Celine tidak terlalu memikirkannya.Sesampainya di perusahaan, semua orang sedang mengerjakan kesibukan masing-masing di tempat kerja.Celine mengira dirinya mengalami delusi.Beberapa hari lalu, perusahaan ini hanya beranggotakan 5 orang, termasuk dirinya.Tak seorang pun yang menanggapi iklan perekrutan yang dibuat oleh Melvin, tetapi sekarang ...."Pagi, Bu Celine."Staf resepsionis yang cantik menyapa sambil tersenyum.Celine berulang kali memastikan papan nama perusahaan, memang Perusahaan Perhiasan Aurora. Baru setelah itu, dia tersenyum dan membalas, "Pagi!"Di sepanjang jalan menuju kantor, semua orang tersenyum saat menyapanya.Celine pun tersenyum dan membalas mereka satu per satu.Begitu masuk ke kantor, Celine langsung memanggil Melvin dan bertanya, "Ada apa ini?"Melvin sendiri pun kebingungan. "Aku nggak tahu. Pagi ini, banyak sekali yang datang untuk melamar pekerjaan dan semuanya sangat berpengalaman. Aku menerima beberapa orang yang kelihatannya cocok. Sekarang, Chandr
Setelah menutup telepon, Hansen mulai menantikan pertemuannya dengan suami Celine malam ini.Dia sangat mengenal Andreas.Andreas sudah terbiasa bertindak mendominasi. Jika benar-benar mencintai Celine, sekalipun Celine sudah menikah, itu tidak akan menjadi hambatan bagi Andreas.Andreas akan menghalalkan segala cara untuk menghilangkan semua hambatan.Meski begitu, suaminya Celine mungkin bisa menjengkelkan Andreas.Lebih baik lagi jika suaminya Celine berhasil mengalahkan Andreas!Hansen tertawa karena memikirkan hal itu. Dia berpesan pada asistennya, "Siapkan buket bunga mawar dan set anting-anting edisi terbatas keluaran Perusahaan Perhiasan Nadine. Aku ada keperluan malam ini!"...Setelah menutup telepon, Celine merasa agak menyesal.Bagaimana jika suaminya jengkel karena dia mengajak Hansen ke rumah?Setelah berpikir, Celine menelepon suaminya.Namun, suaminya sedang berada dalam panggilan.Celine menelepon beberapa kali, tetapi suaminya tetap berada dalam panggilan. Saat ini, C
Untuk menjamu Hansen malam ini, Celine pulang lebih awal ke Kompleks Tiara untuk masak.Begitu masuk, Celine mencium aroma makanan lezat.Semua hidangan di atas meja adalah makanan kesukaannya dan sangat wangi."Ini ...." Celine sampai curiga dirinya memasuki rumah yang salah.Saat Celine ingin keluar untuk memastikannya, suaminya keluar dari dapur."Sudah pulang? Awal sekali kamu pulang hari ini? Pas sisa satu lauk lagi. Cuci tangan dulu, lalu sudah bisa makan." Andreas memakai celemek dan memegang sepiring sayur tumis, tampak seperti bapak rumah tangga.Ketampanannya tidak berkurang karena penampilan seperti ini, justru menjadi lebih nyata.Seketika, Celine terpukau.Celine melirik ke arah meja dengan kaget. "Semua ini ... buatanmu?""Coba dulu, nggak tahu cocok nggak dengan seleramu." Biarlah Celine berpikir demikian."Ckckck ... nggak nyangka kamu sejago ini. Sudah tampan, juga jago masak. Kamu sungguh adalah pria unggul! Orang yang bisa menikah denganmu benar-benar beruntung!"Cel
Selesai berganti pakaian, Celine terkejut melihat wajah masam suaminya."Apa?" Siapa yang membuat Andreas marah tiba-tiba?Apakah dia salah mendengar? Mengapa dia merasakan kecemburuan dari nada bicara Andreas?Andreas menatap lurus padanya. "Siapa yang mau kamu undang?""Ah, aku lupa bilang, itu Tuan Muda Hansen Nadine dari Kota Mastika. Aku akan memperkenalkan kalian nanti. Dia juga sangat ingin bertemu denganmu!"Celine memperhatikan wajah Andreas menjadi lebih suram ketika dia menyebut "Tuan Muda Hansen".Hansen ....Sekelompok orang lain yang juga melamar pekerjaan di Perusahaan Perhiasan Aurora pasti adalah utusan Hansen.Dia telah memperingatkan Hansen untuk menjauh dari Celine!Andreas menatap Celine dan diam untuk waktu yang lama. Kemudian, dia tiba-tiba tersenyum. "Karena dia sudah membantumu, aku juga harus berterima kasih padanya!"Celine merasa heran.Namun, Celine tidak terlalu memikirkannya. Hansen sudah hampir sampai, maka Celine merapikan hidangan di atas meja. Celine
