Home / Horor / Teror Hantu Janda Muda / Tangisan di Malam Hari

Share

Tangisan di Malam Hari

Author: M Nur Fadli
last update Last Updated: 2022-11-14 01:02:06

Ia segera berlari kecil ke arah di mana ayah dan ibunya berada. Tingkahnya tentu saja mengundang pertanyaan bagi orang tuanya itu.

"Thomas, kamu kenapa? Kok kayak panik," ucap ayahnya.

"E-enggak kenapa-napa kok, Yah," jawab Thomas.

"Jangan bohong! Kamu habis lihat sesuatu, kah?" tanya ibunya.

Kali ini Thomas sudah tak bisa berbohong lagi. Ia terdiam sejenak. Pikirannya menuntun dia untuk berbicara tentang hal yang sebenarnya.

"Yah, nanti mobilnya ditaruh di luar saja. Jangan dimasukkan garasi!" ucap Thomas pelan.

"Kenapa?"

"Tadi aku lihat ada perempuan menyeramkan di dalam sana, Yah," jawab Thomas.

Sontak wajah ayahnya menjadi pucat. Bahkan seorang kepala keluarga sekaligus pelindung bagi dia dan ibunya pun ketakutan pada hal itu. Bukankah hal yang wajar jika dia juga takut?

Tak ada yang berani berbicara. Semuanya larut dalam diam. Andai saja tidak ada unsur terpaksa, pasti Thomas tidak akan menceritakannya. Ia berpikir jika seandainya ia tidak menceritakannya dan ayahnya membawa mobi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Teror Hantu Janda Muda   Gangguan Tidur

    Itu suara Rio. Thomas kenal sekali dengan suara itu. Akhirnya, tanpa pikir panjang lagi ia segera berlari kecil ke arah pintu rumahnya. Barangkali kedatangan Rio ke rumahnya pada malam-malam begini karena memang ada hal yang sangat penting, sehingga karena itu pula ia melupakan kejadian menakutkan yang terjadi barusan.Tanpa ragu lagi ia membuka pintu rumahnya. Bahkan ia sempat tersenyum. Entah karena senang atau apa. Namun, di saat ia melihat siapa sosok yang kini berada di luar sana, di situlah senyumannya mendadak pudar.Sosok wanita dengan daster putih dan wajah penuh darah itu tengah berdiri beberapa meter jauhnya dari dia. Ketakutan yang ia rasakan sudah tak bisa ia tahan. Beruntungnya tubuhnya tidak kaku sehingga bisa dengan cepat kembali menutup pintu dan menguncinya. Tak hanya itu, ia pun segera berlari menuju kamar ayah dan ibunya. Ia benar-benar takut malam ini.Tapi, lagi dan lagi. Sesuatu yang jauh lebih mengejutkan harus ia lihat ketika ia memasuki kamar ayah dan ibunya.

    Last Updated : 2022-11-15
  • Teror Hantu Janda Muda   Cerita Tentang Hantu (Lagi)

    Tidak ada apa-apa. Indra pengelihatannya hanya melihat ruang kosong nan gelap. Lalu ia menggerakkan bola matanya ke segala arah, tapi ia juga tidak menemukan apa-apa. Masih belum bisa ia simpulkan apakah suara tadi itu hanyalah mimpi atau memang sebuah kenyataan. Tapi jika itu nyata, kenapa tidak ada wujud dari sang pemilik suaranya?"Apa tadi itu cuma mimpi?" tanyanya pada diri sendiri.Rasanya malam ini waktu berjalan sangat lambat. Dan parahnya, bagi Thomas, setiap detik yang berjalan adalah ketakutan. Bayang-bayang hantu itu seakan tak bisa ia lupakan dari ingatan. Wajah menakutkan itu seolah-olah telah menempel erat di pikiran Thomas. Ia ingin menangis untuk mencurahkan perasaan takut sekaligus kesalnya pada malam ini. Akan tetapi ia sadar bahwa ia adalah seorang lelaki. Hanya lelaki lemah yang menangis dalam keadaan seperti ini, dan ia tidak mau menjadi bagian dari itu."Jika kau memang berada di sini, kumohon jangan mengusikku. Aku mau tidur dengan tenang. Aku tidak pernah meng

