Share

247. Hukuman Ringan

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-02 00:38:07

"Lun."

Tiba-tiba Kyle berdiri di depan pintu kamarnya ketika gadis itu berada di dalam kamar hendak ganti baju.

"Y-ya, Bos?"

Jantung Luana terus berdegup kencang ketika melihat sang Bos bersandar di pintu, menatap dirinya dengan pandangan sayu.

Apakah ... akan terjadi sesuatu di kamarnya? Sesuatu yang sangat panas dan penuh keringat?

Luana tanpa sadar menelan ludah, menatap tulang selangka Kyle yang seksi, terlihat jelas melalui kausnya yang berleher v-neck.

Pria ini ... benar-benar hot.

Kyle dengan langkah pelan berjalan mendekat, Luana diam-diam mengepalkan tangan menahan jantungnya yang berdetak seperti mau meloncat keluar.

Dulu, dulu ketika mereka SMA, Kyle sering datang padanya, tapi sekarang mereka sangat asing.

"A-ada apa, Bos?"

Luana bertanya dengan suara bergetar, tanpa sadar mengulurkan tangan menyentuh dada bos-nya yang kini berdiri di depan gadis tersebut.

Dada bidang Kyle membuat pikiran Luana tidak fokus, teringat kembali bagaimana dulu mereka pernah saling melepas baj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   248. Sayembara Mencurigakan

    "Cantik."Kyle berkata saat melihat Luana yang sudah bersiap pergi dengan memakai celana skinny jeans dan kaus warna putih.Luana yang sedang mengikat rambutnya ke belakang hanya membalas pujian bos-nya tersebut dengan bibir cemberut."Ngeledek saja terus, Bos," gerutunya. Yang tak percaya pujian dari Kyle. Kyle hanya tertawa geli dan membukakan pintu mobil untuk gadis cantik pujaan hatinya itu. Padahal dia benar-benar serius saat mengatakan kalau Luana benar-benar cantik.Dia memang hanya memakai kaus polos pendek berwarna putih dan celana hitam, tapi kecantikannya terpancar sempurna di mata Kyle. Anting dengan mutiara merah muda pemberian Kyle, tampak menambah kesempurnaan penampilan gadis tersebut.Tiba-tiba Kyle ingin membelikan kalung untuk menghias leher Luana yang jenjang dan mulus.Sayang sekali leher cantik itu tak berhiaskan apa-apa bukan? "Luana.""Iya, Bos?""Mau kalung tidak?"Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Kyle. Luana memandang bos-nya itu dengan pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   249. Istri Ceo Atau Mafia

    "Ehm, Bos."Luana lagi-lagi memanggil Kyle, kali ini dengan suara bergetar dan wajah yang semakin pucat."Bos, j-jadi benar rumor bahwa acara sayembara itu akan menjadi ajang survival yang mempertaruhkan nyawa, ya?""Bisa jadi seperti itu, kurang lebih."Menambah ketakutan Luana, Kyle menjawab dengan tenang.Sementara itu, Penny yang berdiri di samping kakaknya, membisikkan sesuatu kepada Nathan. "Aku baru tahu, bos kita bisa sehangat itu kepada orang," ucapnya terheran-heran."Kubilang apa, dia gadis yang disukai bos, Penny. Kamu harus hati-hati."Nathan balas berbisik untuk mengingatkan adiknya yang bar bar itu."Lihat, bos bahkan terus tersenyum ketika memandang gadis itu, ini gila.""Aku melihat pemandangan itu setiap hari.""Apakah keduanya pacaran? Jadi sayembara ini buat apa?"Keduanya masih terus bergossip diam-diam.Nathan menggeleng, ekspresinya berubah prihatin ketika memandang Kyle. "Sayangnya, mereka tidak pacaran," jawab Nathan, tapi dia tiba-tiba ragu, kalau tidak pac

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   250. Latihan Menakutkan

    "Terserah."Setelah menjawab seperti itu, Kyle lantas menoleh kepada Nathan yang mengatakan sesuatu padanya, lalu kembali menatap Luana. "Aku mau latihan dulu dengan Nathan dan Penny, kamu bisa lihat bagaimana kami melakukan parkour, setelah itu kamu harus belajar."Mendengar instruksi itu, Luana hanya bisa mengangguk dan berdiri di dekat dinding gedung tersebut saat Kyle dan dua bawahannya mulai melakukan parkour.Beberapa saat kemudian, Luana hanya bisa dibuat kagum oleh mereka. "Luar biasa!" seru gadis itu, saat melihat aksi Kyle dan bawahannya. Ketiga orang itu berlari, mulai melompat ke sana kemari dengan sangat lincah dan melompati gedung demi gedung dengan sangat lihai.Luana bahkan sampai berlari ke ujung gedung untuk melihat mereka yang seperti terbang dari satu atap gedung ke gedung lainnya."Keren!" seru Luana lagi, menatap takjub kepada ketiga orang yang sama-sama memakai pakaian serba hitam itu, yang melakukan parkour dengan lihainya.Pandangan Luana tentu saja fokus k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   251. Merajuk

