"Rendra, kenapa kamu selalu mengajakku tidur denganmu? Aku ini punya perasaan dan jangan paksa aku. Jika kamu paksa aku, aku akan marah," Laura menampar Rendra."Maaf, aku memaksa kamu karena aku selalu ingin bersama kamu setiap hari Kakak Ipar," jawab Rendra."Kita tidak memakai pengaman dan sebentar lagi aku ingin meminta diceraikan Brian dan jika aku hamil itu akan berbahaya. Kamu sabar dulu dan aku sebenarnya akhir-akhir ini aku tidak nafsu makan," sahut Laura."Apa kamu sakit? Apa aku antarkan ke rumah sakit saja?""Rendra, aku ingin sendiri dulu karena semuanya sudah di ungkap ke publik aku harus siap jika aku harus bercerai dengan Brian." Laura mengkhawatirkan dirinya jika dia menjadi janda."Apa Kakak Ipar takut menjadi Janda?" tanya Rendra."Aku takut Rendra karena perselingkuhan Brian dan Lussy pasti sudah di tonton banyak orang. Apa mereka memandangku sebagai istri yang tidak becus karena suamiku selingkuh dengan Kakak kembarku sendiri?" Laura ada rasa takut sendiri."Aku ya
"Baiklah! Aku akan meminta Rendra untuk membantuku. Kamu juga jaga Lussy dan saat ini dia ada dimana?" tanya Laura."Lussy sedang berada di ruangan UGD dan sepertinya dia pingsan karena di lempar batu oleh ibu-ibu yang berdemo di depan perusahaan," jawab Brian."Kamu jaga dia karena dia itu sedang hamil. Aku tutup telponnnya dan aku akan ke luar rumah sekarang." Laura menutup telponnya dan dia langsung ke luar rumah."Pelakor yang tinggal di rumah ini harus di usir. Alu kira dia kakak istri dari pemilik rumah ini karena mereka saudara kembar. Tidak tahunya dia pelakor dan perumahan ini tidak suka ada pelakor. Pelakor di usir saja, jangan ada di komplek perumahan kita." Ibu-ibu kompeks datang dan ada yang melempar batu.Nayla saat itu dia ke luar rumah dan semua ibugibu komplek diam. Nayla berbicara baik-baik pada semua ibu-ibu yang mengacau di depan rumah Brian."Ibu-ibu, suami saya dan istri kedua suami saya tidak ada di rumah ini. Saya minta maaf ya karena skandal mereka," kata Laura
"Lussy, apa otak kamu sudah geser? Dia itu kesini mengantar baku kamu dan aku. Pikiran kamu terlalu buruk pada Laura," bela Brian."Maksud Kakak aku akan balas dendam dan membunuh bayi kamu?" tanya Laura sekali lagi."Iya, aku tahu kamu sakit hati dan dendam kepadaku. Aku yakin semua video yang tersebar itu ulah kamu, Laura." Lussy menuduh Laura dan bukannya terimah kasih malah begitu perilakunya."Kak aku bukan kamu. Aku kesini karena di suruh suami kamu dan aku tidak bakal mau kesini, kalau Brian tidak mengemis minta tolong padaku," jawab Laura."Kamu pulanglah! Aku tidak mau kamu ada disini. Jangan kesini lagi dan aku tidak mau melihat muka kamu," ucap Lussy yang membuat Laura jengkel."Kak, dasar tidak tahu terimah kasih. Brian, kamh jaga pelakor kamu ini dan awas jangan sampai di lempar batu lagi kepalanya, dia bisa gila beneran dan sekarang saja omongannya melantur begitu," Laura marah dan dia emosi sekali lalu dia pamit pada Brian dan segera pergi meningalkan ruangan inap Lussy.