    Last Updated : 2022-11-17
  • Teror Hantu Janda Muda   Rencana Thomas

    Bulu kuduknya mendadak berdiri. Ia merasa ada yang tidak beres di tempat itu. Ia mengusap tengkuknya. Bayang-bayang tentang hantu yang ia lihat tadi malam tiba-tiba hadir di dalam ingatannya."Huaaa!"Tak lama setelah itu, ia dikejutkan dengan suara keras yang muncul secara tiba-tiba. Refleks, ia mengambil posisi untuk berlari. Bahkan sudah hampir mengeluarkan jurus kaki seribu. Namun, ketika ia melihat wujud dari suara itu, ia akhirnya mengurungkan niatnya."Sialan! Gak lucu," kata Thomas."Hahaha ... Kau takut, ya?" tanya orang itu."Heh, enak saja. Aku tidak pernah takut dengan hal yang kayak gitu," ucap Thomas menyombongkan diri."Gayamu.""Sudahlah. Ayo ke kelas! Daripada kita didatangin hantu itu di sini, bisa pingsan kau nanti," ucap Thomas. Orang itu hanya tertawa kecil.Ya, dia adalah Rio. Entah apa maksudnya berbuat iseng ke Thomas. Mungkin dia cuma bosan karena tidak ada pekerjaan, sehingga karenanya ia punya ide untuk berbuat semacam itu ke Thomas.Setelah mereka berdua pe

    Last Updated : 2022-11-19
  • Teror Hantu Janda Muda   Dia Datang

    Rio meneguk ludahnya sendiri. Ia tahu bahwa suara itu bukanlah suara ibunya. Dan ia juga tahu bahwa di rumah itu hanya ada dirinya. Lalu, siapakah sang pemilik suara yang memanggil namanya? Itulah yang menjadi pertanyaannya.Tak lama setelahnya, nasib sial kembali menimpanya. Lampu rumahnya tiba-tiba mati. Tubuhnya semakin gemetar hebat. Rasanya semua ini ada hubungannya dengan makhluk gaib. Setidaknya itulah yang ia pikirkan saat ini.Tangannya yang sudah gemetaran tak sanggup untuk menyalakan flash ponselnya dengan cepat. Beberapa kali ia salah pencet. Alhasil, ia pun memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan berniat untuk keluar dari rumahnya sesegera mungkin. Ada yang tidak beres dengan rumahnya.Tapi, keadaan yang gelap gulita menyulitkan dirinya untuk berjalan. Alhasil, ia pun mencoba untuk menyalakan flash ponselnya lagi. Tapi, sesuatu terjadi ketika sorot lampu dari ponselnya itu menyala."Haaaa! Hantu!" teriak Rio.Di depannya, sosok wanita dengan wajah penuh darah sedang me

    Last Updated : 2022-11-22
  • Teror Hantu Janda Muda   Misteri di Rumah Rio

    Pintu itupun terbuka dan menampilkan sosok wanita berambut panjang. Sosok itu kemudian berjalan mendekati Thomas dan Rio yang sedang duduk."Ibu," ucap Thomas."Loh, Rio. Kapan kamu ke sini?" tanya ibu Thomas."Hehehe ... Baru saja, Tante," jawab Rio."Jadi dia habis melihat hantu, Bu. Makanya dia lari ke sini. Padahal rumahnya sedang gak ada orang," ucap Thomas."Hantu?""Ya hantu yang itu, Bu," ucap Thomas.Ibunya mengangguk paham. Ia mengerti apa yang dimaksud oleh putranya."Dan kebetulan ibu bangun tidur. Aku mau minta izin untuk menginap di rumah Rio. Kasihan dia gak ada temannya. Dan kalau dia yang menginap di sini, bisa-bisa barang berharga di rumahnya ludes dicolong maling," ucap Thomas."Tapi hantu itu ...?""Ibu sendiri yang bilang kalau rasa takut malah akan membuat dia semakin kuat. Kalau aku menghilangkan rasa takut itu, maka dia bisa apa?"Perkataan dari Thomas langsung membuat ibunya terdiam seribu bahasa. Thomas pun sudah yakin bahwa nanti ibunya pasti akan memberikan

