Home / Romansa / Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga / Malam Kelabu Bersama Tuan Dirga

Share

Malam Kelabu Bersama Tuan Dirga

Author: Rieyaz Muyas
last update Last Updated: 2024-10-23 14:27:58

 "Aku tidak menginginkan pernikahan ini, jangan pernah berpikir bahwa aku akan menganggapmu sebagai istriku"

 "Akupun tidak pernah berkeinginan menjadi istrimu."

Alia bergegas membersihkan dirinya dikamar mandi. Dia membenamkan diri kedalam Bathtub, sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini.

 "Apakah aku harus melakukannya sekarang?"

Dia cepat-cepat menepis semua pikirannya saat ini. Yang harus dia lakukan saat ini adalah menyelsaikan kewajibannya sesegera mungkin agar dia dapat terbebas dari pernikahan tersebut. 

Alia mengenakan piyamanya yang sudah disediakan dan berjalan perlahan. Siapa sangka pemandangan yang ada didepan maatnya sungguh menyilaukan matanya. Sebuah dada yang bidang dengan otot perut yang berjajar rapi serta lengan yang penuh dengan otot, wajah yang tampan dan maskulin, sungguh menggetarkan hati Alia, membuat jantungnya semakin berdetak kencang.

 "Apa yang kamu lihat?"

Alia mengedarkan pandnagan matanya kesana kemari, dia tidak ingin Dirga menyadari bahwa dia menikmati tubuh Dirga sesaat.

 "Aku..aku tidak melihat apapun. Lagian apa yang kamu lakukan di kamarku? tidak pakai baju lagi, sungguh dimana letak sopan santumu tuan Dirga"

Dirga mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Alia tersebut. Dia berjalan menghampiri Alia dan meremas pundaknya, serta menatap Alia dengan tatapan tajamnya.

 "Kamarmu? apakah kamu lupa dengan posisimu saat ini?"

 "Aduh! aku lupa kalau sekarang kami sedang berada dikamar hotel?" gumam Alia seraya menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

 "Lantas, apa yang kamu lakukan sekarang? memakai piyama yang begitu tipis, apa kamu berniat menggodaku?"

 "Jaga bicaramu!"

 "Kamu sudah tidar sabar ya? ingin segera aku puaskan? bukankah wanita sepertimu yang mudah tergoda dengan tawaran menggiurkan sangat suka untuk dipuaskan?"

 "Aku peringatkan sekali lagi, jaga bicaramu!"

 "Sungguh ikan kecil yang sok jual mahal. Sanagt munafik!"

Dirga menarik paksa piyama Alia sehingga kancing piyama tersebut terlepas dan berhamburan dilantai sehingga bagian depan tubuh Alia terekspos seluruhnya. Dua buah gunung kembar yang padat dan sintal terlihat menyembul dari balik wadahnya. Pemandangan tersebut membuat gairah Dirga terbakar dan bersiap untuk mendaratkan sebuah ciuman dibibir Alia.

Plaaaak..!!!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Dirga dengan sangat keras. Alia mendorong tubuh Dirga menjauh dan menangkupkan piyamanya yang sempat terbuka, bulir-bulir air mata mengalir dipipinya perlahan. Dirga tersenyum kecut melihat tingkah Alia tersebut, kemudian berbalik meuju balkon dan menyalakan sebatang rokok.

 "Aku tidak akan menyentuhmu sampai kamu sendiri yang mengizinkannya. Kamu beristirahatlah, aku akan keluar mencari udara segar." ucap Dirga sambil menyambar kemejanya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Alia terduduk lemas dan menangisi dirinya sendiri.

 "Apa yang barusan aku lakukan? kenapa aku menamparnya? bukankah aku seharusnya berdiam diri dan menahannya saja? bodoh sekali kamu, Alia. bukankah kamu ingin segera mengakhiri semua ini?"

Untuk beberapa saat dia menyesali tindakannya barusan, namun dia tidak ingin terliaht bodoh dimalam pernikahannya ini. Dia segera bangkit dan mengganti piyamanya dengan sebuah mini dress dan merias wajahnya.

