Share

Shape of You

last update Last Updated: 2021-06-17 15:50:28

"I'm in love with the shape of you"

"We push and pull like a magnet do"

"Although my heart is falling too"

"I'm in love with your body"

-Ed Sheraan- Shape of You

Hari hari di kampus sungguh amat sibuk, Laura merasa agak kewalahan dengan tugasnya sebagai dosen pengganti Profesor Bambang Gunawan. Bimbingan skripsi sudah menumpuk di meja kerjanya, dia harus mereview file file skripsi anak mahasiswa bimbingannya. Laura tidak ingin menunda-nunda pekerjaannya karena dia pernah merasakan menjadi mahasiswa yang mengerjakan skripsi bertahun-tahun yang lalu. 

Sore ini dia telah menyelesaikan 3 putaran gelombang praktikum anak semester 6 yang sungguh melelahkan. Dia butuh massage dan tidur nyenyak malam ini. Teh chamomile hangat dengan madu telah menari nari dalam benaknya.

"Tok tok tok" 

"Ya masuk." seru Laura.

"Prof Laura saya pulang dulu ya." pamit Bu Linda laboran di Lab. Patologi Anatomi yang hanya melongokkan kepalanya di pintu ruang kerja Laura.

"Silakan Bu Linda. Saya masih ada beberapa tugas, tanggung..." jawab Laura singkat, dia tahu Bu Linda juga pasti capek seharian bekerja di Lab.

Laura meneruskan membaca naskah skripsi penelitian gambaran kanker paru paru pada tikus putih yang diinduksi dengan asap rokok selama 90 hari. Dia tertawa kecil membayangkan tikus sebagai perokok pasif. Hmmm hmmm penelitian yang menarik.

Dan tiba tiba gelap gulita. Oh tidak sepertinya mati lampu, hari sudah mulai petang. Laura menyalakan senter HP nya dan menuju keluar Lab. Patologi Anatomi.

Brukk "Aaahhhh" pekik Laura terkejut dan panik dalam kegelapan bertubrukan dengan keras hingga terjerembab ke lantai bersama sosok besar yg dia tubruk. HP nya terjatuh entah dimana, gelap gulita dan dia terdiam tak berani bergerak sedikit pun karena tidak tahu harus melakukan apa.

"Prof Laura?" gumam pria yg dia timpa itu.

"Ya... Maaf saya berat tolong lepaskan tubuh saya." Laura merasa tidak nyaman didekap erat dengan posisi woman on top dalam kegelapan yang membutakan.

..... Pria itu diam tak bergerak lalu melepaskan dekapannya pada Laura seperti enggan. Namun dia terduduk masih memangku tubuh Laura. 

Laura terdiam dan merasa wajahnya menghangat pipinya merona, dia malu berada dalam posisi yang janggal dengan pria yang tidak dia kenali. Dalam kegelapan sepertinya detak jantung pria itu terdengar begitu kuat dan cepat. 

"Saya James. Tenanglah saya tidak akan bersikap kurang ajar pada Profesor Laura. Kita tunggu listrik menyala saja dulu, jangan kemana mana."

Dalam kegelapan indera selain penglihatan menjadi lebih sensitif. Dan itu pula yang mereka berdua rasakan. Aroma tubuh Laura yang seperti green tea dan chamomile berpadu dengan aroma tubuh James yang seperti kayu pinus dan musk. Cenderung aroma yang menenangkan dibanding jantung keduanya yang mengalami takikardia. 

"Setiap ada kamu mengapa jantungku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang" 

-Sedang Ingin Bercinta- Dewa 19

Laura merasa bokongnya menduduki sesuatu yang keras dan berdenyut. Bila lampu menyala wajahnya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Eh bisakah aku turun dari pangkuanmu James? Ini sungguh posisi yang tidak nyaman untuk kita berdua kan?" bisik Laura seperti mencicit karena gugup.

James tersenyum menahan tawanya dalam kegelapan. "Maafkan saya Prof yang tidak peka. " James memindahkan tubuh Laura yang ringan dari pangkuannya ke sebelahnya duduk.

"Kenapa kamu belum pulang James? Bukankah praktikum sudah selesai dari tadi?" tanya Laura sembari menenangkan dirinya dan merapikan roknya yang tersibak.

"Saya mengerjakan penelitian untuk skripsi Prof." jawab James datar.

"Oohh pantas belum pulang sampai selarut ini. Sendirian saja?" balas Laura.