    Last Updated : 2022-11-24
  • Teror Hantu Janda Muda   Sebuah Rencana

    Betapa terkejutnya ia ketika melihat kakaknya ada di luar sana. Padahal ia pun tahu bahwa kakaknya baru saja masuk ke dalam rumah, dan dia sendiri yang membuka pintu untuk kakaknya. Lalu, siapakah yang kini ada di luar? Atau siapa sebenarnya yang ada di dalam rumah?Tubuh Rio gemetar hebat. Ia bingung ingin mengambil keputusan apa. Ia tak berani membuka pintu, takut jika yang kini berada di luar adalah hantu yang sedang menyamar sebagai kakaknya."Rio, buka!"Seseorang yang berada di luar rumah berucap. Dari ucapan itu, Rio bisa sedikit mengambil kesimpulan bahwa kakaknya yang asli adalah yang berada di luar rumah. Ia segera membuka pintu rumahnya."Lama banget. Ngapain aja kamu?""Kak," panggil Rio. Wajahnya nampak pucat."Kamu kenapa?"Rio tak menjawab. Ia cuma diam sambil menatap wajah kakaknya. Matanya memperlihatkan bahwa dia sedang ketakutan."Rio, siapa yang datang?"Thomas yang sedari tadi duduk di ruang tamu pun ikut memeriksa ke luar rumah sambil bertanya kepada Rio. Belum s

    Last Updated : 2022-11-25
  • Teror Hantu Janda Muda   Thomas yang Usil

    "Kamu nanya?" tanya Thomas."Iya.""Kamu bertanya-tanya?""Ah, sudahlah! Kalau dia menyerangku, mungkin aku cuma bisa pasrah," ucap Rio."Hahaha ... Tenang saja! Setahuku, hantu tidak bisa membunuh manusia," ucap Thomas."Darimana kamu tahu?""Kalau hantu bisa membunuh manusia, dari dulu manusia sudah habis terbunuh," jawab Thomas."Betul juga apa katamu," kata Rio."Ya sudahlah. Aku akan tidur di kamarku sendiri. Rio, kamu tidur di kamarmu, dan kamu Thomas. Kamu tidur di kamar orang tua kami," ucap kakaknya Rio.Thomas mengangguk. Ia menyetujui apa yang diucapkan oleh kakaknya Rio. Walaupun sejatinya ada sedikit ketakutan di hatinya, tapi ia coba untuk melawannya. Bagi dia, ketenangannya di hari-hari berikutnya lebih penting, meskipun pada hari ini ia harus merasakan ketakutan yang besar."Ayah dan Ibu kapan pulang, Kak?" tanya Rio."Katanya besok baru pulang," jawab kakaknya."Oh."Dan setelahnya, mereka bertiga pun pergi ke kamar masing-masing. Thomas pergi ke kamar orang tua Rio u

    Last Updated : 2022-11-27
  • Teror Hantu Janda Muda   Rio VS Hantu

    "Hahaha. Gak usah akting. Kamu pikir aku akan takut?" kata Thomas.Namun Rio masih memasang wajah ketakutan. Tak lama setelah itu, ia segera berlari ke dalam kamarnya meninggalkan Thomas sendirian di sana."Kenapa sih tuh orang? Aneh banget," ucap Thomas.Thomas tiba-tiba merasakan ada angin yang meniup leher bagian belakangnya. Ia pun segera memegangi dengan tangannya. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa merinding."Tunggu! Kata Rio, tadi di sana ada hantu. Lalu, dia lari ke kamar dan berteriak ada hantu. Jangan-jangan ...." Ia menggantung ucapannya.Pelan-pelan ia mulai menolehkan kepalanya ke belakang. Ada satu hal yang ia yakini, bahwa sekarang ini di belakangnya sedang ada sosok yang sangat menakutkan. Tapi demi mengobati rasa penasarannya, ia pun siap untuk menanggung risiko.Sret!Mungkin seperti itulah bunyi pergerakan kepala Thomas dalam detik-detik terakhir ketika ia menoleh ke belakang. Dan ternyata, tidak ada apa-apa di sana. Sekali lagi dia berpikir bahwa Rio hanya menipunya

