Beranda / Romansa / Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga / Perpisahan dan Pertemuan Tidak Terduga

Share

Perpisahan dan Pertemuan Tidak Terduga

Penulis: Rieyaz Muyas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-23 12:05:08

 "Ayo kita putus"

Bagaikan petir disiang hari mendengar Alia mengucapkan kata-kata yang beitu menyakitkan itu dengan raut wajah yang begitu tenang.

 "Maksud kamu apa? kamu tidak sedang bercandakan?"

Dimas mencoba meyakinkan diri bahwa ucapan Alia itu hanya sekedar gurauan saja.

 "Aku tidak main-main Dimas, aku serius dengan ucapanku."

 "Bagaimana mungkin ini serius, kemarin kita masih baik-baik saja. Kamu ada masalah? atau aku punya salah? coba bilang, jangan langsung putus gini aja. "

 "Kamu nggak salah Dimas, cuma aku memang udah nggak mau lanjutin hubungan kita"

Dimas menggelengkan kepalanya menyangkal apa yang didengarnya.

 " Nggak, kamu pasti lagi marahkan sama aku. Sayang, kamu tahukan kalau aku sayang banget sama kamu, kamu nggak bisa tiba-tiba giniin aku."

Alia bangkit dari kursinya dan berlalu meninggalkan Dimas begitu saja, namun Dimas tidak diam saja. Dia menarik tangan Alia dan mencoba untuk menghentikan Alia.

 " Kamu nggak bisa pergi gitu aja tanpa memberikan penjelasan apapun. Coba sebutin salahku dimana?"

Alia semakin enggan berlama-lama menghadapi Dimas, semakin lama dia disana maka semakin tidak sanggup dia untuk menahan air matanya.

 "Please! please jangan tinggalin aku gini Alia, aku nggak bisa tanpa kamu." 

Lelaki yang selama ini begitu memperlakukannya dengan lembut dan penuh cinta dihadapannya ini harus dia tinggalkan begitu saja. Jika bukan demi keluarganya, tentu saja hal ini tidak akan pernah terjadi.

 "Maafin aku Dimas, aku harus pergi sekarang."

Baru satu langkah alia melangkah, tiba-tiba saja dimas bersimpuh dihadapannya.

 "Kamu ngapain? Malu dilihat orang yang lewat."

 "Jangan tinggalin aku. Aku cuma punya kamu sebagai penyemangatku."

Alia meneteskan air mata, namun dia buru-buru menghapus air matanya.

 " Aku capek Dimas jalani hubungan sama kamu"

Penjelasan Alia itu sungguh tidak masuk akal bagi Dimas. Mereka sudah menjalani hubungan yang baik-baik saja selama dua tahun ini.

 "Kamu kenapa tiba-tiba begini? Apa kamu sudah punya pria lain? kamu selingkuh di belakangku?"

Tuduhan Dimas begitu melukai Alia, namun dia tidak dapat memungkirinya bahwa sebentar lagi dia sudah akan menjadi simpanan pria yang bahkan usia dan wajahnya saja dia tidak tahu.

 "Iya! Aku punya lelaki lain yang jauh lebih baik darimu dan bahkan bisa memberikan apapun yang aku mau!"

Alia terpaksa mengucapkan kata-kata itu agar Dimas mau menjauh darinya dan agar Dimas tidak terluka lebih dalam nantinya.

 "Aku tidak menyangka kamu begitu hina, Alia. Aku sangat mencintaimu selama ini bahkan memperlakukan kamu dengan sangat baik." 

Dimas segera meninggalkan Alia dan memacu sepeda motornya dengan sangat kencang melewati Alia yang masih terdiam menatap kepergian Dimas. Tidak menyangka hubungan mereka harus berakhir begitu saja.

Alia terduduk menangis sendirian menahan rasa sakit di hatinya tersebut.

 "Pertunjukan yang menarik sekali, Aku sangat menikmati drama remaja kalian,..hahahaha. Sudahi tangisanmu, ayo naik."