    Kyle malah menggeleng dengan mengendikkan bahu. "Biar yang lebih profesional yang melatih kamu, Luana. Ingat, ini latihan serius jadi kamu harus benar-benar fokus." Luana yang sudah memakai sarung tinju, naik ke atas ring dengan lesu. Dia optimistis, setidaknya ini hanya sebuah latihan. Namun Luana ternyata salah, bukan latihan biasa untuk pemula yang diterima Luana, seperti yang doa bayangkan sebelumnya. Lebih tepatnya, yang dia alami saat ini bukanlah latihan, melainkan pertarungan. "Bos, Anda tadi bilang kalau ini latihan! Ini bukan latihan, Tuan! Ini pertarungan!" teriak Luana, di tengah-tengah wajahnya terkena pukul oleh pelatih tinju. Kyle yang berdiri di depan ring dengan menyilangkan tangan, hanya menggeleng. "Bos! Saya menyerah, sudah cukup! Saya menyerah! Saya nggak mau dipukuli lagi!" Luana dengan putus asa menutup wajahnya menggunakan tangan yang terbalut sarung tangan tinju, tapi pelatih tersebut masih terus menyerangnya tanpa ampun. "Bos, kalau Anda punya dend

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   252. Sikap Mesra

    "Memangnya, kamu benar-benar dipukul tadi?""Kamu pikir main-main? Sakit sekali, aku benci sama kamu. Sangat sangat benci."Luana kembali menjawab ketus, dia bahkan sudah tidak peduli pada sopan santun, dia menggunakan logat aku-kamu ke bos-nya."Ya sudah aku minta maaf, ya? Maaf, ya, Luanaaa."Kyle mengatakan hal itu dengan nada lucu yang menggoda, sehingga membuat Luana cemberut, tapi sambil menahan senyum. "Dasar orang jahat," gerutu Luana dengan wajah super kesal.Kyle tentu saja tertawa geli melihat Luana yang sangat imut ketika marah."Iya, aku jahat.""Menyebalkann.""Iya, aku menyebalkan. Apalagi, hm?""Ish."Kesal karena merasa Kyle terus mempermainkan dirinya, Luana pun menyingkirkan tangan Kyle yang membelai rambutnya."Maaf, ya? Mau, kan, memaafkan aku?"Kyle mencubit pelan hidung Luana, sekali lagi meminta maaf."Huh.""Maaf, oke? Aku tidak berniat buruk kok sama kamu," aku Kyle, kali ini membelai lembut pipi Luana. "Kalau tidak berniat buruk, terus apa?"Luana bertanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   253. Tantangan

    Kyle merasa lega karena Luana tak merajuk lagi, dia lantas meraih ponselnya dan berbicara dengan Nathan melalui panggilan telepon."Iya, tolong bawakan salep pereda nyeri ke sini."Tak lama kemudian, Nathan datang dan menyerahkan apa yang diminta oleh Kyle. Di tengah ring tinju tersebut, dengan telaten, Kyle pun mengobati pipi Luana yang sebenarnya tidak apa-apa, tapi gadis itu terus menangis dan mengeluh sakit."Tidak usah menangis lagi, Luanaaaaa."Kyle berkata dengan nada gemas. "Sakit tahu."Cemberut, Luana menjawab. "Iya, tahu kalau sakit, tapi jangan menangis terus."Kyle tertawa geli melihat gadis tersebut, kini pipi sebelah kirinya sudah terobati dengan baik."Mau bagaimana lagi, sakit.*Luana masih saja cemberut, sepertinya gadis itu benar-benar marah kepada Kyle karena sedari tadi terus saja mengobrak abrik hatinya.Dimulai dari datang tiba-tiba ke rumah, memasakkan makanan, mengecup bibir dengan alasan membersihkan bibir yang kotor, menghukumnya jadi guling .... Semua i

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   254. Kyle Khawatir!

