Share

Bab 9

Author: Matahari
Tamu-tamu mulai berdatangan ke kediaman Keluarga Linoa, di kompleks vila Kota Binara.

Lily sengaja datang cepat.

Di kamar Reza di lantai dua, setelah mereka selesai bermesraan, Lily berbaring di atas Reza dan masih mau menggodanya.

Namun, Reza malah menghentikan tangan Lily dan berkata, "Paman dari Keluarga Jayadi seharusnya sudah sampai, Nenek menyuruhku menyambutnya secara pribadi. Aku nggak boleh melewatkan kesempatan yang susah didapatkan ini."

Lily langsung memasang ekspresi kecewa, terlihat sangat sedih dan lemah, membuat Reza sangat kasihan padanya.

Namun, begitu teringat hal penting hari ini, Reza membantu Lily berpakaian.

Dia memakai gaun putih ini benar-benar terlihat seperti seorang putri yang tak bernoda sama sekali, sangat polos dan lugu, membuat Reza makin tidak bisa menahan diri.

"Aku nggak pernah lihat kamu pakai gaun ini, cantik banget. Desainnya bagus!"

Reza hanya mengungkit hal ini tanpa maksud yang lain, tapi terlihat rasa bersalah di mata Lily yang langsung berubah jadi polos lagi. "Kamu tahu aku nggak suka barang mewah, tapi hari ini acara ulang tahun Nyonya Ratna, Ibu membelikanku gaun ini karena melihatku nggak punya gaun yang pas. Kak Reza nggak bakal menyalahkan pakaianku yang terlalu heboh, 'kan?"

Sebenarnya dia sengaja mengambil gaun ini dari lemari Celine. Gaun ini bahkan punya nama yang bagus, yaitu "Bidadari Bulan".

Dia tidak menyangka koleksi terbatas K&K yang diperebutkan para nyonya-nyonya besar ada di tangan Celine.

Lily sangat iri, jadi dia langsung memakai gaun ini tanpa berpikir panjang.

Dia sudah memakai gaun ini, berarti gaun ini miliknya.

Gaun ini miliknya, Reza juga miliknya. Pokoknya dia mau merebut semua barang milik Celine!

Lily menyandarkan kepalanya di bahu Reza, sengaja meninggalkan bekas lipstik di kerah kemeja putih Reza ....

...

Sepuluh menit kemudian, barisan mobil mewah berhenti di luar kediaman Keluarga Linoa. Tuan Muda Keluarga Jayadi sudah tiba!

Begitu Andreas turun dari mobil, dia langsung dilindungi dengan ketat oleh para pengawal.

Reza yang datang terburu-buru langsung menyambut dengan ramah. "Pa ... Paman ...."

Selama ini, Andreas adalah orang yang misterius, bahkan tidak ada media yang berhasil memotret wajahnya dari depan.

Dunia luar mengira orang yang bisa membersihkan seluruh Keluarga Jayadi yang memiliki aset triliunan itu pasti tidak muda. Namun, sebenarnya Kepala Keluarga Jayadi baru yang bisa menggetarkan dunia bisnis seluruh negara dengan satu entakan kakinya ini hanya lebih tua tiga tahun darinya.

Andreas memakai setelan hitam yang dibuat khusus untuknya, tingginya 188 sentimeter dan wajahnya yang tampan menunjukkan aura dingin yang membuat orang tidak berani mendekat. Dia berjalan lurus ke depan, auranya yang dingin dan berwibawa membuat Reza merasa minder.

Reza mengikutinya dari samping, lalu memberanikan diri untuk memperkenalkan diri sendiri. "Paman, namaku Reza Linoa. Beberapa tahun yang lalu aku pernah ke Kota Mastika dan beruntung bisa melihat Paman dari jauh."

"Reza Linoa?" Andreas menghentikan langkahnya.

Paman William pernah mengungkit orang ini. Dia ini orang yang memintanya jadi saksi nikahnya?

