Beranda / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / (S2)-Bab 01 • Kejutan!︎

Share

(S2)-Bab 01 • Kejutan!︎

Penulis: Rae_1243
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-13 21:44:23

"Kills, tunggu—"

"No, Kiska."

Aila terpaksa menggigit bibir kuat-kuat sementara di bawah sana kepala Killian sudah menyusup ke balik rok dan menyiksanya.

"Kills, henti— Nghn!" Membekap mulut dengan kedua tangan sendiri, Aila berusaha kuat meredam suara desahan dan erangannya. "Killian, jangan gila! Kita sekarang sedang berada di pesawat."

Tidak ada sahutan. Tentu saja. Lelaki bersurai hitam itu sekarang sedang sibuk 'bekerja dengan giat' di bawah sana, memberi Aila kenikmatan, tapi sekaligus menyiksanya.

Oh, ayolah. Siapa yang bakal tahan kalau harus berada di posisi Aila saat ini?

Perempuan itu harus mati-matian menahan suara sementara bagian intimnya sedang dijamah dan merasakan kenikmatan yang sangat. Tidak hanya menjilat, Aila bahkan bisa merasakan betapa jari dan ujung lidah Killian bergantian masuk, menusuk-nusuk miliknya.

Tidak cukup sam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Arnes Yada 25
killian udah bisa melihatkah
goodnovel comment avatar
Desy Natalina
keren ihh ceritanya, geumess sama pasangan ini, kills n aila...makasih thor ......
goodnovel comment avatar
Virginia Johnny Virginia Johnny
Prmpuan jalang. Berani2 mengaku hamil anak kills. Phuiiii..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 02 • Aku istrimu

    Killian hampir meremukkan handphone di tangannya. Benda pintar berbentuk pipih yang harganya tidak murah itu, sekarang tidak lebih dari sekedar rongsokan yang nyaris patah dan retak tidak karuan. Sebagai tambahan, lelaki bersurai hitam itu pun lalu membantingnya kuat-kuat, membuat handphone tersebut semakin hancur. "Kills, a—ada apa?" tanya Aila dengan suara bercicit karena ketakutan. Sampai sekarang perempuan bermata abu itu masih juga belum terbiasa dengan kemarahan Killian. Bahkan saat ini pun tubuhnya sudah gemetar, sementara tadi Aila sendiri langsung meloncat ke ujung sofa, hanya demi menjauhi suaminya. "Kiska, kemarilah," mengetatkan rahang, suara Killian terdengar bagai geraman yang mengerikan dan malah membuat Aila semakin gemetar ketakutan. "Kemarilah, Kiska ... sebelum aku semakin marah dan akhirnya meledak. Kemarilah." Menggigit bibir dan memilih untuk tetap diam sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 03 • Halo, Ansia

    "Apa yang kamu lakukan di sini?" sembur Ivona tanpa perlu berbasa-basi.Dia baru saja melangkah masuk ke ruang depan setelah sempat pergi sebentar. Ivona tadi selesai menelepon Killian dan memberi tahu mengenai situasi yang terjadi di kediaman Ardhana. Perempuan separuh baya itu merasa semakin kesal karena sekarang dia melihat Ansia yang malah enak-enakan duduk sambil setengah berbaring di sofa. Sekilas, perempuan bersurai hitam yang tengah berbadan dua itu memang terlihat sedikit lelah."Kenapa kamu tidak pergi juga, bahkan setelah aku mengusirmu?""Oh, Mom—""Jangan panggil aku dengan sebutan itu!"Sepasang mata Ivona menatap Ansia dengan pandangan yang mutlak benci, sementara tubuhnya pun gemetar karena menahan emosi. Sungguh, seumur hidup dia tidak pernah merasa sampai semarah ini."Pergi! Pergi dari sini!" geramnya. "Atau perlu kupanggilkan pengawal untuk menyer

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-15
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 04 • Pulang

    Kediaman Roxanne "Ada apa?" tanya Risa Roxanne, sewaktu hendak melenggang ke dalam kamar tidurnya. "Sepertinya ada tamu, Nyonya," jawab salah seorang pelayan, membuat dahi perempuan separuh baya itu pun berkerut. Siapa yang datang bertamu malam-malam begini? "Kenapa, Risa?" tanya Heri Roxanne, yang baru saja datang dan langsung merangkulkan sebelah tangan ke bahu istrinya, membuat perempuan separuh baya itu sedikit berjengit karena terkejut. "Jangan mengagetkanku seperti itu, Her," protes Risa, memukul ringan lengan suaminya yang hanya menanggapi dengan senyuman. "Menyebalkan." "Memangnya, apa yang sedang kamu pikirkan? Sampai melamun seperti itu." "Ada tamu yang datang." "Malam-malam begini?" Heri Roxanne segera melirik arlojinya. Dahi lelaki itu pun seketika berkerut karena heran. Apakah ada se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 05 • Ayo kita bicara