"Laura, kamu yang saat ini mengugat cerai Brian dan kamu sendiri akan menjadi janda. Aku berhasil memiliki Brian dan dia tidak akan bangkrut," ucao Lussy."Terserah kamu Kak. Kepalaku pusing dan aku harus segera pergi ke rumah Papa muga Mama. Kamu tinggallah bersama Brian." Laura membawa semua barangnya dan dia juga membawa berkas ajuan gugatan cerainya yang di tanda tangani Brian.Laura pergi dari rumah Brian dan dia tidak akan kembali ke rumah itu. Laura memesan taxi dan beberapa menit kemudian taxi datang. Laura masuk ke dalam taxi. Laura masuk Taxi dan saat akan sampai di rumahnya dia pingsan."Mbak, sudah akan sampai. Mbak, bangunlah! Apa dia pingsan?" supir taxi mendekati Laura dan dia memegang tangannya tapi dia tidak bergerak.Supir taxi saat ini dia takut dan mengantarkan Laura ke rumah sakit. Saat sudah di rumah sakit, supir taxi itu membawa Laura dan dokter menangani Laura dengan baik. "Dok, saya mengantarkan wanita ini ke rumahnya tapi belum sampai di rumahya dia pingsan,"
"Cukup! Lussy apa kamu gila? Laura itu sakit dan kamu janhan membuat masalah saja. Kamu harus pulang bersamaku." Brian memegang tangan Lussy yang akan menampar Laura lagi."Pergi kalian berdua, kaliam membuatku frustai saja. Aku tidak akan sembuh jika kalian disini, aku malah akan mati," kata Laura."Laura, maafkan aku! Lussy kelewat batas dan aku akan membawanya pulang. Rendra jaga dia, aku tidak mau Papa marah karena aku tadi pagiaku baru menandatangani surat gugatan cerai dari Laura,' kata Brian."Kamu pulang saja Brian! Ajak istri kamu itu dan bilang ke dia kalau aku bukan adik dia lagi yang dulu selalu ditindad terus," sahut Laura."Kak Brian, ajak Kak Lussy pulang. Jangan buat kegaduhan di rumah sakit dan kasihan Kak Laura." Rendra juga tidak suka Lussy bersama mereka."Aku akan bawa dia pulang. Aku pulang dan kamu istirahatlah! Cepat sembuh Laura." Brian pamit pada Laura dan dia menarik tangan Lussy dan menyeretnya ke luar.Brian marah dan dia berjalan dengan cepat."Stop! Aku
Laura menerima panggilan telpon dari pengacaranya. Sang pengacara menanyakan apakah lancar mendapatkan tanda tangan dari suaminya atas permintaan cerainya."Hallo! Pak ada apa? Saya sekarang di rumah sakit?" tanya Laura."Anda sekarang di rumah sakit, sakit apa? Apakaj Anda sudah berhasil mendapatkan tanda tangan di surat pengajuan gugatan cerai?" tanya Pengacara."Saya hanya lelah saja Pak, butuh istirahata. Saya sudah mendapatkan tanda tangan suami," jawabnya."Bagus kalau begitu, setelah Anda sembuh saya akan mengirimkan itu ke KUA agar bisa langsung ke pengadilan agama. Suami Anda selingkuh dan ini pasti sulit karena videonya viral bersama selingkuhannya dan mereka hanya menikah siri," kata Pengacara."Tolong bantu saya Pak, saya ingin segera cerai dengan Brian. Anda pasti pengacara yang hebat yang bisa membantu saya." Laura berpikir dia harus segera bercerai dengan Brian."Semoga Anda cepat sembuh dan saya akan membantu Anda sebisa mungkin. Saya pamit dan selamat pagi." Pengacara
"Tunggu, apa jamu iri Kak padaku? Kamu iri karena aku mendapatkan harta dari mertuaku atau iri aku lebih di sayang mertuaku daripada kamu?" tanya Laura."Aku tidak suka kamu dan aku iri kamu. Kita kembar dan aku hanya mewarnai rambutku saja. Dari segi wajah dan tinggi badan kita mirip. Lalu kenapa kamu lebih di sayang mertuaku?" Lussy mendegus kesal."Kak, kesalahan kamu itu tidak setia dan meninggalkan Brian saat kalian menikah. Itu kesalahan fatal yang membuat orang tua Brian murka dan benci padamu sampai sekarang." Laura langsung mematikan ponselnya karena dia malas meladeni Lussy yang marah-marah."Dasar adik kurang ajar! Belum selesai bicata dimatikan panggilanku." Lussy marah dan dia semakin tidak tenang.Lussy tipe Kakak yang harus lebih unggul dari Laura karena itu karakternya sejak dari kecil. Kecemburuan dan rasa tidak mau disaingi adik kembarnya itu sudah tertanam sejak dia kecil. Laura yang berada di tanam bunga bersama Rendra setelah menerima panggilan ponsel dari Lussy me
Rendra melihat ekspresi wajah Laura yang tidak seperti biasanya. Saat itu Celine hanya dua jam sama di ruman Rendra karena dia harus berangkat ke Bali."Rendra, aku sore ini akan ke Bali. Jadi aku hanya mampir sebentar saja, aku pulang ya dan salam untuk Kakam kamu." Celine berpamitan dia akan pulang."Bye, hati-hati di jalan." Rendra mengantarkan Celine ke pintu depan dan setelah itu dia menuju kamar Laura.Rendra mengetuk pintu kamar Laura dan Laura hanya diam saja tidak menjawab.'Apa aku cemburu? Ya Tuhan, aku jatuh cinta sama dia. Hatiku sakit rasanya melihat Rendra dengan matannya.' batin Laura yang sedang melamun di dalam kamarnya sampai Rendra mengetuk pintu dia tidak mendengarnya."Kak, kenapa melamun?" Rendra sudah disamping Laura dan membuyarkan lamunannya."Aku tidak melamun, kamu tidak bertemu dengan mantan kamu? Sudahlah! Kembali saja dengan mantan kamu yang namanya Celine dia cantik, kaya juga seumuran denganmu," jawab Laura."Apa kamu cemburu Kak? Bagus dong kamu itu ci