Andreas melihat sekilas noda merah yang ada di kerah kemejanya dan seketika muncul sosok Celine di benaknya.

Tunangan orang bernama Reza ini sama dengannya, sangat bergairah bagai api!

Di saat ini, Celine juga sudah tiba di luar vila Kediaman Keluarga Linoa.

Dari jauh, Celine sudah melihat Reza berjalan di depan sekumpulan pengawal dengan wajah penuh senyuman, sedangkan para pengawal itu masuk dengan mengelilingi seorang pria.

Celine melihat ke arah kepala pria yang muncul di antara para pengawal. Orang ini seharusnya adalah paman ketiga dari Keluarga Jayadi itu, tidak disangka masih semuda ini!

Teringat dengan "saksi nikah" yang dikatakan Reza, Celine tersenyum sinis lalu memegang buku nikah yang ada di tasnya.

Pesta masih belum dimulai, jadi Celine pergi ke taman dulu.

Di taman, sekelompok nyonya-nyonya besar sedang mengelilingi Lily, mengagumi gaun yang dia pakai.

Sementara Lily juga menikmati pujian mereka, hatinya terasa sangat puas.

Namun, tiba-tiba terdengar seseorang berkata, "Lily, ternyata kamu sudah datang?"

Orang yang berbicara itu adalah Celine.

Saat ini, Celine berdiri di depan dinding yang penuh bunga mawar dengan pakaian merah cerah, membuatnya terlihat seperti peri mawar yang turun ke bumi.

Bahkan para wanita yang ada di sana juga terlihat kagum.

Para nyonya kaya itu melihat gaun merah yang dia pakai, mereka pun berkomentar ....

"Ini ... ini Siluman Merah dari K&K?"

"Wah, ya benar! Jelas-jelas merah dan putihnya sama model, tapi pas dipakai beda banget!"

Dua gaun ini punya kelebihannya masing-masing.

Namun, di antara dua nona keluarga kaya ini, Celine menawan dan sempurna, sedangkan Lily hanya bisa dibilang cantik.

Saat dipakai Celine, Siluman Merah membungkus tubuhnya dengan sempurna dan sangat menarik perhatian. Sementara Lily yang memakai Bidadari Bulan jadi terlihat biasa saja.

Lily menggertakkan giginya dengan kesal.

Dia tahu dia sudah kalah dibandingkan dengan Celine.

Menyebalkan!

Sudah diusir dari rumah masih saja bisa merebut perhatian semua orang dengan mudah.

Lily menggertakkan giginya dengan kesal lalu seketika ekspresinya berubah jadi takut dan memohon, "Kakak, jangan marah, aku bukan sengaja nggak menunggumu. Kamu jangan memukulku, ya?"

Satu kalimat ini seketika membuatnya menjadi seorang wanita kasihan yang sering dimarahi dan ditindas Celine.

Related chapters

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 10

    Seketika, ekspresi para nyonya kaya di sekitar langsung berubah.Sementara Celine malah tersenyum sinis dengan tenang lalu maju untuk merapikan gaun Lily yang agak terlalu besar untuknya sambil berkata dengan santai, "Gaun dari K&K selalu disesuaikan dengan ukuran pembelinya. Lily, ukuran kita nggak sama. Kamu harusnya bilang dari awal kalau kamu suka gaun ini, biar aku bawa ke K&K untuk sesuaikan lagi ukurannya, jadi kamu pakainya nggak kebesaran gini."Para nyonya kaya baru sadar kalau gaun Lily tidak terlalu pas untuknya.Mereka seketika lupa sosok kasihan Lily yang tadi dan ekspresi mereka berubah jadi merendahkan Lily."Ternyata itu bukan gaunnya? Jangan-jangan dia mencuri gaun kakaknya? Kulihat ukurannya kayak ukuran Nona Celine.""Nggak kusangka Nona Lily suka pura-pura begitu. Dengar-dengar dia itu anak mantan suami ibunya, biasanya orang seperti itu lebih licik dari anak haram!"Anak mantan suami .... Anak haram ....Lily tidak bisa mengendalikan ekspresinya lagi, tangannya ya

