"Dasar anak gak tahu diri, kamu menghamili Lussy? Aku tidak mau cucu dari wanita kurag ajar seperti dia. Cari Laura sampai dapat dan bawa dia kembali ke rumah," suruh Mama Brian."Ma, Lussy mengandung anakku. Apa dia harus hamil anak haram kalau aku tidak menikahinya?" Brian berniat menikahi Lussy."Apa kamu gila heh? Dia itu saudara kembar istri kamu dan kamu mau menikahi mereka berdua. Pikiran kamu dimana, Brian?" "Aku hanya menikahi siti Lussy dan aku hanua akan menjamin kehidupan anakku saja Papa, Mama. Tolong restui aku menikahi Lussy dulu dan aku akan mencari Laura sekarang juga.""Cari Laura dan bawa dia pulang dulu. Kalau tidak aku akan menggantikan poisi kamu dan memecatmu menjadi CEO," ancam Papa Brian.Papanya mengancam Brian dengan kemarahan karena tindakan bodoh Brian. Papanya dulu memang suka main perempuan tapi dia tidak pernah menghamili kakak dari istrinya. Brian begitu kurang ajar kelakukannya membuat Papanya memukulnya.Bug...Satu pukulan mengenai perut Brian. Pap
"Ayo kita ke rumah sakit sekarang." Brian mengajak Laura ke rumah sakit.Beberapa menit kemudin Brian dan Laura sudah sampai di rumah sakit. Laura dan Brian lngsung masuk ke ruang rawat Lussy."Brian kenapa kamu datang bersama Laura?" Lussy kaget saat Brian datamg bersama Laura."Dia istriku Lussy, aku datang ingin kamu dan aku minta maaf pada Laura karena peselingkuban kita.""Aku masih istri sah Brian, Kak. Minta maaflah padaku! Aku tidak akan meminta cerai untuk sementara waktu. Kamu tahukan kalau kita becerai pastinya Brian akan jatuh miskin.'"Brian, apa kamu tega menyuruhku minta maaf pada Laura. Kamu dan aku saling mencintai kenapa?" Lussy tidak mau minta maaf pada Laura."Kamu turunlah dari ranjang pasien. Ikut aku meminta maaf dan berlutut di depan Laura. Jika kamu tidak mau maka aku tidak akan menikahi kamu," ancam Brian pada Lussy."Ya, aku mau. Laura kamu hebat juga ternyata," jawab Lussy.Brian dan Lussy meminta maaf sambil berlutut di depan Laura. Laura hanya memainkan in
"Masa bodoh, Laura. Aku menang mendapatkan Brian. Sebentar lagi kamu akan di cerai," balas Lussy dari kejauhan."Ya Tuhan punya Kakak Kembar Laknat dan gak tahu diri seperti dia berasa tersiksa. Aku tidak akan menganggap dia Kakakku lagi," Laura menangia dan dia masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya lalu tidur di atas ranjang seperti seorang yang sedang patah hati.Bagi Laura dikhianati Brian dengan wanita lain dia tidak masalah tapi paling menyakitkan dikhianati dengan Kakak kembarnya sendiri. Laura sangat kesal dan dia menangis sendiri di dalam kamar. Hatinya sakit saudara yang di anggap penting baginya malah memusuhinya karena Brian pria sampah yang tidak setia.Rendra membiarkan Laura di kamarnya sendirian dan dia kembali ke kamarnya. Sementara Brian menyeret Lussy ke kamarnya sambil raut wajah yang marah. Lussy berteriak agar di lepaskan karena tangannya sakit akibat di tarik Brian dengan paksa."Lepaskan aku! Kenapa kamu menarikku paksa ke kamar? Memang salah aku merebu
