Share

bab 45

Bastian tengah berbaring tengkurap, dengan tubuh bagian atas yang terlihat terbuka, membiarkan kulit indahnya terbuka merasakan dingin yang mulai mencair oleh hangatnya kamar itu.

"Eennaaakk... Sekali...." ucap Bastian merem melek.

"Sudah! Aku lelah!" pinta Vio dengan keringat yang bercucuran di wajahnya.

"Em... emm... eemmm... Aku belum puas!" tolak Bastian dengan wajah menang.

"Uuuuggghhh....." Vio kembali melanjutkan memijit Bastian.

Sudah hampir dua jam pria itu minta di pijit dan di urut. Tentu saja tangan Vio pegal setengah mati. Mungkin malah sudah mati rasa. Padahal Vio pikir waktu Bastian meminta melayaninya, untuk hal lain, Ehem.. Ehemm..

"Ternyata memijit pun termasuk dalam kategori melayani" batin Vio.

"Aku menyerah! Aku sudah tak kuat!" rintih Vio menjatuhkan tubuhnya di samping Bastian dengan terlentang. Bastian menoleh melihatnya

"Haaaaaahhh.... Tanganku sudah kebas."

"Vio! Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status