Share

bab 54

Author: Kay
last update Last Updated: 2023-07-26 10:26:33

Sore itu Vio sudah bekerja seperti biasa. Didepan tempatnya bekerja, Vio menunggu jemputan. Dia memang tidak membawa mobil sendiri. Bastian ingin menjemput katanya.

Di tempat biasa para karyawan menunggu jemputan, Vio duduk di bangku panjang. Menanti suaminya.

"Kenapa lama sekali?" gumamnya, saat satu persatu para karyawan sudah pulang. Vio mengambil hpnya, memghubungi Bast ian.

"Sayang, masih lama nggak? Aku pulang dulu ya, ada ojek mangkal disini."

["Jangan! Sebentar lagi aku kesana."]

"Apa? Sebentar lagi kemari? Jadi kamu belum Otewe?" Suara Vio kesal.

"Aku sudah menunggu satu jam!"

["Iya! Sebentar lagi selesai. Jangan kemana-mana. Apalagi numpang sama pria lain!"]

"Tu....."

TUTUTUTUT.

"Apa? diputus? Hiiihhh!" gemas Vio melihat layar hpnya yang sudah tidak tersambung lagi.

Vio memasukkan hpnya ke dalam tas.

Sebuah mobil yang sudah terparkir cukup lama di depan kantor tempat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi   bab 55

    Vio membuka matanya, di langit kamarnya penuh dengan gemerlap bintang buatan dari kelap kelip lampu kecil. Indah sekali. Vio menolehkan kepalanya, melihat pria yang semalam membawanya ke kahyangan tertinggi.Vio memiringkan tubuhnya, dia mengulas senyum. Mengusap pipi Bastian yang juga menghadap padanya. Tangan pria itu melintang di perutnya.Vio mengamati wajah lelap suaminya. Begitu tenang seperti bayi."Terima kasih sudah mencintaiku, sudah mendukungku, dan menjagaku. Saat ini aku memang belum bisa membuka sepenuhnya hatiku, tapi aku pikir, aku mulai menyukaimu. Aku sedang belajar mencintaimu Bastian. Tolong jangan menyerah dulu. Selama periode itu, aku akan menjalankan peranku sebagai istri dengan baik."Vio mendekatkan wajahnya, mengecup kening Bastian. Lalu sedikit menjauh lagi. vio mengulas senyum kecil. Perlahan netra Vio menutup.Suara dering hpnya membuat Vio kembali membuka mata. Vio bangkit, dan mengambil hpnya di atas nakas.

    Last Updated : 2023-07-27
  • Terpaksa Menikahi   bab 56

    "Fang!"Fang melirik tuan nya yang sedang duduk di sofa tamu ruangan nya."Hari ini Vio akan bertemu dengan mantan pacar nya."Fang mengangkat kelopak mata nya. Melebarkan sedikit netra nya, tanda ia tertarik."Bagaimana menurut mu?" tanya Bastian dengan sedikit ragu."Apa anda rela, Tuan?" Fang balik bertanya."Nyonya bilang pria itu memiliki dokumen rahasia milik perusahaan. Dan itu menyangkut mendiang mamanya. Aku tidak ingin dia terlibat dengan orang-orang di masa lalu yang tidak berkepentingan.""Baik, Tuan.""Biarkan dia bertemu, sisanya aku serahkan padamu." ucap Bastian memutuskan."Baik."####Di depan restoran tempat Vio dan Felix janjian, Mobil Bastian berhenti. Kali ini Bastian yang menyetir, Fang sengaja tidak diikut karena dia memiliki tugas lain dari bos nya."Aku akan menunggu mu disini. Masuklah." ucap Bastian menatap istrinya lembut.Vio melepas sabu

    Last Updated : 2023-07-27
  • Terpaksa Menikahi   bab 57

    Bastian melihat banyaknya tamu yang datang dari pembatas kaca di lantai atas. Melihat betapa ngototnya Mariah untuk bisa masuk. Akan tetapi, seperti biasa, para pekerjanya lebih bisa mengontrol keadaan.Bastian dengan stelan tuxedo membuat nya terlihat gagah dan tampan. Pintu ruangan tempatnya menunggu terbuka, Fang masuk dengan langkah lebar dan berhenti beberapa meter di belakangnya. Pria itu menunduk hormat."Tuan dan Nyonya besar hadir."Bastian masih menatap keluar tanpa menoleh."Mereka menuju ruang rias pengantin wanita."Bastian menggeretakkan giginya.****####"Aa.. Anda siapa?""Kami adalah tamu VIP." ucap mama Anggia menunjukkan undangan khusus keluarga."Kami ingin bertemu dengan mempelai wanita.""Oohh,, Silahkan masuk tuan dan nyonya.'' MUA itu mempersilahkan keduanya masuk dengan tangannya."Tolong beri kami privasi.""Baik."MUA itu pun akhir

