Share

Aku Harus Pulang

last update Last Updated: 2021-06-17 20:42:07

"Oppa." satu kata berjuta makna yang keluar dari bibir indah gadis di hadapannya, James seolah tak berani bernafas. Dia merutuk dalam hatinya "Matilah kau James!!" Dia mungkin sudah gila berani sekali mencium dosennya tanpa izin. 

Laura membuka matanya saat merasakan kecupan hangat dan lembut di bibirnya. Di otaknya yang terproses di hadapannya adalah wajah Oppa Park Seo Joon karena sosok itu yang selalu menghiasi mimpi mimpi bucin ala drakor setiap kali dia maraton nonton drakor Park Seo Joon. Kenyataan dan imajinasi bercampur menjadi satu, menunggu otaknya loading. Dia pun bangun dan duduk di sofa sementara Oppa Park Seo Joon kw nya alias James Peter Indrajaya berlutut di bawah kakinya seperti pose untuk melamar calon istri. Sungguh posisi yang janggal dan keduanya pun salah tingkah. 

James pun berdiri dengan acuh dan berkata, "Pulang atau menginap di sini?"

"Aku harus pulang, James."jawab Laura seraya menatap James dengan mata birunya yang tenang.

"Ohh oke. Ayo saya antar sekarang, ini hampir tengah malam. Cinderella harus pulang." candanya garing.

Laura pun beranjak bangun dan memakai sepatunya lalu mengekori James keluar dari apartementnya menuju ke Fortuner putih milik James. 

"Hari yang panjang ya Prof. Sudah sampai. Saya antar sampai depan kamar ya." ujar James setelah memarkir mobilnya di basement Royal Heritage. James membukakan pintu mobil untuk Laura dan menggandeng tangan Laura menuju lift untuk naik ke atas. "Lantai berapa?" 

"Lantai 7."

Akhirnya mereka sampai di depan pintu kamar Laura. 7002. 

"Sudah sampai James. Terima kasih untuk segalanya hari ini, maaf sangat merepotkanmu." 

James hanya tersenyum pada Laura. "My pleasure."

Laura ingin masuk tapi sebelum dia masuk, dia meraih leher James yang lebih tinggi darinya dan mengecup pipi kiri James. Cup."Thank you, Oppa."Laura pun bergegas menutup pintu apartmentnya dan membiarkan James berdiri seperti agak shock. Laura mengintip James dari lubang pengintai di pintu apartment nya dan terkikik malu. 

Sudah larut malam 23.15 WIB, dia harus bergegas mandi dan beristirahat karena besok dia ada jadwal mengajar pagi hingga siang. Oh God... so tired today!

James kembali ke apartmentnya dengan senyum konyol yang tak kunjung berhenti. Kecupan Prof Laura di pipi kirinya tadi begitu berkesan dan bikin baper. Untunglah gadis itu buru buru masuk ke apartment nya. Kalau tidak dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Bibir merah merekah milik gadis itu sungguh membuatnya tergila gila, terkenang ciuman pertamanya malam ini rasanya manis dan kenyal. Apa ini pertanda ada harapan untuk kisah cintanya yang terkesan absurd? Cinta tak mengenal usia, toh ada laki laki muda yang menikahi nenek uzur. Profesor Laura itu begitu segar dan sedang mekar mekarnya seperti bunga mawar yang cantik, sungguh layak untuk diperjuangkan untuk dijadikan pendamping hidup sekalian pendamping wisuda kalau boleh. 

Paling tidak James sudah membuat beberapa langkah untuk mendekati Prof Laura sebelum ribuan langkah mengejarnya sesudah ini. "Tunggulah Prof, hatimu milikku untuk selamanya." gumam James dengan serius.

James pun sudah sampai di kamar tidurnya dan berbaring di kasurnya yang begitu lebar dan kosong. Dia pun teringat dengan kesialan beruntun yang menimpa Prof Laura hari ini, kalau hanya listrik kampus yang padam mungkin dia tidak akan curiga tapi insiden ban mobil kempes itu terlalu aneh. Bila James tidak bersikeras untuk menemani Prof Laura ke parkiran mobil, tentu gadis itu tidak akan bisa pulang, tidak yakin apakah gadis itu bisa mengganti ban mobil serep. Pastilah dia kesulitan karena tubuhnya kurus kering begitu, tak ada tenaga ditambah belum makan seharian. James merasa iba saat teringat tubuh gadis tadi menggigil kedinginan saat duduk di lantai Lab bersamanya, sepertinya pola makannya tidak benar. Mungkin dia harus mulai merecoki Prof Laura untuk makan tepat waktu di masa yang akan datang. 