"Apa maksud Kaka Ipar? Kenapa kamu tetap menangis kalau kamu hanya untuk balas dendam? Apa masih ada rasa cinta kamu pada Kak Brian?" tanya Rendra."Rendra, kamu yang duluan memaksaku bercinta dan selalu ada untukku. Aku sudah ada rasa sama kamu tapi rasa sakit dari pengkhinatan kembaranku dan Brian masih tersisa. Maafkan aku, aku belum bisa lupa rasa sakit ini." Lussy memeluk Rendra yang sedang ke kamarnya itu."Janganlah menangis! Aku yakin Kakak akak lupakan dia dan mencintai aku. Kak, tetap denganku dan jangan pernah tergoda oleh Brian lagi. Jika Kakak Ipar balikan sama dia, aku akan membunuh Kak Brian," ujar Rendra."Rendra, jangan memelukku dengan sangat erat. Rendra, jangan bicara yang seperti itu. Kamu jangan melanggar hukum membunuh seseorang meskipun dia menyakiti kita," sahut Laura."Kak, aku tidak akan biarkan dia membuat Kakak Menderita." Rendra melepaskan pelukannya apda Laura dan dia menghapus air mata Laura.Saat itu Brian menuju kamar Laura, saat akan masuk Rendra baru
"Aku tidak balas dendam Kak, aku hanya membantu Brian agar tidak ketahuan oleh media. Jiak dia pesan gaun pengantin baru atas nama dia pasti mereka akan menyelidikinya. Brian tidak mau pernikahan Kakak di sebar ke media, Kakak tahu? Tapi juga balas dendam sedikit," jawab Laura."Awas kamu, Laura. aku akan ikuti kamu karena ini juga demu kebaikan Brian. Harusnya aku tidak kabur dari pernikahanku dulu dengan dia dan aku tidak akan menyesal sampai seperti ini." Lussy membawa gaun pengantin itu lagi dan dia pergi begitu saja."Aku tidak jahat, Kak. Kamu yang akan membunuhku dan membakarku hidup-hidup sampai tangan dan kakiku juga wajahku kena luka bakar. Satu persatu aku akan balas dendam dan aku tidak akan tinggal diam, kamu bahagia di atas penderitaanku." Laura mengepalkan tangannya pertanda rasa sakitnya masih begitu dalam.Bukan salah Laura membalas perbuatan Lussy yang keterlaluan, dia tidak melaporkan polisi saja harusnya bersyukur. Laura juga baik mau merestui pernikahan mereka mes
"Apa yang kamu lalukan Kak, gaunku basah. Aku hanya memberimu air minum tapi kamu malah menyiramnya ke wajah dan gaunku." Laura menangis karena semua orang melihat ke arahnya."Aku marah sama kamu," jawab Lussy.Brian menuju tempat Laura dan Lussy karena dari kejauhan dia melihat Lussy yang berbuat ulah."Kenapa kamu? Apa kamu tidak malu suka buat gara-gara saja. Lihatlah semua kerabatku melihat kamu," Brian menarik tangan Lussy langsung mengajaknya ke ruangan lain."Dasar pelakor, lihatlah istri sahnya kasihan. Menantu kamu yang baru itu brutal sekali," kata paman dan bibi Brian pada kedua orang tua Brian."Entahlah anakkku yang bodoh mau menikahi dia. Istrinya sudah baik, dia sia-siakan. Aku akan menyuruh menantuku ganti baju dan dia kasihan. Istri sabar seperti dia tetap saja di selingkiluhi." Mama Brian pergi ke tempat Laura yang dia masih menangis.Rendra juga menuju ke tempat Kakak iparnya karena ingin menolongnya agar tidak menjadi pusat perhatian."Kakak Ipar, naiklah ke lantai
"Kamu turunlah sekarang! Jangan lama-lama minta di gendong. Ini sudah sampai di depan kamar pengantin kita, Lussy," suruh Brian."Terimah kasih sudah menggendongku Sayang. Laura pasti iri melihatku di gendong kamu dan terimah kasih kamu sudah mengkhawatirkan aku saat tadi aku pingsan," Lussy mulai manja dan memeluk Brian meskipun dia sudah tidak do gendong Brian."Kamu tidur saja jika lelah. Besok kita akan pergi berbulan madu, aku akan mengajak Laura juga. Dia tidak pernah jalan-jalan selama aku menikah dengannya, dia hanya di rumah saja," kata Brian."Jangan ajak dia, Brian! Please! Aku mohon hanya kita saja Brian. Bulan madu antara kamu dan aku saja nantinya," pinta Lussy."Kamu itu hamil teapi aku tidak boleh mengajak Laura ikut bersama kita. Bagaimana aku bisa tidur dengan kamu? Apa bisa kita bercinta saat bulan madu?" tanya Brian."Aku bisa melayani kamu dan aku lebih jago dari pada Laura di ranjang, meskipun aku hamil. Aku akan memuaskan kamu Brian tanpa melukai bayi kita." Luss