 "Kenapa aku harus berdiam diri di kamar ini sendirian, aku juga butuh udara segar, kamar ini terasa begitu sesak. Aku akan kembali tengah malam nanti saat dia sudah tidur."

Alia meminta sahabatnya, Baby untuk menemaninya malam ini. Kejadian yang barusan dia alami membuatnya sangat terkejut dan dia ingin menenangkan diri sejenak.

tidak menunggu waktu lama, Baby sudah menanti kedatangan Alia didepan pintu hotel dengan mobilnya. Mereka berdua menuju sebuah kafe yang terletak tidak jauh dari hotel tersebut.

 "Apa tidak masalah kamu kelaur dimalam pernikahanmu?" tanya Baby.

 "Tidak masalah, dia juga tidak ada disana saat ini."

 "Dia mencampakkanmu dimalam pertama kalian?"

 "Bukan seperti itu, dia berjanji tidak akan menyentuhku selama aku tidak mengizinkannya. Jadi, mungkin dia akan kembali saat aku tidur nanti."

 "Apakah ucapannya dapat dipercaya?"

 "Dia lelaki yang terhormat dan disegani, pastinya dia tidak akan sembarangan mengucapkan janji.

 "Aku harap juga begitu."

 "Kamu tenang saja, aku tidak akan semudah itu merelakan keperawananku dengan orang asing yang baru aku nikahi."

Baby tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan sahabatnya itu. Merekapun mengobrol dengan santai sampai lupa waktu.

Baby mengantar Alia kembali kehotelnya dan berpisah dengannya segera.

 "Jangan lupa, besok kita ujian kelulusan."

 " Baiklah, hati-hati dijalan ya, bye."

Alia kembali kekamar hotelnya. Dia membuka pintu dengan perlahan dan menyalakan lampu.

 "Sepertinya dia belum kembali, lebih baik aku tidur duluan saja."

Alia meletakkan tasnya di atas nakas dan bersiap untuk berganti pakaian.

Braaakk...!!!

Alia tersentak mendengar suara pintu yang tertutup dengan keras. Dia terkejut mendapati Dirga yang sudah berdiri di belakangnya. Dia membalikkan tubuhnya dengan perlahan, menatap wajah Dirga yang terlihat memerah seperti orang yang sedang dalam pengaruh alkohol.

 "Wanita mana ini berani sekali masuk kamar orang tanpa izin?!"

Alia mencium bau alkohol dari mulut Dirga, sepertinya dia mabuk.

 "Kamu mabuk?" tanya Alia.

 "Aku? mabuk? kamu ingin tahu aku mabuk apa tidak?"

Bibir Dirga mendarat dengan paksa di bibir lembut Alia. Alia sangat terkejut, dia mendorong Dirga sekuat tenaga.

 "Lancang sekali kamu! Berengsek?" hardik Alia.

 "Aku berengsek? hahahaha...malam ini kamu adalah milikku!"

 "Sadarlah Dirga!"

Dirga mencengkram pundak Alia dengan keras, mendorongnya ke tembok dan mendaratkan ciuman di bibir Alia yang lembut, melumatnya dengan paksa. Alia berusaha mendorongnya namun Dirga melingkarkan tangannya kirinya dipinggang Alia dan menahan kepala Alia dengan tangan kanannya. Dirga melumat habis bibir mungil Alia dan memainkan lidahnya disana, membuat Alia kesulitan bernapas. Ciuman Dirgapun mulai turun keleher jenjang Alia. Alia tetap berusaha untuk memberontak sebisanya namun dia hanya bisa pasrah karena tangan kanan Dirga menutup mulutnya, membuatnya sulit untuk berteriak. 

Selesai menikmati leher jenjang Alia, Dirga menatap wajah cantik Alia dengan tatapan penuh gairah. Alia membalas tatapan itu dengan tatapan penuh kebencian.

 "Ingatlah kamu sudah berjanji untuk tidak menyentuhku selama aku tidak mengizinkannya!" ucap Alia.

 "Hahahaha, kamu sungguh naif!"

