Share

Tamu Tak Diundang

Penulis: YOSSYTA S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-26 10:53:53

"Hai, Bro! Begitu amat sih makannya," tegur Revan menepuk pundaknya.

Langit hanya mendengus kesal, malas untuk menjawab.

Kemudian keempat orang itu melanjutkan makannya dengan tidak tenang. Karena ulah dari kedua orang yang selalu ribut bagai Tom and Jerry itu. Dengan segala tingkah polah mereka sangat mengganggu ketenangannya dalam menikmati makan malamnya ini.

Mulai dari berebut makanan, saling mengejek dan mencibir. Dan seolah keduanya tidak bisa untuk akur.

Sehingga membuat Cahaya terus tertawa tiada henti melihat keributan itu. Karena menurutnya kedua orang itu terlihat sangat lucu dan konyol. Berbeda dengan Langit yang terlihat sebal dengan kehadiran mereka berdua.

Namun tanpa Langit sadari ia pun ikut merasa bahagia ketika melihat Cahaya yang terus tertawa dengan lepasnya.

"Teruslah tertawa seperti itu, Cahaya. Karena dengan melihatmu tersenyum lepas seperti ini, hatiku terasa sangat nyaman dan damai," ujarnya membatin. Lelaki itu tampak tersenyum melihat ke arah gadis yang ki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Gagal Unboxing

    Keesokan harinya, di sebuah kafe, terlihat seorang pria yang duduk melamun di salah satu sofa berwarna coklat yang berada di sudut ruangan.Sembari menunggu kedatangan kedua temannya di sana. Laki-laki itu pun tersenyum sedang membayangkan sesosok gadis cantik yang selama beberapa hari ini selalu berada di pikirannya.Hingga tak berapa lama, muncullah sosok pria berkulit sawo matang, dengan rambut yang disisir rapi belah tengah itu datang mendekatinya. Lelaki itu melihatnya yang sedang duduk melamun. Sehingga seperti biasa, dengan jiwa keisengannya yang sudah mendarah daging di tubuhnya itu, lelaki tersebut pasti akan selalu menjahilinya."Woy, bengong aja!" Dengan menepuk bahu, Revan sengaja mengagetkannya.Sehingga membuat pria itu langsung terjingkat kaget dan mendengus kesal menoleh ke arahnya."Hayo loh, kamu lagi mikirin apaan, sih?" tanya Revan penasaran."Ah ... kamu, bikin kaget aja!" "Lagian siang bolong begini kok melamun? Lagi mikirin apaan sih, Lang?" Lelaki yang memakai

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Langit Kegirangan

    "Em ... cewek itu adalah ... siapa ya?" Pria yang masih mempunyai darah keturunan blasteran Belanda itu malah balik bertanya. Dengan iseng ia ingin membuat kedua temannya itu penasaran."Ra-ha-sia," lanjutnya. Dengan senyum mengejek, sengaja lelaki itu tidak mau memberitahukan siapa gadis yang tengah memikat hatinya kini.Sehingga membuat kedua pria yang ada di hadapannya pun langsung mendengus kesal dan mencibirnya. "Dih, malah main rahasia-rahasiaan lagi!" sungut Revan.Sembari membuang nafas kedua orang itu memutar bola mata malas, merasa jengkel dengannya.Sementara Aditya malah tertawa girang merasa sangat senang melihat wajah kesal kedua pria tersebut.Padahal tanpa mereka ketahui kalau gadis yang dimaksud oleh Aditya itu adalah istri dari sahabatnya sendiri yaitu Langit, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Cahaya.Sehingga kedua laki-laki itu pun tak sadar kalau sebenarnya mereka sedang memikirkan wanita yang sama yaitu Cahaya.***Beberapa hari setelah makan malam itu. H

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Akhirnya Belah Duren Juga

    *Sedikit Ada adegan Dewasa tapi tidak Frontal.Jika tidak suka diskip saja ya....***Cahaya tampak terkejut saat melihat Langit yang tiba-tiba saja membalikan badan menghadapnya."E-eh, Ka-kak Langit mau ngapain?" ucapnya membatin.Sembari tersenyum manis, tangan pria itu mulai mengusap lembut pipi Cahaya. Kemudian ia segera membuka mukenanya. Lalu secara perlahan ia mendekatkan wajahnya dan langsung menyambar bibir ranum yang sedari tadi telah menggodanya.Cahaya yang masih terlihat syok, langsung memejamkan matanya. Dengan sangat kaku dan malu ia membalas ciumannya. Di sela-sela ciumannya Langit tersenyum kecil, karena merasa senang. Walaupun masih terasa kikuk, namun gadis itu tidak menolaknya dan malah berusaha untuk membalasnya. Sehingga membuatnya semakin bersemangat untuk melanjutkan aksinya ini. Dengan terus mengechup dan melumat bibirnya, ia semakin memperdalam ciumannya. Hingga dengan perlahan kecupan itu kini berpindah turun ke arah leher. Meninggalkan beberapa jejak kep

