Share

Duren

Degg!

"Hah! Aya?Apa aku nggak salah denger?" Sontak Langit langsung menoleh ke arah Aditya. Ia merasa terkejut ketika mendengar pria jangkung itu menyebut nama Aya.

Begitu juga Revan yang sama terkejutnya dengan dirinya. Dengan kebingungan ia menoleh ke arah Langit dan Aditya secara bergantian.

"Apa mungkin akunya saja yang salah dengar? Dan belum tentu yang dia maksud Aya adalah Cahaya, 'kan? Bisa saja nama Aya yang lainnya. Lagi pula mana mungkin Aditya mengenalnya. Ah ... sudahlah! Apaan sih kamu, Langit? Dari tadi mikirin Cahaya mulu, sih! Jadi, kamu nyambungnya langsung ke Cahaya aja." Sembari membatin, CEO muda dari PT Santoso Grup itu terbengong terus menatap ke arah laki-laki yang kini tengah sibuk menelpon.

"Waalaikumsalam. Ada apa ya, Kak?" jawab Cahaya dalam sambungan teleponnya.

Karena semula ia tadi sedang berkirim pesan dengan Langit, sehingga ia mengira kalau orang yang menelponnya ini adalah Langit. Sehingga ketika mendengar suara teleponnya yang berdering, dengan tanpa
YOSSYTA S

Nah, lo. Kira-kira si Langit, mau ngomong apa, ya?

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status