    "Bos, Anda ini tidak sedang bercanda, 'kan?"Luana bertanya seraya menggeleng tak percaya. "Tidak. Aku serius, kamu ini kan mager banget, aku harus kerja ekstra keras buat mengubah kamu agar tidak mager lagi," jawab Kyle santai, pandangannya mengarah ke depan tapi senyum lebar terkembang di bibirnya."Maksud saya, anda serius akan membayar saya berjuta-juta hanya agar mau latihan lari dengan Anda?"Luana bertanya, menatap bos-nya lekat-lekat, memastikan bahwa bos-nya tersebut tidak sedang bercanda."Ya, tentu saja tidak bercanda. Dan kalau seminggu ini kamu berhasil latihan lari dengan baik tanpa bolong, aku akan kasih kamu lima puluh juta."Kyle menjawab tegas. Mendengar itu, Luana tentu saja seketika mengangguk.Lima puluh juta hanya dengan menemani bos-nya berlari?"Saya mau!!!" seru Luana berapi-api.Dia bisa mengirimkan uang itu ke neneknya, nenek dan kakeknya yang sejak kecil merawat Luana itu pasti akan sangat senang mendapat uang sebanyak lima puluh juta dari Luana. Luana

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   255. Luana Dalam Bahaya!

    Luana tidak tahu betapa paniknya Kyle sekarang, pria itu benar-benar khawatir gadisnya keracunan."N-nasi goreng," jawab Luana ragu-ragu.Seketika ekspresi wajah Kyle melunak saat mendengar itu, dia lega karena Luana rupanya tidak masak sesuatu yang aneh."Nasi goreng? Itu bukan masak, Luanaaaa."Kyle menjawab dengan gemas. Kalau saja mereka dekat, saat itu juga mungkin Kyle akan mencubit pipi Luana karena gemas."Tetap aja saya sudah berusaha berubah, Bos. Nasi goreng buatan saya sangat enak lho. Tadi saya niru resepnya di YouTube, serius enak sekali," ucap Luana penuh semangat."Ohya? Kalau begitu saat aku pulang besok, coba buatkan aku nasi goreng yang kata kamu enak itu," tantang Kyle yang saat ini sedang membayangkan Luana yang imut ketika sedang bersemangat seperti ini."Boleh, boleh. Jangan minder ya kalau ternyata nasi goreng saya lebih enak daripada masakan Anda."Luana menjawab dengan sombongnya, yang membuat Kyle tertawa tanpa suara. "Oke."Keduanya sama-sama tersenyum, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   354. Mencurigai Kyle

    "Dasar kamu."Kembali Luana menutup muka dengan bantal karena benar-benar tak bisa mengendalikan raut wajah atas semua pujiannya tersebut."Emm, Lun, sini, gue peluk," Pinta Kyle seraya mengulurkan tangan dan memeluk gadis itu. "Ngelunjak, ya."Luana mengatakan itu, tapi tak keberatan dipeluk olehnya."Bukan, bukan ngelunjak. Gue liat llo dari tadi meluk diri lo sendiri, lo sebenarnya masih ketakutan, 'kan?"Kyle bertanya dengan suara lembut.Haaa, bagaimana sih dia selalu dan selalu saja sepeka ini? Kalau aku luluh dan jatuh cinta padanya bagaimana?Luana mendesah dalam hati. Hubungan cinta dengan Kyle pasti akan sulit mengingat dia siapa.Luana benar-benar takut patah hati lagi."Nggak usah takut lagi, semua udah berlalu dan semuanya udah gue beresin. Nggak bakalan ada yang ganggu lo lagi. Gue juga bakal meluk lo sampe lo bisa tidur tenang."Kyle berbicara dengan suara menenangkan sambil mengelus punggung Luana, sehingga dengan terbata gadis itu pun mengucapkan terima kasih."M-ma

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   353. Aku Takut

    Ranjang itu sangat besar sehingga jika Luana ikut tidur di sana, sebenarnya bahkan tak perlu takut berdesakan dengan Kyle. "Beneran nggak... papa?" tanya Luana, yang masih takut jika kedatangannya ini mengganggu Kyle. "Iya nggak papa, sini aja sama gue di sini," ulangnya dengan lebih tegas sekarang. Kyle mendudukkan Luana di tepi ranjang dan tanpa ragu, gadis itu pun segera naik ke atas ranjang dan berbaring meringkuk di sana. "Maaf tapi... tidur di kamar asing sendirian, serem banget," ujar Luana sambil membenamkan wajah di bantal milik Kyle yang kupeluk. Kyle ikut duduk dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Luana "Yaudah kalo gitu, tidur sini. Gue nanti tidur di sofa. Tuh sofanya sebelah situ, lo bisa liat gue dari sini, jadi nggak usah takut lagi, oke?" ucap Kyle. Namun, Luana menggelengkan kepala tak setuju dengan ucapannya tersebut. "Nggak boleh." Mendengar Luana mengatakan tidak boleh, Kyle tampak mengerutkan keningnya. "Hah? kenapa nggak boleh, Lun?" Kyle bertan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   352. Mau tidur bareng?

