"Kamu turunlah sekarang! Jangan lama-lama minta di gendong. Ini sudah sampai di depan kamar pengantin kita, Lussy," suruh Brian."Terimah kasih sudah menggendongku Sayang. Laura pasti iri melihatku di gendong kamu dan terimah kasih kamu sudah mengkhawatirkan aku saat tadi aku pingsan," Lussy mulai manja dan memeluk Brian meskipun dia sudah tidak do gendong Brian."Kamu tidur saja jika lelah. Besok kita akan pergi berbulan madu, aku akan mengajak Laura juga. Dia tidak pernah jalan-jalan selama aku menikah dengannya, dia hanya di rumah saja," kata Brian."Jangan ajak dia, Brian! Please! Aku mohon hanya kita saja Brian. Bulan madu antara kamu dan aku saja nantinya," pinta Lussy."Kamu itu hamil teapi aku tidak boleh mengajak Laura ikut bersama kita. Bagaimana aku bisa tidur dengan kamu? Apa bisa kita bercinta saat bulan madu?" tanya Brian."Aku bisa melayani kamu dan aku lebih jago dari pada Laura di ranjang, meskipun aku hamil. Aku akan memuaskan kamu Brian tanpa melukai bayi kita." Luss
"Apa kamu gila Rendra? Kenapa kamu memaksaku memakai baju yang super seksi ini?" Laura risih saat memegang baju tidur seksi pemberian Rendra."Pakai saja Kak, kamu mau aku membantumu balas dendamkan? Turuti semua kemauanku, maka kita akan bekerjasama untuk menjatuhkan Lussy dan Brian ke penderitaan yang seperti Kakak mau." Rendra memaksa Laura agar dia mau menuruti kemauannya dengan dalih akan membantunya membalaskan dendamnya."Tapi aku malu Rendra," jawab Laura."Kakak pakai apa aku yang memakaikan baju ini sekarang. Semua tubuh kamu sudah aku nikmati dan aku sudah tahu semuanya, lalu kenapa malu?""Dasar tukang paksa! Baiklah aku akan memakainya sekarang," jawab Laura.Laura pergi ke kamar mandi dan berganti baju tidur seksi atas kemauan Rendra. Dia ke luar dari kamar mandi dan lekuk tubuh Laura begitu menggoda Rendra. Rendra tidak memalingkan wajahnya dan dia menatap tajam dengan gejolak gairah yang sudah mulai tak tertahankan lagi akibat keseksian tubuh Laura."Kak, kamu cantik da
Plak..Satu tamparan mengenai pipi Rendra. Laura marah karena Rendra menyuruhnya melepaskan baju dan melayaninya bercinta di ruangan kerjanya. "Kenapa menamparku Kak?" tanya Rendra."Aku bukan wanita jalang yang dapat kamu perintah sesuka hatimu. Kamu ingat aku ini masih Kakak Ipar kamu dan aku ini istri dari Kakak Brianmu," jawab Laura yang emosi."Kak, kamu jangan kurang ajar. Aku sudah membantu kamu selama ini saat Kak Brian selingkuh. Aku hanya mau memiliki hati kamu dan tubuhmu saja, aku terlalu cinta padamu." Rendra memeluk Laura semakin erat dan dia mencium paksa Laura."Kamu kenapa Rendra? Lepaskan aku." Laura menangis."Tatap aku Kak, cintai aku dan jangan pikirkan Kak Brian." Rendra mengendong Laura ke sofa besar di ruangan kerja barunya dan dia memaksa Laura bercinta."Ah... Ah... lepaskan aku! Rendra sakit, jangan memaksaku bercinta di kantor. Aku takut kita ketahuan. Aku mohon Rendra, tolong jangan begini." Laura menangis."Ssst.... jangan berteriak dan menangis Kak. Nik
"Untuk kamu Kak, karena mulai sekarang kita akan balas dendam. Balas dendam akan di mulai dari Kak Brian," jawab Rendra."Aku terkesan dan terimah kasih kamu mau bantu aku untuk balas dendam ke mereka." Laura bediri dan dia memeluk Rendra."Hanya satu yang aku minta dari Kakak. Setelah Kak Brian hancur, maka Kakak ceraikan dia dan menikahlah denganku." Rendra mengecup kening Laura.Saar itu Laura membuka kotak kafo satunya."Ini aku buka ya?" tanya Laura."Buka saja Kak, ini juga kado khusus untuk kamu." Rendra mencium Laura."Apa? Satu set berlian? Rendra kamu serius ini untuk aku?" tanya Laura dia senang dan kaget kalau itu satu set perhiasan berlian kado dari Rendra."Semua ini aku pesan untuk kamu, Kak. Itu ada nama untuk Kakak dan hanya Kakak yang punya model ini." Rendra senang dia melihat Laura tersenyum."Jujur, baru kali ini aku diberi kado paling mahal oleh seorang pria. Adik iparku sendiri tapi juga berondong tajir kamu," Laura senang."Berondong tajir ini juga tampan Kak.