Dirga mengangkat tubuh mungil Alia dengan paksa dan membantingnya diatas kasur, kemudian menimpa tubuh Alia, menahan kedua tangan Alia dengan lututnya.

 "Bukankah kamu sangat menikmatinya?!"

"Bajingan! lepaskan aku! kamu sudah berjanji kepadaku. Sungguh hinanya dirimu jika mengingkari janjimu!"

"Wanita seperrtimu tidak layak mendapatkan janjiku!"

Dirga merobek paksa bagian depan mini dress Alia. Alia berteriak sekencang mungkin dan berusaha melepaskan diri, namun tenaga Dirga jauh lebih kuat darinya. Dirga mengangkat kedua tangan Alia dan menahannya diatas kepala Alia, kemudian dia mulai menikmati gunung kembar Alia, mengecupnya dengan perlahan.

 "Aku akan melakukannya dengan sangat lembut."

 "Bajingan kamu!"

Dirga mengeluarkannya dari wadahnya kemudian meremasnya perlahan, lalu memainkannya dengan lidahnya. Alia hanya dapat menitiskan air matanya sambil menahan tangis karena merasa harga dirinya telah direnggut. Tangan Dirga sudah mulai nakal, dia mulai menjamah area sensitif Alia dan memainkan jemarinya disana ambil tetap menikmati gunung Alia.

 "Sungguh munafik, mulutmu menolak tapi tubuhmu sangat menikmatinya. Rasakanlah, pasti sudah lama tidak ada lelaki yang menyentuhmu."

Air mata Alia sudah tidak ada artinya lagi, dia sudah tidak dapat melakukan apapun.

 "Kita selesaikan saja. Aku tahu kamu sudah tidak sabar."

Dirga mulai memasukkan miliknya dengan sangat kasar, dia yakin bahwa ini bukan kali pertama Alia melakukannya. Alia merasakan rasa sakit yang luar biasa saat Dirga masuk dengan paksa, dia menjerit sekerasnya. Dirag kembali mendorong miliknya dengan paksa dan Alia semakin merasakan rasa sakit itu.

 "Kenapa ini terasa seperti tidak biasa?" tanya Dirga dalam hati,

Dia menatap wajah Alia yang terlihat sangat kesakitan.

 "Apakah ini kali pertamamu?"

Alia hanya mengangguk mendengar pertanyaan Dirga tersebut.

Dirga tercengang dengan jawaban Alai tersebut, tidak menyangka bahwa Alia masih perawan diusianya tersebut. Dirga menatapa Alia yang terus menetesakn air mata, kemudian membelai rambutnya.

 "Aku akan melakukannya dengan lembut dan perlahan."

Dirga kembali melanjutkan aksinya, mendorong dan menariknya dnegan perlahan. Pandangan mata Alia seketika buram dan semua menjadi hitam seketika.

Related chapters

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Penderitaan Awal Alia

    "Kamu baik-baik saja, Al? Kamu sakit?" tanya seorang guru pengawas saat ujian. "Nggak apa-apa, buk. Saya baik-baik aja."Apa yang dialaminya semalam membuat Alia shock. Meskipun dia sudah mengatakan sejujurnya, namun Dirga tetap menyelesaikannya sampai akhir.Alia buru-buru menyelesaikan ujiannya. Dia ingin secepatnya pulang kerumahnya untuk beristirahat. Untuk saat ini dia tidak ingin bertemu dengan Dirga ataupun Megan. Alia menyelesaikan semua ujiannya dengan cepat, kemudian menyerahkannya kepada guru pengawas begitu juga dengan Baby. Dia mencemaskan kondisi Alia yang terlihat sangat pucat dan seperti menahan rasa sakit. "Kamu kenapa, Al?" tanya Baby.Alia enggan menjawab pertanyaan Baby tersebut. Harga dirinya sudah rusak dan dia tidak ingin siapapun yang mengetahuinya. Mereka berdua berjalan menuju ruang kesehatan. Alia ingin berbabring sejenak disana sebelum dia pulang. Belumpun sampai di ruan kesehatan, kegaduhan nampak terlihat di halaman sekolah. Para siswi berkerumun seper