Kantuk pun datang dan James akhirnya tertidur larut dalam mimpi indahnya. Dia memeluk gulingnya dengan penuh perasaan seperti memeluk gadis dalam mimpinya si mata biru langit senja.

"Tak terasa gelap pun jatuh"

"Di ujung malam menuju pagi yang dingin"

"Hanya ada sedikit bintang malam ini"

"Mungkin karena kau sedang cantik cantiknya"

-Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan- Payung Teduh

Related chapters

  • Terobsesi Dosen Cantik   One New Day

    Pagi itu Laura mematikan alarm HP nya yang berbunyi tak henti henti. "Aaahhh" teriaknya sambil merenggangkan badannya di tepi ranjang. "Kok rasanya masih capek!" keluhnya sambil mencebik dan berjalan menuju pantry menyeduh kopi serta membuat french toast dengan selembar keju. Laura membuka HP nya dan mengecek WA. Ada nomor baru yang mengiriminya 5 pesan pagi ini. Ternyata itu nomor James. Laura tidak ingat kapan dia memberikan nomor kontaknya pada James.James : "Morning Prof..."James : " Pagi ini saya jemput ya jam 07.30, mobil Prof kan masih di kampus."James : "Apa sudah sarapan?"James : " Mau dibawakan sarapan apa?"James : "Saya tunggu balasannya ya...😄🙏"Laura tersenyum membaca pesan James yang penuh perhatian dan segera membalas pesan itu.Laura: "Selamat pagi juga James... 😄😘"Laura : "Maaf baru baca pesanmu, baru saja bangun."Laura : "Tidak usah bawakan sarapan, aku sudah sarapan kok."Laura : "Oke

    Last Updated : 2021-06-18
  • Terobsesi Dosen Cantik   Mata Jahat

    Flash back on Kampus FKH sudah sunyi senyap, lampu taman pun dinyalakan karena senja mulai turun. Pria itu melirik ke arah mobil HRV merah yang masih berada di parkiran timur Gedung Patologi Anatomi. Gadis cantik dan seksi itu masih belum pulang pikirnya. Sejak sebulan yang lalu ada dosen baru yang masih muda dan cantik, berbeda dengan dosen dosen FKH yang sudah tua dan tak menarik. Mayoritas dosen perempuan di fakultas ini penampilannya seperti kutu buku, dosen baru itu sangat berbeda. Pria itu sudah mengabdi di kampus kedokteran hewan selama 5 tahun belakangan. Kegiatannya monoton dan membosankan, tapi lumayan bisa cuci mata melihat mahasiswi yang masih muda dan energik. Terkadang dia juga bisa menggoda mahasiswi yang butuh bantuannya karena dia memegang kunci semua ruang kuliah. Sepertinya hari ini dia bisa mengerjai dosen baru yang cantik itu, Bu Laura. Mau tahu apa yang akan Bu Laura lakukan seandainya listrik dipadamkan. Wanita yang ketakutan biasanya mud

    Last Updated : 2021-06-18
  • Terobsesi Dosen Cantik   Thoughtful Guy

    Laura berjalan menuju ke ruang kantornya selepas menyelesaikan marathon kuliah 3 sesi sejak pagi hingga siang. Sudah hampir jam 1 siang, dia melirik arlojinya. Pantesan perutnya terasa sangat lapar. Dia merasa jadwalnya di kampus sangat padat dari Senin hingga Jumat. Beruntung ini sudah hari Kamis, lusa dia bisa bersantai menikmati rehat weekend. Laura duduk di kursinya kemudian baru menyadari ada sebuah kotak makanan di mejanya. Ada secarik kertas di atas penutup kotaknya. Dia mengintip isi di dalam kotak makanan itu, rupanya gado gado dengan 1 butir telur ayam. Beruntung sekali karena Laura sangat lapar sekarang. Dia pun membaca pesan di kertas tersebut. "Selamat menikmati makan siang, Prof Laura. Semoga sesuai selera anda menunya." Ada sebuah tanda tangan disertai nama si pengirim makan siang itu. James Peter. Anak ini thoughtful sekali batin Laura. Laura segera membersihkan tangannya dengan hand sanitizer dan tissue lalu mencicipi gado gado itu. Hmmm leza