Alia sangat geram melihat ekpresi wajah Megan yang terlihat begitu senang. Dialah penyebab hidupnya menjadi berantakan seperti ini. Mau tidak mau Alia harus menuruti permintaan Megan, dengan terpaksa dia masuk kedalam mobil Megan tersebut.

Mobil mereka berhenti di parkiran sebuah rumah yang sangat mewah dengan nuansa warna putih diseluruh eksterior. Alia sangat terkesima melihat rumah yang begitu mewah itu dan hampir saja dia lupa untuk menutup mulutnya. Sebuah pintu masuk yang sangat tinggi dengan ornamen naga yang sangat menawan tepat dihadapannya. Pintu itu perlahan terbuka dan beberapa pelayan sudah berbaris rapi menyambut kedatangan mereka.

 "Selamat datang kembali, Nyonya Megan."

Alia berjalan dengan malu-malu mengikuti langkah Megan. Mereka di sambut dengan ruang tamu yang begitu besar.

 "Ruang tamunya sebesar rumahku...." Gumam Alia dalam hati.

Megan membawanya menuju sebuah ruangan. Alia tidak menanyakan apapun, karena dia tahu tujuan Megan membawanya ke rumah adalah untuk memperkenalkannya dengan suaminya.

 "Kamu tunggulah disini sebentar, jangan kemana-mana."  Ucap Megan seraya meninggalkan Alia sendiri.

Alia berjalan perlahan memperhatikan setiap benda-benda yang ada diruangan itu, bahkan lukisan yang berjajar rapi di dinding yang jarang dia lihat.

 "Siapa kamu?"

Alia terkejut melihat seorang pria berbadan tegap berdiri dihadapannya tanpa dia sadari.

 "Kenapa kamu bisa ada dirumahku?"

Tangan pria itu sudah mencengkram leher Alia, membuatnya sulit bernapas.

 "Apa yang kamu lakukan? Lepasin dia!"

Teriakan Megan menyelamatkan hidup Alia. Pria itu melepaskan cengkramannya dari leher Alia.

Alia sangat terkejut, jantungnya berdetak kencang. 

 "Kamu hampir saja membunuhnya."

Pria itu menatap Alia dengan tajam. Tubuh Alia bergetar ketakutan, rasanya tulang-tulangnya menjadi lunak.

 "Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Megan pada Alia yang tengah duduk menatapnya.

 "Aku tidak baik-baik saja" 

 "Maafkan suamiku, dia memang selalu waspada terhadap orang baru."

Alia menatap pria itu dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Semua barang branded yang tertempel ditubuh pria itu dan auranya sangat menyeramkan.

 "Pria ini suaminya? kenapa lebih mirip mafia ketimbang pengusaha." gumam Alia dalam hati.

Alia duduk di sofa dibantu tepat dihadapan Megan dan pria tersebut.

 "Kenalin ini suamiku, Dirgantara Aditama." ucap Megan mengenalkan pria tersebut kepada Alia.

 "Aditama? nggak salah? orang nomor satu dinegaraku?" gumam Alia dalam hati.

Alia menatap wajah Dirga dan memperhatikannya dnegan seksama.

 "Sayang, kenalin ini Alia Merlin."

Dirga hanya menatapnya tanpa ekpresi, begitu juga Alia menatap Dirga dengan tatapan ngeri.

 "Dia yang aku pilih sebagai ibu penganti?"

Ekpresi wajah Dirga seketika berubah, dia menatap Megan dengan tatapan tajam dan kemudian beralih menatap Alia. Alia merasakan sekujur tubuhnya terasa dingin dan merinding.

 "Maksud ucapanmu apa?" tanya Dirga pada Megan.

 "Sayang, aku kan pernah bilang kalau aku tidak menginginkan adopsi, apalagi bayi tabung. Aku mau anak yang benar-benar dari kamu sayang dengan Gen ibu yang sangat berkualitas."

 "Aku tidak pernah setuju dengan ucapanmu. Kau gila!"

 "Aku tahu kamu tidak setuju, tapi dalam hati kamu pasti kamu sangat menginginkannya. Aku selalu melihatmu tertawa lepas saat bermain dengan anak-anak. Sayang kamu tahukan aku tidak ingin repot dengan kehamilan dan penderitaan saat hamil."