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Aditya Yang Galau

    Setelah meeting selesai, Langit dan Revan masih betah berlama-lama berada di dalam ruangan sang CEO. Keduanya masih tampak sibuk terus membahas soal hasil meetingnya tadi.Akan tetapi Revan merasa sidikit terganggu, karena sedari tadi pria yang bersamanya kini malah terlihat asyik sibuk sendiri dengan ponselnya. Sampai-sampai omongannya saja tidak digubris oleh laki-laki itu.Sementara pria berkemeja biru muda itu tampak senyum-senyum sendiri sembari terus melihat ke arah benda pipih berwarna hitam yang ada di tangannya kini. Pria itu sedang sibuk mengirim pesan pada Cahaya.Ting!Suara notifikasi pesan masuk di dalam aplikasi berwarna hijau dan belogo gagang telepon itu, membuatnya dengan tidak sabar langsung membuka pesan tersebut."Kak, sudah makan belum?" ujar Cahaya di dalam pesan.Lalu dengan wajah yang terlihat begitu sumringah, pria itu bergegas membalasnya. "Udah kok, Sayang. Tadi udah dibeliin makanan sama Revan. Kamu udah makan belum? Kalau kamu masih capek nggak usah masak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Duren

    Degg!"Hah! Aya?Apa aku nggak salah denger?" Sontak Langit langsung menoleh ke arah Aditya. Ia merasa terkejut ketika mendengar pria jangkung itu menyebut nama Aya.Begitu juga Revan yang sama terkejutnya dengan dirinya. Dengan kebingungan ia menoleh ke arah Langit dan Aditya secara bergantian."Apa mungkin akunya saja yang salah dengar? Dan belum tentu yang dia maksud Aya adalah Cahaya, 'kan? Bisa saja nama Aya yang lainnya. Lagi pula mana mungkin Aditya mengenalnya. Ah ... sudahlah! Apaan sih kamu, Langit? Dari tadi mikirin Cahaya mulu, sih! Jadi, kamu nyambungnya langsung ke Cahaya aja." Sembari membatin, CEO muda dari PT Santoso Grup itu terbengong terus menatap ke arah laki-laki yang kini tengah sibuk menelpon."Waalaikumsalam. Ada apa ya, Kak?" jawab Cahaya dalam sambungan teleponnya.Karena semula ia tadi sedang berkirim pesan dengan Langit, sehingga ia mengira kalau orang yang menelponnya ini adalah Langit. Sehingga ketika mendengar suara teleponnya yang berdering, dengan tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Ungkapan Perasaan Langit

    Kemudian sembari memegang kedua tangan Cahaya, dengan wajah yang tampak serius pria itu menatapnya dalam. Lalu ia mulai berkata, "Cahaya, mungkin untuk saat ini aku belum bisa mencintaimu dengan sepenuh hati. Tetapi aku akan berusaha untuk selalu membahagiakanmu dan menjagamu. Tolong beri aku waktu untuk menata hatiku untukmu. Kamu mau, 'kan?"Degg!Hati Cahaya langsung bergetar ketika mendengarnya."Jadi, mulai sekarang marilah kita belajar dengan saling menerima dan saling mencintai," lanjutnya lagi.Gadis bergaung pink itu masih tampak tertegun menatapnya. Ia masih merasa syok juga senang dan sekaligus tidak percaya kalau pria yang ada di hadapannya ini akan berkata seperti itu padanya.Karena melihat Cahaya yang masih terdiam seperti patung. Sehingga membuatnya langsung salah tingkah saja."Hehehe ... mungkin aku kurang bisa berkata-kata romantis seperti orang lain. Tetapi itulah yang ingin aku katakan padamu, Ya,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Meminta Cucu