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   Baper

    James sudah menyelesaikan tugas untuk penelitiannya dan bersiap untuk pulang. Dia penasaran apa Prof Laura sudah pulang duluan. Dia pun berdiri di muka pintu ruang kantor Prof Laura. Ternyata Prof Laura sedang bersiap siap untuk pulang juga. Jam tangannya menunjukkan pukul 17.15, matahari hampir terbenam berganti malam. Hari ini cuaca cerah.James mengetuk pintu. Tok tok tok.Laura menatapnya agak terkejut karena tidak menyadari ada orang di muka pintunya. Dia pun keluar ruangannya sambil menenteng tas kerjanya dan beberapa bendel naskah skripsi."Mau pulang James?" tanya Laura sambil mengunci pintu kantornya."Iya. Ada acara malam ini?" balas James sambil berjalan beriringan dengan Prof Laura menuju parkiran mobil. Dia sengaja memarkir Fortuner putihnya disebelah HRV merah milik Prof Laura."Belum ada acara sih malam ini. Memangnya kenapa? Kamu mau ngajakin ngedate gitu?" Goda Laura lagi. Dia belakangan jadi suka menggoda James dengan kata kata ya

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   I Know That He Loves Me

    James menyalakan radio di mobilnya untuk mengusir kecanggungan yang menggantung di antara mereka saat Laura dan dia terdiam. Dan suara merdu Beyonce mengalun. "I know that he loves me 'cause he told me so" "I know that he loves me 'cause his feelings show" "When he stares at me, you see he cares for me" "You see how he is so deep in love" "I know that he loves me 'cause it s obvious" "I know that he loves me 'cause it's me he trust" "And he's missing me if he's not kissing me" "And when he looks at me his brown eyes tell it so" -Brown Eyes- Destiny's Child Wajah James dan Laura sontak kompak memerah. Kok lagunya pas betul dengan perasaan mereka. Laura pun dengan cuek ikut menyanyikan lagu itu bersama Beyonce dengan suara yang hampir sama indahnya. "Wow suaramu indah Laura! Kenapa tidak ikut ajang pencarian bakat menyanyi saja?" ujar James. "Aku lebih suka menyanyi tentang materi patologi

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   Teman Tapi Mesra

    Apa sesulit itu menerima cintaku? Ataukah aku terlalu cepat menembak dia? Pikir James dalam hatinya yang terasa galau dengan tangan masih menggenggam jemari Laura. "Gimana steaknya enak?" tanya James mengalihkan ketegangan diantara mereka sembari melepaskan genggaman tangannya di jemari Laura dengan enggan. "Enak kok, dagingnya empuk sekali dan lemaknya lumer di mulut." jawab Laura dengan lancar menutupi kegugupannya. "Mau anggur nya lagi?" kata James menawari Laura sambil mengisi gelas miliknya sendiri. Laura mengangguk pelan dan James pun mengisi gelas Laura hingga setengah gelas. James menggoyang goyangkan anggur merah di dalam gelasnya dan menghirup aromanya sebelum meminumnya hingga tandas. Mereka berdua pun terdiam tak berbicara selama beberapa menit, keduanya sibuk dengan HP nya masing masing. Tak lama kemudian James memberi kode pada waiter untuk mengirimkan bill. James menyerahkan kartu debitnya tanpa melihat total tagihan makan malamny

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   Ingin Selalu Bersama

    James berbaring di sofa dengan kepala di pangkuan Laura. Rasanya begitu relax dan dia pun jatuh tertidur, tidak pernah dia merasa sedemikian damai, dalam pangkuan kekasihnya. Laura membelai kepala James dengan lembut seperti menidurkan anak anak. Laura melirik jam tangannya, sudah pukul 23.45. Sebetulnya dia ingin pulang tapi James seperti begitu kelelahan dan tertidur di pangkuannya. Laura menatap paras tampan James yang sedang tertidur. Pria ini pasti telah mematahkan banyak hati perempuan bila dia memilih menjadi seorang playboy batin Laura. Tapi Laura memilih mempercayai ucapan James bahwa Laura adalah cinta pertamanya. Laura pernah mengecek nilai kuliah James selama 6 semester melalui website kampus bagian akademik mahasiswa, nilainya selalu nyaris sempurna 98% isi transkrip IPK nya A. Tidak mungkin terjadi bila James tidak fokus dengan kuliahnya. Pekerjaan asisten Lab Mikrobiologi itu sangatlah berat, ditambah lagi Laura mengetahui bahwa Prof Widya

