Plak..Satu tamparan mengenai pipi Rendra. Laura marah karena Rendra menyuruhnya melepaskan baju dan melayaninya bercinta di ruangan kerjanya. "Kenapa menamparku Kak?" tanya Rendra."Aku bukan wanita jalang yang dapat kamu perintah sesuka hatimu. Kamu ingat aku ini masih Kakak Ipar kamu dan aku ini istri dari Kakak Brianmu," jawab Laura yang emosi."Kak, kamu jangan kurang ajar. Aku sudah membantu kamu selama ini saat Kak Brian selingkuh. Aku hanya mau memiliki hati kamu dan tubuhmu saja, aku terlalu cinta padamu." Rendra memeluk Laura semakin erat dan dia mencium paksa Laura."Kamu kenapa Rendra? Lepaskan aku." Laura menangis."Tatap aku Kak, cintai aku dan jangan pikirkan Kak Brian." Rendra mengendong Laura ke sofa besar di ruangan kerja barunya dan dia memaksa Laura bercinta."Ah... Ah... lepaskan aku! Rendra sakit, jangan memaksaku bercinta di kantor. Aku takut kita ketahuan. Aku mohon Rendra, tolong jangan begini." Laura menangis."Ssst.... jangan berteriak dan menangis Kak. Nik
"Untuk kamu Kak, karena mulai sekarang kita akan balas dendam. Balas dendam akan di mulai dari Kak Brian," jawab Rendra."Aku terkesan dan terimah kasih kamu mau bantu aku untuk balas dendam ke mereka." Laura bediri dan dia memeluk Rendra."Hanya satu yang aku minta dari Kakak. Setelah Kak Brian hancur, maka Kakak ceraikan dia dan menikahlah denganku." Rendra mengecup kening Laura.Saar itu Laura membuka kotak kafo satunya."Ini aku buka ya?" tanya Laura."Buka saja Kak, ini juga kado khusus untuk kamu." Rendra mencium Laura."Apa? Satu set berlian? Rendra kamu serius ini untuk aku?" tanya Laura dia senang dan kaget kalau itu satu set perhiasan berlian kado dari Rendra."Semua ini aku pesan untuk kamu, Kak. Itu ada nama untuk Kakak dan hanya Kakak yang punya model ini." Rendra senang dia melihat Laura tersenyum."Jujur, baru kali ini aku diberi kado paling mahal oleh seorang pria. Adik iparku sendiri tapi juga berondong tajir kamu," Laura senang."Berondong tajir ini juga tampan Kak.
"Kamu yang akan dibuang Brian karena kamu itu hanya menantu yang tidak sukai." Laura membalas Lussy dan menjambak rambut Laura."Kurang ajar! Berani kamu melawanku." Lussy marah.Saat itu teriakan mereka saat bertengkar terdengar oleh Brian dan Rendra. Brian dan Rendra segera menuju kamar Lussy. Mereka melihat kalau Laura dan Lussy bertengkar sing menjambak rambut satu sama lain."Laura, Lussy hentikan. Kalian ini sudah berumur 27 tahun kenapa bertengkar?" teriak Brian."Diamlah! Biar aku hajar adik kurang ajarku ini," jawab Lussy."Brian, kamu tidak perlu mengatai aku. Biar aku bungkam mulut Kakak kembar laknat ini." Laura menyerang Lussy sekali lagi."Rendra, pegang Laura! Bantu aku melerai mereka," pinta Brian."Kak Brian, makanya punya istri itu satu saja. Kalau bertengkar seperti ini jadinya kamu pusing sendiri," jawab Rendra."Jangan banyak bicara. Cepat kamu pegang Laura dan aku pegang Lussy. Cukup kalian jangam bertengkar lagi!" Brian memegang tangan Lussy."Kak Laura, cukup! J
"Janga menghinaku, Laura. Berikan ponselnya pada Brian lagi. Aku tidak mau berbicara padamu," jawab Lussy.Brian pusing kepala karena video bercinta mereka tersebar di media massa. Laura merasa senang karena ini belum seberapa dengan perbuatan Lussy yang berniat membakar dirinya hidup-hidup. Rendra lega karena rencananya satu demi satu telah berhasil. Brian menutup panggilan telpon dari Lussy dan dia sedang memikirkan solusi untuk semuanya."Skandalku bersama Lusst sudah terekuak di media. Hancur semua reputasiku dan Papa pasti marah lagi dan lagi," kata Brian."Kamu bodoh! Selingkuh ya selibgkuh saja, kenaoa harus membuat video mesum juga. Dasar gila kalian, sungguh menjijikan Brian." Laura berkata sambil dia sedikit menangis karena menyaksikan video itu jelas dan sepertinya video itu di buat pertama kali saat Lussy baru datang ke rumah Brian."Apakah kamu sedih, Laura? Jangan menangis, aku salah waktu itu. Aku tergoda Lussy dan akhirnya perselingkuhanku terbongkar ke media. Ini meru