 "Aku menjadikanmu istri, bukan mesin pencetak anak!" ucap Dirga dengan nada tinggi.

 "Ayolah sayang, this is just for two or three years aja. Aku tahu proyek Birma yang sedang kamu kerjakan sangat berharga, jadi jangan membuatku berubah pikiran. Ynag aku lakukan ini bentuk rasa cintaku padamu."

Betapa angkuhnya Megan saat berbicara dengan Dirga. Alia baru menyadari karakter sesungguhnya Megan, bahwa Megan sangat mendominasi suaminya.

 "Pasti Dirga bakal nolak, dan aku bakal bebas,hehehehe" kekeh Alia dalam hati

 "Baiklah. Aku akan menyetujui permintaanmu."

Alia terbengong mendengar jawaban Dirga tersebut.

 "Sialan, kenapa malah setuju. Ini suami istri psikopat atau gimana sih. Yang satu tidak ingin repot karena kehamilan dan yang satu lagi tidak ingin kehilangan proyek. Sebenarnya mereka menganggap aku ini apa?!" gumam Alia dalam hatinya.

Alia berpikir bahwa jika mereka diuntungkan maka dia juga tidak ingin dirugikan.

 "Maaf nyonya dan tuan, sebelumnya saya ingin mengajukan beberapa permintaan sederhana, apakah diperbolehkan?" Tanya Alia.

 "Apakah ada hak kamu disini untuk mengajukan permintaan?!" Ucap Dirga tegas.

Megan menenangkan Dirga dengan sentuhan manjanya di pundak Dirga.

 "Apa permintaanmu?" tanya Megan.

Dengan keberaniannya, Alia membuka mulutnya dan mulai mengucapkan keinginannya.

 " Pertama aku ingin tetap melanjutkan sekolahku sampai aku lulus, aku tidak ingin ada yang tahu identitas asliku karena aku tidak ingin meurusak citra baikku dan aku masih ingin melanjutkan impianku setelah urusan kita selesai, jangan memintaku untuk mengurus anak itu nanti."

 " Setuju. Kamu masih bisa sekolah seperti biasa" Ucap Megan

Alia merasa sedikit lega dengan jawaban Megan tersebut.

 "Lalu, apa yang harus aku lakukan setelah ini?" Tanya Alia kembali.

 "Aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu, lalu akan memberitahumu langkah selanjutnya."

Alia mengangguk dan kemudian mengikuti langkah Megan. Sesekali Alia menolah kearah Dirga yang tengah duduk menatapnya. Bulu kuduk Alia berdiri setiap menatap Dirga. Wajahnya memang tampan dan maskulin, namun tatapannya terlihat begitu tajam, apalagi Dirga tidak pernah tersenyum selama Alia dirumah itu.

 " Nyonya Megan, bolehlah saya bertanya?" tanya Alia.

 " Boleh."

 "Apakah kamu tidak takut kalau suatu saat nanti aku akan merebut suamimu?"

Bab terkait

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Kelabu Bersama Tuan Dirga

    "Aku tidak menginginkan pernikahan ini, jangan pernah berpikir bahwa aku akan menganggapmu sebagai istriku" "Akupun tidak pernah berkeinginan menjadi istrimu."Alia bergegas membersihkan dirinya dikamar mandi. Dia membenamkan diri kedalam Bathtub, sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. "Apakah aku harus melakukannya sekarang?"Dia cepat-cepat menepis semua pikirannya saat ini. Yang harus dia lakukan saat ini adalah menyelsaikan kewajibannya sesegera mungkin agar dia dapat terbebas dari pernikahan tersebut. Alia mengenakan piyamanya yang sudah disediakan dan berjalan perlahan. Siapa sangka pemandangan yang ada didepan maatnya sungguh menyilaukan matanya. Sebuah dada yang bidang dengan otot perut yang berjajar rapi serta lengan yang penuh dengan otot, wajah yang tampan dan maskulin, sungguh menggetarkan hati Alia, membuat jantungnya semakin berdetak kencang. "Apa yang kamu lihat?"Alia mengedarkan pandnagan matanya kesana kemari, dia tidak ingin Dirga menyadari b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Penderitaan Awal Alia