    Setelah selesai mandi, Langit dan Cahaya memutuskan untuk datang berkunjung ke rumah orang tuanya Langit . Kini sepasang suami istri itu sudah berada di rumah keluarga Pak Bagus .Sekarang gadis cantik yang menggunakan dress pendek dibawah lutut itu sedang berada di dapur untuk membantu mama mertuanya memasak untuk makan siangnya nanti. Hingga beberapa menit kemudian makanan pun telah siap.Langit, Thalita dan juga Pak Bagus kini sudah berada di meja makan. Sedangkan Sintya dan Cahaya masih terlihat sibuk menata makanan di atas meja makan. Setelahnya mereka pun turut duduk di kursinya masing-masing."Gimana pekerjaanmu di kantor, Lang? Apakah semua lancar?" tanya Pak Bagus sembari mulai memasukkan makanannya ke dalam mulut."Ya, begitulah, Pah. Alhamdulillah lancar gak ada masalah, kok!" jawab Langit. Lelaki jangkung berkaos putih lengan pendek itu mulai mengunyah makanannya."Lalu kapan kamu mau mengumumkan pernikahan kalian ke pablik, Lang?" sahut Sintya."Iya ya, nanti aku pikirkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Selly Kembali Berulah

    "Ih, si Aya! Jangan bikin aku kesel dan penasaran aja, deh!" Thalita mulai mencebikkan bibir."Hahaha ... duh, adik iparku yang cantik ini jangan ngambek dong!" ujar Cahaya seraya mencolek hidung mancung gadis itu."Tau ah, aku ngambek nih!" Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, gadis itu mendengus kesal."Ya udah, daripada kamu ngambek gini. Mending sekarang kita jalan-jalan aja yuk! Ke mana gitu, bosen tahu di rumah terus," celetuk Cahaya."Eh, iya ya benar. Gimana kalau kita ke mall aja yuk sekarang!" Gadis berambut lurus sepunggung itu langsung sumringah mendengar usulan dari Cahaya."Ya udah, ayo kita langsung berangkat aja sekarang! Tapi ... tunggu bentar! Aku mau telepon Kak Langit dulu! Mau kasih tau kalau kita sekarang mau ke mall.""Oke." Thalita pun mengangguk."Dan, gimana kalau kita ajak si Novi juga?" usul Cahaya."Ya, boleh."Kemudian gadis cantik berkuncir kuda itu segera menelpon suaminya untuk memberitahunya dan minta izin kepada pria tersebut. Setelah itu bar

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bagai Tersambar Petir

    Dengan sangat terburu-buru Cellina terlebih dahulu masuk ke dalam kantor dan ia ingin segera menuju ke ruang kerjanya Langit. Sementara Cahaya yang sedang berjalan ingin memasuki kantor. Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dari belakang. "Hay, Cahaya!" Panggil Revan yang kebetulan baru saja datang di kantor itu. Karena merasa ada yang memanggil, gadis itu pun menoleh ke arah sumber suara. "Eh, Revan! Kamu juga kerja di sini bareng Kak Langit, ya?" jawab Cahaya. "Enggak, kok. Kalau aku kerjanya di kantor cabang yang ada di Kebon Jeruk. Biasa aku ke sini karena ada meeting gitu. Nanti setelah meetingnya selesai aku balik lagi deh ke kantor cabang." "Kalau kamu kok tumben datang ke sini mau ketemu sama Langit, ya?" tebaknya. "Oh ini, tadi Kak Langit hp-nya ketinggalan. Jadi aku mau anterin HP ini ke dia." Gadis cantik bergaun putih tulang itu menunjukkan ponsel yang ada di tangan kanannya. "Oh gitu." Revan tampak manggut-mangut. "Ya udah, ayo biar aku antar ke ruangan Lan

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Rencana Licik Cellina

    Begitu mendengar ucapan Aditya tadi, dengan memasang wajah garang, Cahaya langsung melotot ke arah Langit. "Oh, jadi Kakak masih suka ketemuan sama Mbak Cellina?" tanyanya sewot. "E-eh ... enggak enggak kok!" Dengan gelagapan pria berkemeja hitam itu langsung menggelengkan kepala. "Itu tadi si Aditya berbohong, Sayang. Dia memang sengaja ingin ngerjain aku. Agar kamu marah sama aku. Jadi, jangan percaya ya sama dia! Dan lagi pula mana mungkin aku janjian sama Cellina, sementara ada kamu di sini," lanjutnya lagi. "Oh ... berarti kalau nggak ada aku di sini, Kakak masih suka ketemuan sama dia, gitu?" sahut Cahaya jutek. Lalu dengan terlihat sangat kesal, gadis itu langsung saja melangkah pergi meninggalkan lelaki tersebut. "Ya-ya ... bu-bukan begitu, Sayang. Kok kamu malah jadi marah begini, sih! Ah ... sialan! Ini gara-gara si Aditya rese nih. Eh, tunggu!" Dengan terlihat panik, lelaki itu gegas mengejarnya. "Aya, jangan marah begini, dong! Kan, kamu tahu sendiri. Semenjak