    Last Updated : 2024-11-07
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Terikat Masa Lalu

    Tidak terasa sudah tiga tahun lamanya Alia meninggalkan kampung halamannya, dan selama tiga tahun ini dia selalu berpindah-pindah dari satu negara kenegara lain demi menghilangkan jejaknya, dan akhirnya dia menemukan sebuah desa kecil dan menetap disana sudah lebih dari dua tahun. Alia mengganti identitasnya untuk menghilangkan seluruh jejaknya.Kehidupan barunya lebih sederhana dan jauh dari kata mewah. Setiap hari Alia harus bekerja memetik Apel di perkebunan demi menghidupi dirinya sendiri. Alia memutuskan semua akses dan komunikasi dengan keluarganya dan mulai hidup mandiri. "Tidak terasa kamu sudah lama bekerja disini, Key."Alia membasuh tangannya dan mengistirahatkan tubuh lelahnya sejenak, duduk disamping sahabatnya yang selama ini membantuku. "Hah, rasanya baru kemarin aku melihat Apel-apel ini mulai berbunga, namun sekarang mereka sudah mulai siap penan." "Kamu benar, Key. Waktu berjalan begitu cepat. Tapi, ngomong-ngomong, apakah kamu tidak merindukan keluargamu, Key? Kam

    Last Updated : 2024-11-28
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Identitas yang Terbongkar

    "Kenapa pagiku bisa sesial ini? Kenapa lelaki brengsek itu muncul di perkebunan sepagi ini? Sial sekali!"Alia menarik stroller apelnya sambil sesekali melirik kearah Dirga yang tengah berdiri mengawasi kegiatan panen raya hari ini. Dia memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya agar tidak ketahuan. "Kenapa Tuan besar itu ada disini pagi-pagi?" tanya Alia pada Mala. "Kata bos, dia hari ini ingin menyaksikan sendiri proses panen dan mengecek kualitasnya." "Apakah dia gila? Bukankah seharusnya dia duduk tenang di kantornya yang nyaman dan hanya perlu memerintahkan bawahannya." "Kamu tahu Keysa, kata bos......pria itu akan mendirikan perusahaannya disini dalam waktu dekat ini dan akan menetap disini dalam beberapa bulan atau beberapa tahun." "Apa?!"Teriakan Alia membuat semua mata tertuju kepadanya seketika. "Pelankan suaramu! Kamu menghindarinya kemarin, apa kamu ingin dia menghampirimu sekarang?" "Maafkan aku. Tapi kenapa dia melakukan hal itu?" "Aku dengar-dengar nih, k

    Last Updated : 2024-11-29
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Pembukaan

    "Lepaskan bajumu" "Kau gila?"Alia menggenggam erat kemejanya, dia takut hal itu akan terjadi lagi. Dia sudah berusaha melupakan malam yang penuh mimpi buruk itu. "Kamu pikir kamu siapa?" hardik Alia. "Lepaskan baju dan ganti dengan baju yang ada dilemari itu."Alia membuka lemari pakaian yang ada di kamar itu, beberapa gaun yang sangat indah berbaris dengan rapi disana. "Apakah aku salah berpikir barusan?" gumam Alia dalam hati. "Pilihlah salah satu yang menurutmu nyaman dan temui aku dalam 10 menit di lobi." ucap Dirga sambil meninggalkan Alia seorang diri. Alia memperhatikan semua gaun yang ada dan mengeluarkannya satu persatu untuk dia lihat. "Apa yang ingin dia lakukan? Memintaku untuk mengenakan gaun-gaun ini?"Alia memilih Evening Gown berwarna Ocean Blue dengan gradasi warna hitam yang bertaburan batu permata yang indah. Ukuran gaun itu sangat pas ditubuh Alia, membuat tubuhnya terlihat begitu seksi dan menawan. Alia merias dirinya dengan riasan yang sederhana dan nat

    Last Updated : 2024-11-30
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Kamu Pikir, Kamu Siapa?

