Beranda / Fiksi Remaja / Terobsesi Dosen Cantik / Selamat Malam Profesor!

Share

Selamat Malam Profesor!

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rasanya begitu lama sekali listrik padam, apa tidak ada satpam atau penjaga Lab yang berpatroli di kampus malam ini. Itu yang Laura pikirkan sedari tadi. Beruntung ada James yang menemani dan menjaganya dengan sangat baik. Sungguh perhatian James meminjamkan jaketnya dan membaginya cokelat bahkan menyuapkannya sendiri beberapa kali sampai rasa dingin yang tadi menyerangnya mulai tergantikan dengan rasa hangat di tubuhnya. 

Sayang sekali usia mereka tentunya berjarak sangat jauh pikir Laura. Mungkin James baru berusia 21 sedangkan Laura 32 tahun ini. Wow 11 tahun, mungkin aku lebih cocok jadi tante nya James daripada jadi pacarnya. Wake up Laura! batinnya menegur dirinya sendiri.

"Prof Laura tinggal dimana?" tanya James kepo sekalipun nadanya begitu ringan.

"Eh... saya tinggal di Royal Heritage Apartment. Sekitar setengah jam dari kampus." jawab Laura.

"Sendiri atau dengan siapa?"selidik James.

"Sendiri sih. Keluarga besar tinggal di Godean. Aku ingin privasi saja jadi lebih memilih tinggal sendiri di apartment."jawab Laura lagi tanpa curiga sedikitpun sekalipun lebih mirip diinterogasi oleh James.

James tersenyum mendengar bahwa Laura masih single dan tinggal sendiri di apartmentnya. Sebenarnya apartment Laura itu jaraknya dekat dengan apartment James hanya 5 menit jalan kaki Intercontinental Residence nama apartment tempat James tinggal. Keluarga besar James sebenarnya tinggal di Jakarta. Ayah James adalah seorang pengusaha di bidang properti, 2 saudaranya yang lebih tua meneruskan usaha ayah mereka di kantor Jakarta. James memiliki pasion yang berbeda dengan kakak kakaknya untuk dia jalani sendiri.

Malam semakin larut dan listrik tak kunjung hidup. James merasa kuatir dengan Laura yang nampaknya belum makan entah sedari kapan. Dia pun berdoa dalam hatinya agar listrik segera menyala. 

"Prof Laura apa anda baik baik saja?" tanya James memastikan keadaan Laura karena wanita di sebelahnya terdiam beberapa saat.

"Iya aku baik baik saja James, tenanglah. Aku tak serapuh kelihatannya." jawab Laura meyakinkan.

Suara perut Laura keroncongan terdengar kencang di telinga James, dia pun mendengus menahan tawanya.

"Saya rasa Ascaris lumbricoides anda berdemo di dalam perut. ahahahaa" tukas James seraya tertawa keras.

Wajah Laura sepertinya berubah merah kuning hijau karena malu mendengar sindiran James. 

Sial sekali memang terperangkap dalam kegelapan dengan kondisi kelaparan seperti korban penculikan saja. Tapi penculiknya tampan sekali seperti Oppa Park Seo Joon, sungguh melegakan, Laura pun terkikik. Dari beratus ratus aktor drakor yang tampan hanya Oppa Park Seo Joon yang ter dbest, one in a million dan so charming sehingga sering membuat Laura baper dan bucin setiap menonton semua film dan drama yang dibintangi Park Seo Joon. Sebetulnya Laura lebih suka aktor western yang macho dan kekar kalo untuk kriteria pacar seperti mantannya selama berkuliah di Australia, Philip Landon. Masa lalu biarlah masa lalu. Laura mengusir memorinya yang muncul tanpa permisi itu.

"Ahh akhirnya lampu menyala." seru Laura dengan bahagia. 

James memandangi Laura yang begitu ceria menyambut terang di ruangan Lab Patologi Anatomi. Aduh damage nya setara bom atom Nagasaki Hiroshima rutuknya dalam hati. James pun membantu Laura untuk berdiri, ini sudah malam dan sebaiknya mereka pulang.

"Prof Laura saya antar ke parkiran ya. Saya tunggu di depan Lab." ujar James yang seperti tidak ingin menerima bantahan dan Laura menganggukkan kepalanya dengan patuh.