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Hampir Saja

    Dengan terus menatap tajam ke arah sepasang suami istri itu, tiba-tiba Cellina terdiam dan menghentikan langkahnya. Sehingga membuat kedua temannya merasa keheranan dan juga ikut menoleh ke arah Langit dan Cahaya. Dengan mata yang membola, kedua wanita itu cukup tercengang ketika melihat Langit yang sedang berjalan sambil bergandengan mesra dengan seorang wanita. "Loh, Itu bukanya si Langit? Kok malah lagi jalan sama si cewek kampungan itu, sih? Bukannya kamu bilang kalau dia masih cinta mati sama kamu. Tapi, kenapa dia malah terlihat sangat mesra dengan cewek udik itu?" ujar Alena merasa keheranan. "Diam! Aku juga kesel tau! Ternyata Langit benar-benar sudah terpikat dengan gadis kampungan itu. Sehingga dia rela meninggalkanku demi cewek murahan itu. Tapi, aku gak akan diam saja seperti ini. Lihat saja akan kuberi pelajaran dia nanti. Karena telah berani merebut Langit dariku," jawab Cellina dengan kesal terus menyorot tajam ke arah sepasang suami istri tersebut. "Terus sek

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Melihat Langit Di Mall

    "Em ... kira-kira siapa, ya? Orang yang aku sukai itu adalah ... Kakak," ucapnya sangat pelan dan nyaris tak terdengar. "Hah! Siapa tadi? Aku nggak dengar, Aya." Langit berpura-pura tidak mendengar. "Ah ... tau, ah!" Karena kesal, gadis itu ingin mendorong tubuh laki-laki itu untuk menjauh. Namun kedua tangannya itu langsung di tahan oleh Langit. "Ayo dong, Aya! Katakan sekali lagi. Aku nggak dengar tadi," bujuknya. Pada akhirnya dengan wajah yang bersemu merah, gadis cantik itu pun menjawab pertanyaannya lagi. "Aku ... sukanya ... sama Kak Langit." Lelaki itu langsung tersenyum sumringah ketika mendengar pengakuannya. Lalu sedetik kemudian pria tersebut menyambar bibir ranum gadis itu dan mulai mengechupnya dengan lembut. Cahaya hanya pasrah memejamkan mata dan membalas ciumannya juga. Dan tidak cukup sampai di situ saja. Sepasang suami istri itu pun melanjutkan aksinya hingga sampai tengah malam. Merasakan surga dunia sebagai sepasang suami istri. Dan itulah hal yang te

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Langit Mulai Kepo

    "Ya, nggak gimana-gimana dong, Sayang." Sembari tersenyum manis, lelaki itu menoel hidungnya gemas. Kemudian ia menakup kedua pipinya dan menatap dalam dua bola mata bening milik gadis itu. "Dengarkan aku, Aya! Yang terpenting, 'kan aku sekarang cuma cintanya sama kamu. Jadi, kamu nggak usah khawatir. Karena mau sampai kapanpun juga, aku berjanji nggak akan pernah mau tinggalin kamu," tukasnya terlihat dengan sangat sungguh-sungguh berusaha untuk meyakinkan sang istri. Sehingga membuat gadis itu tersenyum bahagia mendengar ucapannya. "Tapi ... seumpamanya Mbak Cellina masih pengen balik lagi sama Kakak gimana?" "Hahaha ...." Sontak saja Langit malah tertawa geli, karena nampaknya saat i i sedangmerasa cembur."Hem ... kelihatannya Istriku yang cantik ini lagi cemburu ya? Tapi nggak papa, aku malah seneng kok kalau kamu cemburu kayak gini, itu tandanya kamu cinta banget sama aku." Dengan terseyum tengil, ia malah mengejeknya. "Cih, siapa juga yang cemburu?" elak Cahaya. "Orang