    "Terkejut dengan kedatanganku?" "Hahahaha, tentu saja tidak."Alia sudah menduga bahwa cepat atau lambat Megan juga akan mengunjunginya. Wanita anggun itu masih terlihat angkuh seperti tiga tahun lalu. "Mana anak yang kamu janjikan untukku?" tanya Megan.Alia menyeringai mendengar pertanyaan konyol dari Megan tersebut. Tidak menyangka bahwa mereka berdua akan menanyakan hal yang sama. "Apakah kamu sangat menginginkan anak itu?" "Tentu saja. Anak itu adalah hakku!" "Hakmu?" "Aku sudah menolong keluargamu, jadi jangan tidak tahu diri!" "Menolong keluargaku? Kamu yang mendorongku dan keluargaku masuk kedalam neraka ini!" "Salahkan keluargamu yang miskin itu!"Betapa tajamnya ucapan Megan itu. Ingin sekali Alia merobek mulut tajamnya itu. "Kamu sungguh menginginkan anak itu?" Ledek Alia. "Tentu.!" "Matilah! dan susul anak itu!"Plaaaaak!!!!Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Alia. Namun dia tidak diam saja, Dia kembali menampar Megan dengan sangat keras sehingga meninggalkan

    Last Updated : 2024-12-03
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Dicintai denga Brutal Oleh Tuan Dirga

    "Pilihlah rumah dan vila yang kamu inginkan. Aku akan membelikannya untukmu."Mereka berdua berkeliling disebuah kantor Real Estate untuk melihat-lihat miniatur rumah dan vila yang dijual di tempat itu. Alia tidak segan-segan lagi untuk menentukan pilihannya. Dia tahu bahwa pria 38 tahun disampingnya ini memiliki uang yang tidak terbatas. "Jangan salahkan aku jika aku memilih yang paling mahal." ucap Alia. "Pilihlah sesukamu. Anggap saja ini hadiah karena kamu memutuskan untuk kembali bersamaku."Tidak dipungkiri memang awalnya Alia enggan kembali ke tempat kelahirannya, namun dia juga sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Dia juga tidak ingin membebani orang tuanya, karena pada hakikatnya anak yang sudah menikah harus keluar dari rumah atau ikut suaminya. Dia juga tidak ingin Megan memperlakukannya dengan sewenang-wenang. Berada di sisi Dirga saat ini adalah pilihan yang tepat. "Aku pilih yang ini." tunjuk Alia.Sebuah Vila dengan gaya eropa sederhana dengan pemandangan danau p

    Last Updated : 2024-12-05
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Perlahan Menyukaimu

    "Kalian lihat wanita yang datang bersama Tuan Dirga tadi pagi? Dengar-dengar dia adalah sekretaris pribadi tuan Dirga serta istri kedua Tuan Dirga." "Benarkah?" "Serius. Aku pernah melihatnya di acara televisi belum lama ini. Tuan Dirga meresmikan anak perusahaan di Firlandia bersama wanita tadi." "Wah..! Luar biasa sekali. Apakah kamu tahu latar belakangnya?" "Sepertinya dia adalah putri tunggal CEO Perusahaan Furniture di bawah naungan keluarga nyonya Megan." "Serius?" "Gila! Ikatan cinta segitiga yang sangat rumit." "Apakah begitu menyenangkan menceritakan orang lain di belakangnya?"Mereka menoleh ke belakang secara serentak. Mereka terkejut mendapati keberadaan Alia berdiri dibelakang mereka. "Maafkan kami, Nona. Kami tidak bermaksud membicarakan anda."Alia berlalu pergi meninggalkan mereka menuju ruang kerjanya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris pribadi Dirga, dan dia belum begitu paham tugas-tugasnya. Dia hanya duduk saja tanpa melakukan apapun

    Last Updated : 2024-12-27
  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Pesta Keluarga Aliando