"Saya ambil tas dan blazer dulu ya. Eh ini jaket kamu James. Terimakasih." 

Tak lama kemudian Laura menghampiri James yang sedang berdiri menyandar di tiang bangunan di depan Lab Patologi sembari menatap ke arah Laura. 

"Duluan Prof." kata James singkat lalu membuntuti Laura sampai ke samping mobil HRV merah milik Laura. James melihatnya, ban mobil itu kempes parah, agak mencurigakan batinnya. 

"Wah hari yang sial buat Prof Laura sepertinya." ujar James prihatin.

Laura begitu kecewa melihat ban belakang mobilnya kempes parah, hilang sudah impiannya untuk pulang makan malam, berendam di bathtub dan tidur nyenyak malam ini. Dia bingung harus bagaimana.

James lalu berkata, " Prof Laura ikut mobil saya saja ya. Besok biar diurus teknisi bengkel. Sudah terlalu malam untuk mengganti ban." Digandengnya tangan Laura menuju ke mobilnya yang terparkir di pojok dekat pohon palem.

Laura menurut saja dengan kemauan James karena dia ingin segera pulang dan beristirahat, tak ada tenaga untuk membantah.

James membukakan pintu mobil Fortuner putihnya untuk Laura dan segera menuju ke bangku pengemudi. Tidak lupa dia memakaikan seat belt ke tubuh Laura. 

"Mau mampir dulu ke apartment saya untuk makan malam? Mau makan apa malam ini Prof Laura?"tanya James dengan pede padahal Laura belum mengiyakan mau bertamu ke apartment nya.

Laura benar benar tidak punya ekstra tenaga untuk berdebat dan memasak malam ini. "Oke, aku sepertinya harus merepotkanmu lagi James. Gimana kalo nasi ayam hainan dan mie shecuan?"

"Oke saya pesankan di Gof**d. Jangan sungkan Prof."James mengetikkan orderannya di HP. Done. Sekarang dia hanya tinggal berkendara ke apartment nya.

Sesampainya di Intercontinental Residence, James pun segera memarkir mobilnya di basement dan naik lift ke lobi untuk mengambil makan malam mereka di resepsionis. Lalu dia mengajak Laura naik ke room nya di lantai 12, lantai teratas dan termewah di bangunan apartment itu. 

"Silakan masuk Prof Laura." ujar James setelah memasukkan kode keypass room nya. Lampu dan AC pun otomatis menyala. 

Laura pun masuk ke apartment James, dia pun bertanya, " Tinggal sendiri saja atau dengan room mate?"

"Sendiri saja." jawab James singkat sambil menata makanan pesan antarnya di meja makan. Sesekali dia curi curi pandang ke arah Laura yang sedang berkeliling di dalam apartment nya. "Cuci tangan dulu yuk terus makan, kamu pasti lapar."

Mereka berdua makan dengan hening. Laura menikmati sajian makan malamnya dan menghabiskan seporsi nasi ayam hainan dengan cukup cepat dan berbagi mie shecuan dengan James, cah sayur kailan side dish nya pun tandas tak bersisa. Lapar! Setelah itu James tidak mengizinkan Laura mencuci peralatan makan mereka, katanya ada cleaning service yang datang setiap pagi membersihkan apartment nya.

"Bisa tunggu saya mandi sebentar Prof Laura? Setelah ini saya antar pulang." ujar James seraya menghidupkan home theatre nya dan menyerahkan remote nya pada Laura. Laura menerima remote itu dan mengangguk setuju, dia duduk di sofa yang sangat empuk di depan Home Theater. Dan dia pun tertidur.

James mandi dengan shower air dingin untuk mengusir rasa gerah di tubuhnya. Tubuhnya memang dambaan kaum hawa, six pack tanpa lemak dengan biseps padat. Dia sebenarnya ingin memiliki hubungan spesial dengan Prof Laura, tapi dia rasa gadis itu agak out of his league. Terlepas dari latar belakang keluarganya yang tajir melintir, dia merasa hanya mahasiswa biasa yang sedang berjuang mendapatkan gelar sarjana kedokteran hewan sebelum koas profesi.