    "Kamu baik-baik saja, Al? Kamu sakit?" tanya seorang guru pengawas saat ujian. "Nggak apa-apa, buk. Saya baik-baik aja."Apa yang dialaminya semalam membuat Alia shock. Meskipun dia sudah mengatakan sejujurnya, namun Dirga tetap menyelesaikannya sampai akhir.Alia buru-buru menyelesaikan ujiannya. Dia ingin secepatnya pulang kerumahnya untuk beristirahat. Untuk saat ini dia tidak ingin bertemu dengan Dirga ataupun Megan. Alia menyelesaikan semua ujiannya dengan cepat, kemudian menyerahkannya kepada guru pengawas begitu juga dengan Baby. Dia mencemaskan kondisi Alia yang terlihat sangat pucat dan seperti menahan rasa sakit. "Kamu kenapa, Al?" tanya Baby.Alia enggan menjawab pertanyaan Baby tersebut. Harga dirinya sudah rusak dan dia tidak ingin siapapun yang mengetahuinya. Mereka berdua berjalan menuju ruang kesehatan. Alia ingin berbabring sejenak disana sebelum dia pulang. Belumpun sampai di ruan kesehatan, kegaduhan nampak terlihat di halaman sekolah. Para siswi berkerumun seper

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Terikat Masa Lalu

    Tidak terasa sudah tiga tahun lamanya Alia meninggalkan kampung halamannya, dan selama tiga tahun ini dia selalu berpindah-pindah dari satu negara kenegara lain demi menghilangkan jejaknya, dan akhirnya dia menemukan sebuah desa kecil dan menetap disana sudah lebih dari dua tahun. Alia mengganti identitasnya untuk menghilangkan seluruh jejaknya.Kehidupan barunya lebih sederhana dan jauh dari kata mewah. Setiap hari Alia harus bekerja memetik Apel di perkebunan demi menghidupi dirinya sendiri. Alia memutuskan semua akses dan komunikasi dengan keluarganya dan mulai hidup mandiri. "Tidak terasa kamu sudah lama bekerja disini, Key."Alia membasuh tangannya dan mengistirahatkan tubuh lelahnya sejenak, duduk disamping sahabatnya yang selama ini membantuku. "Hah, rasanya baru kemarin aku melihat Apel-apel ini mulai berbunga, namun sekarang mereka sudah mulai siap penan." "Kamu benar, Key. Waktu berjalan begitu cepat. Tapi, ngomong-ngomong, apakah kamu tidak merindukan keluargamu, Key? Kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Identitas yang Terbongkar

    "Kenapa pagiku bisa sesial ini? Kenapa lelaki brengsek itu muncul di perkebunan sepagi ini? Sial sekali!"Alia menarik stroller apelnya sambil sesekali melirik kearah Dirga yang tengah berdiri mengawasi kegiatan panen raya hari ini. Dia memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya agar tidak ketahuan. "Kenapa Tuan besar itu ada disini pagi-pagi?" tanya Alia pada Mala. "Kata bos, dia hari ini ingin menyaksikan sendiri proses panen dan mengecek kualitasnya." "Apakah dia gila? Bukankah seharusnya dia duduk tenang di kantornya yang nyaman dan hanya perlu memerintahkan bawahannya." "Kamu tahu Keysa, kata bos......pria itu akan mendirikan perusahaannya disini dalam waktu dekat ini dan akan menetap disini dalam beberapa bulan atau beberapa tahun." "Apa?!"Teriakan Alia membuat semua mata tertuju kepadanya seketika. "Pelankan suaramu! Kamu menghindarinya kemarin, apa kamu ingin dia menghampirimu sekarang?" "Maafkan aku. Tapi kenapa dia melakukan hal itu?" "Aku dengar-dengar nih, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Pembukaan