    Alia memperhatikan beberapa tamu yang hadir malam itu, dan tidak ada satupun yang dia kenal. Dia berdiri sedikit menjauh dari keramaian, dia tidak begitu nyaman dengan suasana pesta itu. "Pesta orang-orang kaya ternyata begitu membosankan."Pandangan mata Alia tertuju pada sesaorang yang baru saja tiba di pesta itu bersama seorang wanita yang menggandneg tangannya. "Dirga dan megan?" tanya Alia dalam hati.Terlihat Dirga yang tengah sibuk melayani orang-orang yang menyapanya satu persatu. Namun, tatapan mata mereka tiba-tiba bertemu. Alia cepat-cepat memalingkan wajahnya, kemudian menatap kembali ke arah Dirga yang tersenyum nakal meliahat kearahnya kemudian kembali berbincang-bincang dengan tamu yang hadir malam itu.Penampilan Alia yang begitu anggun dengan paras yang cantik membuat beberapa tamu yang hadir meliriknya sesekali. Apalagi Alia berdiri sendiri tanpa sesorangpun yang menemani. Kecantikan wajahnya dan keanggunannya membuat beberapa tamu yang datang malam itu terpesona d

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Pesta Keluarga Aliando

    Alia memperhatikan beberapa tamu yang hadir malam itu, dan tidak ada satupun yang dia kenal. Dia berdiri sedikit menjauh dari keramaian, dia tidak begitu nyaman dengan suasana pesta itu. "Pesta orang-orang kaya ternyata begitu membosankan."Pandangan mata Alia tertuju pada sesaorang yang baru saja tiba di pesta itu bersama seorang wanita yang menggandneg tangannya. "Dirga dan megan?" tanya Alia dalam hati.Terlihat Dirga yang tengah sibuk melayani orang-orang yang menyapanya satu persatu. Namun, tatapan mata mereka tiba-tiba bertemu. Alia cepat-cepat memalingkan wajahnya, kemudian menatap kembali ke arah Dirga yang tersenyum nakal meliahat kearahnya kemudian kembali berbincang-bincang dengan tamu yang hadir malam itu.Penampilan Alia yang begitu anggun dengan paras yang cantik membuat beberapa tamu yang hadir meliriknya sesekali. Apalagi Alia berdiri sendiri tanpa sesorangpun yang menemani. Kecantikan wajahnya dan keanggunannya membuat beberapa tamu yang datang malam itu terpesona d

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Perlahan Menyukaimu

    "Kalian lihat wanita yang datang bersama Tuan Dirga tadi pagi? Dengar-dengar dia adalah sekretaris pribadi tuan Dirga serta istri kedua Tuan Dirga." "Benarkah?" "Serius. Aku pernah melihatnya di acara televisi belum lama ini. Tuan Dirga meresmikan anak perusahaan di Firlandia bersama wanita tadi." "Wah..! Luar biasa sekali. Apakah kamu tahu latar belakangnya?" "Sepertinya dia adalah putri tunggal CEO Perusahaan Furniture di bawah naungan keluarga nyonya Megan." "Serius?" "Gila! Ikatan cinta segitiga yang sangat rumit." "Apakah begitu menyenangkan menceritakan orang lain di belakangnya?"Mereka menoleh ke belakang secara serentak. Mereka terkejut mendapati keberadaan Alia berdiri dibelakang mereka. "Maafkan kami, Nona. Kami tidak bermaksud membicarakan anda."Alia berlalu pergi meninggalkan mereka menuju ruang kerjanya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai sekretaris pribadi Dirga, dan dia belum begitu paham tugas-tugasnya. Dia hanya duduk saja tanpa melakukan apapun

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Dicintai denga Brutal Oleh Tuan Dirga

    "Pilihlah rumah dan vila yang kamu inginkan. Aku akan membelikannya untukmu."Mereka berdua berkeliling disebuah kantor Real Estate untuk melihat-lihat miniatur rumah dan vila yang dijual di tempat itu. Alia tidak segan-segan lagi untuk menentukan pilihannya. Dia tahu bahwa pria 38 tahun disampingnya ini memiliki uang yang tidak terbatas. "Jangan salahkan aku jika aku memilih yang paling mahal." ucap Alia. "Pilihlah sesukamu. Anggap saja ini hadiah karena kamu memutuskan untuk kembali bersamaku."Tidak dipungkiri memang awalnya Alia enggan kembali ke tempat kelahirannya, namun dia juga sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Dia juga tidak ingin membebani orang tuanya, karena pada hakikatnya anak yang sudah menikah harus keluar dari rumah atau ikut suaminya. Dia juga tidak ingin Megan memperlakukannya dengan sewenang-wenang. Berada di sisi Dirga saat ini adalah pilihan yang tepat. "Aku pilih yang ini." tunjuk Alia.Sebuah Vila dengan gaya eropa sederhana dengan pemandangan danau p

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Kamu Pikir, Kamu Siapa?