    Last Updated : 2023-07-28
  • Terpaksa Menikahi   bab 58

    "Jika orang tuaku tau, mereka tidak akan tinggal diam!" teriak Alexa yang walaupun tangan nya terikat rantai, namun tubuhnya masih mulus tanpa luka.Fang terkekeh. Lalu dia berjongkok di depan Alexa."Nona, Kami akan mengurus keluargamu setelah ini." Seringai Fang menyusuri dagu Alexa dengan cambuknya."Kau tau ini adalah pelanggaran hukum!" sentak Felix tak terima mendapat perlakuan seperti itu."Kalau ini sampai terungkap di publik..."Fang melirik tajam pada Felix, yang langsung mengkeret."Apa kau masih memiliki kemampuan untuk itu?" tanya nya dingin.Fang kembali terkekeh,"Apa kau yakin bisa keluar dari sini hidup-hidup?"Felix tersentak. Tentu saja dia takut akan kematian. Jika apa yang di ucapkan Fang benar, apa yang harus dia lakukan? Tentu Felix harus lepas dari ini. Tapi bagaimana?Fang melangkah mendekat pada Felix."Kita masih punya banyak hal untuk di bicarakan terkait masalahmu.." ujarnya,"Kita bisa membuatnya mudah atau sulit. Tergantung pada bagaimana sikapmu kedepan."

    Last Updated : 2023-08-01
  • Terpaksa Menikahi   bab 59

    Bastian berjalan di sisi terdalam Vila Air Mengalir, Di ikuti oleh Fang. Begitu sampai di lorong yang buntu, Fang memutar lampu tanduk rusa, hingga terbukalah pintu keruang bawah tanah.Fang berjalan mendahului, lalu dia menoleh karena Tuannya hanya mematung di atas."Kenapa tuan?""Bau tidak enak apa ini?"Bastian mengernyitkan hidungnya. Pria itu menutup hidung dengan jarinya."Bau?" Fang mengerutkan dahi."Tidak ada yang aneh dengan bau nya, Tuan.""Kau yakin? Rasanya seperti..." Bastian masih menutup hidungnya."Tuan, mungkin bau itu datangnya dari jari anda." Fang menunjuk dan mengangkat jari nya sendiri."Apa?" wajah Bastian sudah merah karena kesal."Apa katamu barusan? Jariku kenapa?""Saya rasa tidak ada yang salah dengan jari anda, memang bau ini sedikit tidak umum untuk ruang bawah tanah." ungkap Fang mencari aman."Aku tidak bisa masuk kesana. Terlalu bau. Kau saja

    Last Updated : 2023-08-02
  • Terpaksa Menikahi   bab 60

    Fang yang sedang menyetir di jog depan melirik ke belakang. Pagi itu entah suasana di jog belakang begitu suram dan mencekam.Aneh, ini aneh,Jika biasanya yang terlihat nyonya suram dan tuan berbunga. Kenapa sekarang justru sebaliknya? Apakah jiwa mereka tertukar semalam? Batin Fang masih terus melirik dan mencuri pandang melalui kaca spion."Fang! Berapa kali kau mencuri pandang kemari?" Suara berat Bastian terdengar begitu gurih dari jog belakang, tentu saja membuat Fang bergidig."Eehh??""Potong gaji sebanyak lirikan mu!"Astaga!! Sudah jelas itu tuan. Tak mungkin jiwa nya tertukar. batin Fang lagi merasa aduhai dengan potongan gaji."Asisten Fang, tak perlu dipikirkan. Dia memang sedang kesal sejak bangun pagi tadi." ucap Vio dengan senyum manisnya yang riang. Tak lupa gadis itu memeluk lengan Bastian, Tentu saja untuk meredam kekesalan suaminya.Memang sejak pagi mood Bastian sudah tidak bagus. Bangun yang bangunin

