Share

254. Kyle Khawatir!

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-06-09 18:44:02

"Bos, Anda ini tidak sedang bercanda, 'kan?"

Luana bertanya seraya menggeleng tak percaya.

"Tidak. Aku serius, kamu ini kan mager banget, aku harus kerja ekstra keras buat mengubah kamu agar tidak mager lagi," jawab Kyle santai, pandangannya mengarah ke depan tapi senyum lebar terkembang di bibirnya.

"Maksud saya, anda serius akan membayar saya berjuta-juta hanya agar mau latihan lari dengan Anda?"

Luana bertanya, menatap bos-nya lekat-lekat, memastikan bahwa bos-nya tersebut tidak sedang bercanda.

"Ya, tentu saja tidak bercanda. Dan kalau seminggu ini kamu berhasil latihan lari dengan baik tanpa bolong, aku akan kasih kamu lima puluh juta."

Kyle menjawab tegas.

Mendengar itu, Luana tentu saja seketika mengangguk.

Lima puluh juta hanya dengan menemani bos-nya berlari?

"Saya mau!!!" seru Luana berapi-api.

Dia bisa mengirimkan uang itu ke neneknya, nenek dan kakeknya yang sejak kecil merawat Luana itu pasti akan sangat senang mendapat uang sebanyak lima puluh juta dari Luana.

Luana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   255. Luana Dalam Bahaya!

    Luana tidak tahu betapa paniknya Kyle sekarang, pria itu benar-benar khawatir gadisnya keracunan."N-nasi goreng," jawab Luana ragu-ragu.Seketika ekspresi wajah Kyle melunak saat mendengar itu, dia lega karena Luana rupanya tidak masak sesuatu yang aneh."Nasi goreng? Itu bukan masak, Luanaaaa."Kyle menjawab dengan gemas. Kalau saja mereka dekat, saat itu juga mungkin Kyle akan mencubit pipi Luana karena gemas."Tetap aja saya sudah berusaha berubah, Bos. Nasi goreng buatan saya sangat enak lho. Tadi saya niru resepnya di YouTube, serius enak sekali," ucap Luana penuh semangat."Ohya? Kalau begitu saat aku pulang besok, coba buatkan aku nasi goreng yang kata kamu enak itu," tantang Kyle yang saat ini sedang membayangkan Luana yang imut ketika sedang bersemangat seperti ini."Boleh, boleh. Jangan minder ya kalau ternyata nasi goreng saya lebih enak daripada masakan Anda."Luana menjawab dengan sombongnya, yang membuat Kyle tertawa tanpa suara. "Oke."Keduanya sama-sama tersenyum, m

    Last Updated : 2024-06-10
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   256. Luana Diculik!

    "Kenapa kamu bersembunyi? Ada apa? Ada yang berbuat jahat sama kamu? Kamu di mana sekarang? Luana? Jawab aku."Kyle bertanya dengan panik melalui panggilan telepon. Luana hanya menggeleng-geleng, sekali lagi mengintip untuk mencari orang yang tadi mengikuti dirinya.Seorang pria dengan hoodie dan setelan serba hitam.Tampak sangat mencurigakan. "Tidak tahu, tapi saya takut sekali. Saya merasa kalau ada yang ngikutin saya, Bos. Saya takut sekali. Sekarang saya bersembunyi di taman dan ... dan mencari keberadaan orang itu.""Mengikuti kamu? Kamu yakin?" tanya Kyle memastikan, karena dia mengira mungkin saja orang yang mengikuti Luana adalah bodyguard yang dia sewa untuk menjaga gadis itu."Y-yakin. Saya ... saya berhasil mengambil fotonya, Bos," jawab Luana dengan bibir bergetar."Kirim padaku. Cepat," perintah Kyle dengan tegas.Saat Kyle melihat sosok berhoodie yang dikirim Luana, tahulah dirinya kalau pria itu bukanlah bodyguard yang dia sewa.Wajahnya menegang.Siapa yang sedang m

    Last Updated : 2024-06-11
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   257. Mencari Jejak Luana

    Nathan yang awalnya menelepon ke sana kemari, akhirnya mendapatkan telepon.Terdengar suara Nathan yang sedang berbicara dengan seseorang. "Baik. Di mana posisinya sekarang? Pingsan?"Mendengar ucapan seseorang di sebrang, Nathan berhenti bicara, menatap Kyle dengan sedikit kepanikan di wajahnya."Baiklah."Nathan segera menutup telepon dan melaporkan ke Kyle apa yang dia dengarkan di telepon. "Tuan Muda, orang yang Anda tugaskan mengawasi Luana, ditemukan pingsan tak jauh dari rumah Luana, entah siapa pelaku yang ada di balik semua ini, sepertinya mereka tahu kalau Anda menugaskan orang untuk mengawasi Luana," lapor Nathan dengan hati-hati. "Sialan!"Kyle tak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat. Pikirannya berpacu. Siapa?Kyle tak menemukan jawaban tentang siapa yang kira-kira melakukan semua ini. Kalau orang suruhannya sampai dibuat pingsan, bukankah itu artinya kejadian ini sudah terencana?"Aku sangat menyesal kenapa membiarkan dirinya lari pagi seorang diri," ucap Kyle

    Last Updated : 2024-06-13
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   258. Salah Orang!

