"Siapa Kak? Aku baru bangun?" Rendra baru membuka kedua matanya dan dia malah memeluk Laura."Rendra, bangunlah! Kamu ada di apartemenmu?" teriak Brian."Kamu dengar itu suara Brian. Kamu jangan memeluk aku saat ini, aku akan bersembunyi dulu." Laura berdiri dan dia pergi bersembunyi."Dasar Kak Brian, merusak momenku bersama Kak Laura. Kenapa pagi-pagi ke apartemenku? Kurang kerjaan dia." Rendra bangun lalu dia segera memakao bajunya dan dia segera membukakan pintu Brian.Clekk..Suara pintu di buka, Brian masuk."Hei apa Laura bersama kamu? Dia belum pulang ke rumah dan dia pergi dari rumah sepertinya. Papa dan Mama ke rumah suruh aku mencarinya saat aku sedang menjaga Lussy di rumah sakit?" tanya Brian."Heh Kak, dia itu istri kamu kenapa kamu tanyabya sama aku? Cari saja istri kamu dan jangan pedulikan selingkuhan kamu. Papa akan membunuh kamu jika tahu kamu sedang menjaga selingkuhan kamu yang hamil anakmu," jawan Rendra yang emsoi."Adik kurang ajar! Aku datang bertanya sama kamu
"Dasar anak gak tahu diri, kamu menghamili Lussy? Aku tidak mau cucu dari wanita kurag ajar seperti dia. Cari Laura sampai dapat dan bawa dia kembali ke rumah," suruh Mama Brian."Ma, Lussy mengandung anakku. Apa dia harus hamil anak haram kalau aku tidak menikahinya?" Brian berniat menikahi Lussy."Apa kamu gila heh? Dia itu saudara kembar istri kamu dan kamu mau menikahi mereka berdua. Pikiran kamu dimana, Brian?" "Aku hanya menikahi siti Lussy dan aku hanua akan menjamin kehidupan anakku saja Papa, Mama. Tolong restui aku menikahi Lussy dulu dan aku akan mencari Laura sekarang juga.""Cari Laura dan bawa dia pulang dulu. Kalau tidak aku akan menggantikan poisi kamu dan memecatmu menjadi CEO," ancam Papa Brian.Papanya mengancam Brian dengan kemarahan karena tindakan bodoh Brian. Papanya dulu memang suka main perempuan tapi dia tidak pernah menghamili kakak dari istrinya. Brian begitu kurang ajar kelakukannya membuat Papanya memukulnya.Bug...Satu pukulan mengenai perut Brian. Pap
"Ayo kita ke rumah sakit sekarang." Brian mengajak Laura ke rumah sakit.Beberapa menit kemudin Brian dan Laura sudah sampai di rumah sakit. Laura dan Brian lngsung masuk ke ruang rawat Lussy."Brian kenapa kamu datang bersama Laura?" Lussy kaget saat Brian datamg bersama Laura."Dia istriku Lussy, aku datang ingin kamu dan aku minta maaf pada Laura karena peselingkuban kita.""Aku masih istri sah Brian, Kak. Minta maaflah padaku! Aku tidak akan meminta cerai untuk sementara waktu. Kamu tahukan kalau kita becerai pastinya Brian akan jatuh miskin.'"Brian, apa kamu tega menyuruhku minta maaf pada Laura. Kamu dan aku saling mencintai kenapa?" Lussy tidak mau minta maaf pada Laura."Kamu turunlah dari ranjang pasien. Ikut aku meminta maaf dan berlutut di depan Laura. Jika kamu tidak mau maka aku tidak akan menikahi kamu," ancam Brian pada Lussy."Ya, aku mau. Laura kamu hebat juga ternyata," jawab Lussy.Brian dan Lussy meminta maaf sambil berlutut di depan Laura. Laura hanya memainkan in
"Masa bodoh, Laura. Aku menang mendapatkan Brian. Sebentar lagi kamu akan di cerai," balas Lussy dari kejauhan."Ya Tuhan punya Kakak Kembar Laknat dan gak tahu diri seperti dia berasa tersiksa. Aku tidak akan menganggap dia Kakakku lagi," Laura menangia dan dia masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya lalu tidur di atas ranjang seperti seorang yang sedang patah hati.Bagi Laura dikhianati Brian dengan wanita lain dia tidak masalah tapi paling menyakitkan dikhianati dengan Kakak kembarnya sendiri. Laura sangat kesal dan dia menangis sendiri di dalam kamar. Hatinya sakit saudara yang di anggap penting baginya malah memusuhinya karena Brian pria sampah yang tidak setia.Rendra membiarkan Laura di kamarnya sendirian dan dia kembali ke kamarnya. Sementara Brian menyeret Lussy ke kamarnya sambil raut wajah yang marah. Lussy berteriak agar di lepaskan karena tangannya sakit akibat di tarik Brian dengan paksa."Lepaskan aku! Kenapa kamu menarikku paksa ke kamar? Memang salah aku merebu