    Last Updated : 2023-08-03
  • Terpaksa Menikahi   bab 61

    Dalam ruangan dokter Obgyn, Vio terbaring, perutnya yang telah diolesi jel oleh salah satu perawat perlahan ditempeli alat USG. Benda itu bergerak kesana kemari. Berpusat di perut bawah Vio.Mata Bastian bergerak mengikuti arah benda itu menari-nari di atas perut istrinya. Dengan berharap-harap cemas, wajah Bastian terlihat begitu tegang. Akan tetapi dia harus bersabar. Jika itu dokter Jil, bisa saja dia langsung mencekik pria lajang itu saking tak sabarnya.Huuuuufffftt...Bastian beberapa kali membuang nafasnya. Nunggu sang dokter kandungan tak juga bersuara.Kenapa lama sekali gerutu Bastian dalam hati. Yaahh, walau saat ini mereka baru lima menitan masuk kedalam sana."Nah, ini udah kelihatan.""Apanya dok? Kecebong saya?"Dokter kandungan itu terkekeh, begitu juga dengan asisten dokter. Bastian menggeram kesal. Seketika ruangan jadi dingin dan sepi."Jadi, tuan dan Nyonya. Ini adalah janinnya."Dok

    Last Updated : 2023-08-05
  • Terpaksa Menikahi   bab 62

    Siang itu matahari begitu terik. Davi mengambil ijin untuk masuk setengah hari. Hari ini Davi harus mengantar ibunya untuk kontrol di sebuah rumah sakit.Setelah memesan taksi online Davi membantu ibunya mengenakan pakaian hangat."Ibu, sebentar lagi taksinya datang. Begini apa sudah hangat?""Sudah. Terima kasih Davi.""Jangan bicara begitu. Aku ini anakmu."Terdengar suara klakson di depan rumah. Davi memapah ibunya, hingga ke depan. Membantu masuk ke dalam taksi. Lalu dia mengunci pintu, Setelah semua aman. Davi melangkah memasuki taksi."Pak, sebelum ke rumah sakit pusat X, bisakah kita mampir dulu ke mini market, sebentar aja." pinta Davi pada sang supir."Bisa mba, karena sudah berlangganan, bisa deh.""Makasih y pak."Davi beralih pada ibu,"Ibu, tidurlah dulu. kalau sudah sampai nanti aku bangun kan."Ibu Davi memejamkan matanya, sedangkan Davi masih terjaga. Dia mengeluarkan p

    Last Updated : 2023-08-06

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi   bab 77

    Setelah Vio sadar, beberapa saat kemudian, bayi-bayi vio dibawa keruangan an vip. sang dokter juga mengarahkan bagaimana cara menyusui bayi kembar juga berlatih duduk dan bergerak pasca oprasi caesar."Sayang! Lihat! Doble J lucu sekali." Ucap Vio sambil menyusui keduanya.Bastian menelan ludahnya. Didalam ruangan itu hanya ada Bastian dan Vio dan satu dokter wanita satu perawat wanita. Tentu saja Fang dan laki laki tak di ijinkan melihat Vio menyusui. Mau mati apa mereka?Setelah beberapa hari dirumah sakit, Vio pun di ijinkan pulang. Di vila pribadi Bastian, mobil yang membawa Vio dan dan doble J berhenti dihalaman. Bastian dengan sigap memapah istrinya. menuntun wanita itu untuk masuk kediamannya.Didepan pintu, keluarga kecil itu disambut oleh bibi Ana dan para pelayan. Vio tersenyum haru. Mungkin, inilah keluarga yang selama ini dia impikan. Yang tidak dia dapatkan dari keluarga Tan.Vio mwnatap satu persatu wajah-wajah yang menyambu

  • Terpaksa Menikahi   bab 76

    "Bagaimana dokter?" Bastian sangat tak sabar dan cemas.Sang dokter tersenyum maklum."Semuanya selamat dan berjalan dengan lancar. Selama beberapa jam kedepan pasien akan ditempatkan diruang isolasi dulu. Mohon bersabar."Bastian bernafas lega, tubuhnya lemas dan merosot kebawah, seolah dia sudah tak punya tulang lagi."Ba-bagaimana dengan bayi nya?""Sangat sehat dan sempurna. Sementara kami akan menempatkannya di ruang khusus. Anda bisa melihatnya nanti.""Fang! Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat bahagia, juga bersyukur.""Lakukan seperti biasanya tuan. Saya bisa menyiapkan segalanya."Fang ikut berjongkok disamping tuannya yang terduduk lemas dilantai."Tapi aku, seperti tak bertulang.""Apa anda mau saya menggantikannya untuk anda tuan?"Bastian tersentak menatap Fang."kau mau?""Tidak!" jawab Fang yakin dengan gelengan kepala mantap."Sialan kau!""