"Iya hari ini jatah saya yang harus mengambil data hewan probandus lab dan memberi makan mereka." James menjelaskan keberadaannya di Lab Patologi Umum hingga larut malam.

"Aduh kok lama sekali mati listriknya." keluh Laura lagi, tubuhnya agak menggigil karena duduk di lantai dengan baju yang tipis dan rok sepan selutut. Perutnya juga lapar, sepertinya darah rendahnya kumat.

James menyadari wanita di sebelahnya seperti kedinginan. Diapun mencopot jaket bombernya yang cukup tebal dan membungkus tubuh Laura dengan jaketnya itu.

"Prof Laura kedinginan ya? Pakai jaket saya dulu ya. Belum makan pasti ya?" James menghela nafas prihatin. Dia pun teringat cokelat silver q**en yang dia beli di kantin tadi siang ada di saku jaketnya. "Makan cokelat dulu sedikit ya." ujar James sambil memotong seruas cokelat dan menyuapkannya ke mulut Laura.

Laura membuka mulutnya menerima cokelat dari James. Jari James terkulum beberapa detik sebelum ditarik oleh James. Rasanya seperti tersengat listrik. James berdehem. James sebenarnya belum pernah berpacaran satu kalipun seumur hidupnya. Dia ingin sekali bisa berpacaran dengan wanita yang ada di sebelahnya saat ini. Cantik dan briliant, tidak kah dia seperti harta karun nasional yang begitu berharga.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ones Putra
ceritanya mantaap
goodnovel comment avatar
Nietha
berasa jdi laura,, yah nma nya juga baca klo ada fill pasti smpe ngehalu, pas udh keinget terus sadar, mimpi aja jdi dosen school ae kerjjaannya nyalin ma cowo...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terobsesi Dosen Cantik   Selamat Malam Profesor!

    Rasanya begitu lama sekali listrik padam, apa tidak ada satpam atau penjaga Lab yang berpatroli di kampus malam ini. Itu yang Laura pikirkan sedari tadi. Beruntung ada James yang menemani dan menjaganya dengan sangat baik. Sungguh perhatian James meminjamkan jaketnya dan membaginya cokelat bahkan menyuapkannya sendiri beberapa kali sampai rasa dingin yang tadi menyerangnya mulai tergantikan dengan rasa hangat di tubuhnya. Sayang sekali usia mereka tentunya berjarak sangat jauh pikir Laura. Mungkin James baru berusia 21 sedangkan Laura 32 tahun ini. Wow 11 tahun, mungkin aku lebih cocok jadi tante nya James daripada jadi pacarnya. Wake up Laura! batinnya menegur dirinya sendiri. "Prof Laura tinggal dimana?" tanya James kepo sekalipun nadanya begitu ringan. "Eh... saya tinggal di Royal Heritage Apartment. Sekitar setengah jam dari kampus." jawab Laura. "Sendiri atau dengan siapa?"selidik James. "Sendiri sih. Keluarga besar tinggal di Godea

    Last Updated : 2021-06-17
  • Terobsesi Dosen Cantik   Aku Harus Pulang

    "Oppa." satu kata berjuta makna yang keluar dari bibir indah gadis di hadapannya, James seolah tak berani bernafas. Dia merutuk dalam hatinya "Matilah kau James!!" Dia mungkin sudah gila berani sekali mencium dosennya tanpa izin. Laura membuka matanya saat merasakan kecupan hangat dan lembut di bibirnya. Di otaknya yang terproses di hadapannya adalah wajah Oppa Park Seo Joon karena sosok itu yang selalu menghiasi mimpi mimpi bucin ala drakor setiap kali dia maraton nonton drakor Park Seo Joon. Kenyataan dan imajinasi bercampur menjadi satu, menunggu otaknya loading. Dia pun bangun dan duduk di sofa sementara Oppa Park Seo Joon kw nya alias James Peter Indrajaya berlutut di bawah kakinya seperti pose untuk melamar calon istri. Sungguh posisi yang janggal dan keduanya pun salah tingkah. James pun berdiri dengan acuh dan berkata, "Pulang atau menginap di sini?" "Aku harus pulang, James."jawab Laura seraya menatap James dengan mata birunya yang tenang