    "Lepaskan bajumu" "Kau gila?"Alia menggenggam erat kemejanya, dia takut hal itu akan terjadi lagi. Dia sudah berusaha melupakan malam yang penuh mimpi buruk itu. "Kamu pikir kamu siapa?" hardik Alia. "Lepaskan baju dan ganti dengan baju yang ada dilemari itu."Alia membuka lemari pakaian yang ada di kamar itu, beberapa gaun yang sangat indah berbaris dengan rapi disana. "Apakah aku salah berpikir barusan?" gumam Alia dalam hati. "Pilihlah salah satu yang menurutmu nyaman dan temui aku dalam 10 menit di lobi." ucap Dirga sambil meninggalkan Alia seorang diri. Alia memperhatikan semua gaun yang ada dan mengeluarkannya satu persatu untuk dia lihat. "Apa yang ingin dia lakukan? Memintaku untuk mengenakan gaun-gaun ini?"Alia memilih Evening Gown berwarna Ocean Blue dengan gradasi warna hitam yang bertaburan batu permata yang indah. Ukuran gaun itu sangat pas ditubuh Alia, membuat tubuhnya terlihat begitu seksi dan menawan. Alia merias dirinya dengan riasan yang sederhana dan nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Kamu Pikir, Kamu Siapa?

    "Terkejut dengan kedatanganku?" "Hahahaha, tentu saja tidak."Alia sudah menduga bahwa cepat atau lambat Megan juga akan mengunjunginya. Wanita anggun itu masih terlihat angkuh seperti tiga tahun lalu. "Mana anak yang kamu janjikan untukku?" tanya Megan.Alia menyeringai mendengar pertanyaan konyol dari Megan tersebut. Tidak menyangka bahwa mereka berdua akan menanyakan hal yang sama. "Apakah kamu sangat menginginkan anak itu?" "Tentu saja. Anak itu adalah hakku!" "Hakmu?" "Aku sudah menolong keluargamu, jadi jangan tidak tahu diri!" "Menolong keluargaku? Kamu yang mendorongku dan keluargaku masuk kedalam neraka ini!" "Salahkan keluargamu yang miskin itu!"Betapa tajamnya ucapan Megan itu. Ingin sekali Alia merobek mulut tajamnya itu. "Kamu sungguh menginginkan anak itu?" Ledek Alia. "Tentu.!" "Matilah! dan susul anak itu!"Plaaaaak!!!!Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Alia. Namun dia tidak diam saja, Dia kembali menampar Megan dengan sangat keras sehingga meninggalkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Dicintai denga Brutal Oleh Tuan Dirga

    "Pilihlah rumah dan vila yang kamu inginkan. Aku akan membelikannya untukmu."Mereka berdua berkeliling disebuah kantor Real Estate untuk melihat-lihat miniatur rumah dan vila yang dijual di tempat itu. Alia tidak segan-segan lagi untuk menentukan pilihannya. Dia tahu bahwa pria 38 tahun disampingnya ini memiliki uang yang tidak terbatas. "Jangan salahkan aku jika aku memilih yang paling mahal." ucap Alia. "Pilihlah sesukamu. Anggap saja ini hadiah karena kamu memutuskan untuk kembali bersamaku."Tidak dipungkiri memang awalnya Alia enggan kembali ke tempat kelahirannya, namun dia juga sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Dia juga tidak ingin membebani orang tuanya, karena pada hakikatnya anak yang sudah menikah harus keluar dari rumah atau ikut suaminya. Dia juga tidak ingin Megan memperlakukannya dengan sewenang-wenang. Berada di sisi Dirga saat ini adalah pilihan yang tepat. "Aku pilih yang ini." tunjuk Alia.Sebuah Vila dengan gaya eropa sederhana dengan pemandangan danau p