    "Terkejut dengan kedatanganku?" "Hahahaha, tentu saja tidak."Alia sudah menduga bahwa cepat atau lambat Megan juga akan mengunjunginya. Wanita anggun itu masih terlihat angkuh seperti tiga tahun lalu. "Mana anak yang kamu janjikan untukku?" tanya Megan.Alia menyeringai mendengar pertanyaan konyol dari Megan tersebut. Tidak menyangka bahwa mereka berdua akan menanyakan hal yang sama. "Apakah kamu sangat menginginkan anak itu?" "Tentu saja. Anak itu adalah hakku!" "Hakmu?" "Aku sudah menolong keluargamu, jadi jangan tidak tahu diri!" "Menolong keluargaku? Kamu yang mendorongku dan keluargaku masuk kedalam neraka ini!" "Salahkan keluargamu yang miskin itu!"Betapa tajamnya ucapan Megan itu. Ingin sekali Alia merobek mulut tajamnya itu. "Kamu sungguh menginginkan anak itu?" Ledek Alia. "Tentu.!" "Matilah! dan susul anak itu!"Plaaaaak!!!!Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Alia. Namun dia tidak diam saja, Dia kembali menampar Megan dengan sangat keras sehingga meninggalkan

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Pembukaan

    "Lepaskan bajumu" "Kau gila?"Alia menggenggam erat kemejanya, dia takut hal itu akan terjadi lagi. Dia sudah berusaha melupakan malam yang penuh mimpi buruk itu. "Kamu pikir kamu siapa?" hardik Alia. "Lepaskan baju dan ganti dengan baju yang ada dilemari itu."Alia membuka lemari pakaian yang ada di kamar itu, beberapa gaun yang sangat indah berbaris dengan rapi disana. "Apakah aku salah berpikir barusan?" gumam Alia dalam hati. "Pilihlah salah satu yang menurutmu nyaman dan temui aku dalam 10 menit di lobi." ucap Dirga sambil meninggalkan Alia seorang diri. Alia memperhatikan semua gaun yang ada dan mengeluarkannya satu persatu untuk dia lihat. "Apa yang ingin dia lakukan? Memintaku untuk mengenakan gaun-gaun ini?"Alia memilih Evening Gown berwarna Ocean Blue dengan gradasi warna hitam yang bertaburan batu permata yang indah. Ukuran gaun itu sangat pas ditubuh Alia, membuat tubuhnya terlihat begitu seksi dan menawan. Alia merias dirinya dengan riasan yang sederhana dan nat

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Identitas yang Terbongkar

    "Kenapa pagiku bisa sesial ini? Kenapa lelaki brengsek itu muncul di perkebunan sepagi ini? Sial sekali!"Alia menarik stroller apelnya sambil sesekali melirik kearah Dirga yang tengah berdiri mengawasi kegiatan panen raya hari ini. Dia memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya agar tidak ketahuan. "Kenapa Tuan besar itu ada disini pagi-pagi?" tanya Alia pada Mala. "Kata bos, dia hari ini ingin menyaksikan sendiri proses panen dan mengecek kualitasnya." "Apakah dia gila? Bukankah seharusnya dia duduk tenang di kantornya yang nyaman dan hanya perlu memerintahkan bawahannya." "Kamu tahu Keysa, kata bos......pria itu akan mendirikan perusahaannya disini dalam waktu dekat ini dan akan menetap disini dalam beberapa bulan atau beberapa tahun." "Apa?!"Teriakan Alia membuat semua mata tertuju kepadanya seketika. "Pelankan suaramu! Kamu menghindarinya kemarin, apa kamu ingin dia menghampirimu sekarang?" "Maafkan aku. Tapi kenapa dia melakukan hal itu?" "Aku dengar-dengar nih, k

