Mendengar sesuatu yang tidak beres terjadi di dalam sana, Bastian langsung kabur.Hanya saja begitu dia naik ke atas mobil, Owen segera menghalangi mobilnya. Polisi yang mengejarnya pun berhasil menangkapnya.Sebagai orang yang terlibat, Celine pun pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan.Di dalam kantor polisi, Andreas bersandar di samping pintu sambil memasukkan tangannya ke dalam saku bajunya. Dia menunggu Celine yang sedang membuat laporan di dalam sana."Tuan ...."Ketua Jacob segera mendekatinya. Ketika dia baru mengatakan "Tuan", Andreas langsung melihat ke ruang interogasi dengan ekspresi bersalah.Yakin bahwa Celine belum keluar, Andreas pun mengalihkan pandangannya dan berkata, "Istriku nggak suka orang lain memanggilku dengan sebutan Tuan Jayadi. Jadi, kamu panggil saja aku Tuan Andreas. Apalagi ketika berada di depan istriku. Ingat!"Ketua Jacob tertegun sejenak dan segera berkata, "Aku sudah ingat, Tuan Andreas!"Lily baru tiba di depan pintu. Dia sudah mendengar Andr
Celine sudah tiba di pemakaman yang berada di pinggiran kota tersebut."Ibu, aku datang untuk melihatmu."Celine memperhatikan foto sang ibu yang berada di makam tersebut. Matanya memang sangat persis dengan mata ibunya.Ibunya sangat cantik.Akan tetapi kecelakaan waktu itu, ketika jenazahnya ditemukan, wajahnya sudah sangat rusak. Perias terbaik di rumah duka juga tidak sanggup memulihkan kembali wajahnya.Celine menangis keras memanggil ibunya. Akan tetapi mau sekeras apa pun tangisan Celine, ibunya tetap saja memejamkan matanya.Paman Benny mengatakan bahwa ibunya sudah tiada.Lalu sekarang apakah Perusahaan Perhiasan Aurora juga sudah tidak ada lagi?"Andaikan saja aku lebih cepat mengetahui Bastian telah melakukan sesuatu di belakang sana, situasinya mungkin nggak akan seperti sekarang ...."Ada banyak masalah di perusahaan yang belum sempat dibereskan oleh Celine.Sejak Bastian merancang rencana serakah tersebut, dia sudah tahu bahwa masalah yang ada di Perusahaan Perhiasan Auro
"Benar! Numpang tinggal!""Rumah itu milik Tuan James. Entah Nona Celine atau Tuan Andreas yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuan James."Satpam itu sepertinya sadar bahwa dia sudah memberikan informasi tentang pemilik properti. Jadi, dia pun tidak banyak bicara lagi.Lily hanya berdiri di tempatnya.Entah kenapa dia merasa ada hal yang aneh.Dengan status Tuan Jayadi, pria itu bisa dengan enteng membeli seluruh properti yang ada di Kota Binara.Kenapa dia mau meminjam rumah James?Lily ingin sekali mengetahui jawabannya.Pada saat itu, dia pun mendapatkan pesan yang dikirimkan oleh Irina.Di dalamnya adalah sebuah video dan pesan suara.Lily lantas membuka pesan suara tersebut."Kak Lily, kenapa kamu masih belum datang juga? Hari ini kamu adalah bintang utamanya. Untuk merayakan kesialan yang akan menimpa Celine, malam ini aku ingin minum sebanyak-banyaknya."Sejak Bastian mengosongkan Perusahaan Perhiasan Aurora dan hanya menyerahkan rangka kosongnya kepada Celine,Irin
"Kamu sudah menikah? Gila!""Kamu menikah dengan gadis cantik itu? Gila!""Mana mungkin? Gila!"James sampai mengumpat berkali-kali.Rasanya informasi yang baru didengarnya ini benar-benar menggemparkan. James sampai berkeliling berkali-kali dan mengentakkan kakinya untuk menunjukkan rasa terkejutnya.Setelah rasa terkejut itu berakhir, James seperti menyadari sesuatu dan berkata, "Tapi pernikahan adalah pernikahan. Kenapa ada kesepakatan pernikahan?"Andreas hanya diam.Kenapa harus ada kesepakatan pernikahan ini?Dia tentu tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah mendapatkan uang yang sangat banyak dari Celine sehingga mereka menikah, bukan?Bagaimanapun juga dia adalah Tuan Jayadi. Kalau James mengetahui Andreas menjual diri demi uang, mau taruh di mana lagi muka Andreas?Andreas lantas berdiam diri. Muncul sebuah drama besar di dalam benak James. Pria itu pun berkata, "Apa kamu pikir dia datang karena kamu adalah Tuan Jayadi dan menginginkan uangmu. Jadi, kamu bersikap waspada pada ga