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Perlahan Menyukaimu

    "Kalian lihat wanita yang datang bersama Tuan Dirga tadi pagi? Dengar-dengar dia adalah sekretaris pribadi tuan Dirga serta istri kedua Tuan Dirga." "Benarkah?" "Serius. Aku pernah melihatnya di acara televisi belum lama ini. Tuan Dirga meresmikan anak perusahaan di Firlandia bersama wanita tadi." "Wah..! Luar biasa sekali. Apakah kamu tahu latar belakangnya?" "Sepertinya dia adalah putri tunggal CEO Perusahaan Furniture di bawah naungan keluarga nyonya Megan." "Serius?" "Gila! Ikatan cinta segitiga yang sangat rumit." "Apakah begitu menyenangkan menceritakan orang lain di belakangnya?"Mereka menoleh ke belakang secara serentak. Mereka terkejut mendapati keberadaan Alia berdiri dibelakang mereka. "Maafkan kami, Nona. Kami tidak bermaksud membicarakan anda."Alia berlalu pergi meninggalkan mereka menuju ruang kerjanya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris pribadi Dirga, dan dia belum begitu paham tugas-tugasnya. Dia hanya duduk saja tanpa melakukan apapun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Pesta Keluarga Aliando

    Alia memperhatikan beberapa tamu yang hadir malam itu, dan tidak ada satupun yang dia kenal. Dia berdiri sedikit menjauh dari keramaian, dia tidak begitu nyaman dengan suasana pesta itu. "Pesta orang-orang kaya ternyata begitu membosankan."Pandangan mata Alia tertuju pada sesaorang yang baru saja tiba di pesta itu bersama seorang wanita yang menggandneg tangannya. "Dirga dan megan?" tanya Alia dalam hati.Terlihat Dirga yang tengah sibuk melayani orang-orang yang menyapanya satu persatu. Namun, tatapan mata mereka tiba-tiba bertemu. Alia cepat-cepat memalingkan wajahnya, kemudian menatap kembali ke arah Dirga yang tersenyum nakal meliahat kearahnya kemudian kembali berbincang-bincang dengan tamu yang hadir malam itu.Penampilan Alia yang begitu anggun dengan paras yang cantik membuat beberapa tamu yang hadir meliriknya sesekali. Apalagi Alia berdiri sendiri tanpa sesorangpun yang menemani. Kecantikan wajahnya dan keanggunannya membuat beberapa tamu yang datang malam itu terpesona d

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Perlahan Menyukaimu

    "Kalian lihat wanita yang datang bersama Tuan Dirga tadi pagi? Dengar-dengar dia adalah sekretaris pribadi tuan Dirga serta istri kedua Tuan Dirga." "Benarkah?" "Serius. Aku pernah melihatnya di acara televisi belum lama ini. Tuan Dirga meresmikan anak perusahaan di Firlandia bersama wanita tadi." "Wah..! Luar biasa sekali. Apakah kamu tahu latar belakangnya?" "Sepertinya dia adalah putri tunggal CEO Perusahaan Furniture di bawah naungan keluarga nyonya Megan." "Serius?" "Gila! Ikatan cinta segitiga yang sangat rumit." "Apakah begitu menyenangkan menceritakan orang lain di belakangnya?"Mereka menoleh ke belakang secara serentak. Mereka terkejut mendapati keberadaan Alia berdiri dibelakang mereka. "Maafkan kami, Nona. Kami tidak bermaksud membicarakan anda."Alia berlalu pergi meninggalkan mereka menuju ruang kerjanya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris pribadi Dirga, dan dia belum begitu paham tugas-tugasnya. Dia hanya duduk saja tanpa melakukan apapun

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Dicintai denga Brutal Oleh Tuan Dirga

    "Pilihlah rumah dan vila yang kamu inginkan. Aku akan membelikannya untukmu."Mereka berdua berkeliling disebuah kantor Real Estate untuk melihat-lihat miniatur rumah dan vila yang dijual di tempat itu. Alia tidak segan-segan lagi untuk menentukan pilihannya. Dia tahu bahwa pria 38 tahun disampingnya ini memiliki uang yang tidak terbatas. "Jangan salahkan aku jika aku memilih yang paling mahal." ucap Alia. "Pilihlah sesukamu. Anggap saja ini hadiah karena kamu memutuskan untuk kembali bersamaku."Tidak dipungkiri memang awalnya Alia enggan kembali ke tempat kelahirannya, namun dia juga sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Dia juga tidak ingin membebani orang tuanya, karena pada hakikatnya anak yang sudah menikah harus keluar dari rumah atau ikut suaminya. Dia juga tidak ingin Megan memperlakukannya dengan sewenang-wenang. Berada di sisi Dirga saat ini adalah pilihan yang tepat. "Aku pilih yang ini." tunjuk Alia.Sebuah Vila dengan gaya eropa sederhana dengan pemandangan danau p

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Kamu Pikir, Kamu Siapa?