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 11

    Celine melihat ke sekeliling, lalu dia melihat sosok belakang Andreas melalui tirai pintu.Punggung itu tampak sangat familier.Tepat ketika Celine mau melihat lebih dekat, Reza malah berjalan menghampirinya dan menghalangi penglihatannya. "Celine, cepat, aku bawa kamu menemui Paman."Reza mau menggenggam tangan Celine, tapi Celine malah menghindar dengan jijik.Muncul kekesalan di mata Reza, tapi begitu teringat dengan paman ketiga dari Keluarga Jayadi, dia terpaksa menahan emosinya."Celine, hari ini adalah kesempatan yang sangat baik untukku dan Keluarga Linoa. Keluarga Jayadi adalah keluarga nomor satu dari tiga keluarga besar di Kota Mastika. Apalagi Paman adalah kepala keluarga baru, asalkan Paman menjadi saksi pernikahan kita, ditambah dengan bantuan Perusahaan Perhiasan Aurora, posisiku sebagai pewaris Keluarga Linoa akan makin kuat!"Meskipun Reza adalah satu-satunya keturunan laki-laki Keluarga Linoa, tapi sekarang sebagian besar bisnis Keluarga Linoa dipegang oleh ayahnya, F

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 12

    Celine refleks memberontak, tapi pria itu tiba-tiba jari-jari pria itu masuk ke sela-sela jarinya dan menggenggam tangan Celine dengan erat.Wajah pria itu bersandar di bahu Celine dan napasnya yang berat berembus di tulang selangka Celine, membuatnya merinding.Celine refleks gemetar dan tanpa sadar mau menendang bagian bawah pria itu. Namun, baru saja kakinya diangkat, lututnya sudah ditahan oleh tangan pria itu.Di kegelapan, tatapan Andreas yang ganas sangat menakutkan. Suaranya juga terdengar menyindir, "Kejam sekali!"Dua hari sebelumnya, wanita ini baru saja membeli satu malamnya. Malam ini, dia malah mau merusak kemampuan reproduksinya?Celine kurang ajar!Ketika Celine masuk kamar, Andreas sudah mengenalinya.Jadi, dia sengaja menuang alkohol ke lantai agar aroma alkohol memenuhi ruangan untuk menutupi aroma tubuhnya.Saat ini, dia juga sengaja merendahkan suaranya agar Celine tidak mengenalinya.Di benak Andreas, muncul noda lipstik yang ada di kerah baju Andreas. Api amarah

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 13

    Di kamar lantai dua, Andreas sudah melepaskan gigitannya di bahu Celine.Di kegelapan, matanya yang tajam menatap lurus ke Celine.Di dokumen yang diberikan James semalam, Aurora meninggal di sebuah kecelakaan mobil sepuluh tahun lalu dan ditetapkan sebagai kecelakaan.Jangan-jangan ada alasan tersembunyi di balik kematiannya?Sementara Celine datang mencarinya juga bukan demi Reza, melainkan demi kematian ibunya?Sekian lama tidak mendapatkan jawaban, Celine mulai panik. "Asalkan kamu memberitahuku kenyataan tentang kecelakaan sepuluh tahun yang lalu, aku rela melakukan apa pun."Mata Andreas menyipit. "Kalau aku mau kamu jadi milikku, kamu juga setuju?"Celine tertegun, di benaknya tiba-tiba muncul wajah tampan "suami topnya".Reaksi ini membuat ekspresi Andreas yang membaik kembali gusar, di suara kesalnya terdengar sedikit nada cemburu. "Kenapa? Kamu nggak rela meninggalkan tunanganmu itu?"Celine langsung bingung.Reza?Dia mana pantas?Menyadari wajah suaminya terus terbayang di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 14