    Last Updated : 2022-11-29

Latest chapter

  • Teror Hantu Janda Muda   Keanehan Ayahnya Thomas

    Sendi berusaha untuk mengatur napasnya yang tak beraturan. Bayang-bayang tentang wajah mengerikan dari sang hantu masih terus singgah di kepalanya. Sangat menyeramkan memang.“Dia di sini,” ucap Sendi pelan.Thomas langsung paham dengan apa yang Sendi katakan. Ia tentunya terkejut sekaligus takut. Ia arahkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, tapi tak ada apapun di sana. Ia tahu, hantu itu pasti hanya akan memunculkan diri di depan satu orang. Mungkin setelah ini, giliran dia yang akan didatangi.“Gak ada apa-apa, Sen. Udah, tenanglah!” pinta Thomas.“Dia di sini, Thomas.”Thomas bingung harus berbuat apa. Di satu sisi, ia memang takut. Tapi di sisi lain, ia juga ingin permasalahan ini cepat-cepat selesai. Ia tak mau ini jadi teror yang berkelanjutan tanpa ada ujungnya. Rasanya sudah lelah kalau tiap hari harus dihantui oleh hantu Marni. Ia ingin hidup dengan tenang seperti sedia kala.“Hufff ....” Thomas mengembuskan napas pelan.“Kalau kamu beneran Tante Marni, keluarlah! Kami i

  • Teror Hantu Janda Muda   Dihantui Lagi

    "Udah, jangan banyak nanya. Lupakan saja! Intinya fokus nyetir supaya bisa cepat-cepat sampai," kata Rio."Oke, oke."Entah makhluk yang dimaksud Rio masih mengejar atau tidak, Thomas pun tak tahu. Rio pun mungkin juga sama tidak tahu. Akan tetapi hal itu sudah tak perlu dikhawatirkan lagi kala mereka sudah sampai di rumah Thomas."Cepetan Thom, buka garasimu. Biar aku yang masukin motornya.""Tam Tom. Aku bukan kucing.""Sudahlah, jangan protes! Cepat!" perintah Rio lagi."Iya, tunggu!"Thomas langsung berlari masuk ke dalam rumah dan segera membuka pintu garasi. Selepas itu ia pun langsung menyuruh kedua temannya itu untuk memasukkan motor ke garasi.***"Hufff. Emang kamu lihat apa tadi?" tanya Sendi sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur kamar Thomas."Biasalah. Ya tahu sendiri, lah," jawab Rio."Kurasa kita memang harus cepat-cepat memecahkan misteri ini, deh. Kita gak bisa membiarkan hantu itu meneror kampung kita lebih lama lagi," ucap Thomas."Iya, emang. Makanya itu kita h

  • Teror Hantu Janda Muda   Pulang Tanpa Hasil

    Sendy yang mendengar ucapan Thomas pun langsung terkejut dan melihat ke arah yang ditunjuk. Ternyata di sana tidak ada apa-apa."Mana?""Hahaha. Nggak, nggak. Aku cuma bercanda.""Sialan! Jangan kayak gitu!""Kenapa mendadak jadi penakut? Padahal tadi siang berani banget nyelidiki sampe toilet," ucap Thomas."Masalahnya ini baru aja habis ngelihat hantu. Ya kesan takutnya masih kerasa, lah. Entah kalau nanti. Mungkin akan hilang. Ya biasanya kayak gitu," ucap Sendy."Berarti berani pulang sendiri, entar?" Kali ini Rio yang bertanya."Mungkin.""Yeee. Ya jangan mungkin. Yang yakin, dong.""Hmm. Ya, ya. Aku berani. Aku laki-laki. Ngapain juga harus takut," ucap Sendi."Baguslah. Kita emang gak boleh takut," ucap Thomas.Setelah itu, ketiganya pun diam. Musik mulai menyala, dan sang penyanyi di cafe itupun mulai menyanyikan sebuah lagi. Thomas, Rio dan Sendi dapat melihat dengan jelas tentang bagaimana penyanyi cantik itu bernyanyi serta berjoget di sana. Namun itu bukan tujuan utama mer