"Bu Celine, aku ... ada urusan mendadak hari ini, nggak bisa datang!"Hansen dengan frustrasi melirik mobil-mobil yang masih mengapit mobilnya.Kemudian, dia mengakhiri panggilan telepon.Celine kebingungan.Buru-buru sekali? Masalah apa yang sedang dihadapi oleh Hansen?Andreas berjalan ke arah pintu untuk berganti sepatu. Dilihat dari ekspresi Celine, dia tahu Hansen tidak akan datang.Namun, dia tetap harus berpura-pura."Ayo!" desak Andreas.Celine mengarahkan pandangannya ke bawah. "Nggak perlu, Tuan Muda Hansen nggak bisa datang karena ada urusan mendadak.""Nggak bisa datang? Wah ... sayang sekali. Aku kira aku bisa berkenalan dengannya."Andreas mengembuskan napas dengan kecewa, lalu melirik hidangan di atas meja. "Kalau begitu ... kita makan dulu?""Ya." Apa boleh buat?Celine sudah lapar sehingga mulai mencicipi hidangan di atas meja. Rasanya lezat seperti masakan koki ahli.Namun, Celine teringat pada telur goreng dan sosis gosong pagi tadi. Celine pun menoleh pada suaminya
"Simpan saja permainan itu untuk dirimu dan Reza."Celine menyeringai sinis dan menutup telepon.Lily tidak menyangka Celine akan memberi respons seperti itu. Dia dengan jengkel menatap Andreas dan seorang wanita di arah depan.Wanita itu adalah Carla.Begitu pesawat mendarat di Kota Binara, Carla langsung menelepon Andreas karena tidak sabar ingin bertemu dengannya."Andreas, sudah lama nggak ketemu. Aku harusnya datang ke Perlombaan Desain Perhiasan bersama kakakku, tapi Adrian ...."Carla melepas kacamata hitam dan menyibak rambut yang menutupi pipi kirinya. Lebam di sudut matanya menandakan dia telah dipukuli.Andreas mengernyit."Sejak aku mengajukan perceraian, Adrian selalu menggangguku, tapi selama ini hatiku ...." Carla menatap Andreas dengan tatapan penuh cinta, ingin mencari rasa kasih sayang dalam tatapan Andreas.Namun, Andreas hanya mengernyit dan menatapnya dengan tenang.Sesaat kemudian, Andreas bertanya dengan cuek, "Mana barangnya?"Kalau bukan nenek dari Kota Mastika
"Aku juga ingin membicarakan sesuatu denganmu."Tatapan Andreas yang membara membuat wajah Celine tersipu.Celine memalingkan tatapannya ke ujung celana Andreas. "Kamu duluan.""Pejamkan matamu!" Andreas ingin memberinya kejutan.Celine mengernyit karena tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Andreas, tetapi dia tetap memejamkan matanya. Lama kemudian, tidak ada pergerakan apa-apa. Tiba-tiba, suaminya meraih tangannya.Saat Celine ingin membuka mata, Andreas memperingatkan, "Jangan buka mata!"Kemudian, Celine merasakan ada sesuatu yang dingin dipakaikan ke pergelangan tangannya.Dari pengetahuannya selama bertahun-tahun di bidang perhiasan, Celine tahu itu adalah gelang.Andreas memberinya gelang?Saat Celine terkejut dan bingung apa maksudnya, suara Andreas berbunyi di sisi telinganya."Nenekku bilang kalau ketemu orang yang kusuka, berikan ini padanya. Celine, sekarang kuberikan ini padamu."Suara Andreas rendah, dalam, dan sangat memikat.Pikiran Celine menjadi kosong. Detik beri
"Aku nggak suka kamu, sudah waktunya untuk mengakhiri kontrak pernikahan kita!"Setelah itu, Celine langsung kembali ke kantornya.Wajah Andreas sangat masam.Tidak menyukainya?Bagaimana mungkin Celine tidak menyukainya?Celine jelas-jelas sangat terpukau oleh ketampanannya!Andreas tidak pernah merasa frustrasi seperti ini. Dia melihat gelang giok di tangannya dengan heran, tidak tahu apa kesalahannya....Sore hari, Celine pergi ke bank untuk menarik uang tunai sebesar dua miliar.Jika tidak ada batas penarikan uang tunai, dia akan menarik semua uang yang seharusnya dibayar pada Andreas.Sepulangnya ke Kompleks Tiara, Andreas tidak di rumah.Celine menaruh uang tunai di kamarnya. Malam ini, suaminya tidak pulang.Setiap hari, Celine akan membawa pulang uang tunai sebesar dua miliar. Beberapa hari kemudian, dia sudah mengumpulkan lebih dari delapan miliar di rumah.Pagi ini, Celine menelepon suaminya.Sesaat kemudian, saat Celine mengira Andreas tidak akan menjawab telepon, telepon t