Setelah memgeringkan tubuhnya dengan handuk dan memakai kaus katunnya dan celana kain selutut, James pun menuju ke ruang tengah. Dia melihat Laura tertidur nyenyak dengan posisi telentang yang menurutnya agak lucu, asal asalan sekali dan bibirnya terbuka sedikit, dadanya naik turun teratur membuat James teringat saat tubuh itu menimpanya tadi, membangkitkan hasrat lelakinya yang biasanya setenang air telaga.

James berjalan mendekati tubuh Laura dan merapikan rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu. Lelap sekali batinnya. Wajahnya mendekat ke wajah Laura dan mencium lembut bibir yang merah merekah itu. Cup. Otaknya seperti meleleh seketika menerima sensasi ciuman pertamanya setelah 21 tahun dia hidup. Sepertinya James sudah kehilangan akal, itu dosennya, Profesor Laura!! Bulu mata lentik itu bergetar seperti sayap kupu kupu dan matanya terbuka, bola mata biru sewarna langit senja itu menatapnya tenang. "Oppa."

Bab terkait

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Aku Harus Pulang

    "Oppa." satu kata berjuta makna yang keluar dari bibir indah gadis di hadapannya, James seolah tak berani bernafas. Dia merutuk dalam hatinya "Matilah kau James!!" Dia mungkin sudah gila berani sekali mencium dosennya tanpa izin. Laura membuka matanya saat merasakan kecupan hangat dan lembut di bibirnya. Di otaknya yang terproses di hadapannya adalah wajah Oppa Park Seo Joon karena sosok itu yang selalu menghiasi mimpi mimpi bucin ala drakor setiap kali dia maraton nonton drakor Park Seo Joon. Kenyataan dan imajinasi bercampur menjadi satu, menunggu otaknya loading. Dia pun bangun dan duduk di sofa sementara Oppa Park Seo Joon kw nya alias James Peter Indrajaya berlutut di bawah kakinya seperti pose untuk melamar calon istri. Sungguh posisi yang janggal dan keduanya pun salah tingkah. James pun berdiri dengan acuh dan berkata, "Pulang atau menginap di sini?" "Aku harus pulang, James."jawab Laura seraya menatap James dengan mata birunya yang tenang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β One New Day

    Pagi itu Laura mematikan alarm HP nya yang berbunyi tak henti henti. "Aaahhh" teriaknya sambil merenggangkan badannya di tepi ranjang. "Kok rasanya masih capek!" keluhnya sambil mencebik dan berjalan menuju pantry menyeduh kopi serta membuat french toast dengan selembar keju. Laura membuka HP nya dan mengecek WA. Ada nomor baru yang mengiriminya 5 pesan pagi ini. Ternyata itu nomor James. Laura tidak ingat kapan dia memberikan nomor kontaknya pada James.James : "Morning Prof..."James : " Pagi ini saya jemput ya jam 07.30, mobil Prof kan masih di kampus."James : "Apa sudah sarapan?"James : " Mau dibawakan sarapan apa?"James : "Saya tunggu balasannya ya...πŸ˜„πŸ™"Laura tersenyum membaca pesan James yang penuh perhatian dan segera membalas pesan itu.Laura: "Selamat pagi juga James... πŸ˜„πŸ˜˜"Laura : "Maaf baru baca pesanmu, baru saja bangun."Laura : "Tidak usah bawakan sarapan, aku sudah sarapan kok."Laura : "Oke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Mata Jahat

    Flash back on Kampus FKH sudah sunyi senyap, lampu taman pun dinyalakan karena senja mulai turun. Pria itu melirik ke arah mobil HRV merah yang masih berada di parkiran timur Gedung Patologi Anatomi. Gadis cantik dan seksi itu masih belum pulang pikirnya. Sejak sebulan yang lalu ada dosen baru yang masih muda dan cantik, berbeda dengan dosen dosen FKH yang sudah tua dan tak menarik. Mayoritas dosen perempuan di fakultas ini penampilannya seperti kutu buku, dosen baru itu sangat berbeda. Pria itu sudah mengabdi di kampus kedokteran hewan selama 5 tahun belakangan. Kegiatannya monoton dan membosankan, tapi lumayan bisa cuci mata melihat mahasiswi yang masih muda dan energik. Terkadang dia juga bisa menggoda mahasiswi yang butuh bantuannya karena dia memegang kunci semua ruang kuliah. Sepertinya hari ini dia bisa mengerjai dosen baru yang cantik itu, Bu Laura. Mau tahu apa yang akan Bu Laura lakukan seandainya listrik dipadamkan. Wanita yang ketakutan biasanya mud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Thoughtful Guy