"Brian, kenapa kamu tidak mengundangku datang ke meeting ini juga. Bukankah Laura istri kamu ikut dan aku juga istri kamu," kata Lussy"Pak Brian, tolong jamgan ada yang menganggu meeting ini. Anda suruh pergi dulu istri kedua Anda dan ini akibat kalian jadi saham perusahaan anjlok parah," kata para investor."Ya, saya akan mengurusi istri kedua saya. Maafkan saya! Saya izin dulu dan maaf meeting ini di tunda," ucap Brian.Brian saat ini dia langsung memegang tangan Lussy dan dia mengajak Lussy ke depan rumahnya. Brian marah besar karena dia tidak suka Lussy menganggunya saat ada meeting penting di rumah Papanya."Apa yang kamu lakukan? Tahu darimana kamu aku meeting di rumah Papa? Kenapa kamu kesini saat berita kita viral? Lussy aku marah padamu." Brian mencengkram erat dagu Lussy."Brian, sakit jangan kasar! Aku khawatir padamu karena belum kerja. Tapi aku dengar ada meeting di rumah Papa kamu dari rekan kerjaku dan aku kesini menyusul kamu, kenapa kamu marah?" tanya Lussy."Kamu pul
"Maaf, Kakak Ipar karena kamu begitu cantik dan seksi makanya aku lepas kendali. Aku tidak mau kamu dimiliki Kak Brian dan aku menunggu kamu becerai dengannya." Rendra memeluk Laura."Jangan beralasan Rendra, dasar pria mesum. Sekarang aku mau mandi dan hari ini aku tidak bekerja. Aku mau pulang ke rumah Brian, aku ingij tahu Brian sedang sedih apa tidak," jawan Laura dia berdiri dan segera akan masuk kamar mandi di kamar apartemen Rendra."Kak, kamu tenang saja. Aku akan temani kamu kesana dan aku juga mau melihat ekspresi wajah Kak Brian pasti dia bingung cari cara meredahkan berita viral tentangnya dengan Kak lussy." Rendra memakai bajunya dan menunggu Laura selesai mandi baru dia akan mandi."Aku akan mandi dulu dan kamu tunggu aku selesai mandi baru kamu." Laura masuk ke kamar mandi dan dia segera mandi.Saat init Laura mandi dan Rendra sedang menyalakan televisi, berita hari ini hanya tentang Brian dan Lussy. Ponsel Rendra tiba-tiba ada panggilan masuk dari Brian. Rendra menerima
"Jangan menciumku! Lepaskan aku, Brian. Kamu kenapa? Kamu stress karena berita di media." Laura memukul Brian dia dadanya."Iya, aku kalut dan persaanku seperti ini. Laura, maaf aku salah. Aku memaksamu dan mencium kamu." Brian tiba-tiba dia melepaskan Laura dan dia duduk di lantai."Kenapa kamu? Kami itu bisa membuat pernyatana di media kamu dan Lussy menikah karena izinku. Tapi aku tidak mau ikut di wawancarai, kamu jangan gila karena video kalian tersebar." Laura sebenarnya dia senang melihat Brian yang kacau tapi dia prihatin juga dan ada rasa takut Brian akan memaksanya bercinta dengannya."Laura, kamu adalah wanita baik-baik. Aku akan pergi ke kamarku. Besok aku akan mengadakan permintaan maafkan di media dan aku harap kamu melihatku. Kamu wanita baik berbeda dengan kembaranmu." Brian berdiri dan dia kembali ke kamarnya."Syukur dia pergi. Tuhan lindungi dan aku ingin segera lepas dari Brian. Aku tidak mau bersama dia lebih lama dan dia itu pria gila yang kasar." Laura menutup pi
"Rendra, kenapa kamu selalu mengajakku tidur denganmu? Aku ini punya perasaan dan jangan paksa aku. Jika kamu paksa aku, aku akan marah," Laura menampar Rendra."Maaf, aku memaksa kamu karena aku selalu ingin bersama kamu setiap hari Kakak Ipar," jawab Rendra."Kita tidak memakai pengaman dan sebentar lagi aku ingin meminta diceraikan Brian dan jika aku hamil itu akan berbahaya. Kamu sabar dulu dan aku sebenarnya akhir-akhir ini aku tidak nafsu makan," sahut Laura."Apa kamu sakit? Apa aku antarkan ke rumah sakit saja?""Rendra, aku ingin sendiri dulu karena semuanya sudah di ungkap ke publik aku harus siap jika aku harus bercerai dengan Brian." Laura mengkhawatirkan dirinya jika dia menjadi janda."Apa Kakak Ipar takut menjadi Janda?" tanya Rendra."Aku takut Rendra karena perselingkuhan Brian dan Lussy pasti sudah di tonton banyak orang. Apa mereka memandangku sebagai istri yang tidak becus karena suamiku selingkuh dengan Kakak kembarku sendiri?" Laura ada rasa takut sendiri."Aku ya