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   Tugas Kampus

    Laura sedang membaca berkas skripsi mahasiswa bimbingannya di ruang kantor ketika pesan WA dari dekan masuk.Dekan : "Prof Laura apa bisa ke ruang dekan sekarang? Ada yang perlu saya bicarakan."Laura : "Baik Pak. Sekarang saya ke sana."Laura segera bergegas menuju ruang dekan di lantai 2 atas lobi kampus FKH. Dia tidak tahu ada masalah apa sehingga pagi ini dipanggil oleh dekan. Semoga bukan tentang kedekatannya dengan James, tapi seharusnya itu mustahil karena dia tidak pernah melakukan kontak intens dengan James selama di kampus.Tok tok tok."Ya silakan masuk." seru Prof Charles dari dalam ruang dekan."Permisi Prof Charles." ujar Laura lalu duduk di hadapan meja kerja dekan."Begini Prof Laura, pagi ini saya mendapat email dari Thailand. Undangan simposium untuk dosen Lab PA. Kampus harus mengirim paling tidak satu orang untuk mewakili FKH UGM untuk mengikuti acara tersebut."kata Prof Charles menjelaskan tujuan pemanggilan

    Last Updated : 2021-06-21

Latest chapter

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Menghindari Amukan Fans Jeremy

    "Kita makan di restoran ini saja ya?" James memarkir mobil dengan rapi di halaman depan gerai fast food. Kemudian keluarga kecil itu turun dari mobil dan berjalan bersama-sama memasuki restoran penjual burger, hotdog, pretzel, dan makanan siap saji lainnya. Laura tak terlalu nyaman berada di tempat publik karena nampaknya kasus pelecehan yang dialaminya menjadi bumerang. Sosok Jeremy Thompson sebagai atlet football kebanggaan New South Wales dan sebagian besar penduduk Australia lebih dipercaya omong kosongnya dibanding dirinya yang bukan siapa-siapa.Pertanyaan wartawan tadi membuatnya malu, sehina itu tuduhan yang diberikan kepadanya. Padahal dia tak bersalah. Laura berdiri di belakang James dan putra putri mereka, melihat papan menu di sisi atas konter pemesanan."Apa yang ingin kamu pesan, Honey? Biar aku saja yang memesankan semua menu kita sekeluarga!" ujar James sambil mendengarkan teriakan Jacob, Joshua, dan Keira yang menyebutkan menu pilihan masing-masing. "Hubby, aku ingi

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Diungsikan Ke Perth

    "Siapa kalian?! Jangan menggangguku!" teriak Laura putus asa di atas tempat tidur perawatannya di rumah sakit.Paparazzi yang mendominasi memenuhi ruang pasien VIP itu menahan tombol pemanggil perawat, mengambil foto tanpa izin dari Laura, dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menggiring opini salah tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Jeremy Thompson kepadanya. Rasanya justru wanita jahat yang merayu atlet terkenal asal Sydney itu adalah Laura."Miss Carson, apa motif Anda menggoda Jeremy Thompson? Apa untuk popularitas? Anda ingin ikut tenar bersamanya ya?" tanya Herald Grey, paparazzi bayaran Jeremy.Laura menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup telinga dengan kedua telapak tangannya. "Tidak ... itu tidak benar. Dia yang jahat!" jerit Laura histeris sementara berbagai pertanyaan ngawur dilontarkan kepada dirinya dan semakin membuat dirinya depresi.Wajah-wajah asing yang tak dikenalnya membuka mulut berbicara cepat dan keras menuduhkan hal yang sama sekali berbe