    Untungnya, sepertinya Kyle tidak ambil pusing dengan jawaban Luana dan dia menarik tangan Luana untuk menggenggamnya. "Maaf gue tinggal agak lama. Masih takut?" Suaranya saat bertanya sangat penuh perhatian, sehingga membuat Luana merasa sedikit bersalah karena terus mencurigai remaja yang jelas-jelas menolongnya ini. "Emm, sedikit." Luana menjawab sambil merasakan genggaman tangannya yang hangat, dan mengikut Kyle menuju kamarnya. Kaos yang Kyle pakai masih kaos yang sama dengan saat dia pergi, jadi Luana semakin yakin jika Kyle tadi pergi bukan untuk membunuh Venus. Pemikiran itu membuat hati Luana berangsur-angsur tenang. "Malem ini nginap di sini apa minta diantar pulang?" Kyle yang tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan sebuah kamar, bertanya pada Luana. Luana pikir tadi Kyle akan membawanya ke kamarnya, ternyata tidak. Kyle mengembalikan diriku ke kamar yang tadi ditempati Luana. "M-mungkin... mungkin di sini aja," jawab Luana, yang merasa ketakutan saat memikir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   351. Mencurigai Kyle

    "Bodoh, bodoh!"Luana memukuli kepalaku sendiri saat memikirkan ingin menemui Venus di saat seperti ini, karena masih berharap bahwa pria itu tidak sejahat yang Luana kira dan ini semua hanyalah kesalahpahaman.Namun, realita seperti menampar kebodohan gadis itu."Gimana mungkin aku bisa mikir kalo dia nggak terlibat dalam masalah ini? Bodoh banget kalo aku mikir dia bukan orang jahat. Kak Venus jelas jelas tahu aku bekerja dengan Julia dan dia diam saja," erang Luana, menghela napas panjang.Luana sepertinya benar-benar terlalu gila dengan Venus, sehingga meski sudah mendengar sendiri bahwa dialah yang memanfaatkan Luana dan menjebaknya, Luana masih mencoba percaya bahwa itu semua bohong."Kenapa kamu bodoh banget kalo nyangkut dia, sih, Luana?" rutuk Luana, menyalahkan diri sendiri.Setelah merenung cukup lama di bawah shower, Luana yang mulai kedinginan akhirnya bangkit dan mematikan shower, lalu berjalan keluar kamar mandi menggunakan handuk. Di atas ranjang ia melihat hoodie hita

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   350. Meminta Penjelasan

    Luana berjalan masuk ke kamar mandi dan bersiap menerima hukuman dari Kyle, Kyle berjalan masuk dan mereka kini berhadapan.Kyle menatap kancing baju bagian atas gadis itu, mengulurkan tangan untuk membukanya.Satu kancing terbuka. Tubuh Luana terasa gemetar saat ujung jari Kyle tanpa sengaja menyentuh kulit Luana. Luana mempejamkan mata karena tak sanggup melihat ke arah Kyle, ia pikir Kyle akan membuka semua kancing kemeja yang ia pakai dan memandikannya seperti yang dia katakan, tapi ternyata, setelah kancing kedua, jari-jarinya berhenti.Kyle tiba-tiba memeluk Luana dengan sangat erat."Haaa, Luana."Suaranya terdengar begitu berat, tapi setelah itu dia tak mengatakan apa pun dan hanya memeluk Luana. "Lo nggak tahu betapa gilanya gue mikirin gimana kalo gue terlambat, gimana kalo lo tadi udah.... "Kyle tak melanjutkan ucapannya, hanya kembali menarik napas panjang."Lo kenapa sih selalu bikin gue kayak orang gila, Luana? Kenapa lo selalu ganggu pikiran gue, kenapa lo.... "Kyle