    Luana membuka mata, terkejut dan segera terduduk.Matanya mengerjap beberapa kali sambil memijat keningnya yang terasa berputar-putar, memandang ke segala arah karena tempat itu begitu asing di matanya.Sekarang dia ada di mana?Saat tengah kebingungan mencerna situasi, Luana mendengar sebuah suara dari arah sampingnya. "Sudah bangun, Cantik?"Sapaan seorang pria yang duduk tak jauh dari tempatnya berbaring, membuat Luana segera menoleh dengan alis bertaut."D-di mana saya?"Pria itu hanya tersenyum dan berjalan mendekat, saat Luana mengenali sosok tersebut, yang dia kira Kyle karena wajahnya yang sangat mirip, tiba-tiba langsung cemberut."Bos! Bagaimana bisa sih Anda menjahili saya seperti ini!" protesnya dengan wajah kesal."Menjahili kamu?"Gio yang kini berdiri di depan Luana, balas bertanya dengan tak mengerti.Dia bingung kenapa gadis ini bersikap seperti itu. Sedangkan Luana, yang tak tahu bahwa dia salah orang, terus berteriak kesal. "Ah, menyebalkan! Anda selalu seperti i

    Last Updated : 2024-06-14
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   259. Digigit?

    "Saya... saya sepertinya harus pergi," ucap Luana terburu-buru, begitu menyadari bahwa pria di depannya adalah orang asing, bukan bosnya, Kyle! Dia berniat menjauh dari Gio, tapi sesuatu yang tak terduga terjadi. "Eupppph."Bibir Luana tiba-tiba disumpal oleh Gio dengan bibirnya, segera gadis itu mendorong tubuh Gio sekuat tenaga."Aduh!"Gio mengeluh, memegangi pantatnya yang sakit. "Siapa pun Anda, Anda tidak boleh menyentuh saya! Saya sudah menjadi milik Kyle!" teriak Luana seraya mundur ke belakang dan menutup bibirnya."Lucunya, kamu baru sadar ya kalo salah orang?"Gio tertawa geli, menatap Luana dengan gemas. "Tidak, ehm, maksud saya iya."Luana menutup wajahnya karena tak tahan menanggung malu."Tapi kamu tidak bisa keluar dari sini tanpa seizinku," ucap Gio dengan gelengan tegas."L-lalu saya harus bagaimana? M-maafkan kelancangan saya. Saya ... t-tolong biarkan saya keluar dari sini."Luana mengatakan itu dengan ekspresi memohon. "Tapi aku butuh makan," jawab Gio dengan

    Last Updated : 2024-06-15
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   260. Efek Samping

    Sementara itu, di ruangan Kyle. "Tentang orang yang mengikuti Luana. Kamu sudah memastikan siapa orang menyuruh pria berpakaian hitam tadi melakukan ini?"Kyle yang kini duduk di ruangan rapat setelah meeting bisnis, bertanya malas kepada Nathan, sekretarisnya. Dia sama sekali tak tenang sejak Luana menghilang tadi pagi, memang tidak lama, hanya dua jam setelah itu dia sudah mendapatkan balasan pesan dari Luana, tapi tetap saja, Kyle merasa telah melewatkan sesuatu.Kyle pun dengan cepat menyelesaikan urusannya dan bermaksud segera pulang untuk menemui Luana sebelum red moon dimulai dan dia tidak bisa keluar ke mana pun."Sudah, Tuan. Bisa dipastikan dia adalah orang suruhan Jasmine, karena tim IT kami melihat pin yang dipakai orang itu seperti milik pengawal pribadi keluarga Jasmine."Kyle mengangguk puas atas pekerjaan Nathan tersebut."Baik, terima kasih laporannya, Nathan."Meski sudah menemukan siapa yang dini hari tadi mengikuti Luana secara tidak begitu diam-diam, tapi entah

    Last Updated : 2024-06-20
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   261.