"Apa kamu gila Rendra? Kenapa kamu memaksaku memakai baju yang super seksi ini?" Laura risih saat memegang baju tidur seksi pemberian Rendra."Pakai saja Kak, kamu mau aku membantumu balas dendamkan? Turuti semua kemauanku, maka kita akan bekerjasama untuk menjatuhkan Lussy dan Brian ke penderitaan yang seperti Kakak mau." Rendra memaksa Laura agar dia mau menuruti kemauannya dengan dalih akan membantunya membalaskan dendamnya."Tapi aku malu Rendra," jawab Laura."Kakak pakai apa aku yang memakaikan baju ini sekarang. Semua tubuh kamu sudah aku nikmati dan aku sudah tahu semuanya, lalu kenapa malu?""Dasar tukang paksa! Baiklah aku akan memakainya sekarang," jawab Laura.Laura pergi ke kamar mandi dan berganti baju tidur seksi atas kemauan Rendra. Dia ke luar dari kamar mandi dan lekuk tubuh Laura begitu menggoda Rendra. Rendra tidak memalingkan wajahnya dan dia menatap tajam dengan gejolak gairah yang sudah mulai tak tertahankan lagi akibat keseksian tubuh Laura."Kak, kamu cantik da
"Benar, kamu hamil Sayang. Dokter bilang kamu pingsan karena kamu kemungkinan hamil. Nanti kamu akan tes kehamilan dan USG juga kalau kamu kurang yakin." Rendra terlibat begitu senang."Apa? Aku hamil? Aku tidak sangka aku bisa hamil lagi. Di umurku yang sudah 35 tahun dan umur kamu yang 27 tahun," Laura memeluk Rendra juga karena senang."Mulai sekarang kamu tidak boleh kerja dan kamu harus di rumah saja. Anak kita akan di urus baby sister karena dia mulai bersekolah di tahun ini," Rendra begitu perhatian pada Laura."Terimah kasih, Sayang. Aku sangat bahagia sekali hari ini." Rendra dan Laura sama-sama senang, lalu mereka sementara waktu menunggu dokter datang memeriksa Laura lagi. Satu jam kemudian Dokter datang dan saat itu juga Dokter menanyakan pada Laura apakah dia siap untuk melakukan tes kehamilan atau USG."Siang, saya langsung saja. Apa Anda Nona Laura siap untuk menjalani tes kehamilan?" tanya Dokter."Saya siap, Dokter.""Baiklah! Anda bisa tespack sendiri dan setelah pe
"Sayang, aku suka mari kita mulai." Rendra memeluk dan mencium mesra Laura yang sudah berada di kamar dengan kejutan mewah itu."Ehmmz... Jangan cium seperti ini! Ah... Sayang, kita baru sampai di kota Paris." Laura hanya mendesah saja saat Rendra sudah menanggalkan satu persatu bajunya dan menyentuh bagian tubuh bawahnya."Rendra, cukup." suara rintihan Laura semakin membuat hasrat Rendra memuncak.Dia begitu cepat menyatukan diri mereka di dalam kenikmatan surga dunia bercinta saling memiliki satu sama lain. Rendra dan Laura sudah tenggelam di antara gairah mereka, mereka saling memuaskan satu sama lain hingga mereka kelelahan. Rendra dan Laura memutuskan untuk mengakhirinya."Sayang, aku akan mandi air hangat meski musim dingin disini. Kita belum makan malam nanti ajak Papa dan anak kita makan malam di restoran yang dekat hotel ini saja, ini masih jam 7 malam," kata Laura."Ayo mandi bersama! Aku akan memandikan kamu." Rendra dengan cepat mengendong Laura yang belum memakai sehelai