    Last Updated : 2021-06-17
  • Terobsesi Dosen Cantik   One New Day

    Pagi itu Laura mematikan alarm HP nya yang berbunyi tak henti henti. "Aaahhh" teriaknya sambil merenggangkan badannya di tepi ranjang. "Kok rasanya masih capek!" keluhnya sambil mencebik dan berjalan menuju pantry menyeduh kopi serta membuat french toast dengan selembar keju. Laura membuka HP nya dan mengecek WA. Ada nomor baru yang mengiriminya 5 pesan pagi ini. Ternyata itu nomor James. Laura tidak ingat kapan dia memberikan nomor kontaknya pada James.James : "Morning Prof..."James : " Pagi ini saya jemput ya jam 07.30, mobil Prof kan masih di kampus."James : "Apa sudah sarapan?"James : " Mau dibawakan sarapan apa?"James : "Saya tunggu balasannya ya...😄🙏"Laura tersenyum membaca pesan James yang penuh perhatian dan segera membalas pesan itu.Laura: "Selamat pagi juga James... 😄😘"Laura : "Maaf baru baca pesanmu, baru saja bangun."Laura : "Tidak usah bawakan sarapan, aku sudah sarapan kok."Laura : "Oke

    Last Updated : 2021-06-18
  • Terobsesi Dosen Cantik   Mata Jahat

    Flash back on Kampus FKH sudah sunyi senyap, lampu taman pun dinyalakan karena senja mulai turun. Pria itu melirik ke arah mobil HRV merah yang masih berada di parkiran timur Gedung Patologi Anatomi. Gadis cantik dan seksi itu masih belum pulang pikirnya. Sejak sebulan yang lalu ada dosen baru yang masih muda dan cantik, berbeda dengan dosen dosen FKH yang sudah tua dan tak menarik. Mayoritas dosen perempuan di fakultas ini penampilannya seperti kutu buku, dosen baru itu sangat berbeda. Pria itu sudah mengabdi di kampus kedokteran hewan selama 5 tahun belakangan. Kegiatannya monoton dan membosankan, tapi lumayan bisa cuci mata melihat mahasiswi yang masih muda dan energik. Terkadang dia juga bisa menggoda mahasiswi yang butuh bantuannya karena dia memegang kunci semua ruang kuliah. Sepertinya hari ini dia bisa mengerjai dosen baru yang cantik itu, Bu Laura. Mau tahu apa yang akan Bu Laura lakukan seandainya listrik dipadamkan. Wanita yang ketakutan biasanya mud

    Last Updated : 2021-06-18
  • Terobsesi Dosen Cantik   Thoughtful Guy

    Laura berjalan menuju ke ruang kantornya selepas menyelesaikan marathon kuliah 3 sesi sejak pagi hingga siang. Sudah hampir jam 1 siang, dia melirik arlojinya. Pantesan perutnya terasa sangat lapar. Dia merasa jadwalnya di kampus sangat padat dari Senin hingga Jumat. Beruntung ini sudah hari Kamis, lusa dia bisa bersantai menikmati rehat weekend. Laura duduk di kursinya kemudian baru menyadari ada sebuah kotak makanan di mejanya. Ada secarik kertas di atas penutup kotaknya. Dia mengintip isi di dalam kotak makanan itu, rupanya gado gado dengan 1 butir telur ayam. Beruntung sekali karena Laura sangat lapar sekarang. Dia pun membaca pesan di kertas tersebut. "Selamat menikmati makan siang, Prof Laura. Semoga sesuai selera anda menunya." Ada sebuah tanda tangan disertai nama si pengirim makan siang itu. James Peter. Anak ini thoughtful sekali batin Laura. Laura segera membersihkan tangannya dengan hand sanitizer dan tissue lalu mencicipi gado gado itu. Hmmm leza

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   Baper

    James sudah menyelesaikan tugas untuk penelitiannya dan bersiap untuk pulang. Dia penasaran apa Prof Laura sudah pulang duluan. Dia pun berdiri di muka pintu ruang kantor Prof Laura. Ternyata Prof Laura sedang bersiap siap untuk pulang juga. Jam tangannya menunjukkan pukul 17.15, matahari hampir terbenam berganti malam. Hari ini cuaca cerah.James mengetuk pintu. Tok tok tok.Laura menatapnya agak terkejut karena tidak menyadari ada orang di muka pintunya. Dia pun keluar ruangannya sambil menenteng tas kerjanya dan beberapa bendel naskah skripsi."Mau pulang James?" tanya Laura sambil mengunci pintu kantornya."Iya. Ada acara malam ini?" balas James sambil berjalan beriringan dengan Prof Laura menuju parkiran mobil. Dia sengaja memarkir Fortuner putihnya disebelah HRV merah milik Prof Laura."Belum ada acara sih malam ini. Memangnya kenapa? Kamu mau ngajakin ngedate gitu?" Goda Laura lagi. Dia belakangan jadi suka menggoda James dengan kata kata ya