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Sebuah Pagi yang Gila

    "Joe, kau harus bayar paparazi untuk menyebarkan hoaks tentang wanita bernama Laura Carson itu. Katakan bahwa dia telah lama terobsesi kepadaku dan memintaku menidurinya. Namun, dia mengaku aku yang memperkosanya!" seru Jeremy Thompson dengan berapi-api. Dia tak ingin masalah dengan Laura membuat karirnya kacau balau.Ben Carlberg, manager Jeremy berdecak kesal. "Seharusnya sebelum bertindak bodoh, hanya memikirkan selangkanganmu, sebaiknya kau mempertimbangkan tentang karirmu sebagai atlet terkenal, Jerry!" "Hey, jaga mulutmu! Itu hakku, jangan mengaturku. Shit!" teriak Jeremy Thompson mengamuk menuding-nuding wajah managernya.Dengan patuh, Ben menghubungi jurnalis kolom gosip receh agar membuat berita yang tak benar itu dan menjanjikan bayaran yang cukup banyak. Jeremy Thompson menyeringai puas. Dia ingin Laura yang dijadikan kambing hitam dalam peristiwa pelecehan dan pemerkosaan itu. Justru dia yang mengaku sebagai korban."Semuanya beres. Dalam hitungan menit berita hoaks itu

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Pria yang Mencintaiku Sekuat Baja

    "Sir, istri Anda mengalami kekerasan fisik dan juga seksual. Itu hasil visum yang dilakukan oleh tim medis rumah sakit kami. Ini dokumen resminya, seandainya Anda membutuhkan untuk memproses pelaku secara hukum!" tutur Dokter Craig Johansen sembari menyerahkan sebuah map merah ke tangan James.Raut wajah pria muda itu begitu keruh. Dia mencoba untuk tenang ketika menjawab dokter yang menangani kondisi Laura pasca pemerkosaan yang dilakukan oleh Jeremy Thompson, "Baik, terima kasih atas bantuan Anda dan tim medis rumah sakit ini, Dok!" "Dengan senang hati, Mister James Indrajaya. Permisi!" Dokter Craig Johansen melanjutkan pekerjaannya yang lain dan meninggalkan James untuk menjenguk istrinya.Di ruang perawatan VIP rumah sakit, Laura ditemani oleh Philip yang matanya merah seperti sehabis menangis. Mantan terindah Laura itu menyayangkan nasib malang yang menimpa wanita yang sangat dia sayangi tersebut. "Aku tak tahu, Laura. Bagaimana bisa kamu sesial ini bertemu lagi dengan bedebah

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Help Me. Danger. GPS!

    "Damn! Ada apa dengan Laura? Kenapa dia mengirimkan pesan singkat semacam ini?" seru James di anak tangga area tepi kolam renang. Dia memang sedang menunggu ketiga anaknya mandi seusai les renang. Hari sudah sore dan Laura seharusnya pulang sendirian dari kampus NSWU. Laura ada jadwal mengajar setelah jam makan siang di kampus seperti biasanya.James segera bangkit menghampiri Jacob, Joshua, dan Keira yang berjalan keluar dari area toilet sehabis mandi. "Kids, Daddy harus segera mencari mommy. Ayo kita pulang, sepertinya mommy dalam kesulitan!" ujar James lalu memimpin rombongan kecil itu menuju ke parkiran mobil kolam renang umum di Sidney.Di tengah perjalanan pulang James mengenakan wireless ear phone dan menelepon Philip Landon. Dia ingin menanyakan tentang Laura. "Hello, Phil. Apa kau melihat Laura tadi siang hingga sore?" tanyanya risau."Hai, James. Sayang sekali tidak, aku sedang ada meeting di dekanat tadi. Ada apa dengan Laura?" jawab Philip ikut kuatir."Tadi Laura mengiri

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Monster Dari Masa Lalu

    "Hey, sepertinya wajah cantik itu familiar! Fred, apa kau ingat siapa dia?" ujar Jeremy Thompson seusai bertanding football. Dia nongkrong bersama rekan satu timnya di sebuah cafe terbuka untuk melepas lelah.Fred Arlington pun mengingat-ingat siapa wanita berambut panjang kecoklatan yang ditunjuk sobatnya itu. "Dulu dia sekampus dengan kita di NSWU. Laura bukan ya namanya, Jery?" sahutnya ragu-ragu."Ahh ... that's right! Laura ... dia masih secantik dahulu dan sexy ... lebih matang dibanding dulu. Aku akan menghampirinya sendiri!" Jeremy segera bangkit berdiri lalu menyeberang jalan raya menuju ke halte bus di dekat kampus New South Wales University.Sore itu memang James pulang terlebih dahulu dari kampus karena si kembar dan Keira harus diantar latihan berenang di kolam renang untuk les seperti biasa. Kebetulan mobil mereka hanya satu, jadi Laura mengalah untuk pulang naik bus kota. Lagi pula di dekat perumahan tempat mereka tinggal ada halte bus, itu sangat praktis menurutnya.Ka