Saat Laura tidur dia bermimpi Lussy selalu datang di mimpinya."Laura, aku akan bunuh kamu." "Tidak! Jangan Kak Lussy, maafkan aku!" Laura bermimpi Lussy setiap malam."Sayang, bangunlah! Tidak ada Lussy disini." Rendra membangunlah Laura yang bermimpi Lussy setiap hari."Tidak! Sayang, sudah 3 bulan aku selalu bermimpi tentang Kak Lussy. Ayo kita ke makamnya saja, aku akan membawa bunga untuknya." Laura terbangun dia berkeringat dingin seolah Lussy memang akan membunuhnya.Sudah tiga bulan mimpi itu berulang terus meskipun dia sudah melakukan kebaikan untuk menebus dosanya. Ingat! Balas dendam itu memang tidak baik karena semakin kamu terjerumus dalam lingkaran dendam, maka kamu tidak akan kembali. Nyawa dibalas dengan nyawa pun akan membuat hidup kamu di kejar dengan rasa bersalah, sejatinya memaafkan itu sulit tapi memang ada kalah begitulah dalam kehidupan.Seperti yang dialami, Lussy, Brian dan Laura maupun Rendra, mereka semua hanya terjebak di masa lalu dan mungkin saja bisa h
"Laura, tenang saja! Lussy sudah meninggal dan kamu bukan pembunuh hanya menghukum pembunuh kedua orang tua kamu saja," sahut Rendra."Tidak! Rendra, ini dosa dan aku menyesal karena telah membunuh Lussy. Tanganku penuh darah Lussy, aku menembaknya. Aku bersalah! Apa yang harus aku lakukan?" Laurs menangis dan dia duduk di lantai rumah sakit karena mendengar Lussy tidak bisa disematkan."Nona Laura, dia itu wanita gila yang berbahaya Anda tenanglah! Anda tidak usah panik. Maaf! Saya tidak bisa menyelamatkan Nona Lussy," kata Dokter yang baru saja mengabarkan kalau Lussy meninggal dunia."Dokter, Anda tidak bersalah! Ini sudah takdirnya dan dia pantas meninggal karena dia pembunuh orang tuanya dan dalang pembunuh istri saya juga anak kandungnya. Tolong siapkan jenazah dia dan nanti biarkan saya yang mengurus pemakamannya karena istri saya sangat sock melihat saudara kembarnya meninggal," pinta Rendra."Ya Tuan Rendra." Dokter segera menyuruh suster untuk mengurus pasien karena setelah
"Lussy sekarang berada di rumah sakit jiwa, dia diantarkan gila oleh dokter sejak 1 bulan yang lalu. Sayang, aku harus mencari Lussy hingga dapat karena dia itu bisa membahayakan nyawa orang lain," jawab Rendra."Apa? Kalau begitu aku ikut kamu mencari Kak Lussy," sahutnya."Baiklah! Aku akan datang membantu kalian. Aku tutup dulu telponnya dan kabari aku lagi nanti. Kirim lokasi kalian," jawab Rendra pada anak buahnya yang menelpon dirinya."Siap Tuan."Rendra menutup ponselnya dan sekarang dia mulai berbicara dengan Laura. Laura tidak sangka kalau Kakak kembarnya akan menjadi gila hanya karena kematian Brian."Kak Lussy itu kejam sudah membunuh kedua orang tua kita, dia sekarang gila hanya karena kematian Brian. Apa kita bisa menghukum dia?" Laura hanya tidak suka kalau Lussy menjadi gila karena dia tidak bisa menghukum Lussy karena terlibat pembunuhan kedua orang tua mereka."Hukum sesuka hati kamu karena dia membunuh kedua orang tua kamu dan merencanakan pembunuhan kamu. Dia otak
"Tuan Rendra, Nona Lussy sepertinya terlibat pembunuh Papa dan Mamanya karena ada beberapa bukti tapi belum cukup kuat, sepertinya dia dulu menghancurkan beberapa bukti lain," jawab anak buahnya melalui ponselnya."Apa? Kamu tidak berbohong? Bagaimana bisa saudara kembar istriku membunuh orang tuanya? Itu tidak mungkin, bukankah Papa dan Mama mertua itu meninggal karena sakit lalu mereka kecelakaan berdua?" Rendra sangat kaget."Apa? Tidak mungkin Kak Lussy pembunuh kedua orang tua kita, aku dengan mata kepalaku sendiri tahu Papa dan Mama meninggal saat perjalanan pergi ke rumah sakit." Laura juga sangat kaget mendengarkan ucapan anak buahnya."Kamu cepatlah temui aku di rumah. Aku ingin melihat semua kejadian di masa lalu yang kamu dapatkan. Informasi itu sangat penting dan aku yakin kamu pasti bisa menemukannya setelah kita bertemu." Rendra meminta anak buahnya segera menemuinya."Siap Tuan! Saya matikan dulu panggilannya, setelah ini saya akan segera menuju rumah Anda." anak buahny
