini tidak juga kunjung reda."Apa aku sedang sakit?" gumamnya, meraba-raba dadanya sendiri seolah mencoba menemukan luka yang menjadi sumber dari rasa sakitnya. "Jangan-jangan, aku kena penyakit jantung?"Bahkan sebelum selesai mengatakannya pun, Killian sudah merasa kalau pemikirannya tadi itu begitu konyol.

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-18
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 16 • Reas

    Sebenarnya, bagaimana semua ini bermula?Bukankah tadi dia pergi ke taman hotel ini demi mencari udara segar agar bisa menenangkan pikiran dan perasaannya?Lalu, kenapa sekarang malah—"Sir, tunggu—" Selena mendesah begitu keras ketika jemari Killian bermain di area paling privasinya, sementara lelaki itu menghujani rahang dan lehernya dengan ciuman basah. "Ini—" Selena mengerang. "Kita masih ada di tam—"Menunduk, perempuan itu lantas membungkam jeritannya di bahu Killian ketika jumlah jari yang memasuki miliknya kini bertambah."Sir," ujarnya sambil terengah dan dahi yang dipenuhi oleh keringat. "Tolong—""Ya, Miss Hills?" sahut Killian dengan nada menggeram. "Katakan apa yang Anda inginkan, asal jangan memintaku untuk berhenti sebab aku tidak bisa."Napas Selena terasa bergetar ketika untuk sesaat mereka b

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status