Share

Abortus

"Ah benar juga, aku terlalu ceroboh mempekerjakan orang seperti kamu ya? Hmm, sebenarnya kau bisa bekerja juga kok, aku bisa memberimu pekerjaan yang layak."

"Benarkah? Apa itu?"

"Tenang saja, kebetulan aku memang butuh bantuan. Kau bisa bekerja mulai besok."

Belum sempat Aziya bertanya lebih lanjut, tiba-tiba pria itu mendesak ke arahnya, mengambil buku tepat di sampingnya. Aziya bergeser kepayahan, tapi pria itu malah mengendus di sisi telinganya.

"Bau kamu kayak kembang seruni, apa nggak bisa ganti sama parfum yang lebih bagus?" kritiknya saat itu.

Lagi-lagi Aziya ingin marah. Ejekan Galih sudah keterlaluan. Siapa yang tidak tahu bunga seruni? Orang Jawa di daerahnya bilang jenis bunga ini biasa disebut dengan nama bunga 'telekan' yang artinya adalah bunga kotoran.

Itu karena baunya yang sangat menyengat dan tidak enak. Bagaimana bisa parfum yang dipakainya bisa berbau seruni?

"Kau mengejekku?!" geram Aziya. Ia bahkan lupa untuk bersopan santun lagi dengan atasannya ini. Dia sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status