    Laura berjalan menuju ke ruang kantornya selepas menyelesaikan marathon kuliah 3 sesi sejak pagi hingga siang. Sudah hampir jam 1 siang, dia melirik arlojinya. Pantesan perutnya terasa sangat lapar. Dia merasa jadwalnya di kampus sangat padat dari Senin hingga Jumat. Beruntung ini sudah hari Kamis, lusa dia bisa bersantai menikmati rehat weekend. Laura duduk di kursinya kemudian baru menyadari ada sebuah kotak makanan di mejanya. Ada secarik kertas di atas penutup kotaknya. Dia mengintip isi di dalam kotak makanan itu, rupanya gado gado dengan 1 butir telur ayam. Beruntung sekali karena Laura sangat lapar sekarang. Dia pun membaca pesan di kertas tersebut. "Selamat menikmati makan siang, Prof Laura. Semoga sesuai selera anda menunya." Ada sebuah tanda tangan disertai nama si pengirim makan siang itu. James Peter. Anak ini thoughtful sekali batin Laura. Laura segera membersihkan tangannya dengan hand sanitizer dan tissue lalu mencicipi gado gado itu. Hmmm leza

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Baper

    James sudah menyelesaikan tugas untuk penelitiannya dan bersiap untuk pulang. Dia penasaran apa Prof Laura sudah pulang duluan. Dia pun berdiri di muka pintu ruang kantor Prof Laura. Ternyata Prof Laura sedang bersiap siap untuk pulang juga. Jam tangannya menunjukkan pukul 17.15, matahari hampir terbenam berganti malam. Hari ini cuaca cerah.James mengetuk pintu. Tok tok tok.Laura menatapnya agak terkejut karena tidak menyadari ada orang di muka pintunya. Dia pun keluar ruangannya sambil menenteng tas kerjanya dan beberapa bendel naskah skripsi."Mau pulang James?" tanya Laura sambil mengunci pintu kantornya."Iya. Ada acara malam ini?" balas James sambil berjalan beriringan dengan Prof Laura menuju parkiran mobil. Dia sengaja memarkir Fortuner putihnya disebelah HRV merah milik Prof Laura."Belum ada acara sih malam ini. Memangnya kenapa? Kamu mau ngajakin ngedate gitu?" Goda Laura lagi. Dia belakangan jadi suka menggoda James dengan kata kata ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β I Know That He Loves Me

    James menyalakan radio di mobilnya untuk mengusir kecanggungan yang menggantung di antara mereka saat Laura dan dia terdiam. Dan suara merdu Beyonce mengalun. "I know that he loves me 'cause he told me so" "I know that he loves me 'cause his feelings show" "When he stares at me, you see he cares for me" "You see how he is so deep in love" "I know that he loves me 'cause it s obvious" "I know that he loves me 'cause it's me he trust" "And he's missing me if he's not kissing me" "And when he looks at me his brown eyes tell it so" -Brown Eyes- Destiny's Child Wajah James dan Laura sontak kompak memerah. Kok lagunya pas betul dengan perasaan mereka. Laura pun dengan cuek ikut menyanyikan lagu itu bersama Beyonce dengan suara yang hampir sama indahnya. "Wow suaramu indah Laura! Kenapa tidak ikut ajang pencarian bakat menyanyi saja?" ujar James. "Aku lebih suka menyanyi tentang materi patologi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Teman Tapi Mesra

    Apa sesulit itu menerima cintaku? Ataukah aku terlalu cepat menembak dia? Pikir James dalam hatinya yang terasa galau dengan tangan masih menggenggam jemari Laura. "Gimana steaknya enak?" tanya James mengalihkan ketegangan diantara mereka sembari melepaskan genggaman tangannya di jemari Laura dengan enggan. "Enak kok, dagingnya empuk sekali dan lemaknya lumer di mulut." jawab Laura dengan lancar menutupi kegugupannya. "Mau anggur nya lagi?" kata James menawari Laura sambil mengisi gelas miliknya sendiri. Laura mengangguk pelan dan James pun mengisi gelas Laura hingga setengah gelas. James menggoyang goyangkan anggur merah di dalam gelasnya dan menghirup aromanya sebelum meminumnya hingga tandas. Mereka berdua pun terdiam tak berbicara selama beberapa menit, keduanya sibuk dengan HP nya masing masing. Tak lama kemudian James memberi kode pada waiter untuk mengirimkan bill. James menyerahkan kartu debitnya tanpa melihat total tagihan makan malamny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Ingin Selalu Bersama