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   349. Hukuman

    Kyle, yang terlihat seperti monster kelaparan, menyeringai dingin, berjalan mendekati mereka dan mengambil uang dari saku celana dan melemparkan beberapa tumpukan uang ke depan tiga orang yang hampir merusak tubuh Luana itu."Karena gue lagi nggak pengen ngeliat darah, ambil dan segera pergi! Sebelum gue memeras darah kalian sampai kering dan menjadikan kalian makanan anjing!""K-kami akan segera pergi!"Seperti menyadari keseriusan ucapan Kyle, dengan wajah pucat, ketiga orang itu buru-buru mengambil uang yang dilemparkan Kyle dan dengan tertatih-tatih berjalan keluar kamar.Luana merasa benar-benar lega karena tak jadi diambil keperawanannya oleh tiga orang tak dikenal tersebut, tapi juga ketakutan menghadapi kemarahan Kyle. 'Ahh, sial.'Luana mendesah dengan wajah pucat.Ada krisis baru sekarang. Bagaimana kalau Kyle menyangka bahwa Luana melakukan semua ini dengan suka rela?Tidak, dia harus menjelaskan pada Kyle, bahwa aku dijebak!Luana menggigit bibir bawah, memandang punggun

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   348. Kyle datang

    Ketika mengetahui hal itu, air mata mengalir semakin deras ke pipi Luana, merasa bahwa tidak ada jalan keluar.Saat melihat Luana yang menangis begitu keras, pria berambut hitam itu menyentuh paha Luana lagi, tak ada sedikit pun rasa kasihan di wajahnya.Wajahnya justru terlihat seperti orang lapar, celananya sudah membengkak hanya dengan meraba pintu masuk Luana yang tertutup celana dalam."Tolong, tolong lepaskan aku...."Luana kini hanya bisa merintih saat tangan-tangan itu mulai meraba-raba tubuhnya, mereka benar-benar sudah kehilangan akal karena melihat tubuh mulus gadis itu. Saat Luana terus memohon mereka untuk berhenti, salah satu dari mereka menampar pipi gadis itu. "Diam, kamu ini merusak kesenangan kami saja! Kamu sudah nggak punya hak atas tubuhmu. Kalau kamu gak terima, proteslah pada Julia yang telah menjual dirimu!" hardik si rambut burgundy yang merasa terganggu dengan rengekan Luana. Mulut Luana kini disumpal sehingga dia hanya bisa mengernyitkan dahinya menahan s

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   347. Diperkosa

    "K-kalian sudah membayar setengah pada siapa?" tanya Luana dengan suara bergetar, berusaha mengusir prediksi buruk yang muncul di kepalanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Siapa lagi? Tentu saja Venus dan Julia. Mereka yang udah menjual kamu ke kami dengan harga mahal karena kamu masih perawan!" jawab salah satu dari mereka sambil tertawa terbahak-bahak.Mendengar kenyataan yang sangat pahit itu, Luana langsung berteriak dan memberontak sekuat tenaga."T-tidak! Aku tidak tahu hal ini! Sungguh! Tolong lepaskan aku! Aku akan mengembalikan uang kalian, tapi jangan sentuh tubuhku!" teriaknya. Luana terus memberontak saat tubuhku di angkat ketiga orang itu dan dilempar ke atas tempat tidur, gadis itu juga segera beringsut ke pojok dan memeluk lututnya dengan ketakutan saat melihat tiga pria yang mendekatinya dengan tatapan bernafsu."Kamu bisa menggantikan uang itu tiga kali lipat? Kalau iya, jumlahnya menjadi segini."Seorang lelaki yang berhasil naik ke atas ranjang dan memeluk t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   346. Mendatangi Kamar Mencurigakan

    Sementara itu.... "Apa di sini tempatnya?"Luana yang sudah sampai di motel yang dimaksud oleh Julia, dia mendadak ragu untuk melangkah masuk. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba merasakan sebuah firasat buruk."Sebenarnya paket apa ini? Apa sejenis obat-obatan terlarang?" gumam Luana, memandang paket yang kini ia pegang.Luana saat ini bahkan tak bisa menghubungi Venus ataupun Julia, karena sebelum berangkat tadi, Julia bilang bahwa dia perlu menyimpan ponsel milik Luana agar tidak mengganggu pekerjaan."Haaaa, apa aku sedang dijebak? Tapi, itu nggak mungkin, kan?"Luana mulai menggigit bibir bawah, memandang motel yang kata Julia, ia harus ke sini untuk mengantarkan barang yang kini ia pegang.Melihat tempatnya yang sedikit tersembunyi, entah mengapa luana jadi semakin yaakin bahwa yang dia pegang sekarang adalah paket obat obatan terlarang."Tapi gimana kalo enggak? Kak Venus pasti akan sangat kecewa ke aku," gumam Luana, yang sangat takut jika nilainya jatuh di depan Venus.'Baikl

DMCA.com Protection Status