    Nathan menggeleng dengan tegas atas pertanyaan Kyle. "Anda jangan pura-pura lupa, Tuan Muda. Ingat, kalo Anda sembrono, Anda bisa membuat Luana berada dalam bahaya karena efek obat penenang yang Anda minum tadi, sangat membahayakan manusia biasa, Tuan.""Ah, baiklah."Kyle menjawab dengan ekspresi tak peduli. Melihat tuan mudanya yang acuh tak acuh atas ucapan Nathan, Nathan pun sekali lagi mengingatkan."Obat yang Anda konsumsi ini memang efeknya untuk Anda bisa menenangkan sehingga Anda tak perlu membunuh orang untuk membuat diri Anda rileks, tapi untuk manusia biasa, obat ini seperti racun dengan kualitas yang sangat tinggi. Anda sudah mengonsumsi ini bertahun-tahun, bisa jadi racun tersebut sudah bersatu dengan darah Anda, Tuan."Kyle dengan malas melirik Nathan yang terlihat sangat kompeten dalam pekerjaannya tersebut.Kyle memang sudah berhenti membunuh orang untuk menenangkan dirinya ketika efek kekuatan 'succubus'nya muncul semenjak Nathan menemukan obat penenang ini, tapi d

    Last Updated : 2024-06-21
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   262. Berciuman?!

    Luana berdehem dengan wajah sedikit panik."M-maksud saya ... pokoknya nanti saya jelaskan, tapi sekarang kasih tahu saya lebih dulu, Anda Kyle atau bukan?""Kyle.""Buktinya?" kejar Luana yang masih belum percaya. "Kalau kamu kenal aku, kamu pasti dia mengenali aku."Kyle mengatakan itu sambil mengendikkan bahu dengan acuh tak acuh."Ih."Luana hanya bisa cemberut mendengar itu. Akhirnya, untuk memastikan kalau pria di depannya ini adalah Kyle yang sangat dicintainya, Luana pun mendekat dan mengendus kemeja Kyle. "Eh, kamu kenapa mencium cium badanku?"Kyle reflek mundur karena kaget, sedangkan Luana hanya menatap polos padanya dan berkata. "Ah, ini aroma parfum yang biasa Anda pakai, sekarang saya yakin kalau Anda adalah bos saya," ucap Luana dengan senyum lebar."Dasar."Gemas dengan kelakuan gadisnya, Kyle pun menyentil pelan kepala Luana yang dibalas gadis tersebut dengan bibir cemberut."Kenapa kamu menghalangi pintu seperti itu? Aku tidak boleh mampir?"Kyle melirik Luana y

    Last Updated : 2024-06-22

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   354. Mencurigai Kyle

    "Dasar kamu."Kembali Luana menutup muka dengan bantal karena benar-benar tak bisa mengendalikan raut wajah atas semua pujiannya tersebut."Emm, Lun, sini, gue peluk," Pinta Kyle seraya mengulurkan tangan dan memeluk gadis itu. "Ngelunjak, ya."Luana mengatakan itu, tapi tak keberatan dipeluk olehnya."Bukan, bukan ngelunjak. Gue liat llo dari tadi meluk diri lo sendiri, lo sebenarnya masih ketakutan, 'kan?"Kyle bertanya dengan suara lembut.Haaa, bagaimana sih dia selalu dan selalu saja sepeka ini? Kalau aku luluh dan jatuh cinta padanya bagaimana?Luana mendesah dalam hati. Hubungan cinta dengan Kyle pasti akan sulit mengingat dia siapa.Luana benar-benar takut patah hati lagi."Nggak usah takut lagi, semua udah berlalu dan semuanya udah gue beresin. Nggak bakalan ada yang ganggu lo lagi. Gue juga bakal meluk lo sampe lo bisa tidur tenang."Kyle berbicara dengan suara menenangkan sambil mengelus punggung Luana, sehingga dengan terbata gadis itu pun mengucapkan terima kasih."M-ma

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   353. Aku Takut

    Ranjang itu sangat besar sehingga jika Luana ikut tidur di sana, sebenarnya bahkan tak perlu takut berdesakan dengan Kyle. "Beneran nggak... papa?" tanya Luana, yang masih takut jika kedatangannya ini mengganggu Kyle. "Iya nggak papa, sini aja sama gue di sini," ulangnya dengan lebih tegas sekarang. Kyle mendudukkan Luana di tepi ranjang dan tanpa ragu, gadis itu pun segera naik ke atas ranjang dan berbaring meringkuk di sana. "Maaf tapi... tidur di kamar asing sendirian, serem banget," ujar Luana sambil membenamkan wajah di bantal milik Kyle yang kupeluk. Kyle ikut duduk dan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Luana "Yaudah kalo gitu, tidur sini. Gue nanti tidur di sofa. Tuh sofanya sebelah situ, lo bisa liat gue dari sini, jadi nggak usah takut lagi, oke?" ucap Kyle. Namun, Luana menggelengkan kepala tak setuju dengan ucapannya tersebut. "Nggak boleh." Mendengar Luana mengatakan tidak boleh, Kyle tampak mengerutkan keningnya. "Hah? kenapa nggak boleh, Lun?" Kyle bertan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   352. Mau tidur bareng?