    James berbaring di sofa dengan kepala di pangkuan Laura. Rasanya begitu relax dan dia pun jatuh tertidur, tidak pernah dia merasa sedemikian damai, dalam pangkuan kekasihnya. Laura membelai kepala James dengan lembut seperti menidurkan anak anak. Laura melirik jam tangannya, sudah pukul 23.45. Sebetulnya dia ingin pulang tapi James seperti begitu kelelahan dan tertidur di pangkuannya. Laura menatap paras tampan James yang sedang tertidur. Pria ini pasti telah mematahkan banyak hati perempuan bila dia memilih menjadi seorang playboy batin Laura. Tapi Laura memilih mempercayai ucapan James bahwa Laura adalah cinta pertamanya. Laura pernah mengecek nilai kuliah James selama 6 semester melalui website kampus bagian akademik mahasiswa, nilainya selalu nyaris sempurna 98% isi transkrip IPK nya A. Tidak mungkin terjadi bila James tidak fokus dengan kuliahnya. Pekerjaan asisten Lab Mikrobiologi itu sangatlah berat, ditambah lagi Laura mengetahui bahwa Prof Widya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-3. Help Me. Danger. GPS!

    "Damn! Ada apa dengan Laura? Kenapa dia mengirimkan pesan singkat semacam ini?" seru James di anak tangga area tepi kolam renang. Dia memang sedang menunggu ketiga anaknya mandi seusai les renang. Hari sudah sore dan Laura seharusnya pulang sendirian dari kampus NSWU. Laura ada jadwal mengajar setelah jam makan siang di kampus seperti biasanya.James segera bangkit menghampiri Jacob, Joshua, dan Keira yang berjalan keluar dari area toilet sehabis mandi. "Kids, Daddy harus segera mencari mommy. Ayo kita pulang, sepertinya mommy dalam kesulitan!" ujar James lalu memimpin rombongan kecil itu menuju ke parkiran mobil kolam renang umum di Sidney.Di tengah perjalanan pulang James mengenakan wireless ear phone dan menelepon Philip Landon. Dia ingin menanyakan tentang Laura. "Hello, Phil. Apa kau melihat Laura tadi siang hingga sore?" tanyanya risau."Hai, James. Sayang sekali tidak, aku sedang ada meeting di dekanat tadi. Ada apa dengan Laura?" jawab Philip ikut kuatir."Tadi Laura mengiri

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-3. Monster Dari Masa Lalu

    "Hey, sepertinya wajah cantik itu familiar! Fred, apa kau ingat siapa dia?" ujar Jeremy Thompson seusai bertanding football. Dia nongkrong bersama rekan satu timnya di sebuah cafe terbuka untuk melepas lelah.Fred Arlington pun mengingat-ingat siapa wanita berambut panjang kecoklatan yang ditunjuk sobatnya itu. "Dulu dia sekampus dengan kita di NSWU. Laura bukan ya namanya, Jery?" sahutnya ragu-ragu."Ahh ... that's right! Laura ... dia masih secantik dahulu dan sexy ... lebih matang dibanding dulu. Aku akan menghampirinya sendiri!" Jeremy segera bangkit berdiri lalu menyeberang jalan raya menuju ke halte bus di dekat kampus New South Wales University.Sore itu memang James pulang terlebih dahulu dari kampus karena si kembar dan Keira harus diantar latihan berenang di kolam renang untuk les seperti biasa. Kebetulan mobil mereka hanya satu, jadi Laura mengalah untuk pulang naik bus kota. Lagi pula di dekat perumahan tempat mereka tinggal ada halte bus, itu sangat praktis menurutnya.Ka

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-2. Crazy Summer Night in Perth (End Season 2)