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   I Know That He Loves Me

    James menyalakan radio di mobilnya untuk mengusir kecanggungan yang menggantung di antara mereka saat Laura dan dia terdiam. Dan suara merdu Beyonce mengalun. "I know that he loves me 'cause he told me so" "I know that he loves me 'cause his feelings show" "When he stares at me, you see he cares for me" "You see how he is so deep in love" "I know that he loves me 'cause it s obvious" "I know that he loves me 'cause it's me he trust" "And he's missing me if he's not kissing me" "And when he looks at me his brown eyes tell it so" -Brown Eyes- Destiny's Child Wajah James dan Laura sontak kompak memerah. Kok lagunya pas betul dengan perasaan mereka. Laura pun dengan cuek ikut menyanyikan lagu itu bersama Beyonce dengan suara yang hampir sama indahnya. "Wow suaramu indah Laura! Kenapa tidak ikut ajang pencarian bakat menyanyi saja?" ujar James. "Aku lebih suka menyanyi tentang materi patologi

    Last Updated : 2021-06-20
  • Terobsesi Dosen Cantik   Teman Tapi Mesra

    Apa sesulit itu menerima cintaku? Ataukah aku terlalu cepat menembak dia? Pikir James dalam hatinya yang terasa galau dengan tangan masih menggenggam jemari Laura. "Gimana steaknya enak?" tanya James mengalihkan ketegangan diantara mereka sembari melepaskan genggaman tangannya di jemari Laura dengan enggan. "Enak kok, dagingnya empuk sekali dan lemaknya lumer di mulut." jawab Laura dengan lancar menutupi kegugupannya. "Mau anggur nya lagi?" kata James menawari Laura sambil mengisi gelas miliknya sendiri. Laura mengangguk pelan dan James pun mengisi gelas Laura hingga setengah gelas. James menggoyang goyangkan anggur merah di dalam gelasnya dan menghirup aromanya sebelum meminumnya hingga tandas. Mereka berdua pun terdiam tak berbicara selama beberapa menit, keduanya sibuk dengan HP nya masing masing. Tak lama kemudian James memberi kode pada waiter untuk mengirimkan bill. James menyerahkan kartu debitnya tanpa melihat total tagihan makan malamny

    Last Updated : 2021-06-20

Latest chapter

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Menghindari Amukan Fans Jeremy

    "Kita makan di restoran ini saja ya?" James memarkir mobil dengan rapi di halaman depan gerai fast food. Kemudian keluarga kecil itu turun dari mobil dan berjalan bersama-sama memasuki restoran penjual burger, hotdog, pretzel, dan makanan siap saji lainnya. Laura tak terlalu nyaman berada di tempat publik karena nampaknya kasus pelecehan yang dialaminya menjadi bumerang. Sosok Jeremy Thompson sebagai atlet football kebanggaan New South Wales dan sebagian besar penduduk Australia lebih dipercaya omong kosongnya dibanding dirinya yang bukan siapa-siapa.Pertanyaan wartawan tadi membuatnya malu, sehina itu tuduhan yang diberikan kepadanya. Padahal dia tak bersalah. Laura berdiri di belakang James dan putra putri mereka, melihat papan menu di sisi atas konter pemesanan."Apa yang ingin kamu pesan, Honey? Biar aku saja yang memesankan semua menu kita sekeluarga!" ujar James sambil mendengarkan teriakan Jacob, Joshua, dan Keira yang menyebutkan menu pilihan masing-masing. "Hubby, aku ingi

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Diungsikan Ke Perth

    "Siapa kalian?! Jangan menggangguku!" teriak Laura putus asa di atas tempat tidur perawatannya di rumah sakit.Paparazzi yang mendominasi memenuhi ruang pasien VIP itu menahan tombol pemanggil perawat, mengambil foto tanpa izin dari Laura, dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menggiring opini salah tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Jeremy Thompson kepadanya. Rasanya justru wanita jahat yang merayu atlet terkenal asal Sydney itu adalah Laura."Miss Carson, apa motif Anda menggoda Jeremy Thompson? Apa untuk popularitas? Anda ingin ikut tenar bersamanya ya?" tanya Herald Grey, paparazzi bayaran Jeremy.Laura menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup telinga dengan kedua telapak tangannya. "Tidak ... itu tidak benar. Dia yang jahat!" jerit Laura histeris sementara berbagai pertanyaan ngawur dilontarkan kepada dirinya dan semakin membuat dirinya depresi.Wajah-wajah asing yang tak dikenalnya membuka mulut berbicara cepat dan keras menuduhkan hal yang sama sekali berbe