    Untungnya, sepertinya Kyle tidak ambil pusing dengan jawaban Luana dan dia menarik tangan Luana untuk menggenggamnya. "Maaf gue tinggal agak lama. Masih takut?" Suaranya saat bertanya sangat penuh perhatian, sehingga membuat Luana merasa sedikit bersalah karena terus mencurigai remaja yang jelas-jelas menolongnya ini. "Emm, sedikit." Luana menjawab sambil merasakan genggaman tangannya yang hangat, dan mengikut Kyle menuju kamarnya. Kaos yang Kyle pakai masih kaos yang sama dengan saat dia pergi, jadi Luana semakin yakin jika Kyle tadi pergi bukan untuk membunuh Venus. Pemikiran itu membuat hati Luana berangsur-angsur tenang. "Malem ini nginap di sini apa minta diantar pulang?" Kyle yang tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan sebuah kamar, bertanya pada Luana. Luana pikir tadi Kyle akan membawanya ke kamarnya, ternyata tidak. Kyle mengembalikan diriku ke kamar yang tadi ditempati Luana. "M-mungkin... mungkin di sini aja," jawab Luana, yang merasa ketakutan saat memikir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   351. Mencurigai Kyle

    "Bodoh, bodoh!"Luana memukuli kepalaku sendiri saat memikirkan ingin menemui Venus di saat seperti ini, karena masih berharap bahwa pria itu tidak sejahat yang Luana kira dan ini semua hanyalah kesalahpahaman.Namun, realita seperti menampar kebodohan gadis itu."Gimana mungkin aku bisa mikir kalo dia nggak terlibat dalam masalah ini? Bodoh banget kalo aku mikir dia bukan orang jahat. Kak Venus jelas jelas tahu aku bekerja dengan Julia dan dia diam saja," erang Luana, menghela napas panjang.Luana sepertinya benar-benar terlalu gila dengan Venus, sehingga meski sudah mendengar sendiri bahwa dialah yang memanfaatkan Luana dan menjebaknya, Luana masih mencoba percaya bahwa itu semua bohong."Kenapa kamu bodoh banget kalo nyangkut dia, sih, Luana?" rutuk Luana, menyalahkan diri sendiri.Setelah merenung cukup lama di bawah shower, Luana yang mulai kedinginan akhirnya bangkit dan mematikan shower, lalu berjalan keluar kamar mandi menggunakan handuk. Di atas ranjang ia melihat hoodie hita

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   350. Meminta Penjelasan

    Luana berjalan masuk ke kamar mandi dan bersiap menerima hukuman dari Kyle, Kyle berjalan masuk dan mereka kini berhadapan.Kyle menatap kancing baju bagian atas gadis itu, mengulurkan tangan untuk membukanya.Satu kancing terbuka. Tubuh Luana terasa gemetar saat ujung jari Kyle tanpa sengaja menyentuh kulit Luana. Luana mempejamkan mata karena tak sanggup melihat ke arah Kyle, ia pikir Kyle akan membuka semua kancing kemeja yang ia pakai dan memandikannya seperti yang dia katakan, tapi ternyata, setelah kancing kedua, jari-jarinya berhenti.Kyle tiba-tiba memeluk Luana dengan sangat erat."Haaa, Luana."Suaranya terdengar begitu berat, tapi setelah itu dia tak mengatakan apa pun dan hanya memeluk Luana. "Lo nggak tahu betapa gilanya gue mikirin gimana kalo gue terlambat, gimana kalo lo tadi udah.... "Kyle tak melanjutkan ucapannya, hanya kembali menarik napas panjang."Lo kenapa sih selalu bikin gue kayak orang gila, Luana? Kenapa lo selalu ganggu pikiran gue, kenapa lo.... "Kyle