"Apa maksud Kaka Ipar? Kenapa kamu tetap menangis kalau kamu hanya untuk balas dendam? Apa masih ada rasa cinta kamu pada Kak Brian?" tanya Rendra."Rendra, kamu yang duluan memaksaku bercinta dan selalu ada untukku. Aku sudah ada rasa sama kamu tapi rasa sakit dari pengkhinatan kembaranku dan Brian masih tersisa. Maafkan aku, aku belum bisa lupa rasa sakit ini." Lussy memeluk Rendra yang sedang ke kamarnya itu."Janganlah menangis! Aku yakin Kakak akak lupakan dia dan mencintai aku. Kak, tetap denganku dan jangan pernah tergoda oleh Brian lagi. Jika Kakak Ipar balikan sama dia, aku akan membunuh Kak Brian," ujar Rendra."Rendra, jangan memelukku dengan sangat erat. Rendra, jangan bicara yang seperti itu. Kamu jangan melanggar hukum membunuh seseorang meskipun dia menyakiti kita," sahut Laura."Kak, aku tidak akan biarkan dia membuat Kakak Menderita." Rendra melepaskan pelukannya apda Laura dan dia menghapus air mata Laura.Saat itu Brian menuju kamar Laura, saat akan masuk Rendra baru
"Aku tidak balas dendam Kak, aku hanya membantu Brian agar tidak ketahuan oleh media. Jiak dia pesan gaun pengantin baru atas nama dia pasti mereka akan menyelidikinya. Brian tidak mau pernikahan Kakak di sebar ke media, Kakak tahu? Tapi juga balas dendam sedikit," jawab Laura."Awas kamu, Laura. aku akan ikuti kamu karena ini juga demu kebaikan Brian. Harusnya aku tidak kabur dari pernikahanku dulu dengan dia dan aku tidak akan menyesal sampai seperti ini." Lussy membawa gaun pengantin itu lagi dan dia pergi begitu saja."Aku tidak jahat, Kak. Kamu yang akan membunuhku dan membakarku hidup-hidup sampai tangan dan kakiku juga wajahku kena luka bakar. Satu persatu aku akan balas dendam dan aku tidak akan tinggal diam, kamu bahagia di atas penderitaanku." Laura mengepalkan tangannya pertanda rasa sakitnya masih begitu dalam.Bukan salah Laura membalas perbuatan Lussy yang keterlaluan, dia tidak melaporkan polisi saja harusnya bersyukur. Laura juga baik mau merestui pernikahan mereka mes
"Apa yang kamu lalukan Kak, gaunku basah. Aku hanya memberimu air minum tapi kamu malah menyiramnya ke wajah dan gaunku." Laura menangis karena semua orang melihat ke arahnya."Aku marah sama kamu," jawab Lussy.Brian menuju tempat Laura dan Lussy karena dari kejauhan dia melihat Lussy yang berbuat ulah."Kenapa kamu? Apa kamu tidak malu suka buat gara-gara saja. Lihatlah semua kerabatku melihat kamu," Brian menarik tangan Lussy langsung mengajaknya ke ruangan lain."Dasar pelakor, lihatlah istri sahnya kasihan. Menantu kamu yang baru itu brutal sekali," kata paman dan bibi Brian pada kedua orang tua Brian."Entahlah anakkku yang bodoh mau menikahi dia. Istrinya sudah baik, dia sia-siakan. Aku akan menyuruh menantuku ganti baju dan dia kasihan. Istri sabar seperti dia tetap saja di selingkiluhi." Mama Brian pergi ke tempat Laura yang dia masih menangis.Rendra juga menuju ke tempat Kakak iparnya karena ingin menolongnya agar tidak menjadi pusat perhatian."Kakak Ipar, naiklah ke lantai
"Kamu turunlah sekarang! Jangan lama-lama minta di gendong. Ini sudah sampai di depan kamar pengantin kita, Lussy," suruh Brian."Terimah kasih sudah menggendongku Sayang. Laura pasti iri melihatku di gendong kamu dan terimah kasih kamu sudah mengkhawatirkan aku saat tadi aku pingsan," Lussy mulai manja dan memeluk Brian meskipun dia sudah tidak do gendong Brian."Kamu tidur saja jika lelah. Besok kita akan pergi berbulan madu, aku akan mengajak Laura juga. Dia tidak pernah jalan-jalan selama aku menikah dengannya, dia hanya di rumah saja," kata Brian."Jangan ajak dia, Brian! Please! Aku mohon hanya kita saja Brian. Bulan madu antara kamu dan aku saja nantinya," pinta Lussy."Kamu itu hamil teapi aku tidak boleh mengajak Laura ikut bersama kita. Bagaimana aku bisa tidur dengan kamu? Apa bisa kita bercinta saat bulan madu?" tanya Brian."Aku bisa melayani kamu dan aku lebih jago dari pada Laura di ranjang, meskipun aku hamil. Aku akan memuaskan kamu Brian tanpa melukai bayi kita." Luss