    "Akh! Nghn! Nghn!" Aila meraih kelambu tempat tidur kemudian mencengkeramnya, tapi dengan cepat lelaki bersurai hitam itu pun segera mengulurkan tangan dan menggenggam erat tangan istrinya. "Kills ... Nhgn! Akh! In—ini— kurasa ini sudah cuk—kuuph!" desah Aila, berusaha berbicara di sela napas yang terengah, sementara dari belakang Killian terus saja memacunya. Menahan pinggul Aila dengan sebelah tangan, sementara bibirnya asyik menjelajah dan meninggalkan entah berapa banyak jejak berupa bercak merah di leher yang jenjang itu, Killian dengan mantap terus menghujamkan miliknya. Meski saat ini mereka melakukannya dengan berdiri sekali pun, hal tersebut sepertinya bukan masalah bagi lelaki yang sudah sangat berpengalaman dalam bercinta semacam Killian. "Masih ... belum," erang Killian, kali ini memilin-milin bergantian kedua ujung bukit kembar yang begitu menantang itu. "Ini— Akh! Masih

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 06 • Pulangnya Sang Nyonya Muda

    "Bagaimana kabarmu?" "Ya? Apa?" "Sia, aku bertanya, bagaimana kabarmu?" Ansia terdiam. Otaknya seolah mengalami kesulitan untuk memahami pertanyaan yang semudah itu. Maksudnya, untuk macam pertanyaannya, sih, dia tahu, tapi yang dia tidak paham adalah kenapa Aila malah bertanya seperti itu? "Seriously? Kakak hanya memberiku pertanyaan semacam itu?" tanya Ansia yang semakin kesal dengan rasa gelisah yang terus menggerogoti hatinya saat ini. "Kita sedang berada di masalah seperti ini dan yang Kakak tanyakan hanya bagaimana kabarku?" Kali ini giliran Aila yang terdiam. Sepasang mata abunya terlihat kebingungan, masih tidak mengerti di mana letak kesalahan atas pertanyaan sederhana yang dia ajukan tadi. "Bukankah tadi Kakak yang sok-sokan mengajakku berbicara, tapi kenapa sekarang hanya bertanya soal omong kosong seperti ini?" "Apa tentang keadaanmu itu hanya omong kosong bagimu, Sia?" Terdiam, Ansia sontak berdiri

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 07 • Menyusup masuk

    Ada suasana bahagia yang tiba-tiba melingkupi kediaman Ardhana pada hari ini."Nyonya Muda, apakah Anda ingin makan sekarang? Saya bisa menyiapkan spaghetti kesukaan Nyonya Muda dengan segera," tawar sang kepala koki, yang sebelumnya jarang sekali bahkan nyaris tidak pernah keluar dari dapur hanya untuk menyambut seseorang seperti ini."Apa maksudmu? Siapa yang ingin langsung makan setelah baru sampai di rumah?" sela kepala pelayan, menyikut dan mendorong sang kepala koki sementara dia sendiri yang sekarang maju. "Nyonya Muda, bagaimana kalau Nyonya Muda beristirahat dulu? Mandi air hangat, sambil dipijat agar rileks, pasti menyenangkan, bukan?""Setelah dipijat, maka akan lebih pas kalau minum teh hangat dengan ditemani camilan yang manis dan gurih," kali ini istri dari kepala koki yang menyerobot. Perempuan dengan tubuh tambun itu tersenyum dengan ramah, sementara dengan bokong besarnya dia berhasil menyingkirkan kepala

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 08 • Sang Tuan Muda

    "Selamat pagi, Nyonya Muda. Bagaimana kabar Anda hari ini?"Ansia terdiam dan sedikit heran, saat ada tiga orang pelayan wanita yang datang menemuinya di pagi hari seperti ini.Perempuan berbadan dua itu bahkan masih berada di atas tempat tidur ketika ketiga orang pelayan tersebut mengetuk pintu kamar tidur tadi. Terburu-buru, Ansia bahkan nyaris melompat bangun untuk memakai lensa kontak, sebelum akhirnya mengijinkan mereka masuk."Apakah ini hanya perasaan saya? Rasanya, Nyonya Muda lebih terlihat berisi sekarang ini," celetuk salah satu pelayan wanita."Apa maksudmu?" tanya balik salah satu temannya."Maksudku, beliau sepertinya bertambah, ehm ... gendut? Pipinya juga terlihat lebih tembam?""Kenapa kamu masih bertanya?" sela salah satu pelayan, menyenggol rekannya menggunakan siku. "Tentu saja itu karena hati beliau bahagia. Makanya, jadi terlihat seperti itu. Apalagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 09 • Sebuah Penawaran

    Ansia baru saja menyelesaikan makan siangnya dan sedang bersantai, sewaktu seorang pelayan pria datang menghampiri. "Apa katamu?" tanyanya, mengangkat kedua alis. "Tuan Muda tadi mencari Anda, Nyonya Muda," jawab si pelayan dengan sopan. Ada seringai yang tercetak di wajah cantik Ansia. Kenyataan bahwa Killian berusaha mencarinya membuat perempuan berbadan dua itu merasa puas. "Benarkah?" tanyanya, mempertahankan lagak cuek seakan dia tidak terlalu tertarik. "Lalu, di mana dia sekarang?" "Beliau sekarang ada di ruang kerja, dan beliau mengatakan, kalau Anda tidak sedang sibuk, beliau menunggu Nyonya Muda di sana." "Menungguku?" "Betul, Nyonya Muda." Bisa dikata kalau senyuman di wajah Ansia pun melebar saat ini. Killian tadi mencarinya. Lelaki itu sekarang bahkan sengaja menunggunya. Bukankah itu merupakan pertanda yang bagus? "Baiklah, katakan saja kalau aku akan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status