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Berbaikan

    Setelah selesai sarapan, Langit pun kembali lagi masuk ke dalam kamar. Hari ini ia sengaja tidak masuk kerja. Karena ingin menunggu Cahaya yang sedang sakit dan sekaligus ingin segera menyelesaikan kesalah pahaman di antara mereka berdua. Lelaki bertubuh atletis itu membawa laptop ke dalam kamar. Ia ingin melanjutkan pekerjaannya dari rumah. Sembari menunggu istrinya yang masih tertidur karena pengaruh obat yang diminumnya tadi, jari-jemarinya terlihat sibuk mengotak-atik kaybort laptop yang ada di pangkuannya. Lelaki itu kini duduk di atas kasur bersebelahan dengan Cahaya. Dengan sesekali Ia melihat ke arah gadis itu untuk memastikan kalau istrinya itu dalam keadaan baik-baik saja. Lalu tak berapa lama wanita cantik yang ada di sebelahnya itu mulai terbangun. Ia mendapati kalau suaminya kini berada di sampingnya terlihat sedang sibuk dengan laptopnya. Sehingga membuatnya merasa sedikit senang dan terharu padanya. "Oh, ternyata sedari tadi dia nungguin aku, ya? Sampai nggak

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Coba Menjelaskan

    "Apaa?!" Sontak saja Langit langsung membelalakan mata menatap tidak percaya pada Cahaya. Sungguh ia sangat syok ketika mendengar kata cerai yang keluar dari bibir gadis itu. Lalu dengan segera lelaki itu kembali menggelengkan kepala. "Tidak, aku mohon jangan berkata seperti itu, Aya!" Kini pria itu memeluk erat tubuh gadis yang sedang terduduk di hadapannya kini. Sedangkan gadis itu hanya terdiam seperti patung tidak mau membalas pelukannya. "Aku mohon dengarkan penjelasanku dulu, Aya! Akan aku jelaskan dengan yang sejujur-jujurnya kalau semua ini hanyalah salah paham saja. Jadi, please jangan berburuk sangka dulu, ok?" Lelaki itu menengadahkan wajahnya menatap gadis itu dengan sayu. "Ya ya memang benar kalau selama ini aku sering pergi menemuinya. Akan tetapi kami tidak pernah melakukan apa pun juga, Aya. Ya, aku pun terpaksa melakukan ini, karena aku sudah terlanjur berjanji kepadanya kalau aku akan menemaninya dalam waktu sebulan ini saja." Dengan sangat gugup dan terbat

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Permintaan Maaf

    Pukul jam 03.00 dini hari, tiba-tiba saja Cahaya terbangun. Dengan perlahan gadis itu mulai mengerjapkan mata dan membukanya dengan lebar. Dirinya kini mulai mengingat-ingat kejadian yang semalam. Seketika itu ia pun menoleh ke arah samping dan mendapati tempat itu dalam keadaan kosong tanpa adanya sosok suaminya di sana. Kemudian ia menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan waktu masih jam 03.00 pagi. Lalu sembari tersenyum kecut ia berkata, "Ternyata ini semua bukanlah mimpi. Dan tidur di mana dia sekarang?" Raut wajah gadis itu kembali murung. Pada awalnya ia berharap semua kejadian tadi adalah hanya sebuah mimpi buruk saja. Namun, semua ini nyata. Lagi-lagi ia tertawa miris. "Hahaha ... bodoh sekali kamu, Cahaya! Palingan juga dia pergi ke tempatnya si Cellina. Mending sekarang aku sholat tahajud saja." Tanpa berpikir panjang lagi, kemudian gadis yang sedang dilanda kesedihan itu pun beranjak dari tempat tidurnya. Ia berniat untuk pergi ke kamar mandi dan akan mengamb

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Hancurnya Perasaan Cahaya

    "A-apa?! Ca-cahaya istri kamu?" Sontak saja Aditya terpekik kaget melotot ke arah Langit. "Kamu jangan bercanda deh, Lang!" lanjutnya sambil terkekeh canggung. "Siapa juga yang sedang bercanda? Kalau kamu tidak percaya tanyakan saja pada Cahaya," jawab Langit dingin. Pria berkemeja krem itu menoleh ke arah gadis yang sedang dicekal tangannya oleh Langit. "Apakah itu benar, Cahaya? Kalau kamu ini adalah istrinya Langit?" tanyanya merasa tak percaya. Cahaya yang masih tetap terdiam menganggukkan kepalanya dengan pelan. Sebagai tanda kalau apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu adalah benar. Sehingga membuat Langit kini tersenyum sinis padanya. "Sudah jelas, 'kan? Jadi, mulai sekarang tolong jauhi Cahaya!" tukasnya tegas. Lalu sembari menarik tangan Cahaya, lelaki itu langsung meninggalkan Aditya yang masih diam mematung karena merasa sangat syok ketika mengetahui bahwa wanita yang ia sukai selama ini sudah mempunyai suami. Dan lebih parahnya lagi suaminya itu ternyata ada

DMCA.com Protection Status