    "Baik, baik, aku siapkan sekarang juga." Reza langsung mengangguk setuju.Paman adalah orang yang misterius, pasti tidak ingin wajahnya dilihat terlalu banyak orang.Sementara Andreas sebenarnya hanya tidak ingin wajahnya dilihat si kucing liar itu.Saat ini, dia melihat sebuah tas kecil di kasur, milik Celine!Andreas tersenyum nakal lalu keluar sambil membawa tas kecil itu.Di bawah, Celine yang baru saja masuk aula tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia meninggalkan tasnya di kamar!Di dalam ada buku nikahnya!Tasnya boleh hilang, tapi buku nikah itu sangat penting untuk rencananya malam ini!Sekarang ini, pria yang tadi seharusnya sudah meninggalkan kamar, 'kan?Celine menggertakkan giginya, terpaksa bertaruh. Dia segera menghindari orang-orang dan kembali naik ke kamar yang tadi. Ketika tiba, kamarnya sudah kosong.Namun, pria tadi tidak ada, tasnya juga tidak ada!Pasti diambil sama pria tadi!Kalau dia mau mengambil kembali tasnya, dia harus mencari pria itu!Namun, siapa sebena

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 15

    Suara ini membuktikan tebakan Celine benar.Dia orangnya! Sudah pasti!Celine terkejut setengah mati dan merasa seperti ada aliran listrik yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Dia refleks ingin mendorong Andreas.Namun, Andreas seakan-akan sudah bisa menebak isi pikirannya, tangannya langsung menekan punggung Celine agar jarak mereka makin dekat. "Jangan sembarangan bergerak! Atau kamu mau semua orang tahu tadi kamu masuk ke kamarku untuk menggodaku?""Aku ...." Mana ada menggodamu!Celine ingin melawan, tapi di bawah tatapannya yang penuh dengan ancaman, Celine menutup mulutnya!Senyuman di bawah topengnya sangat jelek, dia tetap berdansa mengikuti gerakan Andreas. Mereka terlihat sangat kompak.Namun, Andreas sepertinya masih kurang puas karena tubuh Celine terlalu kaku."Rileks sedikit!" Andreas menepuk pinggang Celine.Celine langsung terkejut.Gerakan provokatif ini! Pria ini sedang melecehkannya!Celine memelototi Andreas, tatapannya penuh dengan protes.Andreas tersenyum sambil me

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 16

    Saat ini di tengah aula, suara musik sudah berhenti. Andreas masih belum puas. Meskipun selama mereka berdansa Celine menunjukkan dengan jelas kalau dia terpaksa, Andreas merasa Celine sangat menarik.Tangannya masih memegang pinggang Celine, tidak rela melepaskannya."Paman, sudah bisa lepaskan aku?" tanya Celine sambil tersenyum palsu.Andreas mengernyit lalu berkata dengan nada tegas dan sedikit cemburu, "Sejak kapan aku jadi pamanmu? Lain kali nggak boleh panggil aku paman lagi."Celine bingung dari mana asal cemburunya ini, tapi tiba-tiba Andreas mengembalikan tasnya.Tasnya!Celine langsung tersenyum senang dan ingin berterima kasih pada pria di depannya. Namun, dia teringat tadi pria ini menggigitnya, sampai sekarang bahunya masih sakit.Pria ini menggigitnya, terus mencuri tasnya!Celine berkata tanpa takut sambil menggertakkan giginya, "Sialan .... Dasar pencuri!"Suaranya sangat kecil karena bagaimanapun juga pria di depannya ini adalah orang yang sangat penting.Namun, Andre