Celine tidak terlalu memikirkannya.Sesampainya di perusahaan, semua orang sedang mengerjakan kesibukan masing-masing di tempat kerja.Celine mengira dirinya mengalami delusi.Beberapa hari lalu, perusahaan ini hanya beranggotakan 5 orang, termasuk dirinya.Tak seorang pun yang menanggapi iklan perekrutan yang dibuat oleh Melvin, tetapi sekarang ...."Pagi, Bu Celine."Staf resepsionis yang cantik menyapa sambil tersenyum.Celine berulang kali memastikan papan nama perusahaan, memang Perusahaan Perhiasan Aurora. Baru setelah itu, dia tersenyum dan membalas, "Pagi!"Di sepanjang jalan menuju kantor, semua orang tersenyum saat menyapanya.Celine pun tersenyum dan membalas mereka satu per satu.Begitu masuk ke kantor, Celine langsung memanggil Melvin dan bertanya, "Ada apa ini?"Melvin sendiri pun kebingungan. "Aku nggak tahu. Pagi ini, banyak sekali yang datang untuk melamar pekerjaan dan semuanya sangat berpengalaman. Aku menerima beberapa orang yang kelihatannya cocok. Sekarang, Chandr
Setelah menutup telepon, Hansen mulai menantikan pertemuannya dengan suami Celine malam ini.Dia sangat mengenal Andreas.Andreas sudah terbiasa bertindak mendominasi. Jika benar-benar mencintai Celine, sekalipun Celine sudah menikah, itu tidak akan menjadi hambatan bagi Andreas.Andreas akan menghalalkan segala cara untuk menghilangkan semua hambatan.Meski begitu, suaminya Celine mungkin bisa menjengkelkan Andreas.Lebih baik lagi jika suaminya Celine berhasil mengalahkan Andreas!Hansen tertawa karena memikirkan hal itu. Dia berpesan pada asistennya, "Siapkan buket bunga mawar dan set anting-anting edisi terbatas keluaran Perusahaan Perhiasan Nadine. Aku ada keperluan malam ini!"...Setelah menutup telepon, Celine merasa agak menyesal.Bagaimana jika suaminya jengkel karena dia mengajak Hansen ke rumah?Setelah berpikir, Celine menelepon suaminya.Namun, suaminya sedang berada dalam panggilan.Celine menelepon beberapa kali, tetapi suaminya tetap berada dalam panggilan. Saat ini, C
Untuk menjamu Hansen malam ini, Celine pulang lebih awal ke Kompleks Tiara untuk masak.Begitu masuk, Celine mencium aroma makanan lezat.Semua hidangan di atas meja adalah makanan kesukaannya dan sangat wangi."Ini ...." Celine sampai curiga dirinya memasuki rumah yang salah.Saat Celine ingin keluar untuk memastikannya, suaminya keluar dari dapur."Sudah pulang? Awal sekali kamu pulang hari ini? Pas sisa satu lauk lagi. Cuci tangan dulu, lalu sudah bisa makan." Andreas memakai celemek dan memegang sepiring sayur tumis, tampak seperti bapak rumah tangga.Ketampanannya tidak berkurang karena penampilan seperti ini, justru menjadi lebih nyata.Seketika, Celine terpukau.Celine melirik ke arah meja dengan kaget. "Semua ini ... buatanmu?""Coba dulu, nggak tahu cocok nggak dengan seleramu." Biarlah Celine berpikir demikian."Ckckck ... nggak nyangka kamu sejago ini. Sudah tampan, juga jago masak. Kamu sungguh adalah pria unggul! Orang yang bisa menikah denganmu benar-benar beruntung!"Cel
Selesai berganti pakaian, Celine terkejut melihat wajah masam suaminya."Apa?" Siapa yang membuat Andreas marah tiba-tiba?Apakah dia salah mendengar? Mengapa dia merasakan kecemburuan dari nada bicara Andreas?Andreas menatap lurus padanya. "Siapa yang mau kamu undang?""Ah, aku lupa bilang, itu Tuan Muda Hansen Nadine dari Kota Mastika. Aku akan memperkenalkan kalian nanti. Dia juga sangat ingin bertemu denganmu!"Celine memperhatikan wajah Andreas menjadi lebih suram ketika dia menyebut "Tuan Muda Hansen".Hansen ....Sekelompok orang lain yang juga melamar pekerjaan di Perusahaan Perhiasan Aurora pasti adalah utusan Hansen.Dia telah memperingatkan Hansen untuk menjauh dari Celine!Andreas menatap Celine dan diam untuk waktu yang lama. Kemudian, dia tiba-tiba tersenyum. "Karena dia sudah membantumu, aku juga harus berterima kasih padanya!"Celine merasa heran.Namun, Celine tidak terlalu memikirkannya. Hansen sudah hampir sampai, maka Celine merapikan hidangan di atas meja. Celine