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Terikat Masa Lalu

    Tidak terasa sudah tiga tahun lamanya Alia meninggalkan kampung halamannya, dan selama tiga tahun ini dia selalu berpindah-pindah dari satu negara kenegara lain demi menghilangkan jejaknya, dan akhirnya dia menemukan sebuah desa kecil dan menetap disana sudah lebih dari dua tahun. Alia mengganti identitasnya untuk menghilangkan seluruh jejaknya.Kehidupan barunya lebih sederhana dan jauh dari kata mewah. Setiap hari Alia harus bekerja memetik Apel di perkebunan demi menghidupi dirinya sendiri. Alia memutuskan semua akses dan komunikasi dengan keluarganya dan mulai hidup mandiri. "Tidak terasa kamu sudah lama bekerja disini, Key."Alia membasuh tangannya dan mengistirahatkan tubuh lelahnya sejenak, duduk disamping sahabatnya yang selama ini membantuku. "Hah, rasanya baru kemarin aku melihat Apel-apel ini mulai berbunga, namun sekarang mereka sudah mulai siap penan." "Kamu benar, Key. Waktu berjalan begitu cepat. Tapi, ngomong-ngomong, apakah kamu tidak merindukan keluargamu, Key? Kam

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Penderitaan Awal Alia

    "Kamu baik-baik saja, Al? Kamu sakit?" tanya seorang guru pengawas saat ujian. "Nggak apa-apa, buk. Saya baik-baik aja."Apa yang dialaminya semalam membuat Alia shock. Meskipun dia sudah mengatakan sejujurnya, namun Dirga tetap menyelesaikannya sampai akhir.Alia buru-buru menyelesaikan ujiannya. Dia ingin secepatnya pulang kerumahnya untuk beristirahat. Untuk saat ini dia tidak ingin bertemu dengan Dirga ataupun Megan. Alia menyelesaikan semua ujiannya dengan cepat, kemudian menyerahkannya kepada guru pengawas begitu juga dengan Baby. Dia mencemaskan kondisi Alia yang terlihat sangat pucat dan seperti menahan rasa sakit. "Kamu kenapa, Al?" tanya Baby.Alia enggan menjawab pertanyaan Baby tersebut. Harga dirinya sudah rusak dan dia tidak ingin siapapun yang mengetahuinya. Mereka berdua berjalan menuju ruang kesehatan. Alia ingin berbabring sejenak disana sebelum dia pulang. Belumpun sampai di ruan kesehatan, kegaduhan nampak terlihat di halaman sekolah. Para siswi berkerumun seper

  • Terpaksa Menikah dengan Tuan Dirga   Malam Kelabu Bersama Tuan Dirga

    "Aku tidak menginginkan pernikahan ini, jangan pernah berpikir bahwa aku akan menganggapmu sebagai istriku" "Akupun tidak pernah berkeinginan menjadi istrimu."Alia bergegas membersihkan dirinya dikamar mandi. Dia membenamkan diri kedalam Bathtub, sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. "Apakah aku harus melakukannya sekarang?"Dia cepat-cepat menepis semua pikirannya saat ini. Yang harus dia lakukan saat ini adalah menyelsaikan kewajibannya sesegera mungkin agar dia dapat terbebas dari pernikahan tersebut. Alia mengenakan piyamanya yang sudah disediakan dan berjalan perlahan. Siapa sangka pemandangan yang ada didepan maatnya sungguh menyilaukan matanya. Sebuah dada yang bidang dengan otot perut yang berjajar rapi serta lengan yang penuh dengan otot, wajah yang tampan dan maskulin, sungguh menggetarkan hati Alia, membuat jantungnya semakin berdetak kencang. "Apa yang kamu lihat?"Alia mengedarkan pandnagan matanya kesana kemari, dia tidak ingin Dirga menyadari b

DMCA.com Protection Status