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   349. Hukuman

    Kyle, yang terlihat seperti monster kelaparan, menyeringai dingin, berjalan mendekati mereka dan mengambil uang dari saku celana dan melemparkan beberapa tumpukan uang ke depan tiga orang yang hampir merusak tubuh Luana itu."Karena gue lagi nggak pengen ngeliat darah, ambil dan segera pergi! Sebelum gue memeras darah kalian sampai kering dan menjadikan kalian makanan anjing!""K-kami akan segera pergi!"Seperti menyadari keseriusan ucapan Kyle, dengan wajah pucat, ketiga orang itu buru-buru mengambil uang yang dilemparkan Kyle dan dengan tertatih-tatih berjalan keluar kamar.Luana merasa benar-benar lega karena tak jadi diambil keperawanannya oleh tiga orang tak dikenal tersebut, tapi juga ketakutan menghadapi kemarahan Kyle. 'Ahh, sial.'Luana mendesah dengan wajah pucat.Ada krisis baru sekarang. Bagaimana kalau Kyle menyangka bahwa Luana melakukan semua ini dengan suka rela?Tidak, dia harus menjelaskan pada Kyle, bahwa aku dijebak!Luana menggigit bibir bawah, memandang punggun

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   348. Kyle datang

    Ketika mengetahui hal itu, air mata mengalir semakin deras ke pipi Luana, merasa bahwa tidak ada jalan keluar.Saat melihat Luana yang menangis begitu keras, pria berambut hitam itu menyentuh paha Luana lagi, tak ada sedikit pun rasa kasihan di wajahnya.Wajahnya justru terlihat seperti orang lapar, celananya sudah membengkak hanya dengan meraba pintu masuk Luana yang tertutup celana dalam."Tolong, tolong lepaskan aku...."Luana kini hanya bisa merintih saat tangan-tangan itu mulai meraba-raba tubuhnya, mereka benar-benar sudah kehilangan akal karena melihat tubuh mulus gadis itu. Saat Luana terus memohon mereka untuk berhenti, salah satu dari mereka menampar pipi gadis itu. "Diam, kamu ini merusak kesenangan kami saja! Kamu sudah nggak punya hak atas tubuhmu. Kalau kamu gak terima, proteslah pada Julia yang telah menjual dirimu!" hardik si rambut burgundy yang merasa terganggu dengan rengekan Luana. Mulut Luana kini disumpal sehingga dia hanya bisa mengernyitkan dahinya menahan s

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   347. Diperkosa

    "K-kalian sudah membayar setengah pada siapa?" tanya Luana dengan suara bergetar, berusaha mengusir prediksi buruk yang muncul di kepalanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Siapa lagi? Tentu saja Venus dan Julia. Mereka yang udah menjual kamu ke kami dengan harga mahal karena kamu masih perawan!" jawab salah satu dari mereka sambil tertawa terbahak-bahak.Mendengar kenyataan yang sangat pahit itu, Luana langsung berteriak dan memberontak sekuat tenaga."T-tidak! Aku tidak tahu hal ini! Sungguh! Tolong lepaskan aku! Aku akan mengembalikan uang kalian, tapi jangan sentuh tubuhku!" teriaknya. Luana terus memberontak saat tubuhku di angkat ketiga orang itu dan dilempar ke atas tempat tidur, gadis itu juga segera beringsut ke pojok dan memeluk lututnya dengan ketakutan saat melihat tiga pria yang mendekatinya dengan tatapan bernafsu."Kamu bisa menggantikan uang itu tiga kali lipat? Kalau iya, jumlahnya menjadi segini."Seorang lelaki yang berhasil naik ke atas ranjang dan memeluk t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   346. Mendatangi Kamar Mencurigakan

    Sementara itu.... "Apa di sini tempatnya?"Luana yang sudah sampai di motel yang dimaksud oleh Julia, dia mendadak ragu untuk melangkah masuk. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba merasakan sebuah firasat buruk."Sebenarnya paket apa ini? Apa sejenis obat-obatan terlarang?" gumam Luana, memandang paket yang kini ia pegang.Luana saat ini bahkan tak bisa menghubungi Venus ataupun Julia, karena sebelum berangkat tadi, Julia bilang bahwa dia perlu menyimpan ponsel milik Luana agar tidak mengganggu pekerjaan."Haaaa, apa aku sedang dijebak? Tapi, itu nggak mungkin, kan?"Luana mulai menggigit bibir bawah, memandang motel yang kata Julia, ia harus ke sini untuk mengantarkan barang yang kini ia pegang.Melihat tempatnya yang sedikit tersembunyi, entah mengapa luana jadi semakin yaakin bahwa yang dia pegang sekarang adalah paket obat obatan terlarang."Tapi gimana kalo enggak? Kak Venus pasti akan sangat kecewa ke aku," gumam Luana, yang sangat takut jika nilainya jatuh di depan Venus.'Baikl

DMCA.com Protection Status