    "Terkejut dengan kedatanganku?" "Hahahaha, tentu saja tidak."Alia sudah menduga bahwa cepat atau lambat Megan juga akan mengunjunginya. Wanita anggun itu masih terlihat angkuh seperti tiga tahun lalu. "Mana anak yang kamu janjikan untukku?" tanya Megan.Alia menyeringai mendengar pertanyaan konyol dari Megan tersebut. Tidak menyangka bahwa mereka berdua akan menanyakan hal yang sama. "Apakah kamu sangat menginginkan anak itu?" "Tentu saja. Anak itu adalah hakku!" "Hakmu?" "Aku sudah menolong keluargamu, jadi jangan tidak tahu diri!" "Menolong keluargaku? Kamu yang mendorongku dan keluargaku masuk kedalam neraka ini!" "Salahkan keluargamu yang miskin itu!"Betapa tajamnya ucapan Megan itu. Ingin sekali Alia merobek mulut tajamnya itu. "Kamu sungguh menginginkan anak itu?" Ledek Alia. "Tentu.!" "Matilah! dan susul anak itu!"Plaaaaak!!!!Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Alia. Namun dia tidak diam saja, Dia kembali menampar Megan dengan sangat keras sehingga meninggalkan

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Pembukaan

    "Lepaskan bajumu" "Kau gila?"Alia menggenggam erat kemejanya, dia takut hal itu akan terjadi lagi. Dia sudah berusaha melupakan malam yang penuh mimpi buruk itu. "Kamu pikir kamu siapa?" hardik Alia. "Lepaskan baju dan ganti dengan baju yang ada dilemari itu."Alia membuka lemari pakaian yang ada di kamar itu, beberapa gaun yang sangat indah berbaris dengan rapi disana. "Apakah aku salah berpikir barusan?" gumam Alia dalam hati. "Pilihlah salah satu yang menurutmu nyaman dan temui aku dalam 10 menit di lobi." ucap Dirga sambil meninggalkan Alia seorang diri. Alia memperhatikan semua gaun yang ada dan mengeluarkannya satu persatu untuk dia lihat. "Apa yang ingin dia lakukan? Memintaku untuk mengenakan gaun-gaun ini?"Alia memilih Evening Gown berwarna Ocean Blue dengan gradasi warna hitam yang bertaburan batu permata yang indah. Ukuran gaun itu sangat pas ditubuh Alia, membuat tubuhnya terlihat begitu seksi dan menawan. Alia merias dirinya dengan riasan yang sederhana dan nat

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Identitas yang Terbongkar

    "Kenapa pagiku bisa sesial ini? Kenapa lelaki brengsek itu muncul di perkebunan sepagi ini? Sial sekali!"Alia menarik stroller apelnya sambil sesekali melirik kearah Dirga yang tengah berdiri mengawasi kegiatan panen raya hari ini. Dia memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya agar tidak ketahuan. "Kenapa Tuan besar itu ada disini pagi-pagi?" tanya Alia pada Mala. "Kata bos, dia hari ini ingin menyaksikan sendiri proses panen dan mengecek kualitasnya." "Apakah dia gila? Bukankah seharusnya dia duduk tenang di kantornya yang nyaman dan hanya perlu memerintahkan bawahannya." "Kamu tahu Keysa, kata bos......pria itu akan mendirikan perusahaannya disini dalam waktu dekat ini dan akan menetap disini dalam beberapa bulan atau beberapa tahun." "Apa?!"Teriakan Alia membuat semua mata tertuju kepadanya seketika. "Pelankan suaramu! Kamu menghindarinya kemarin, apa kamu ingin dia menghampirimu sekarang?" "Maafkan aku. Tapi kenapa dia melakukan hal itu?" "Aku dengar-dengar nih, k