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Sebuah Pagi yang Gila

    "Joe, kau harus bayar paparazi untuk menyebarkan hoaks tentang wanita bernama Laura Carson itu. Katakan bahwa dia telah lama terobsesi kepadaku dan memintaku menidurinya. Namun, dia mengaku aku yang memperkosanya!" seru Jeremy Thompson dengan berapi-api. Dia tak ingin masalah dengan Laura membuat karirnya kacau balau.Ben Carlberg, manager Jeremy berdecak kesal. "Seharusnya sebelum bertindak bodoh, hanya memikirkan selangkanganmu, sebaiknya kau mempertimbangkan tentang karirmu sebagai atlet terkenal, Jerry!" "Hey, jaga mulutmu! Itu hakku, jangan mengaturku. Shit!" teriak Jeremy Thompson mengamuk menuding-nuding wajah managernya.Dengan patuh, Ben menghubungi jurnalis kolom gosip receh agar membuat berita yang tak benar itu dan menjanjikan bayaran yang cukup banyak. Jeremy Thompson menyeringai puas. Dia ingin Laura yang dijadikan kambing hitam dalam peristiwa pelecehan dan pemerkosaan itu. Justru dia yang mengaku sebagai korban."Semuanya beres. Dalam hitungan menit berita hoaks itu

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Pria yang Mencintaiku Sekuat Baja

    "Sir, istri Anda mengalami kekerasan fisik dan juga seksual. Itu hasil visum yang dilakukan oleh tim medis rumah sakit kami. Ini dokumen resminya, seandainya Anda membutuhkan untuk memproses pelaku secara hukum!" tutur Dokter Craig Johansen sembari menyerahkan sebuah map merah ke tangan James.Raut wajah pria muda itu begitu keruh. Dia mencoba untuk tenang ketika menjawab dokter yang menangani kondisi Laura pasca pemerkosaan yang dilakukan oleh Jeremy Thompson, "Baik, terima kasih atas bantuan Anda dan tim medis rumah sakit ini, Dok!" "Dengan senang hati, Mister James Indrajaya. Permisi!" Dokter Craig Johansen melanjutkan pekerjaannya yang lain dan meninggalkan James untuk menjenguk istrinya.Di ruang perawatan VIP rumah sakit, Laura ditemani oleh Philip yang matanya merah seperti sehabis menangis. Mantan terindah Laura itu menyayangkan nasib malang yang menimpa wanita yang sangat dia sayangi tersebut. "Aku tak tahu, Laura. Bagaimana bisa kamu sesial ini bertemu lagi dengan bedebah

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Help Me. Danger. GPS!

    "Damn! Ada apa dengan Laura? Kenapa dia mengirimkan pesan singkat semacam ini?" seru James di anak tangga area tepi kolam renang. Dia memang sedang menunggu ketiga anaknya mandi seusai les renang. Hari sudah sore dan Laura seharusnya pulang sendirian dari kampus NSWU. Laura ada jadwal mengajar setelah jam makan siang di kampus seperti biasanya.James segera bangkit menghampiri Jacob, Joshua, dan Keira yang berjalan keluar dari area toilet sehabis mandi. "Kids, Daddy harus segera mencari mommy. Ayo kita pulang, sepertinya mommy dalam kesulitan!" ujar James lalu memimpin rombongan kecil itu menuju ke parkiran mobil kolam renang umum di Sidney.Di tengah perjalanan pulang James mengenakan wireless ear phone dan menelepon Philip Landon. Dia ingin menanyakan tentang Laura. "Hello, Phil. Apa kau melihat Laura tadi siang hingga sore?" tanyanya risau."Hai, James. Sayang sekali tidak, aku sedang ada meeting di dekanat tadi. Ada apa dengan Laura?" jawab Philip ikut kuatir."Tadi Laura mengiri