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 17

    Namun, sebelum Celine melihat jelas nama lengkapnya, Reza merebut buku nikah itu lalu merobeknya jadi beberapa bagian.Reza merasa Celine sengaja membuat buku nikah palsu untuk membalasnya karena sudah selingkuh dengan Lily.Dia sama sekali tidak melihat Celine, melainkan melihat ke para tamu di sekitar dan tersenyum dengan penuh percaya diri. "Maaf saudara-saudara, Celine orangnya memang suka bercanda. Aku dan Celine akan segera menikah dan Tuan Muda Keluarga Jayadi akan jadi saksinya. Saat itu, mohon kehadiran kalian semua."Reza harus mendapatkan Perusahaan Perhiasan Aurora.Melihat kertas sobekan buku nikahnya di lantai, Celine merasa sayang, dia masih belum melihat nama lengkap "suami topnya"!Namun tak lama kemudian, dia kembali tersenyum sinis lalu mengumumkan di depan semua orang, "Aku sudah menikah dan pengantin prianya bukan Tuan Muda Reza. Kalau memang Tuan Muda Reza nggak percaya, silakan tanya saja ke KUA. Catatan di sana nggak mungkin palsu!"Kemudian, Celine langsung ber

Latest chapter

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1166

    Gadis itu mengejar poster itu seakan-akan itu sangat berharga. Namun, waktu mendongak melihat pria di depannya, dia langsung tertegun.Tampan sekali!Gadis itu tertegun.Temannya yang ikut mengejar poster itu juga tertegun."Nih."Suara pria itu sangat memesona, membuatnya merasa mau menikahinya hanya karena suaranya.Tampan sekali ....Sampai setelah pria itu menyerahkan poster itu dan pergi jauh, gadis itu dan temannya baru sadar kembali.Setelah itu, mereka berbalik melihat sosok pria tampan itu."Ganteng sekali, suaranya juga sangat enak didengar.""Mukanya mirip sekali dengan seseorang. Dylan! Benar, mirip Dylan Retno. Mereka mirip sekali, tapi sepertinya dia lebih ganteng.""Sayang sekali dia sudah punya pacar, pacarnya beruntung sekali!"Mereka berdua terlihat sangat iri.Suara itu dibawa angin sampai ke depan. Kata "pacar" itu membuat Lala sangat senang, dia pun menoleh melihat pria di sampingnya.Ekspresi Andreas sangat tenang.Dia juga tidak menyangkal kata "pacar" itu.Bagus

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1165

    Setelah keluar dari bar, Andreas menunggu Lala menjemputnya.Tidak disangka, dia malah melihat wanita itu lagi!Wanita itu tetap, tapi pria di sampingnya sudah berubah.Dia memang sangat cantik, tatapannya terhadap pria membuat orang ingin melindunginya. Wanita ini memang hebat!Andreas merasa hatinya dipenuhi kekesalan.Sebuah api amarah yang tidak diketahui asalnya berkobar, tapi kemudian dia tertawa.Seseorang yang tidak ada hubungan apa pun dengannya, untuk apa dia marah?"Kak Tuvin ...."Pikiran Andreas buyar dan melihat Lala berlari ke hadapannya.Napasnya terengah-engah, sepertinya tadi dia lari dengan sangat terburu-buru. "Kak, kenapa kamu di sini? Nggak terjadi apa-apa, 'kan?"Lala menatap Andreas lalu diam-diam mencari tahu."Aku terlalu bosan, jadi jalan-jalan ke sini."Apa benar dia jalan-jalan sampai ke sini?Tempat mereka berpisah berjarak beberapa kilometer dari sini. Kalau benar tidak sengaja jalan ke sini, kenapa bukan ke tempat lain?Lala melihat bar yang ada di belak

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1164

    Artemis ....Entah kenapa, bar ini membuatnya merasa familier.Seakan-akan dia pernah ke sini.Namun, meski sudah berusaha mengingat, dia tidak ada ingatan tentang tempat ini. Dia berdiri sangat lama di depan lalu akhirnya berjalan masuk.Awalnya, dia memesan segelas arak.Mungkin karena refleksnya ingin mencari tahu dari mana asal rasa familier itu, dia tidak peduli dengan araknya, melainkan mengamati setiap sudut dari bar ini. Waktu dia melihat salah satu meja, tatapannya tidak bisa berpaling lagi.Seakan-akan meja itu ada kekuatan ajaib yang menariknya, dia pun menghampiri meja itu.Begitu dia duduk di meja itu, di benaknya muncul sebuah adegan. Namun, waktu dia mau menangkap adegan itu, ponselnya berbunyi.Telepon dari Lala.Suasana di bar sangat berisik.Tidak jauh darinya, dia mendengar seruan kaget seorang wanita lalu suara minta maaf seorang pelayan. Dia tidak melihat ke arah suara itu, melainkan mengernyit sambil berjalan keluar untuk mengangkat telepon.Lala yang sudah selesa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1163