  • Teror Hantu Janda Muda   Gangguan Perjalanan

    "Gak, gak. Aku berani," ucap Sendy."Oh. Syukur deh. Kalau begitu tunggu di rumah dulu. Jangan berangkat dulu.""Kenapa?""Aku belum izin orang tua. Hahaha. Kalau gak diizinin ya gak jadi.""Lah. Parah banget.""Lha iya. Tapi akan tetap aku usahakan. Ya udah. Udah dulu. Aku mau bilang ke mereka.""Siap, deh."Thomas mematikan panggilan teleponnya. Ia pun kemudian berniat untuk menemui orang tuanya yang kini sedang menonton televisi. Entah diberi izin atau tidak, ia tetap harus mencoba untuk meminta izin."Eee ... Aku mau keluar, boleh nggak?" tanya Thomas ke keduanya."Keluar ke mana, sih? Harusnya kalau malam-malam di rumah aja," kata ibunya."Harusnya sih gitu, Bu. Tapi ini penting banget," kata Thomas."Penting apa?" Kali ini ayahnya yang bertanya."Ada tugas. Lagian entar aku juga sama Rio. Sama si Sendy juga. Aku gak sendiri, kok."Ada keraguan di hati kedua orang tuanya untuk memberikan izin kepada sang anak. Tentu itu disebabkan oleh teror hantu yang akhir-akhir ini ada di kamp

  • Teror Hantu Janda Muda   Dugaan Pemerkosaan dan Pembunuhan

    "Rumit, sih. Kalau aku hubungkan dengan yang difilm-film, kayaknya Tante Marni ini diperkosa seseorang. Mungkin sampai hamil. Lalu setelah mengetahui bahwa dirinya hamil, dia jadi malu dan memutuskan untuk pergi dari kampung sini," ucap Thomas."Terus soal teror hantu itu?""Kurasa itu emang hantunya Tante Marni. Ini mungkin, ya. Mungkin ketika perjalanan pergi, si pelaku itu membunuh Tante Marni dan membuangnya di suatu tempat yang kita tidak tahu di mana. Makanya itu arwahnya jadi tidak tenang dan menghantui kampung ini.""Nah, sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa yang dihantui kampung ini. Maksudku, kenapa dia gak menghantui orang yang udah memerkosa dia?" tanya Nana.Thomas tersenyum meremehkan. Ia sudah menebak dari awal kalau bakalan ada yang bertanya seperti itu, dan ternyata benar, Nana bertanya seperti yang ia pikirkan."Itulah alasan kenapa aku tidak ingin siapapun tahu tentang penemuan test pack itu, tak terkecuali juga Pak RT. Hantu Tante Marni meneror kampung ini, kemung

  • Teror Hantu Janda Muda   Test Pack

    Wajah makhluk itu tak nampak karena tertutup oleh rambut panjangnya. Namun tetap saja terlihat sangat menyeramkan.Thomas mengembalikan pensil alis itu ke tempat semula. Setelah itu ia memutuskan untuk mencari sesuatu yang lain. Di saat yang bersamaan, sosok hantu menyeramkan itu juga sudah menghilang dari sana."Ah, apa Tante Marni tidak meninggalkan sesuatu yang lain soal kepergiannya?" tanya Thomas pada dirinya sendiri.Ia mengembuskan napas pelan. Entah kenapa ia merasa bahwa penyelidikan ini pasti akan berakhir dengan sebuah kegagalan. Itu yang ada di pikiran Thomas saat ini.Thomas terus mencari sesuatu yang berada di kamar itu. Ia benar-benar mengesampingkan rasa takutnya, atau bahkan bisa dibilang menghilangkan rasa takutnya itu. Berada di dalam kamar yang gelap dan sepi tanpa ditemani oleh siapapun. Jelas itu terasa seperti uji nyali baginya. Namun ia seolah tak peduli dengan itu semua. Misinya jauh lebih penting daripada rasa takutnya."Seandainya aku punya indera ke-enam. A