"Tuan Rendra, saya tahu Anda donatur rumah sakit kita. Tolong Anda jangan marah, istri Anda belum bangun. Kita sudah menjalan operasi dengan baik masa kritis istri Anda akibat pisah yang menancap di perut istri Anda terlalu dalam mungkin ini penyebab kenapa istri Anda belum sadar juga," Dokter menjawab dengan ekspresi wajah yang ketakutan."Jangan takut, Dokter. Aku tetap akan menjadi donatur resmi di rumah sakit ini. Istriku pasti dia akan bangunkan?" tanya Rendra."Saya tidak tahu istri Anda kapan bangun. Luka di perutnya itu sangat dalam dan hampir saja dia kehabisan darah, tapi semoga dia bangun sebelum 48 jam. Semoga istri Anda tidak mengalami koma.""Lakukan yang terbaik untuk Laura istriku dan aku akan membayar kamu dengan bayaran tinggi jika dia tidak sampai mengalami koma." "Saya akan lakukan apapun sesuai peran saya menjadi dokter untuk pasien saya." Dokter pamit pergi setelah mengatakan kalau Laura sudah dipindahkan di kamar inap untuk pasien yang belum sadarkan diri.Rendr
"Papa, kamu hanya orang tua yang pilih kasih. Aku kesini karena dia masih suamiku," jawab wanita itu.Wanita yang baru saja datang itu adalah Lussy. Dia memang takut kalau datang Rendra akan menangkapnya. Tapi Lussy datang dengan persiapan."Kamu pergilah! Jangan mengotori makam suami kamu," usir Pak Subagiyo."Aku hanya ingin menaburkan bunga saja di atas makam suamiku." Lussy berjongkok di sebelah makam Brian dan dia membawa buket bunga juga bunga yang di taburkan di atas makam Brian."Lussy, berani sekali kamu membantah ucapan Papa. Pap sudah mengusir kamu." Rendra terlihat marah lalu dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya."Lepaskan aku, pembunuh! Kamu pembunuh suamiku, jangan pegang tanganku." Lussy berteriak histeris dan dia melepaskan tangannya dari cengkraman Rendra.Dia berlari ke arah Laura dan saat itu juga dia mengeluarkan pisau dari saku bajunya. Dia memegang Laura dan mengarahkan pisau itu di ke leher Laura. Dia mengancam Rendra dan Papanya."Jika kalian mendekat, maka
"Rendra, kurang ajar kamu! Aku yakin pasti kamu yang membunuh Brian suamiku." Wanita cantik yang melihat Rendra dan dokter berbicara itu adalah Lussy.Lussy mengikuti Rendra dari rumahnya ke rumah sakit dengan menaiki sebuah taxi. Dia mengira kalau Brian terluka akibat di tembak anak buah Rendra karena saat itu juga Lussy mendengarkan percakapan Brian dan dokter di depan ruangan Unit Gawat Darurat. Lussy mengepalkan tangannya karena pembunuh Brian adalah Rendra, anak buah Brian-lah yang membunuh Brian karena perintah dari Rendra."Baik kamu dan anak buah kamu harus mati di tanganku." Lussy ke luar dari rumah sakit seorang diri karena dirinya tidak mau ditangkap Rendra lagi dan dia bersembunyi setelah dia kabur.Rendra masih di rumah sakit dan dia masih mengurusi Brian yang baru saja meninggal. Rendra sebenarnya dia senang karena Brian yang termasuk anak dari orang pembunuh Mamanya meninggal dan pembunuh dari keponakannya juga. Di hati Rendra masih ada rasa sedih karena dulu saat kecil