"Kamu yang akan dibuang Brian karena kamu itu hanya menantu yang tidak sukai." Laura membalas Lussy dan menjambak rambut Laura."Kurang ajar! Berani kamu melawanku." Lussy marah.Saat itu teriakan mereka saat bertengkar terdengar oleh Brian dan Rendra. Brian dan Rendra segera menuju kamar Lussy. Mereka melihat kalau Laura dan Lussy bertengkar sing menjambak rambut satu sama lain."Laura, Lussy hentikan. Kalian ini sudah berumur 27 tahun kenapa bertengkar?" teriak Brian."Diamlah! Biar aku hajar adik kurang ajarku ini," jawab Lussy."Brian, kamu tidak perlu mengatai aku. Biar aku bungkam mulut Kakak kembar laknat ini." Laura menyerang Lussy sekali lagi."Rendra, pegang Laura! Bantu aku melerai mereka," pinta Brian."Kak Brian, makanya punya istri itu satu saja. Kalau bertengkar seperti ini jadinya kamu pusing sendiri," jawab Rendra."Jangan banyak bicara. Cepat kamu pegang Laura dan aku pegang Lussy. Cukup kalian jangam bertengkar lagi!" Brian memegang tangan Lussy."Kak Laura, cukup! J
"Janga menghinaku, Laura. Berikan ponselnya pada Brian lagi. Aku tidak mau berbicara padamu," jawab Lussy.Brian pusing kepala karena video bercinta mereka tersebar di media massa. Laura merasa senang karena ini belum seberapa dengan perbuatan Lussy yang berniat membakar dirinya hidup-hidup. Rendra lega karena rencananya satu demi satu telah berhasil. Brian menutup panggilan telpon dari Lussy dan dia sedang memikirkan solusi untuk semuanya."Skandalku bersama Lusst sudah terekuak di media. Hancur semua reputasiku dan Papa pasti marah lagi dan lagi," kata Brian."Kamu bodoh! Selingkuh ya selibgkuh saja, kenaoa harus membuat video mesum juga. Dasar gila kalian, sungguh menjijikan Brian." Laura berkata sambil dia sedikit menangis karena menyaksikan video itu jelas dan sepertinya video itu di buat pertama kali saat Lussy baru datang ke rumah Brian."Apakah kamu sedih, Laura? Jangan menangis, aku salah waktu itu. Aku tergoda Lussy dan akhirnya perselingkuhanku terbongkar ke media. Ini meru
"Brian, kenapa kamu tidak mengundangku datang ke meeting ini juga. Bukankah Laura istri kamu ikut dan aku juga istri kamu," kata Lussy"Pak Brian, tolong jamgan ada yang menganggu meeting ini. Anda suruh pergi dulu istri kedua Anda dan ini akibat kalian jadi saham perusahaan anjlok parah," kata para investor."Ya, saya akan mengurusi istri kedua saya. Maafkan saya! Saya izin dulu dan maaf meeting ini di tunda," ucap Brian.Brian saat ini dia langsung memegang tangan Lussy dan dia mengajak Lussy ke depan rumahnya. Brian marah besar karena dia tidak suka Lussy menganggunya saat ada meeting penting di rumah Papanya."Apa yang kamu lakukan? Tahu darimana kamu aku meeting di rumah Papa? Kenapa kamu kesini saat berita kita viral? Lussy aku marah padamu." Brian mencengkram erat dagu Lussy."Brian, sakit jangan kasar! Aku khawatir padamu karena belum kerja. Tapi aku dengar ada meeting di rumah Papa kamu dari rekan kerjaku dan aku kesini menyusul kamu, kenapa kamu marah?" tanya Lussy."Kamu pul
"Maaf, Kakak Ipar karena kamu begitu cantik dan seksi makanya aku lepas kendali. Aku tidak mau kamu dimiliki Kak Brian dan aku menunggu kamu becerai dengannya." Rendra memeluk Laura."Jangan beralasan Rendra, dasar pria mesum. Sekarang aku mau mandi dan hari ini aku tidak bekerja. Aku mau pulang ke rumah Brian, aku ingij tahu Brian sedang sedih apa tidak," jawan Laura dia berdiri dan segera akan masuk kamar mandi di kamar apartemen Rendra."Kak, kamu tenang saja. Aku akan temani kamu kesana dan aku juga mau melihat ekspresi wajah Kak Brian pasti dia bingung cari cara meredahkan berita viral tentangnya dengan Kak lussy." Rendra memakai bajunya dan menunggu Laura selesai mandi baru dia akan mandi."Aku akan mandi dulu dan kamu tunggu aku selesai mandi baru kamu." Laura masuk ke kamar mandi dan dia segera mandi.Saat init Laura mandi dan Rendra sedang menyalakan televisi, berita hari ini hanya tentang Brian dan Lussy. Ponsel Rendra tiba-tiba ada panggilan masuk dari Brian. Rendra menerima