  • Teror Hantu Janda Muda   Kamar Tante Marni

    “Salah dia bicara kayak gitu.”“Iya. Maksudku, mukulnya yang lebih kenceng lagi. Biar benjol tuh kepala,” ucap Rio.“Kawan sialan!” ucap Thomas.Rio pun tertawa. Puas sekali ketika dirinya melihat sahabatnya yang satu ini dipukul oleh Nana. Jujur, sebenarnya ia juga ingin ikut memukul. Hanya saja ia tidak tega.“Huff ... Oke, aku mengerti. Tak apalah kalau emang Cuma kalian saja yang masuk ke rumah itu. Tapi kalian harus benar-benar bisa mendapatkan petunjuk,” kata Nana.“Lha kok maksa.”“Gimana? Sanggup, nggak?”“Hadeh. Iya, iya,” jawab Thomas.“Bagus. Sebagai konsekuensinya, kalau kalian gagal, kalian harus mentaraktir aku makan selama seminggu,” kata Nana.“Lah. Malah mengambil kesempatan.”“Gimana? Mau, nggak?”“Hadeh. Ribet emang cewek yang satu ini. Iya, deh, iya.”“Nah, gitu dong.”Singkatnya, jam pulang sekolah pun tiba. Kelima anak muda itu benar-benar ingin memeriksa apa yang ada di dalam rumah Tante Marni. Thomas, yang seolah berperan sebagai sang ketua pun mendatangi rumah

  • Teror Hantu Janda Muda   Hantu Tante Marni?

    Rio dan Nana mengangguk. Sejatinya mereka masih ragu tentang apakah rencana yang telah dibuat oleh Thomas ini akan berhasil atau tidak. Ya, mereka bahkan tidak yakin akannya. Namun seperti apa yang telah Thomas katakan, bahwa jika belum dicoba, maka belum tahu. Jadi, mereka pun akhirnya setuju.“Jadi kapan kita akan memeriksanya?”“Lebih cepat lebih baik,” jawab Thomas.“Bagaimana kalau besok?” tanya Rio.“Kelamaan. Kalau bisa nanti, kenapa harus besok?”“Bukannya apa-apa. Kau ini baru sembuh, Thomas,” ucap Rio.“Ya, aku tahu.”“Nah, itu. Lebih baik pulihkan dulu tubuhmu. Baru setelah itu kita lakukan rencana kita,” ucap Rio. Thomas menganngguk. Biar bagaimanapun juga, ia harus memikirkan kondisi tubuhnya. Tubuh yang lemah akan rentan untuk dirasuki makhluk tak kasat mata. Jika itu terjadi, maka akan sangat merepotkan.Malam harinya pun tetap seperti biasanya. Ada saja orang yang diteror oleh makhluk tak kasat mata itu. Sebenarnya, masalah tentang teror itu sudah dibicarakan ol

  • Teror Hantu Janda Muda   Pengetuk Pintu Misterius

    “Malah ketawa,” ucap ibunya Thomas.“Udahlah, Bu. Mending telepon ayah. Aku khawatir,” ucap Thomas.“Ibu juga khawatir.”“Makanya telepon ayah, Bu. Kalaupun emang ayah harus lembur, setidaknya kita udah tahu dan gak begitu khawatir lagi,” kata Thomas.Si ibu membenarkan ucapan Thomas. Ia pun segera mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi suaminya. Pertama menghubungi, gagal. Kedua juga gagal. Begitupun dengan yang ke-tiga. Hal itu membuat rasa khawatir keduanya semakin besar.“Nggak diangkat, Thomas.”“Coba sekali lagi, Bu,” ucap Thomas.Sang ibu pun mengiyakan apa yang Thomas minta. Ia langsung menelepon ke nomor sang suami lagi. Tapi apa yang didapatkan? Lagi dan lagi, suaminya ini tak dapat dihubungi. Sebuah perasaan khawatir pun semakin menjadi-jadi. Hingga beberapa saat setelah itu, mereka mendengar lagi ada yang mengetuk pintu rumah.“Siapa lagi tuh?” tanya Ibu Thomas.Thomas cuma diam. Ia teringat dengan peristiwa yang terjadi tadi. Tentang sang pengetuk pintu yang ta

DMCA.com Protection Status