    Berbagai macam pertanyaan muncul di benak James."Ponselnya kenapa bisa ada di kamu?" tanya James panik. Saat ini, di hatinya muncul firasat buruk.Andreas ...."Dia menghilang." Suara Celine terdengar dari telepon, juga dari telinganya.James tertegun sekian lama baru menggumam, "Menghilang? Kok bisa? Andreas mana mungkin bisa hilang?"Dia sangat mengenal Andreas.Siapa orang yang bisa membuatnya menghilang?Namun Celine tidak terlihat seperti sedang bercanda.Perlahan-lahan, dia baru menerima informasi yang mengejutkan ini. Celine pun menceritakan secara garis besar kejadian di Mastika.Meski nada suaranya sangat tenang,James bisa merasakan perasaan di balik ketenangan itu.Celine adalah orang yang paling khawatir, takut, dan ingin secepatnya menemukan Andreas untuk memastikan kalau dia baik-baik saja.Melihat senyuman di wajah Celine, James merasa sangat kasihan padanya."Celly, pasti bakal ketemu. Dia mungkin bakal tiba-tiba muncul di depanmu. Andreas nggak tega meninggalkanmu!"J

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1162

    Waktu James turun, dia kebetulan bertemu dengan pelayan yang mengambil pesanan Celine tadi.Dia pun bertanya secara asal, "Nona itu pesan apa?"Alkohol apa pun yang Celine pesan, harus dia yang bayar.Kalau sampai Andreas tahu Celine mengeluarkan uang di sini, pasti tidak akan mengampuninya.Oleh karena itu, dia sangat tahu diri.Namun, pelayan itu menjawab, "Dia bilang alkoholnya terserah, terus dia meminta segelas air hangat."Tidak aneh meminta segelas air hangat.Namun, pelayan itu mengernyit. "Awalnya dia meminta jus, setelah itu dia memesan sebotol alkohol, tapi sepertinya dia nggak ingin minum alkohol."Tidak ingin minum alkohol?James melirik Celine lalu berkata, "Kita nggak ada jus?"Pelayan itu tertegun, di menu mereka memang tidak ada jus!James sepertinya juga tahu di menu tidak ada pilihan jus, tapi ...."Ada buah, nggak?"Pelayan itu mengangguk sambil berkata, "Ada.""Blender sekarang juga!" perintah James. Kalau Celine mau minum jus, dia mana mungkin tidak memberikannya?

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1161

    Ternyata keputusan ini dilakukan demi Celine.Saat itu, Noni semakin yakin dengan kebaikan Lina terhadap Celine.Di kursi kelas bisnis,Noni melihat kelelahan di wajah Celine. Dia pun berkata dengan penuh perhatian, "Nona Celine, kamu tidur saja dulu. Aku bakal membangunkanmu waktu kita sudah sampai di Binara."Bekerja di bagian desain,Celine tidak terbiasa dengan panggilan "Bu Celine", jadi dia meminta mereka memanggilnya "Nona Celine".Lina memanggilnya Kak Celly, pegawai bagian desain lainnya memanggilnya Nona Celine. Meski ada perbedaan, sekarang sudah tidak ada orang yang merasa cemburu.Celine tidak menolak sarannya.Noni menyerahkan sebuah penutup mata yang baru, Celine pun tersenyum dan berkata, "Terima kasih."Senyumannya sangat tulus, begitu juga ucapan terima kasihnya.Celine memakai penutup mata lalu menutup matanya. Dia memang sedikit lelah, jadi dia langsung mengantuk. Sebelum tidur, di benaknya terngiang kata-kata Carla waktu mengantarnya di bandara tadi.Waktu itu, Car

