Share

Aroma tembakau

Ari sudah siap dengan setelan kasualnya saat Tarissa mengetuk pintu kamar. Cepat ia meraih ponsel dan juga dompet--yang tak ada isinya. 

Saat membuka pintu, batapa terkejutnya Ari melihat penampilan Tarissa. Gaun selutut berwarna merah membungkus tubuhnya ketat.

"Pake gitu emang mau ke mana?"

Tarissa mencondongkan wajahnya tepat di depan Ari. "Kencan."

Sontak saja Ari terbahak. Padahal, ia hanya ingin mengajak Tarissa berkeliling Surabaya. "Tar, mending ganti pake baju kasual aja, ya. Susah ntar kalo kamu tetep pake baju kek gini. Bukannya apa, ini Surabaya. Beda tempat beda kultur pula."

Tarissa berdeham, lantas kembali masuk ke kamarnya. Ia tak habis pikir mengenai perbedaan kultur yang dipapar Ari.

Tarissa sibuk memilik pakaian kasual seperti yang dikatakan Ari. Hanya saja, ia tak membawa banyak baju dalam rencana kali ini. Maka opsi terakhir hanya pa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status