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Crazy Summer Night in Perth (End Season 2)

    "Honey, temani aku berenang di kolam belakang rumah!" pinta James sambil menyeret tangan Laura ke lemari untuk mengambil swimsuit. Laura sedikit bingung sekalipun dia tetap mengikuti keinginan suaminya dengan berganti pakaian. "Tumben sekali, ini sudah malam James. Apa tidak dingin?" "This is summer, Laura. Aku merasa gerah dan ingin mendinginkan tubuhku," ujar James bersikeras membujuk Laura lalu meraup tubuh ramping istrinya itu ke gendongannya dan melangkah menuju kolam renang.Bulan Februari memang menjadi saat puncak musim panas di Perth. Maka di sanalah James dan Laura menceburkan diri ke kolam renang berair sejuk untuk bersenang-senang. Laura terkikik setelah dia berenang ke sana ke mari untuk menghindari belitan lengan dan kaki James dan berakhir tertangkap hingga tak berkutik. "Ouhh ... sepertinya aku akan jadi korban kemesuman suamiku lagi kali ini!" erang Laura pasrah ketika James membuat banyak kiss mark di kulitnya yang seputih porselen. "Gelombang panasnya berasal d

  • Terobsesi Dosen Cantik   Mengajar Perdana di NSW University

    "BRUKK!" Sesosok pemuda bule bertubuh besar membuat Laura nyaris terpental dan mendarat di lantai marmer koridor kampus fakultas Kedokteran Hewan University of New South Wales. Untungnya dengan sigap lengan pemuda tadi menopang punggung Laura agar tidak jatuh."Sorry! Aku terburu-buru hingga nyaris membuatmu celaka. Apa kau tidak apa-apa, Miss?" ujar pemuda yang menubruk Laura sambil memeriksa kondisi wanita itu."Aku baik-baik saja. Lain kali kau bisa lebih hati-hati. Permisi!" sahut Laura lalu bersiap untuk melanjutkan perjalanannya ke ruangan kantor barunya sebelum mengisi kuliah pagi tak lama setelah ini.Namun, pemuda itu mencekal pergelangan tangan Laura. "Tunggu, siapa namamu? Apa kau mahasiswi baru?" tanyanya penasaran sekaligus memandangi wanita di hadapannya dengan sorot mata tertarik."Namaku Laura, Gwendolyn Laura Carson-Indrajaya. Permisi, aku terburu-buru!" jawab Laura lalu membalik badannya setelah menarik tangannya dari genggaman pemuda yang tak ingin dia ajak berkena

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Berbagi ASI Mommy Dengan Keira

    Seperti kata Philip, memang Turpan Restoran Kensington memiliki menu yang bergaya oriental fussion. James sekeluarga memilih mie lamian kuah dengan daging sapi dan sayur. Masing-masing satu mangkuk penuh dan habis dalam sekejap."Wow, si kembar banyak makan rupanya ya sekarang!" komentar Philip saat melihat mangkuk kedua putera James itu kosong tak bersisa."Mie ini lezat sekali, Uncle Phil!" jawab Jacob jujur lalu meminum teh hangat manis di gelasnya.Mereka saling mengobrol santai hingga semua selesai makan malam lalu melanjutkan perjalanan dengan mobil SUV milik Philip hingga tiba di Cleveland Street. Rumah mereka hanya berbeda dua rumah di antara bangunannya.Bibi dan Kakek Laura telah tiada dan hanya tersisa keponakannya saja yang masih tinggal di sana. Setelah Laura menekan bel pintu depan rumah peninggalan keluarga Carson, suara sahutan wanita dari dalam rumah terdengar, "Yeaah coming!"Lizbeth tak menyangka akan bertemu lagi dengan sepupunya tersebut setelah belasan tahun lama

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status