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1160

    "Celly ...." Hansen langsung membuka mulut ingin menasihati Celine.Namun, Celine malah berkata, "Babak final kompetisi ini tetap di Binara. Aku dan Andreas kenalan di Binara, kalau dihitung-hitung, sudah mau setahun."Lebih tepatnya, masih ada sepuluh hari sampai waktu dia bertemu dengan Andreas tahun lalu di Binara.Belakangan ini, Celine sering teringat dengan setiap detail mereka bertemu di Binara.Tekadnya itu perlahan-lahan menguat.Dia mau kembali ke Binara!Setelah Celine selesai bicara, tiga orang lainnya tahu apa yang dipikirkan Celine.Awalnya mereka mau membujuknya, tapi sekarang mereka tidak tega mengecewakan Celine.Namun, meski begitu, kesehatan Celine tetap penting, jadi mereka bertiga membuat perjanjian."Boleh saja ke Binara, tapi untuk Kompetisi Desainer Nasional, kamu cuma boleh jadi juri di babak final. Kamu nggak boleh mengurus yang lain," ujar Hansen.Celine pun mengangguk."Begini saja, kita temani kamu," ujar Hansen lagi.Dua orang lainnya juga segera menambahk

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1159

    Lala berkata dengan penuh perhatian.Di dalam hatinya, dia merasa tidak berdaya.Waktu dia membawa Andreas ke Master Gion, Andreas bangun dengan tiba-tiba. Agar Andreas tidak curiga, dia membuat sebuah identitas untuk Andreas.Tuvin Sarwen!Cucu Master Gion yang benar-benar ada.Hanya saja, tidak ada yang tahu kalau Tuvin yang asli sudah mati tiga tahun yang lalu.Lala memberi Andreas identitas "Tuvin Sarwen", lalu memberitahunya banyak ingatan yang setengah asli setengah palsu. Di antaranya, pekerjaan dan hobi Tuvin itu asli!Dia dari awal sudah berencana ke luar negeri.Dia akan lebih tenang kalau meninggalkan negeri ini.Sekarang Celine melakukan hal seperti ini, membuatnya semakin bertekad untuk pergi secepatnya!"Oke."Suara Andreas yang berat terdengar sedikit tanpa emosi.Mendengar jawabannya, Lala langsung tersenyum cerah. "Kalau begitu, aku siap-siap secepat mungkin."......."Penantian" dari Perusahaan Perhiasan Nadine seketika menghebohkan seluruh negeri.Saat ini, Celine su

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1158

    Lala langsung tertegun.Dia menoleh melihat Andreas, begitu melihat mata Andreas yang masih tertutup rapat, dia baru tenang kembali.Namun, nama "Celine" yang disebut Andreas tadi membuat hatinya bergejolak.Pasti karena hari ini Andreas melihat Celine, makanya bisa begini.Dia tidak bisa menunggu lagi.Lala langsung mendesak Master Gion. "Kakek, cepat."Lala mundur beberapa langkah, Master Gion pun tidak berlama-lama lagi dan langsung mengeluarkan sebuah jarum suntik, hendak menyuntikkan sesuatu ke Andreas.Saat ini, mimpi Andreas masih berlanjut.Dia tidak tahu kenapa dia bisa bermimpi seperti itu. Dia memimpikan desainer wanita yang dia lihat di TV hari ini.Di mimpi, desainer itu tersenyum padanya.Senyuman itu entah kenapa membuatnya merasa hangat.Melihat desainer itu sedang sarapan, hatinya terasa sangat puas.Adegan di depannya terus berubah, setiap adegan terlihat desainer itu, terkadang sedang tersenyum, terkadang terlihat dingin. Setiap ekspresinya memengaruhi perasaan Andre

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status