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-3. Monster Dari Masa Lalu

    "Hey, sepertinya wajah cantik itu familiar! Fred, apa kau ingat siapa dia?" ujar Jeremy Thompson seusai bertanding football. Dia nongkrong bersama rekan satu timnya di sebuah cafe terbuka untuk melepas lelah.Fred Arlington pun mengingat-ingat siapa wanita berambut panjang kecoklatan yang ditunjuk sobatnya itu. "Dulu dia sekampus dengan kita di NSWU. Laura bukan ya namanya, Jery?" sahutnya ragu-ragu."Ahh ... that's right! Laura ... dia masih secantik dahulu dan sexy ... lebih matang dibanding dulu. Aku akan menghampirinya sendiri!" Jeremy segera bangkit berdiri lalu menyeberang jalan raya menuju ke halte bus di dekat kampus New South Wales University.Sore itu memang James pulang terlebih dahulu dari kampus karena si kembar dan Keira harus diantar latihan berenang di kolam renang untuk les seperti biasa. Kebetulan mobil mereka hanya satu, jadi Laura mengalah untuk pulang naik bus kota. Lagi pula di dekat perumahan tempat mereka tinggal ada halte bus, itu sangat praktis menurutnya.Ka

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Crazy Summer Night in Perth (End Season 2)

    "Honey, temani aku berenang di kolam belakang rumah!" pinta James sambil menyeret tangan Laura ke lemari untuk mengambil swimsuit. Laura sedikit bingung sekalipun dia tetap mengikuti keinginan suaminya dengan berganti pakaian. "Tumben sekali, ini sudah malam James. Apa tidak dingin?" "This is summer, Laura. Aku merasa gerah dan ingin mendinginkan tubuhku," ujar James bersikeras membujuk Laura lalu meraup tubuh ramping istrinya itu ke gendongannya dan melangkah menuju kolam renang.Bulan Februari memang menjadi saat puncak musim panas di Perth. Maka di sanalah James dan Laura menceburkan diri ke kolam renang berair sejuk untuk bersenang-senang. Laura terkikik setelah dia berenang ke sana ke mari untuk menghindari belitan lengan dan kaki James dan berakhir tertangkap hingga tak berkutik. "Ouhh ... sepertinya aku akan jadi korban kemesuman suamiku lagi kali ini!" erang Laura pasrah ketika James membuat banyak kiss mark di kulitnya yang seputih porselen. "Gelombang panasnya berasal d

  • Terobsesi Dosen Cantik   Mengajar Perdana di NSW University

    "BRUKK!" Sesosok pemuda bule bertubuh besar membuat Laura nyaris terpental dan mendarat di lantai marmer koridor kampus fakultas Kedokteran Hewan University of New South Wales. Untungnya dengan sigap lengan pemuda tadi menopang punggung Laura agar tidak jatuh."Sorry! Aku terburu-buru hingga nyaris membuatmu celaka. Apa kau tidak apa-apa, Miss?" ujar pemuda yang menubruk Laura sambil memeriksa kondisi wanita itu."Aku baik-baik saja. Lain kali kau bisa lebih hati-hati. Permisi!" sahut Laura lalu bersiap untuk melanjutkan perjalanannya ke ruangan kantor barunya sebelum mengisi kuliah pagi tak lama setelah ini.Namun, pemuda itu mencekal pergelangan tangan Laura. "Tunggu, siapa namamu? Apa kau mahasiswi baru?" tanyanya penasaran sekaligus memandangi wanita di hadapannya dengan sorot mata tertarik."Namaku Laura, Gwendolyn Laura Carson-Indrajaya. Permisi, aku terburu-buru!" jawab Laura lalu membalik badannya setelah menarik tangannya dari genggaman pemuda yang tak ingin dia ajak berkena

  • Terobsesi Dosen Cantik   S-2. Berbagi ASI Mommy Dengan Keira

    Seperti kata Philip, memang Turpan Restoran Kensington memiliki menu yang bergaya oriental fussion. James sekeluarga memilih mie lamian kuah dengan daging sapi dan sayur. Masing-masing satu mangkuk penuh dan habis dalam sekejap."Wow, si kembar banyak makan rupanya ya sekarang!" komentar Philip saat melihat mangkuk kedua putera James itu kosong tak bersisa."Mie ini lezat sekali, Uncle Phil!" jawab Jacob jujur lalu meminum teh hangat manis di gelasnya.Mereka saling mengobrol santai hingga semua selesai makan malam lalu melanjutkan perjalanan dengan mobil SUV milik Philip hingga tiba di Cleveland Street. Rumah mereka hanya berbeda dua rumah di antara bangunannya.Bibi dan Kakek Laura telah tiada dan hanya tersisa keponakannya saja yang masih tinggal di sana. Setelah Laura menekan bel pintu depan rumah peninggalan keluarga Carson, suara sahutan wanita dari dalam rumah terdengar, "Yeaah coming!"Lizbeth tak menyangka akan bertemu lagi dengan sepupunya tersebut setelah belasan tahun lama

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status