    "Honey, temani aku berenang di kolam belakang rumah!" pinta James sambil menyeret tangan Laura ke lemari untuk mengambil swimsuit. Laura sedikit bingung sekalipun dia tetap mengikuti keinginan suaminya dengan berganti pakaian. "Tumben sekali, ini sudah malam James. Apa tidak dingin?" "This is summer, Laura. Aku merasa gerah dan ingin mendinginkan tubuhku," ujar James bersikeras membujuk Laura lalu meraup tubuh ramping istrinya itu ke gendongannya dan melangkah menuju kolam renang.Bulan Februari memang menjadi saat puncak musim panas di Perth. Maka di sanalah James dan Laura menceburkan diri ke kolam renang berair sejuk untuk bersenang-senang. Laura terkikik setelah dia berenang ke sana ke mari untuk menghindari belitan lengan dan kaki James dan berakhir tertangkap hingga tak berkutik. "Ouhh ... sepertinya aku akan jadi korban kemesuman suamiku lagi kali ini!" erang Laura pasrah ketika James membuat banyak kiss mark di kulitnya yang seputih porselen. "Gelombang panasnya berasal d

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β Mengajar Perdana di NSW University

    "BRUKK!" Sesosok pemuda bule bertubuh besar membuat Laura nyaris terpental dan mendarat di lantai marmer koridor kampus fakultas Kedokteran Hewan University of New South Wales. Untungnya dengan sigap lengan pemuda tadi menopang punggung Laura agar tidak jatuh."Sorry! Aku terburu-buru hingga nyaris membuatmu celaka. Apa kau tidak apa-apa, Miss?" ujar pemuda yang menubruk Laura sambil memeriksa kondisi wanita itu."Aku baik-baik saja. Lain kali kau bisa lebih hati-hati. Permisi!" sahut Laura lalu bersiap untuk melanjutkan perjalanannya ke ruangan kantor barunya sebelum mengisi kuliah pagi tak lama setelah ini.Namun, pemuda itu mencekal pergelangan tangan Laura. "Tunggu, siapa namamu? Apa kau mahasiswi baru?" tanyanya penasaran sekaligus memandangi wanita di hadapannya dengan sorot mata tertarik."Namaku Laura, Gwendolyn Laura Carson-Indrajaya. Permisi, aku terburu-buru!" jawab Laura lalu membalik badannya setelah menarik tangannya dari genggaman pemuda yang tak ingin dia ajak berkena

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-2. Berbagi ASI Mommy Dengan Keira

    Seperti kata Philip, memang Turpan Restoran Kensington memiliki menu yang bergaya oriental fussion. James sekeluarga memilih mie lamian kuah dengan daging sapi dan sayur. Masing-masing satu mangkuk penuh dan habis dalam sekejap."Wow, si kembar banyak makan rupanya ya sekarang!" komentar Philip saat melihat mangkuk kedua putera James itu kosong tak bersisa."Mie ini lezat sekali, Uncle Phil!" jawab Jacob jujur lalu meminum teh hangat manis di gelasnya.Mereka saling mengobrol santai hingga semua selesai makan malam lalu melanjutkan perjalanan dengan mobil SUV milik Philip hingga tiba di Cleveland Street. Rumah mereka hanya berbeda dua rumah di antara bangunannya.Bibi dan Kakek Laura telah tiada dan hanya tersisa keponakannya saja yang masih tinggal di sana. Setelah Laura menekan bel pintu depan rumah peninggalan keluarga Carson, suara sahutan wanita dari dalam rumah terdengar, "Yeaah coming!"Lizbeth tak menyangka akan bertemu lagi dengan sepupunya tersebut setelah belasan tahun lama

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-2. Membuka Lembaran Baru Di New South Wales

    "Penumpang atas nama Gwendolyn Laura Carson, tolong angkat tangan!" Seorang pramugari memberikan panggilan dengan mikrofon di depan pintu kabin penumpang pesawat Singapore Airlines sebelum lepas landas.James dan Laura terkejut dan saling bertukar pandang. Kemudian wanita itu pun mengangkat tangannya disaksikan oleh seisi kabin. Dia pun tak mengerti, mengapa namanya dipanggil oleh pramugari?"Ma'am, ada titipan buket bunga untuk Anda dari Tuan Reynold, silakan diterima!" ujar pramugari tadi menyerahkan karangan bunga gerbera merah, anggrek ungu, daisy, mawar kuning, dan mawar merah muda yang indah kepada Laura yang berjalan melewati lorong kursi penumpang pesawat.Jujur dia merasa terharu karena Reynold masih menyempatkan diri mengirimkan buket bunga tersebut ke bandara sekalipun mereka tak sempat bertemu langsung. Ketika Laura duduk kembali ke bangku di samping James, dia terdiam menatap buket bunga di pangkuannya. Suara pilot yang menyapa penumpang dan memberi tahukan bahwa sebenta