  • Terpaksa Menikahi   bab 75

    Davi meniup luka di wajah Jil. Dia mengobati bekas pukulan Andi. Davi menatap pria yang terus memperhatikannya itu."Kenapa?" tanya Davi masih mengolesi luka di wajah Jil."Seorang dokter tidak boleh terlihat memiliki memar seperti ini." ucap Davi lagi."Aku sangat bersyukur pria itu memukulku sampai seperti ini."Davi menghentikan pergerakan tangannya,"Dengan begitu aku bisa sedekat ini denganmu."Davi terkekeh kecil."Jangan menggombal." cibir Davi masih terkekeh."Harusnya kau yang menghajar dia. bukan bersikap sok gagah seperti tadi, tapi justru kena pukul lebih banyak." Ejek Davi dengan senyum geli."Sudah kubilang aku ini dokter. Mana boleh dokter menambah jumlah pasien rumah sakit dengan tangannya yang berharga ini."Davi tergelak."Jangan kau samakan dokter dengan ganster macam duo macan FB."Davi terdiam sejenak mendengar duo macan FB."Siapa duo macan FB?""

  • Terpaksa Menikahi   bab 74

    Fang berjalan dalam gang sempit di sekitar kosan Davi. Pria itu mengenakan jaket dan sepatu boot kulit. Fang berhenti tepat di ujung gang, di mana dari sana dia dapat melihat kosan Davi dengan lebih penuh dan leluasa.Fang menggigit batang rokok di mulutnya, menyalakan memantik dan menyulut rokok. Api telah padam. Bara tembakau dari rokok menyala-nyala oleh kuatnya isapan dari mulut Fang. Dia menjepit batang rokok dengan jarinya, dan menyemburkan asap ke udara.Mata elangnya tak lepas menatap bangunan tua itu dalam pekatnya malam.***Pagi yang cerah, menggantikan malam yang dingin dan gelap. Membawa hari baru yang lebih ceria, suara riang burung gereja yang hinggap di dahan pohon di samping Vila Bastian membangunkan Vio yang masih terlelap dalam pelukan hangat suaminya.Vio mengangkat lengan Bastian dari atas perutnya dengan hati-hati. Vio perlahan turun dari ranjangnya, berjinjit menuju kamar mandi, guna membersihkan diri.Pagi

  • Terpaksa Menikahi   bab 73

    Davi meremas-remas tangannya. Jantung gadis cantik itu berdetak lebih kencang dari biasanya. Dari wajahnya terlihat sekali dia sangat tegang.Jil melirik Davi dari ekor matanya. Sementara dia masih menyetir."Kenapa?""Bagaimana jika ayah dan ibumu menolak ku?" tanya Davi masih sangat gelisah.Jil tersenyum maklum."Mereka bukan orang yang kolot.""Tapi... Aku hanya gadis biasa. Aku bahkan tak punya orang tua...""Itu bukan masalah bagi mereka.""Tapii...""Percaya padaku, dan tegakkan dada mu. Heeemm?"Davi membuang nafasnya. Masih ada kekhawatiran di dirinya. Jil tersenyum gemas melihat Davi yang masih gelisah tak kunjung tenang. Pria itu menghentikan laju mobilnya dan menepi. Davi menatapnya dengan tatapan tanya."Sepertinya wanitaku ini masih butuh penyemangat dan energi positif."Jil mendekatkan wajahnya, mengecup ringan bibir ranum Davi. Gadis itupun membalasnya. Dengan