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Terikat Masa Lalu

    Tidak terasa sudah tiga tahun lamanya Alia meninggalkan kampung halamannya, dan selama tiga tahun ini dia selalu berpindah-pindah dari satu negara kenegara lain demi menghilangkan jejaknya, dan akhirnya dia menemukan sebuah desa kecil dan menetap disana sudah lebih dari dua tahun. Alia mengganti identitasnya untuk menghilangkan seluruh jejaknya.Kehidupan barunya lebih sederhana dan jauh dari kata mewah. Setiap hari Alia harus bekerja memetik Apel di perkebunan demi menghidupi dirinya sendiri. Alia memutuskan semua akses dan komunikasi dengan keluarganya dan mulai hidup mandiri. "Tidak terasa kamu sudah lama bekerja disini, Key."Alia membasuh tangannya dan mengistirahatkan tubuh lelahnya sejenak, duduk disamping sahabatnya yang selama ini membantuku. "Hah, rasanya baru kemarin aku melihat Apel-apel ini mulai berbunga, namun sekarang mereka sudah mulai siap penan." "Kamu benar, Key. Waktu berjalan begitu cepat. Tapi, ngomong-ngomong, apakah kamu tidak merindukan keluargamu, Key? Kam

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Penderitaan Awal Alia

    "Kamu baik-baik saja, Al? Kamu sakit?" tanya seorang guru pengawas saat ujian. "Nggak apa-apa, buk. Saya baik-baik aja."Apa yang dialaminya semalam membuat Alia shock. Meskipun dia sudah mengatakan sejujurnya, namun Dirga tetap menyelesaikannya sampai akhir.Alia buru-buru menyelesaikan ujiannya. Dia ingin secepatnya pulang kerumahnya untuk beristirahat. Untuk saat ini dia tidak ingin bertemu dengan Dirga ataupun Megan. Alia menyelesaikan semua ujiannya dengan cepat, kemudian menyerahkannya kepada guru pengawas begitu juga dengan Baby. Dia mencemaskan kondisi Alia yang terlihat sangat pucat dan seperti menahan rasa sakit. "Kamu kenapa, Al?" tanya Baby.Alia enggan menjawab pertanyaan Baby tersebut. Harga dirinya sudah rusak dan dia tidak ingin siapapun yang mengetahuinya. Mereka berdua berjalan menuju ruang kesehatan. Alia ingin berbabring sejenak disana sebelum dia pulang. Belumpun sampai di ruan kesehatan, kegaduhan nampak terlihat di halaman sekolah. Para siswi berkerumun seper

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Kelabu Bersama Tuan Dirga

    "Aku tidak menginginkan pernikahan ini, jangan pernah berpikir bahwa aku akan menganggapmu sebagai istriku" "Akupun tidak pernah berkeinginan menjadi istrimu."Alia bergegas membersihkan dirinya dikamar mandi. Dia membenamkan diri kedalam Bathtub, sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. "Apakah aku harus melakukannya sekarang?"Dia cepat-cepat menepis semua pikirannya saat ini. Yang harus dia lakukan saat ini adalah menyelsaikan kewajibannya sesegera mungkin agar dia dapat terbebas dari pernikahan tersebut. Alia mengenakan piyamanya yang sudah disediakan dan berjalan perlahan. Siapa sangka pemandangan yang ada didepan maatnya sungguh menyilaukan matanya. Sebuah dada yang bidang dengan otot perut yang berjajar rapi serta lengan yang penuh dengan otot, wajah yang tampan dan maskulin, sungguh menggetarkan hati Alia, membuat jantungnya semakin berdetak kencang. "Apa yang kamu lihat?"Alia mengedarkan pandnagan matanya kesana kemari, dia tidak ingin Dirga menyadari b

DMCA.com Protection Status