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-2. Bunga Terakhir yang Terlambat

    "Kalo kamu masih mau pernikahan kita lanjut, jangan datang ke undangan makan malam Prof. Laura!" ancam Aurel menunjuk wajah suaminya dengan tatapan sengit. Ada rasa posesif dalam diri Aurel bila sudah berkaitan dengan istri rahasia Reynold yang dinikahi pria itu di Las Vegas. Memang tidak diakui di Indonesia, tetapi perasaan suaminya itu sangat dalam kepada dosen Patologi Anatomi keturunan blasteran yang cantik sekalipun sudah berusia menuju setengah abad."Tapi aku sudah setuju buat dateng, Rel. Nanti mereka nunggu aku 'kan kasihan!" terang Reynold berusaha minta perempuan belia itu mengerti situasinya."Bodo amat, lagian kenapa nggak nanya ke aku dulu sebelum jawab ajakan dinner Prof. Laura?! Tahu sendiri kalo aku sensi bingits kalo udah berhubungan sama dia!" Aurel menarik tangan Reynold dari ruang tengah masuk ke kamar tidur mereka.Dia juga merampas ponsel suaminya lalu menonaktifkan dayanya. "Sekarang aku mau ML sama kamu, Rey. Jangan pikirin mantan kamu lagi, oke?!" ujarnya de

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-2. The Last Dinner in Yogyakarta

    "James, apa sebaiknya kita berpamitan sambil makan malam sama Rey nanti?" tanya Laura yang baru saja selesai menutup kopernya. Dia pun bangkit berdiri dari posisi jongkoknya lalu menghampiri suaminya yang sedang duduk menatap layar ponselnya dengan serius di kepala ranjang. James pun segera menaruh ponselnya ke nakas. Tangannya meraih pinggang istrinya hingga Laura hilang keseimbangan. "Aarrhh! James kaget aku," ucap Laura bernada protes menepuki dada bidang suaminya yang tertimpa olehnya. Namun, pria muda itu hanya tertawa renyah lalu menghujani wajahnya dengan kecupan-kecupan.Tubuh Laura pun dibanting ke bawahnya dan dengan segera James melucuti kancing kemeja lomggar yang dikenakan wanita kesayangannya. "Aku lebih tertarik memikirkanmu dan gaya apa yang asik untuk kita. Doggy style mungkin?" godanya mengerling kepada Laura."Tapi ini masih siangβ€”" James memotong kata-kata Laura, "Dan kita hanya berdua. Daddy dan Mommy libur, Keira bersama Mikha di ruang TV. Perfect bukan?"Maka

  • Terobsesi Dosen CantikΒ Β Β S-2. Pria yang Paling Mengenalmu, Laura!

    "Honey, ayo kita makan siang di kantin!" ujar James dari ambang pintu kantor Laura. Dia tahu kalau wanita yang sangat dicintainya itu sering telat bahkan lupa makan siang.Tatapan sepasang mata biru itu berpindah dari berkas skripsi mahasiswa bimbingannya ke seraut wajah oriental yang tampan. Dia pun melepas senyum manisnya. "On time banget jemputnya, Hubby!" balasnya.James mengitari meja kerja istrinya lalu merundukkan wajahnya hingga dia dapat menemukan bibir kenyal merah muda beraroma strawberry itu dengan pagutan bibirnya. Lengan Laura keduanya bergelanyut di leher berondong kesayangannya itu.Ciuman mereka begitu dahsyat efeknya bagi James sehingga membuat kepalanya pening berkunang-kunang dan celananya menjadi sesak karena hasrat yang mendadak bangkit."Hhh ... aku jadi ingin cepat pulang kerja dan menguncimu di kamar tidur, Honey!" ucap James terkekeh menatap indahnya sepasang mata bak permata safir di hadapannya."Nanti ya sore, aku akan jadi milikmu sepenuhnya. Untuk saat in

DMCA.com Protection Status