  • Terpaksa Menikahi   bab 72

    "Suamiku?"Vio, mengeratkan pelukannya pada tubuh Bastian.. Sehabis pertempuran malam itu."Apa Fang sungguhan tak punya pacar?"Bastian menghela nafasnya dengan sabar."Kenapa menanyakannya lagi?""Aku hanya ingin tau.""Kau menanyakannya berulang. Dan aku juga sudah menjawabnya sampai lelah.""Bagaimana kalau kita dekatkan Davi dan Fang?""Tidak usah.""Kenapa?" Vio memukul dada bidang suaminya itu dengan sedikit mengangkat tubuhnya menjauh dari suaminya."Fang tidak tertarik pada wanita."Bastian menarik kembali lengan Vio dan mendekapnya."Jangan terlalu jauh dariku. Aku bisa kangen.""Apa sih? Orang masih disini juga.""Tubuhku kanngen. Jika tidak menempel di kulit mu.""Iiiisshhh.." Vio mencubit perut Bastian."Auuu.. sakit sayang." Bastian mengusap perutnya."Oo iya, kapan USG lagi? Aku sangat ingin melihat doble J laki-laki

  • Terpaksa Menikahi   bab 71

    Pagi itu, daun- daun basah oleh embun, tetesannya jatuh dan membias tak tapak di tanah. Sinar kekuningan menghangatkan hawa sejuk dan menyibak kabut perlahan.Dalam ruang yang begitu rapi dan manly, netra Davi mengerjab, melihat sekeliling dengan pandangan yang sedikit berkabut, lalu terang oleh biasnya warna pagi itu.Davi merasa berada di tempat yang asing. Di manakah dia? Dia tak pernah berada di sana sebelumnya. Davi bangun terduduk dengan wajah bingungnya.Davi mencoba mengingat-ingat."Aahh,, benar! Aku bersama dokter Jil."Davi pun tersentak, sekilat ingatannya timbul, Dia sempat minum saat masih berada didalam pesta. Lalu dokter Jil mengantarnya, Mereka sempat terlibat percakapan kecil. Lalu tiba-tiba Dokter Jil menciumnya. Lalu berlanjut hingga akhirnya Dokter itu membawa Davi ke Apartemennya."Astaga!" Davi menutup mulutnya tak percaya. "Apa yang sudah kulakukan? Kami bahkan melakukannya lebih dari sekali."CEK

  • Terpaksa Menikahi   bab 70

    "Fang!""Iya Nyonya?""Duduklah."Fang melihat sekitar."Bastian sedang mandi. Biasanya lama."Dengan ragu duduk di sofa yang lain disisi sofa yang Vio duduki."Mmmm... Kau bisa menyelidiki apapun kan?" tanya Vio."Apa anda punya tugas untuk saya?""Mmm... Kau tau, Davi memiliki seorang pacar. Kalau tidak salah, namanya Andi. Tapi dia tidak terlihat sama sekali di pemakaman ibu Davi. Apa kau tau kenapa?""Aaahh, pria brengsek itu sudah putus dengan Nona Davi, nyonya.""Benarkah?" Vio tampak sangat terkejut"Heem.."Vio merasa menyayangkan karena Davi bahkan tidak bercerita padanya. Vii menghela nafasnya. Tak lama Bastian ikut bergabung."Ada apa?""Nyonya hanya menanyakan tentang nona Davi, tuan."Bastian manggut-manggut."Besok kita datangi keluarga Hendrawan.""Baiklah""Kenapa begitu lesu?""Sebenarnya aku sudah

  • Terpaksa Menikahi   bab 69

    "Nona Lyn." Jil mendekat dan berhenti tepat didepan Lyn. Tangan nya menengadah, Lyn meletakkan tangannya pada tangan Jin."Selamat ulang tahun." ucap Jil sambil mencium tangan Lyn.Tentu saja itu membuat Lyn tersipu malu. Sedangkan Andi jadi marah dan kesal. Di pisahkannya tangan keduanya segera. Lalu merangkul pinggang Lyn."Dia pacarku! Jangan sembarangan menyentuhnya."Jil tercengang, begitupun dengan orang-orang disekitarnya."Sayang sekali kau sudah punya pacar." oceh Jil lembut dengan memasang wajah sedih."Ya ampuunn... Tangkapan besar lepas demi ikan teri.""Sayang sekali ya, padahal Jil terlihat begitu berharap.""Aku tidak menyangka selera Lyn begitu rendah dengan memilih pria yang tak ada apa-apanya itu."Gumaman-gumaman teman Lyn sangat menggelitik telinga Andi. Tentu saja dia sangat kesal dengan ocehan teman-teman Lyn."Tidak!" Lyn segera melepaskan tangan Andi dari pingg

DMCA.com Protection Status